Aspek biologi Pemilihan Teknologi Penangkapan Ikan Unggulan

95 Tabel 17 Penilaian aspek biologi unit penangkapan di Provinsi Sumatera Selatan No Unit Penangkapan Ikan Kriteria Penilaian W1 UP W2 UP W3 UP 1 Bagan tancap 9 4 8 2 2 3 2 Perangkap 11 2 9 1 2 3 3 Jaring klitik 11 2 9 1 3 2 4 Jaring insang tetap 11 2 9 1 3 2 5 Pancing 12 1 8 2 4 1 6 Trammel net 9 4 8 2 3 2 7 Jaring insang lingkar 10 3 7 3 2 3 8 Jaring insang hanyut 9 4 8 2 3 2 Standardisasi No Unit Penangkapan Ikan Kriteria Penilaian VW UP VW1 VW2 VW3 1 Bagan tancap 0,00 0,50 0,00 0,50 5 2 Perangkap 0,67 1,00 0,00 1,67 3 3 Jaring klitik 0,67 1,00 0,50 2,17 2 4 Jaring insang tetap 0,67 1,00 0,50 2,17 2 5 Pancing 1,00 0,50 1,00 2,50 1 6 Trammel net 0,00 0,50 0,50 1,00 4 7 Jaring insang lingkar 0,33 0,00 0,00 0,33 6 8 Jaring insang hanyut 0,00 0,50 0,50 1,00 4 Sumber : hasil analisis Keterangan : Wl = lama waktu musim ikan bulan W2 = lama waktu musim penangkapan ikan bulan W3 = selektivitas alat tangkap VWl = lama musim ikan yang distandardisasi VW2 = lama musin ikan penangkapan ikan yang distandardisasi VW3 = selektivitas yang distandardisasi UP = urutan prioritas

4.6.2 Aspek teknis

Jenis alat tangkap yang digunakan oleh para nelayan di Provinsi Sumatera Selatan adalah jenis alat tangkap yang umum digunakan seperti gillnet, trammel net, pancing, perangkap, Jaring insang lingkar, jaring insang hanyut dan bagan tancap. Teknologi penangkapan yang ada dan digunakan tersebut masih berskala kecil dan masih menggunakan teknologi yang relatif sederhana. Adapun jenis teknologi penangkapan eksisting yang ada di Provinsi Sumatera Selatan yang digunakan untuk menangkap jenis komoditi unggulan Udang, manyung, golok-golok dan rajungan adalah jaring insang hanyut, jaring 96 insang tetap, jaring klitik, pancing, perangkap, trammel net dan bagan tancap. Adapun penggunaan jenis teknologi penangkapan ikan komoditi unggulan disajikan pada Tabel 18. Tabel 18 Jenis teknologi yang digunakan untuk menangkap ikan jenis komoditi unggulan di Provinsi Sumatera Selatan Komoditi Unggulan Jenis Teknologi Penangkapan eksisting Udang Jaring klitik, trammel net dan jaring insang tetap Manyung Jaring insang hanyut, jaring klitik, jaring insang tetap, trammel net, bagan tancap dan pancing Golok-golok Jaring insang hanyut, jaring insang lingkar, trammel net, bagan tancap dan jaring klitik Rajungan Jaring insang tetap, perangkap Jika dilihat dari jumlah dan penggunaan jenis teknologi penangkapan di Provinsi Sumatera Selatan dapat dikatakan bahwa jenis alat tangkap yang digunakan masih belum optimal. Hal ini terlihat bahwa beberapa jenis alat tangkap menangkap jenis ikan yang sama, sehingga teknologi penangkapan tersebut tidaklah efektif untuk menangkap jenis ikan yang merupakan target dari penangkapan. Dalam penelitian ini masih dibutuhkan analisis terhadap penggunaan teknologi penangkapan yang tepat, efektif dan ramah lingkungan. Keragaman aspek teknis dari teknologi penangkapan yang digunakan di Provinsi Sumatera Selatan dilakukan dengan menggunakan metode skoring dan fungsi nilai sebagai kriteria dalam menentukan jenis teknologi yang efektif dan tepat digunakan dalam pemanfaatan sumberdaya ikan di sekitar perairan Sumatera Selatan. Urutan prioritas dinilai berdasarkan dari nilai produktivitas alat per trip CPUE, produktivitas alat per tahun dan jarak jangkauan penangkapannya. Jaring insang merupakan alat tangkap yang memiliki produktivitas penangkapan per tahun tertinggi bila dibandingkan dengan alat tangkap lainnya, kemudian alat tangkap yang memiliki produktivitas per trip tertinggi adalah unit penangkapan bagan tancap, alat tangkap ini memiliki produksi tinggi karena kondisi jaring yang berukuran kecil mampu menangkap ikan dalam berbagai selang ukuran, selain itu alat tersebut dioperasikan di sekitar pantai yang 97 merupakan daerah asuhan dan berkembangbiaknya sumberdaya ikan. Kriteria ketiga produktivitas per jam operasi yang memiliki nilai terbaik adalah jaring insang hayut, hal ini terjadi karena nelayan hanya memerlukan sedikit waktu untuk seting dan hauling pada proses pengoperasian unit penangkapan jaring insang hanyut, oleh karenanya jumlah jam operasi drift gillnet lebih baik dibandingkan alat tangkap lainnya. Bila dipandang berdasarkan produktivitas per tenaga kerja maka unit penangkapan bagan tancap adalah alat tangkap yang lebih baik karena dengan tenaga kerja berjumlah 2-3 orang unit penangkapan ini menghasilkan produksi lebih baik, hal ini terjadi karena efisiensi dan efektifitas alat tangkap ini dalam menangkap sumberdaya ikan pelagis kecil. Selain kategori-kategori di atas, alat tangkap terbaik juga dapat dilihat dari produktivitas per tenaga penggerak, hal ini penting untuk melihat apakah effort yang dikeluarkan sudah cukup efisien bila dikonversi dengan jumlah hasil tangkapan. Berdasarkan hasil perhitungan unit panangkapan bagan tancap merupakan alat tangkap terbaik dari sisi produktivitas per tenaga penggerak. Hal ini terjadi karena tenaga penggerak unit penangkapan bagan tancap hanya digunakan untuk transportasi baik nelayan maupun hasil tangkapan dari fishing base ke fishing ground, sehingga praktis selama operasi penangkapan berlangsung unit penangkapan ini tidak memerlukan tenaga penggerak lagi. Secara keseluruhan berdasarkan aspek teknis bagan tancap lebih diprioritaskan karena berdasarkan beberapa kriteria teknis pengoperasian seperti produktivitas per trip, per tenaga kerja dan per tenaga penggerak lebih unggul bila dibandingkan dengan 7 jenis alat tangkap lainnya. Pada Tabel 19 ditunjukkan pemilihan alat tangkap terbaik berdasarkan kriteria teknis pengoperasian unit penangkapan di Provinsi Sumatera Selatan, dimana urutan dari yang tinggi hingga terendah secara berturut-turut adalah bagan tancap, jaring insang hanyut, pancing, trammel net, jaring insang tetap, jaring klitik, jaring insang lingkar dan perangkap.