Saran PT. Charoen Pokphand Group

101 dimensi emphaty ξ 5 , pegawai memberikan perhatian secara personal X51 dan pegawai bersikap adil dengan melayani sesuai urutan X52 memiliki koefisien yang sama sehingga keduanya dapat digunakan untuk mengukur dimensi ini. Pada variabel kepuasan direfleksikan oleh satu variabel indikator yaitu kepuasan secara keseluruhan Y11 dengan nilai koefisien 1,00. Variabel indikator pada variabel loyalitas yang paling dominan dalam merefleksikan loyalitas pengunjung PFM adalah merekomendasikan PFM kepada orang lain Y23. Pada dimensi kualitas pelayanan, kelima dimensi memiliki tingkat keeratan hubungan yang berbeda-beda terhadap variabel kepuasan. Dimensi tangibles memiliki koefisien gamma terbesar sebesar 0,43, sehingga hubungan terhadap kepuasan paling erat. Sementara itu, dimensi reliability memiliki koefisien paling kecil sebesar 0,03 sehingga memiliki hubungan yang paling lemah terhadap kepuasan. Kepuasan memiliki hubungan yang sangat erat terhadap loyalitas karena koefisiien beta yang sangat besar sebesar 1,53. Hal ini diartikan pengunjung merasa puas dengan pelayanan yang diberikan dan akan menjadi konsumen PFM yang setia loyal. 3. Dimensi tangibles merupakan variabel yang paling diprioritaskan untuk ditingkatkan bagi atribut yang telah memuaskan dan diperbaiki bagi atribut yang kurang memuaskan kinerja atributnya, karena dimensi ini memiliki muatan faktor terbesar sehingga memiliki pengaruh yang paling besar terhadap kepuasan. Selanjutnya, PFM harus memprioritaskan dimensi responsiveness karena dimensi ini memiliki koefisien terbesar kedua diikuti dimensi assurance dan emphaty bersamaan karena kedua dimensi ini memiliki koefisien yang sama, lalu dimensi reliability.

9.2. Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan, ada beberapa saran yang dapat dilaksanakan antara lain: 1. Atribut yang telah membuat konsumen merasa puas perlu dipertahankan dan ditingkatkan lagi kinerja produknya. Seperti harga yang kompetitif telah sangat memuaskan konsumen karena memiliki muatan faktor paling besar 102 sehingga konsumen berharap agar harga yang ditawarkan PFM memiliki perbedaan yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan pasar modern lainnya. Selain itu, atribut-atribut pada dimensi tangibles agar lebih diperhatikan, karena dimensi tersebut memberikan pengaruh paling besar terhadap kepuasan konsumen dibandingkan dimensi yang lain. 2. Atribut yang kinerjanya kurang memberikan kepuasan bagi konsumen karena muatan faktor yang kecil di antaranya 1 ketersediaan produk: diharapkan PFM menambah kuantitas jumlah produk sehingga dapat meminimalisir jumlah konsumen yang kecewa karena kehabisan produk; 2 cara pembayaran: dipermudah dengan memberikan fasilitas membayar dengan kartu debit atau kartu kredit; dan 3 ketersediaan areal parker: dengan memberikan tanda khusus parkir bagi konsumen PFM di depan pintu PFM. Diharapkan atribut yang telah baik kinerjanya dapat dipertahankan dan ditingkatkan terutama disesuaikan dengan kebutuhan konsumen. 3. Perlu adanya penelitian lebih lanjut lagi terhadap penelitian ini, sehingga dapat menjadi pertimbangan bagi pihak PFM agar dapat semakin berkembang hingga mampu membuka toko dengan lokasi menyebar di Indonesia dan mampu memuaskan setiap konsumennya. Implikasi manajerial yang dianalisa pada penelitian ini dapat menjadi pokok pikiran bagi penelitian selanjutnya, seperti penerapan aplikasi dan penyesuaian palikasi manajerial sebagai strategi untuk mengembangkan PFM. V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

5.1. PT. Charoen Pokphand Group

PT. Charoen Pokphan Group CP Group pertama kali didirikan pada tahun 1921 berkantor pusat di Bangkok, Thailand didirikan oleh Chia bersaudara. Usaha ini dimulai dengan mengimpor benih dan sayuran dari Cina dan mengekspor daging babi dan telur ke Hong Kong. Pada tahun 1954, perusahaan membuka pabrik pakan pertamanya yang kini menjadi pabrik pakan terbesar di dunia. Setelah membuka pabrik pakan perusahaan memulai operasi di bidang ternak dimulai dengan unggas kemudian babi. Saat ini CP Group beroperasi di dalam pasar agribisnis, ritel, dan telekomunikasi dan telah memiliki lebih dari 250.000 pekerja baik dibidang investasi dan operasional. Perusahaan ini telah tumbuh menjadi binis global dengan lebih dari 250 anak perusahaan di 20 negara, termasuk Indonesia.

5.2. PT. Charoen Pokphand Indonesia

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Dan Loyalitas Nasabah Pada Bank Internasional Indonesia Cabang Medan

3 49 143

Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Kepuasan Konsumen Terhadap Loyalitas Konsumen PT. Toyota Astra Financial Service Medan

13 163 118

Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Dan Loyalitas Occupant Pada Hotel Lido Graha Di Lhokseumawe

6 92 143

Analisis Persepsi Pasien PartikulirTtentang Kualitas Pelayanan Terhadap Tingkat Loyalitas Di Ruang Rawat Inap RS.Islam Malahayati Medan Tahun 2007

1 37 9

komunikasi Antar Pribadi Customer Service Dan Kepuasan Pelanggan (Korelasional Kentang Pendekatan Komunikasi Antar Peribadi Customer Service PT Indosat dan Tingkat Kepuasan Pelanggan Di Gallery Indosat Medan)

2 53 129

ANALISIS KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN PRIMA FRESH MART (Pendekatan Service Quality)

1 4 23

Analisis Pengaruh Experiential Marketing, Emotional Branding, dan service Quality terhadap Kepuasan Konsumen (Studi Kasus pada Konsumen IKEA Alam Sutera)

8 62 143

Pengaruh Kualitas Pelayanan, Harga dan Kualitas Produk terhadap Kepuasan Konsumen dan Dampaknya terhadap Word Of Mouth (Studi Kasus Warung Spesial Sambal Cabang Bintaro 1)

24 262 198

ANALISIS PENGARUH PELAYANAN PRIMA (SERVICE EXCELLENCE) TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN Analisis Pengaruh Pelayanan Prima (Service Excellence) Terhadap Kepuasan Konsumen (Studi pada SPBU Pertamina 44.577.07 Sendang Mulyo Karanganyar).

0 1 12

ANALISIS ELECTRONIC SERVICE QUALITY (E-SERVICE QUALITY), NILAI YANG DIRASAKAN, DAN KEPUASAN KONSUMEN PADA LOYALITAS KONSUMEN DALAM PEMBELIAN ONLINE MELALUI ZALORA.CO.ID.

0 0 17