2 Konsumsi protein di Indonesia yang masih rendah dan belum memenuhi
acuan nasional saat ini masih perlu mendapati perhatian. Berdasarkan Masyarakat Ilmu Perunggasan Indonesia MIPI 2010, konsumsi protein hewan asal ternak di
Indonesia adalah sebagai berikut: daging 3,35 grkaphari, telur 1,77; susu 0,6; total konsumsi protein secara nasional adalah sebesar 5,72 grkaphari padahal
acuan nasional untuk konsumsi protein adalah sekitar 6 grkaphari. Selain itu, sumber protein asal unggas per gram protein relatif lebih murah dibandingkan
dengan sumber protein hewani lainnya, hal ini dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Harga Sumber Protein per Gram Protein Jabodetabek Tahun 2011
Sumber Protein Harga per
Kg Rp Kandungan Protein
Harga per gr Protein Rp
Tahu 9.000
7.5 120
Telur 13.500
12.5 110
Ikan Tawar 22.500
15.0 150
Daging Ayam Broiler 25.000
18.5 135
Daging Sapi 65.000
20.0 325
Sumber: Kembaren L 2011
Meski demikian, tingkat konsumsi produk perunggasan diproyeksikan akan terus mengalami peningkatan seiring meningkatnya populasi penduduk
Indonesia, peningkatan pendapatan, perubahan gaya hidup, serta meningkatnya kesadaran akan pentingnya protein hewani dalam meningkatkan kecerdasan anak
bangsa, dimana sumber hewani yang mudah dan murah didapat adalah daging unggas. Berdasarkan sensus penduduk oleh BPS, jumlah penduduk Indonesia
pada tahun 2000 mencapai 205,1 juta jiwa dan mengalami peningkatan hingga jumlahnya sebesar 237,6 juta jiwa
pada sensus tahun 2010, artinya kebutuhan pokok nasional termasuk permintaan protein hewani akan terus bertambah dimana
hal ini direspon baik oleh tren industri perunggasan dari hulu hingga hilir. Gaya hidup manusia selalu mengalami perubahan, baik dalam hal pangan,
papan, dan sandang. Gaya hidup didefinisikan sebagai pola dimana orang hidup dan menghabiskan waktu serta uang. Gaya hidup adalah fungsi motivasi
konsumen dan pembelajaran sebelumnya, kelas sosial, demografi, dan variabel lain Engel et al 1995. Hal ini membuat perusahaan-perusahaan yang terkait
dalam bidang pangan berlomba-lomba menyesuaikan dengan gaya hidup
3 konsumen, termasuk di dalamnya perusahan perunggasan. Perusahaan
perunggasan terus melakukan inovasi agar dapat memenuhi kebutuhan konsumennya baik konsumen pakan ternak, produk unggas, dan produk
olahannya baik dalam hal produk maupun dari segi pemasarannya. Inovasi yang dilakukan dalam hal produk tetap dengan memberikan kualitas terbaik dan
kuantitas yang sesuai, misalnya dengan menyediakan daging ayam yang memiliki ukuran dan harga yang sesuai dengan keinginan masyarakat Indonesia saat ini.
Inovasi yang berkelanjutan ini juga menjadikan produksi daging unggas adalah yang paling ramah lingkungan, diikuti daging babi dan domba, sedangkan daging
sapi adalah yang paling tidak ramah lingkungan Dharmawan 2007.
Setiap individu membutuhkan kebutuhan yang lengkap dan seimbang dalam hal pangan 4 sehat 5 sempurna dalam kesehariannya. Selain nasi yang
merupakan sumber utama karbohidrat dan sangat umum dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia, protein merupakan salah satu nutrisi yang dibutuhkan oleh
tubuh terutama untuk meningkatkan kualitas individu. Protein adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang berperan penting dalam struktur
dan fungsi semua sel makhluk hidup Melilea 2010. Artinya protein penting karena berperan sebagai struktural yang membangun tubuh. Protein dibedakan
menjadi protein nabati yang dapat diperoleh pada kedelai dan kacang-kacangan dan protein hewani, dimana seperti yang telah disebutkan, produk perunggasan
seperti ayam merupakan salah satu sumber protein hewani yang mudah didapat dengan harga yang murah dan memiliki banyak variasi dalam proses
mengkonsumsinya. Ayam yang merupakan salah satu komoditi perunggasan memiliki
kontribusi terbesar bagi pemenuhan kebutuhan pangan protein dibandingan jenis unggas lainnya di Indonesia. Ayam terbagi atas dua jenis, ayam ras dan ayam
buras ayam bukan ras atau ayam kampung. Untuk ayam ras dibagi lagi menjadi ayam ras pedaging broiler dan ayam ras petelur layer. Pada penelitian ini,
penulis akan membahas secara spesifik mengenai ayam ras pedaging. Berdasarkan data Direktorat Jendral Peternakan bahwa populasi ayam ras pedaging merupakan
populasi ternak tertinggi di Indonesia. Selain itu, produksi daging oleh ayam ras pedaging juga merupakan produksi daging tertinggi di Indonesia. Hal ini dapat
4 dilihat pada tabel populasi ternak dan produksi daging, telur, dan susu di
Indonesia yang selanjutnya dapat dilihat pada Lampiran 1 dan Lampiran 2. Kedua tabel ini membuktikan bahwa daging ayam yang berasal dari ayam ras pedaging
menjadi pilihan utama masyarakat Indonesia sebagai sumber protein hewani. Tak hanya sebagai sumber protein untuk dikonsumsi, ayam ras pedaging memiliki
populasi terbesar di Indonesia untuk dibudidayakan oleh masyarakat dan terus mengalami peningkatan dari segi jumlahnya. Hal ini berarti bahwa ayam masih
menjadi pilihan bagi masyarakat baik sebagai sumber penghasilan maupun sebagai sumber protein.
Selain dari sisi produk, inovasi juga dilakukan dalam hal pemasaran agar produk yang dihasilkan perusahaan dapat dengan mudah diperoleh oleh
konsumen. Lembaga pemasaran yang berhubungan langsung dengan konsumen akhir disebut pengecer retailer. Pengecer sebagai perantara dalam saluran
pemasaran melaksanakan tugas untuk memindahkan barang produk dari produsen ke konsumen Kotler 2005. Bisnis ritel di Indonesia telah mengalami
perkembangan format sejak tahun 1960 hingga saat ini. Ritel berkembang dengan menyediakan produk-produk yang dibutuhkan konsumen secara mudah, baik dari
lokasi yang mudah dicapai, harga yang kompetitif, kenyamanan berbelanja atmosfer toko yang baik, hingga kemudahan cara pembayaran. Adanya ritel
berupa pasar modern ini membuat konsumen merasa mudah dan nyaman berbelanja terutama jika dibandingkan dengan pasar tradisional wet market yang
cenderung hanya tersedia pagi hari dan lokasi di daerah terbuka. Potensi permintaan akan daging ayam yang tinggi tidak hanya menjadi
perhatian para produsen produk ayam untuk memenuhi permintaan tersebut, namun bagi para pelaku di rantai suplai produk ayam. Rantai suplai produk
perunggasan terutama ayam yang tersedia saat ini terbagi menjadi 3 jenis, mentah, olahan, dan mentah dan olahan dalam satu. Rantai suplai produk mentah dan
olahan yang terpisah seringkali dijumpai pada pasar tradisional maupun pasar modern supermarket dan hypermarket. Namun kini, CPI membuat strategi baru
untuk memenuhi permintaan konsumen akan daging ayam baik mentah maupun olahan dengan menyediakan toko khusus daging ayam, Prima Fresh Mart PFM.
5 PFM adalah adalah specialty store toko khusus yang menjual bahan
makanan segar, olahan, dan siap dikonsumsi yang berasal dari produk ayam. PFM merupakan bagian dari Charoen Pokphand Food CP Food yang merupakan anak
perusahaan CPI, khusus menyediakan produk-produk yang dapat konsumsi. Munculnya PFM sebagai toko khusus yang menjual produk ayam dalam berbagai
variasi ini merupakan solusi bagi konsumen karena memudahkan memperoleh protein hewani yang berasal dari komoditi ayam yang berkualitas dengan harga
yang kompetitif. PFM yang merupakan bagian dari CPI mampu memberikan jaminan bahwa produk mereka adalah produk yang berasal dari bibit unggul,
diternakkan secara sehat, bebas dari penyakit, dan aman untuk dikonsumsi. Artinya daging ayam yang dijual PFM adalah daging ayam yang dijamin ASUH
Aman, Sehat, Utuh, Halal. Lokasi PFM juga strategis karena terletak di daerah perumahan maupun dekat dengan pusat perbelanjaan sehingga memudahkan
konsumen untuk memenuhi kebutuhan akan protein hewani berupa daging ayam. Selain itu, harga-harga yang ditawarkan oleh PFM juga relatif lebih murah
daripada pasar tradisional maupun pasar modern. Produk unggas yang ASUH adalah swasembada yang akan dicapai
menerapkan prinsip-prinsip untuk keselamatan konsumen. Aman artinya tidak mengandung penyakit dan residu serta unsur lain yang dapat menyebabkan
penyakit dan mengganggu kesehatan manusia. Sehat artinya mengandung zat-zat yang berguna bagi kesehatan dan pertumbuhan tubuh. Utuh artinya tidak
dicampur dengan bagian lain dari hewan tersebut atau bagian dari hewan lain. Halal artinya dipotong dan ditangani sesuai dengan syariat agama Islam.
Ketersediaan pangan yang ASUH menjadi manifestasi kongkrit dari salah satu sasaran pembangunan di bidang keamanan pangan, hal ini dicirikan oleh
terbebasnya masyarakat dari jenis pangan yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan tidak sesuai bagi keyakinan masyarakat Sudjana 2009.
1.2. Perumusan Masalah