Sedangkan pendidikan Islam menurut Zakiah Darajat adalah suatu usaha untuk membina dan mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat
memahami ajaran Islam secara menyeluruh. Lalu menghayati tujuan yang pada akhirnya dapat mengamalkan serta menjadikan Islam sebagai
pandangan hidup.
44
Dari beberapa pengertian yang dikemukan oleh beberapa ilmuan dalam mendefinisikan pendidikan dan pendidikan Islam, maka penulis
mengambil kesimpulan bahwa pendidikan agama Islam adalah suatu proses bimbingan dan bantuan secara sadar dan sengaja terhadap anak
didik dengan berlandaskan kepada ajaran Islam dalam pertumbuhan serta perkembangan jasmani dan rohaninya. Pendidikan Agama Islam bukan
hanya sekedar penambahan pengetahuan akan tetapi bagaimana pengetahuan dan pelaksanaan yang telah didapatkan itu dapat dipraktikkan
dalam kehidupan sehari-hari.
F. Hasil Penelitian yang Relevan
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan hasil penelitian sebelumnya yang dianggap relevan sebagai acuan penelitian.
1. Penelitian yang dilakukan oleh Dwi Ana Pertiwi 2010 Mahasiswa
Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, yang berju dul “Penerapan
kooperatif tipe Group Investigation untuk meningkatkan hasil belajar dan untuk meningkatkan respon positif siswa dalam pelajaran PKN
”. Dari hasil penelitiannya disebutkan bahwa terdapat Penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation dapat meningkatkan hasil belajar PKn pada siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Pekutatan. Hal
ini dapat dilihat dari peningkatan hasil belajarsiswa pada siklus I rata-rata 73,4 daya serap 73,4 dengan ketuntasan belajar 57,1 yang tergolong
dalam kualifikasi baik namun belum memenuhi KKM. Sedangkan skor
44
Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama islam Berbasis Kompetensi: Konsep dan Implementasi Kurikulum 2004, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006, cet.ke-
3,h.130
rata-rata hasil belajar pada siklus II meningkat menjadi 76,1, daya serap 76, 1 dengan ketuntasan belajar 82,8 yang tergolong dalam kualifikasi
baik dan sudah memenuhi KKM. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation dapat menumbuhkan respon positif
siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Pekutatan dalam pelajaran PKn. Hal ini dapat dilihat dari adanya peningkatan respon siswa pada setiap
siklusnya. Pada siklus I diperoleh respon rata-rata 36,8 dan meningkat pada siklus II menjadi rata-rata 38,7 dengan kriteria respon positif.
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation dalam pelajaran PKn di kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Pekutatan mengalami
kendala pada siklus I yaitu :1 Pelaksanaan pembelajaran siklus I pada pertemuan pertama siswa masih ribut dalam pembentukan kelompok dan
belum mampu memanfaatkan waktu seefisien mungkin sehingga berpengaruh pada waktu jam pelajaran yang tersedia, 2 Pada pelaksanaan
siklus I ada anggota kelompok yang kurang aktif dalam hal kerjasamanya untuk mengerjakan tugas diskusi, sehingga tugas yang diberikan lambat
terselesaikan, 3 Pada pelaksanaan siklus I ada anggota kelompok yang ragu dalam mengemukakan pendapat, sehingga kelompok tersebut tidak
maksimal mendapatkan nilai yang diinginkan.
45
2. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Yuniata Haffidianti 2011,
mahasiswa fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Walisongo, Semarang, yang
berjudul “penerapan model pembelajaran Group Investigation dalam upaya peningkatan hasil belajar peserta didik pada
materi pokok bangun ruang”. Dari hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa dengan menerapkan model pembelajaran Group Investigation pada
materi pokok bangun ruang dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas VIII F MTs Negeri 1 Semarang tahun pelajaran 2010-2011. Hal ini
ditunjukan pada peningkatan hasil akhir tiap siklus yaitu pada pra siklus rata-rata hasil belajar sebesar 52.97 dengan ketuntasan belajar 26.32,
45
Sumber data diambil dari Perputakaan Digital Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja berbentuk PDF pada Tanggal 22 Juli 2014.