Faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar

Adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa sendiri yang meliputi dua aspek, yakni: 1 Aspek fisiologis yang bersifat jasmaniah yang menyangkut keadaan jasmani individu, yaitu keadaan jasmani, keadaan fungsi- fungsi jasmani tertentu terutama panca indera. 2 Aspek psikologis yang bersifat rohaniah yang berasal dari dalam diri siswa seperti kecerdasanintelegensi, bakat, minat, sikap dan motivasi siswa. b. Faktor Eksternal Siswa Seperti halnya faktor internal siswa, faktor eksternal siswa juga terdiri atas dua macam, yakni faktor lingkungan sosial dan faktor lingkungan non sosial. Faktor sosial adalah hubungan antar manusia yang terjadi dalam berbagai situasi sosial, diantaranya yaitu keluarga, sekolah, teman dan masyarakat pada umumnya. Sedangkan faktor non sosial yaitu lingkungan alam dan fisik seperti keadaan gedung dan letaknya, rumah, ruang belajar, fasilitas belajar, buku-buku sumber dan sebagainya. c. Faktor Pendekatan Belajar Disamping faktor-faktor internal dan eksternal siswa sebagaimana yang telah dipaparkan di atas, faktor pendekatan belajar juga berpengaruh terhadap taraf keberhasilan proses belajar siswa tersebut. Seorang siswa yang terbiasa mengaplikasikan pendekatan belajar deep misalnya, mungkin sekali berpeluang untuk meraih prestasi belajar yang bermutu daripada siswa yang menggunakan pendekatan belajar surface atau reproductive. 38 Faktor-faktor di atas sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa yang akan diperoleh dalam pencapaian tujuan. 38 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011. Cet.ke 18, h. 129-136.

3. Kriteria Pengukuran Hasil belajar

Untuk mengetahui baik buruknya hasil belajar peserta didik maka diperlukan suatu tindakan yaitu evaluasi. Evaluasi merupakan suatu penilaian terhadap tingkat keberhasilan siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program. Menurut Tardif, evaluasi adalah proses penilaian untuk menggambarkan prestasi yang dicapai seorang siswa sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. 39 Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa evaluasi sangat diperlukan dalam pendidikan dan pengajaran untuk mengetahui tingkat kemampuan yang dicapai peserta didik. Dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran menempuh tiga fase yaitu: a. Pre tes tes awal Dilakukan dengan tujuan mengetahui tingkat kemampuan peserta didik terhadap materi pembelajaran yang akan dipelajari. b. Proses-Proses pembelajaran yang dilakukan pendidik berpegang pada program kegiatan c. Post tes tes akhir evaluasi Materi pembelajaran yang diteskan dalam evaluasi sama dengan pre tes. 40 Melalui evaluasi tersebut akan dapat menghasilkan pengukuran yang sesuai dengan kemampuan yang sebenarnya sehingga dapat diketahui dengan pasti pada taraf masing-masing peserta didik itu memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan. Taraf kemampuan keberhasilan dinyatakan dengan evaluasi yakni dengan nilai. 39 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, Jakarta: Pt. Raja grafindo Persada, 2009, h. 197. 40 Sumiati dan Asra, Metode Pembelajaran, Bandung: CV. Wacana Prima, 2008, h. 12.

E. Hakekat Pendidikan Agama Islam

Sebelum membahas tentang pendidikan agama Islam terlebih dahulu perlu dibahas tentang pengertian pendidikan itu sendiri. Para tokoh berbeda pendapat dalam mendefinisikan pendidikan. Perbedaan itu disebabkan karena masing-masing tokoh berbeda dalam memberikan tekanan-tekanan dan tinjauan terhadap pendidikan. Istilah pendidikan berasal dari kata didik dan memberikan awalan kata “Pe” dan akhiran “Kan” yang mengandung arti “Perbuatan”. Istilah pendidikan ini semua berasal dari bahasa Yunani yaitu “Pedadogik” yang berarti bimbingan yang diberikan kapada anak. Paedagogy berasal dari dua kata yaitu paedos yang berarti anak dan agoge yang berarti saya membimbing atau memimpin. Istilah ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan “Education” yang berarti pengembangan anak bimbingan. 41 Dalam pengertian yang sederhana, pendidikan sering dimaknai sebagai usaha manusia untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi- potensi pembawaan, baik potensi jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat dan kebudayaan. Selain itu dalam pengertiaan yang umum, pendidikaan juga diartikan dengaan proses bimbingan, pengajaran dan pelatihan yang dilakukan oleh manusia kepada manusia lain dalam rangka pencapaian keedewasaan. 42 Secara terminologi, para ilmuan mendefinisikan pendidikan dalam arti luas pada beberapa versi, salah satunya yaitu menurut Abdul Rahman An- Nahlawi mengartikan pendidikan merupakan kegiatan yang betul-betul memiliki tujuan, sasaran, dan target. 43 41 Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2002 , cet.Ke-4.hlm. 1 42 Wahdi Sayuti dan Zurinal Z, Ilmu Pendidikan Pengantar dan Dasar-Dasar Pelaksanaan Pendidikan, Jakarta: Jakarta Press, 2006, cet.I, h.1-2. 43 Abdul Rahman An-Nahlawi, Pendidikan Islam di Rumah, Sekolah, dan Masyarakat,Bina Insani Press, 1995,h.21

Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SMA Negeri 1 Pematangsiantar

3 43 165

Penerapan pembelajaran kooperatif model group investigation untuk meningkatkan hasil belajar sosiologi SMA SIT Fajar Hidayah Kotawisata-Cibubur: penelitian tindakan di SMA Fajar Hidayah pada kelas X

0 6 75

Pengaruh strategi spiritual teaching terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI (Al-Islam) SMP Muhammadiyah Parakan Tangerang Selatan

17 95 104

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (Gi) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas V Sdit Bina Insani ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Sdit Bina Insani Kelas V Semester Ii Serang-Banten )

0 3 184

IMPLEMENTASI METODE KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

0 6 183

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KERJASAMA SISWA SMP

0 18 262

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INVESTIGASI KELOMPOK (GROUP INVESTIGATION) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI.

0 1 55

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU BAHAN BANGUNAN.

0 1 42

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP HASIL BELAJAR IPA

0 0 8

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 SIWARAK

0 0 14