9 Memeriksa ketepatan
10 Menerima tanggung jawab
11 Menggunakan kesabaran
12 Tetap tenang atau mengurangi ketegaangan
c. Ketrampilan kooperatif tingkat mahir
1 Mengelaborasi
2 Memeriksa secara cermat
3 Menanyakan kebenaran
4 Menganjurkan suatu posisi
5 Menetapkan tujuan
6 Berkompromi
7 Menghadapi masalah khusus.
24
6. Tujuan Pembelajaran kooperatif
Tujuan pokok belajar kooperatif memaksimalkan belajar siswa untuk meningkatkan prestasi akademik dan pemahaman baik secara individu
maupun kelompok. Karena siswa bekerja dalam suatu tim, maka dengan sendirinya dapat memperbaiki hubungan di antara para siswa dari berbagai
latar belakang etnis dan kemampuan, mengembangkan keterampilan- keterampilan proses kelompok dan pemecahan masalah.
25
Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai tiga tujuan pembelajaran yang sangat penting, yakni:
1 Prestasi akademik
Meskipun pembelajaram kooperatif mencangkup bebagai tujuan sosial, namun pembelajaraan kooperatif dapat juga digunakan untuk
meningkatkan pretasi akademik. 2
Penerimaan akan keanakaragaman
24
Suderajat, Muslihuddin, dan Ujang hendara, Revolusi Mengajar, Bandung: HPD Press. 2012, h. 63-64.
25
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Jakarta: Kencana, 2010, h. 57.
Efek penting ke dua dari model pembelajaran kooperatif adalah penerimaan yang lebih luas dari orang-orang yang berbeda
berdasarkan ras,
budaya, kelas
sosial, kemampuan
dan ketidakmampuannya.
3 Pengembangan ketrampilan sosial
Efek penting ke tiga adalah mengajarkan kepada siswa ketrampilan-ketrampilan kerjasama dan kolaborasi.
26
B. Metode Pembelajaran Group Investigation
1. Pengertian Metode Pembelajaran Group Investigation
Group Investigation merupakan salah satu bentuk model pembelajaran kooperatif yang menekankan pada partisipasi dan aktivitas
siswa untuk mencari sendiri materi informasi pelajaran yang akan dipelajari melalui bahan-bahan yang tersedia, misalnya dari buku
pelajaran atau siswa dapat mencari melalui internet. Siswa dilibatkan sejak perencanaan, baik dalam menentukan topik maupun cara untuk
mempelajarinya melalui investigasi. strategi ini menuntut para siswa untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi maupun
dalam keterampilan proses kelompok. Dalam metode pembelajaran Group Investigation, interaksi sosial
menjadi salah satu faktor penting bagi perkembangan skema mental yang baru. Dimana dalam pembelajaran ini memberi kebebasan kepada
pembelajar untuk berpikir secara analitis, kreatif, reflektif, dan produktif.
27
Menurut Sharan metode Group Investigation lebih menekankan pada pilihan dan kontrol siswa dari pada menerapkan tehnik-tehnik
26
Suderajat, Muslihuddin, dan Ujang hendara, Revolusi Mengajar, Bandung: HPD Press. 2012, h. 63.
27
Hamzah B. Uno, Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara, 2009, h. 224.