Pengertian Hasil Belajar Hasil Belajar Siswa

dapat mengarah kepada tingkah laku yang baik, tetapi juga ada kemungkinan mengarah kepada tingkah laku yang lebih buruk. 33 Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan pembelajaran. Belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relative menetap. Dalam kegiatan pembelajaran atau kegiatan instruksional, biasanya guru menetapkan tujuan belajar. Siswa yang berhasil dalam belajar adalah yang berhasil mencapai tujuan pembelajaran atau tujuan instruksional. 34 Menurut Nana Sudjana hasil belajar adalah kemampuan- kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman- pengalaman belajarnya. 35 Menurut Muhibin Syah hasil belajar adalah Perubahan sebagai akibat pengalaman belajar dan proses belajar siswa. 36 Dari teori yang dikemukakan para ahli tentang hasil belajar tersebut di atas, maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa hasil belajar merupakan hasil yang dapat dicapai oleh siswa setelah diadakan proses belajar mengajar dalam jangka waktu tertentu dan materi penyajian yang tertentu pula sebagai akibat pengalaman belajar sesuai dengan tujuan yang telah disusun dalam indikator pembelajaran. Berdasarkan teori Taksonomi Bloom hasil belajar dapat dilihat dari tiga kategori ranah yaitu: a Ranah Kognitif, berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari 6 aspek yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan penilaian. b Ranah Afektif, berkenaan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif meliputi lima jenjang kemampuan yaitu menerima, menjawab atau 33 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, Bandung: Remadja Karya, 1984, h. 81 34 Asep Jihad., Abdul Haris. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi PressIndo, 2008, h. 14. 35 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2009, hlm. 22 36 Muhibin syah, Psikologi Belajar, Jakarta: PT Raja Grafindo persada, 2009, h. 216. reaksi, menilai, organisasi dan karakterisasi dengan suatu nilai atau kompleks nilai. c Ranah Psikomotor, meliputi keterampilan motorik, manipulasi benda-benda, koordinasi neuromuscular menghubungkan, mengamati. Dalam penelitian ini hasil belajar menurut teori Taksonomi Bloom dibatasi dengan ranah kognitif saja. Beberapa kemampuan kognitif antara lain: a Pengetahuan, tentang suatu materi yang dipelajari. b Pemahaman, memahami makna materi c Aplikasi atau penerapan penggunaan materi atau aturan teoritis yang prinsip d Analisa, sebuah proses analisis teoritis dengan menggunakan kemampuan akal e Sintesa, kemampuan memadukan konsep, sehingga menemukan konsep baru f Evaluasi, kemampuan melakukan evaluatif atas penguasaan materi pengetahuan. Untuk mengukur dan memperoleh data hasil belajar peserta didik adalah mengetahui garis-garis besar indikator yang dikaitkan dengan jenis hasil belajar yang hendak diukur. Agar memudahkan dalam menggunakan alat dan kiat evaluasi yang dipandang tepat, berikut adalah tabel penyusunan jenis, indikator dan evaluasi hasil belajar. 37 Tabel 2.1 Penilaian Dalam Ranah Kognitif Ranah Jenis hasil belajar Indikator Cara evaluasi Ranah Kognitif 1. Pengetahuan 1. Dapat menjelaskan 2. Dapat menunjukkan 1. Tes tertulis 2. Observasi 37 Muhibin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: Rosda, 2008, h. 151. 2. Pemahaman 3. Penerapan 4. Analisis 5. Sintetis 6. Evaluasi 3. Dapat menyebutkan 1. Dapat menjelaskan 2. Dapat menguraikan 3. Dapat membedakan 1. Dapat menentukan 2. Dapatmenerapkan atau memberikan contoh 3. Dapat menggambarkan 1. Dapat menguraikan 2. Dapat menemukan 3. Dapat menyimpulkan 1. Dapat melengkapi 2. Dapat menyimpulkan 3. Dapat membentuk 1. Dapat membuktikan 2. Dapat Menyimpulkan 1. Tes tertulis 2. Observasi 1. Pemberian tugas 1. Tes tertulis 2. observasi 1.Tes tertulis 2. observasi 1. Tes tertuli 2. Pemberian tugas

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar

Secara umum, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dibedakan menjadi tiga macam, yaitu: a. Faktor Internal Siswa Adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa sendiri yang meliputi dua aspek, yakni: 1 Aspek fisiologis yang bersifat jasmaniah yang menyangkut keadaan jasmani individu, yaitu keadaan jasmani, keadaan fungsi- fungsi jasmani tertentu terutama panca indera. 2 Aspek psikologis yang bersifat rohaniah yang berasal dari dalam diri siswa seperti kecerdasanintelegensi, bakat, minat, sikap dan motivasi siswa. b. Faktor Eksternal Siswa Seperti halnya faktor internal siswa, faktor eksternal siswa juga terdiri atas dua macam, yakni faktor lingkungan sosial dan faktor lingkungan non sosial. Faktor sosial adalah hubungan antar manusia yang terjadi dalam berbagai situasi sosial, diantaranya yaitu keluarga, sekolah, teman dan masyarakat pada umumnya. Sedangkan faktor non sosial yaitu lingkungan alam dan fisik seperti keadaan gedung dan letaknya, rumah, ruang belajar, fasilitas belajar, buku-buku sumber dan sebagainya. c. Faktor Pendekatan Belajar Disamping faktor-faktor internal dan eksternal siswa sebagaimana yang telah dipaparkan di atas, faktor pendekatan belajar juga berpengaruh terhadap taraf keberhasilan proses belajar siswa tersebut. Seorang siswa yang terbiasa mengaplikasikan pendekatan belajar deep misalnya, mungkin sekali berpeluang untuk meraih prestasi belajar yang bermutu daripada siswa yang menggunakan pendekatan belajar surface atau reproductive. 38 Faktor-faktor di atas sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa yang akan diperoleh dalam pencapaian tujuan. 38 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011. Cet.ke 18, h. 129-136.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SMA Negeri 1 Pematangsiantar

3 43 165

Penerapan pembelajaran kooperatif model group investigation untuk meningkatkan hasil belajar sosiologi SMA SIT Fajar Hidayah Kotawisata-Cibubur: penelitian tindakan di SMA Fajar Hidayah pada kelas X

0 6 75

Pengaruh strategi spiritual teaching terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI (Al-Islam) SMP Muhammadiyah Parakan Tangerang Selatan

17 95 104

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (Gi) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas V Sdit Bina Insani ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Sdit Bina Insani Kelas V Semester Ii Serang-Banten )

0 3 184

IMPLEMENTASI METODE KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

0 6 183

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KERJASAMA SISWA SMP

0 18 262

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INVESTIGASI KELOMPOK (GROUP INVESTIGATION) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI.

0 1 55

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU BAHAN BANGUNAN.

0 1 42

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP HASIL BELAJAR IPA

0 0 8

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 SIWARAK

0 0 14