Pengertian Strategi Pembelajaran Kooperatif

Slavin mengatakan bahwa pembelajaran kooperatif adalah strategi pembelajaran dimana peserta didik belajar dan bekerja dalam kelompok- kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari 4 sampai 6 orang, dengan struktur kelompoknya yang bersifat heterogen. Selanjutnya dikatakan pula, keberhasilan dari kelompok tergantung dari kemampuan dan aktifitas anggota kelompok, baik secara individual maupun secara kelompok. 15 Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang berorientasi pada tim kelompok. Pada pembelajaran kooperatif ini peserta didik berada dalam kelompok kecil dengan anggota sebanyak kurang lebih 4 sampai 5 orang. Dalam belajar secara kooperatif ini terjadi interaksi antara anggota kelompok. Semua anggota kelompok harus turut terlibat, karena keberhasilan kelompok ditunjang oleh aktivitas anggotanya, sehingga anggota kelompok saling membantu. 16 Sehubungan dengan pengertian tersebut, penulis menambahkan bahwa belajar kooperatif adalah pemanfaatan kelompok kecil dalam pembelajaran yang memungkinkan peserta didik bekerja sama untuk memaksimalkan belajar mereka dan belajar anggota lainnya dalam kelompok. Sebuah analisis penelitian menunjukan, dalam kelompok siswa- siswa akan belajar lebih cepat, dan bahwa pengalaman kelompok sering beralih ke anggota-anggota kelompok sehingga mereka bekerja lebih efektif. Akan tetapi ada beberapa keterbatasannya. Beberapa siswa yang pandai tidak menikmati manfaat dari pengalaman belajar berkelompok, dan bagi mereka proses social yang terjadi di dalam kelompok sebenarnya merupakan hambatan bagi kegiatan belajar mereka. Namun keuntungan 15 Etin Solihatin dan Raharjo, Cooperatif Learning, Jakarta: Bumi Aksara, 2009, h. 4. 16 Suderajat, Muslihuddin, dan Ujang hendara, Revolusi Mengajar, Bandung : HDP Press. 2012, h. 59. kerja kelompok ini terletak pada perubahan yang menyangkut motivasi, emosi dan sikap. 17 Melalui strategi pembelajaran kooperatif, siswa bukan hanya belajar dan menerima apa yang disajikan oleh guru dalam proses belajar mengajar, melainkan bisa juga belajar dari siswa lainnya, dan sekaligus mempunya kesempatan untuk membelajarkan siswa yang lain, sehingga semua siswa dapat menguasai materi pada tingkat penguasaan yang relative sama atau sejajar. Pada saat siswa belajar dalam kelompok akan berkembang suasana belajar yang terbuka dalam dimensi kesejawatan, karena pada saat itu akan terjadi proses belajar kolaboratif dalam hubungan pribadi yang saling membutuhkan. Pada saat itu juga siswa belajar dalam kelompok kecil akan tumbuh dan berkembang pola belajar tutor sebaya dan belajar secara bekerjasama. Pada saat proses pembelajaran, guru bukan lagi berperan sebagai satu-satunya nara sumber, tetapi berperan sebagai mediator, stabilisator dan menejer pembelajaran. 18 Strategi pembelajaran kooperatif tampak akan dapat melatih peserta didik untuk mendengar pendapat-pendapat orang lain dan menyimpulkan dalam suatu pendapat, belajar untuk saling tolong menolong, pendidik membentuk peserta didiknya untuk mudah memahami materi dan sesama peserta didik saling membantu. Hal ini memang sangat dianjurkan dalam Al- Qur’an untuk saling tolong menolong yang dijelaskan dalam surat At-Taubat ayat 71 :                             17 Mukhtar., Martinis Yamin, Metode Pembelajaran yang Berhasil, Jakarta: Sasama Mitra Suksesa, 2002, h. 49. 18 Masitoh., Laksmi Dewi, Strategi Pembelajaran, Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama RI, 2009, h. 232. Artinya: “Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka adalah menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. mereka menyuruh mengerjakan yang maruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana ”. Q.S. At-Taubah: 71. 19 Dari ayat di atas dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran kooperatif merupakan strategi pembelajaran yang menekankan peserta didiknya untuk belajar bekerja sama dalam memecahkan suatu permasalahan yang ada, dengan bentuk kelompok kecil, yang bertujuan untuk mengasah imajinasi peserta didik, yang memiliki tingkat kemampuan dengan latar belakang yang berbeda, mulai dari tingkat kemampuan yang tinggi, sedang maupun yang rendah. Serta dapat melatih peserta didik untuk bisa berinteraksi dengan baik antar sesama, akan menciptakan pribadi-pribadi yang memiliki rasa tanggung jawab dan mampu menghargai pendapat orang lain.

2. Karakteristik Strategi Pembelajaran Kooperatif

Sanjaya mengungkapkan pembelajaran kooperatif dapat dijelaskan dalam beberapa perspektif, yaitu Perspektif motivasi artinya penghargaan yang diberikan kepada kelompok yang dalam kegiatannya saling membantu untuk memperjuangkan keberhasilan kelompok, perspektif sosial artinya melalui kooperatif setiap peserta didik akan saling membantu dalam belajar, karena mereka ingin semua anggota kelompok memperoleh keberhasilan, perspektif perkembangan kognitif artinya dengan adanya interaksi antar anggota kelompok dapat mengembangkan prestasi peserta didik untuk berfikir mengolah informasi. 20 19 Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Quran, Jakarta: Departemen Agama, 2007, h. 198. 20 Rusman, Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2011, h. 206. Adapun karakteristik atau pembelajaran kooperatif dapat dijelaskan sebagai berikut: 21 a. Pembelajaran secara tim Pembelajaran kooperatif pembelajaran yang dilakukan secara tim. Tim merupakan tempat untuk mencapai tujuan, oleh karena itu, tim harus mampu membuat setiap peserta didik belajar. Setiap anggota tim harus saling membantu untuk mencapai tujuan. b. Didasarkan pada manajemen kooperatif Manajemen mempunyai tiga fungsi yaitu 1 fungsi manajemen sebagai perencanaan pelaksanaan menunjukan bahwa pembelajaran kooperatif dilaksanakan sesuai dengan perencanaan, dan langkah- langkah pembelajaran yang sudah ditentukan. Misalnya tujuan apa yang harus dicapai, bagaimana cara mencapainya, apa yang harus digunakan untuk mencapai tujuan, dan lain sebagainya. 2 fungsi manajemen sebagai organisasi, menunjukan bahwa pembelajaran kooperatif memerlukan perencanaan yang matang agar proses pembelajaran berjalan dengan efektif. 3 fungsi manajemen sebagai kontrol, menunjukkan bahwa dalam pembelajaran kooperatif perlu ditentukan kriteria keberhasilan baik melalui bentuk tes maupun non tes. c. Kemampuan untuk bekerja sama Keberhasilan pembelajaran kooperatif ditentukan oleh keberhasilan secara kelompok, oleh karenanya prinsip kebersamaan atau kerja sama perlu ditentukan dalam pembelajaran kooperatif. Tanpa kerja sama yang baik, pembelajaran kooperatif tidak akan mencapai hasil yang maksimal. d. Keterampilan bekerja sama Keterampilan bekerja sama itu dipraktkikan melalui aktivitas dalam kegiatan pembelajaran secara kelompok. Dengan demikian, peserta didik perlu didorong untuk mau dan sanggup berinteraksi dan 21 Rusman, Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, h. 208.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SMA Negeri 1 Pematangsiantar

3 43 165

Penerapan pembelajaran kooperatif model group investigation untuk meningkatkan hasil belajar sosiologi SMA SIT Fajar Hidayah Kotawisata-Cibubur: penelitian tindakan di SMA Fajar Hidayah pada kelas X

0 6 75

Pengaruh strategi spiritual teaching terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI (Al-Islam) SMP Muhammadiyah Parakan Tangerang Selatan

17 95 104

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (Gi) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas V Sdit Bina Insani ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Sdit Bina Insani Kelas V Semester Ii Serang-Banten )

0 3 184

IMPLEMENTASI METODE KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

0 6 183

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KERJASAMA SISWA SMP

0 18 262

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INVESTIGASI KELOMPOK (GROUP INVESTIGATION) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI.

0 1 55

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU BAHAN BANGUNAN.

0 1 42

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP HASIL BELAJAR IPA

0 0 8

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 SIWARAK

0 0 14