ditentukan, maka dirumuskan inisiatif strategi yang perlu dilakukan perusahaan. Hasil dari perumusan sasaran penentuan ukuran dan inisiatif
strategis disajikan dalam bentuk matrik BSC. Langkah selanjutnya melakukan penetapan target perusahaan yang berfungsi untuk membantu para karyawan
meningkatkan semangat kinerja dalam mencapai inisiatif strategi yang telah ditetapkan sebelumnya. Kemudian langkah selanjutnya menetapkan peta
strategi yang dapat membantu karyawan untuk memahami tahap-tahap pencapaian dari target yang ditetapkan PT Relief Reality Indonesia Cabang
Depok. Penelitian ini juga menggunakan metode paired comparison sebagai bagian dari metode Analytical Hierachy Process AHP untuk memberikan
bobot nilai terhadap sasaran strategik dan indikator hasil kinerja.
III. METODE PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian
Setiap organisasi atau perusahaan didirikan dengan menjalankan misi tertentu untuk mewujudkan visi tertentu pula. Mewujudkan visi melalui misi,
setiap perusahaan memerlukan strategi untuk mengerahkan dan mengarahkan seluruh sumber daya. Misi, visi dan strategi organisasi tersebut kemudian
diterjemahkan ke dalam sasaran dan inisiatif strategik untuk menghasilkan action plans perusahaan. Pada usaha mengerahkan dan mengarahkan seluruh
sumber daya yang dimiliki perusahaan dibutuhkan manajemen strategi yang baik, suatu manajemen strategi yang baik meliputi tiga tahap yaitu tahap
perencanaan atau perumusan strategi, tahap pelaksanaan strategi dan tahap evaluasi strategi. Keberhasilan dari ketiga tahap tersebut merupakan kunci
terwujudnya suatu manajemen yang baik dalam strategi. Pada pelaksanaan penelitian ini dilakukan wawancara dengan pihak
internal PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT BMI Tbk Cabang Bogor untuk meninjau visi, misi, tujuan dan strategi serta mengetahui kondisi dan
perkembangan perusahaan. Kemudian dilakukan penjabaran visi, misi dan tujuan perusahaan ke dalam empat perspektif Balanced Scorecard BSC
yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal serta perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Pada penjabaran
visi, misi dan tujuan perusahaan ke dalam empat perspektif BSC, harus terdapat suatu korelasi antara visi, misi dan tujuan perusahaan dengan empat
perspektif BSC. Setelah dilakukan penjabaran visi, misi dan tujuan perusahaan ke dalam empat perspektif BSC, kemudian menentukan sasaran
strategik, indikator atau ukuran kinerja serta target kinerja pada masing- masing perspektif BSC. Kemudian dilakukan pembobotan dengan metode
Paired Comparison untuk mengetahui tingkat prioritas atau tingkat pengaruhnya suatu perspektif BSC serta sasaran strategiknya terhadap
manajemen strategik PT BMI Tbk Cabang Bogor. Langkah selanjutnya adalah membuat peta strategi untuk menggambarkan korelasi antara masing-
masing perspektif BSC. Kemudian melakukan pengukuran kinerja
perusahaan berdasarkan ukuran dan target kinerja yang relevan. Hasil dari pengukuran kinerja tersebut akan dibuat suatu yaitu membuat implikasi
manajerial sebagai saran untuk perbaikan strategi PT BMI Tbk Cabang Bogor di masa yang akan datang. Secara keseluruhan kerangka pemikiran penelitian
dapat dilihat pada Gambar 5.
Gambar 5. Kerangka pemikiran penelitian Perspektif
Keuangan Visi, Misi, Tujuan dan Strategi PT BMI Tbk Cabang Bogor
Penjabaran Visi, Misi, Tujuan dan Strategi PT BMI Tbk Cabang Bogor ke dalam Perspektif BSC
Perspektif Pelanggan
Perspektif Proses Bisnis
Internal Perspektif
Petumbuhan dan
Pembelajaran
Pembobotan dengan Paired Comparison
Pengukuran Kinerja PT BMI Tbk Cabang Bogor tahun 2009 dengan BSC Peta Strategi BSC
Sasaran, indikator dan
target kinerja Sasaran,
indikator dan target kinerja
Sasaran, indikator dan
target kinerja Sasaran,
indikator dan target kinerja
Implikasi Manajerial PT BMI Tbk
3.2. Alur Kerja Balanced Scorecard
Alur kerja Balanced Scorecard pada penelitian ini yaitu pertama melakukan analisis visi, misi dan tujuan PT Bank Muamalat Indonesia Tbk
yang telah ditetapkan, kemudian melakukan proses cascading dengan memecah dan menjabarkan sasaran strategik di tingkat perusahaan
Corporate ke tingkat cabang secara lebih detil sesuai kondisi PT BMI Tbk Cabang Bogor di tingkat cabang. Kemudian membuat Key Performance
Indicator KPI yang mempengaruhi kinerja PT BMI Tbk Cabang Bogor di masing-masing perspektif BSC perspektif keuangan, perspektif pelanggan,
perspektif proses bisnis internal serta perspektif pembelajaran dan pertumbuhan dengan melakukan Focus Group Discussions dengan para
pakar yang berperan dalam perancangan strategi PT BMI Tbk Cabang Bogor. Pada penelitian ini pembobotan dilakukan oleh Bussines Manager R1,
Operation Manager R2, Coordinator Back Office R3 serta Relationship Manager R4. Setelah KPI terbentuk, maka dilakukan pengisian kuesioner
pembobotan oleh para pakar untuk menentukan tingkat pengaruh atau tingkat prioritas suatu perspektif beserta sasaran strategik dalam perancangan strategi
perusahaan dan hasil dari pembobotan tersebut diolah dengan menggunakan program expert choice 2000. Kemudian melakukan penyusunan domain pada
setiap indikator di masing-masing sasaran strategik pada empat perspektif BSC. Pada Lampiran 1 dapat dilihat kuesioner pembobotan yang digunakan.
Langkah selanjutnya yaitu merancang peta strategi Balanced Scorecard PT BMI Tbk Cabang Bogor yang sesuai dengan visi, misi dan strategi PT
BMI Tbk Cabang Bogor dan menentukan KPI terpilih berdasarkan hasil dari pembobotan pada perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis internal serta
pembelajaran dan pertumbuhan. KPI terpilih merupakan ukuran kinerja paling diprioritaskan yang dapat meningkatkan kinerja PT BMI Tbk Cabang
Bogor. Kemudian menentukan target yang sebaiknya dicapai PT BMI Tbk Cabang Bogor dan inisiatif strategi yang dapat dilakukan PT BMI Tbk
Cabang Bogor dalam pencapaian target yang telah ditetapkan oleh PT BMI Tbk Cabang Bogor untuk memperbaiki kinerja PT BMI Tbk Cabang Bogor di
masa mendatang. Kemudian PT BMI Tbk Cabang Bogor disarankan untuk