dibutuhkan  dan  dapat  meningkatkan  pula  kualitas  dari  pelayanan  PT BMI  Tbk  Cabang  Bogor  serta  dapat  meningkatkan  efisiensi  proses
operasi  dengan  lebih  cepatnya  penyampaian  informasi  antara  sesama para  karyawan  dalam  bekerja.  Peningkatan  kualitas  atau  mutu
pelayanan  dan  efisiensi  proses  operasi  juga dapat  dipengaruhi  oleh tingkat  kepuasan  dan  motivasi  kerja  karyawan  dikarenakan  semakin
puas atau semakin termotivasinya karyawan untuk bekerja maka output atau kinerja yang dihasilkan oleh karyawan akan semakin produktif dan
berkualitas. Peningkatan  mutu pelayanan  dan  efisiensi  proses  operasi  pada
perspektif  proses  bisnis  internal  dapat  meningkatan  kepuasan  nasabah terhadap  pelayanan  yang  diberikan  PT  BMI  Tbk Cabang  Bogor  dalam
bentuk fisik maupun non fisik dan meningkatkan jumlah nasabah serta dapat  pula mempermudah  perusahaan  dalam  melakukan  pendalaman
dana  yang  dimiliki  oleh  nasabah  potensial.  Semakin  cepat  proses transaksi  atau  pelayanan  yang  disertai  dengan  semakin  baiknya  mutu
kualitas  pelayanan  yang  diberikan  oleh  PT  BMI  Tbk  Cabang  Bogor kepada  nasabah  yang  memiliki  dana  dibawah  Rp  100  juta  maupun
nasabah  yang  memiliki  dana  diatas  Rp  100  juta  Nasabah  Potensial, maka  akan  meningkatkan  pula  kepuasan  yang  diterima  oleh  nasabah
baik  yang  memiliki  dana  dibawah  Rp  100  juta  maupun  nasabah potensial.
Peningkatan  kepuasan  nasabah  tersebut  juga  akan  berdampak sangat  positif  kepada  citra  baik  PT  BMI  Tbk  Cabang  Bogor  di  mata
masyarakat  Kota  Bogor  dan  akan  terjadi  promosi  dari  mulut  ke  mulut mouth  by  mouth  dari  nasabah  yang  terpenuhi  kebutuhannya  oleh
kualitas pelayanan yang  diberikan PT BMI Tbk  Cabang Bogor kepada orang  lain  yang  dapat  membuat  orang  tersebut  bersedia  menjadi
nasabah  PT  BMI  Tbk  Cabang  Bogor.  Hal  ini  dapat  meningkatkan jumlah  nasabah  yang  dimiliki  oleh  PT  BMI  Tbk  Cabang  Bogor.
Peningkatan  standar  mutu  pelayanan  yang  disertai  dengan  semakin efisiennya  proses  operasi  atau  pengadaan  pelayanan  khusus  untuk
nasabah  potensial  akan  dapat  mempermudah  PT  BMI  Tbk  Cabang Bogor  dalam  pendalaman  dana  yang  dimiliki  nasabah  potensial
dikarenakan  tingkat  kepuasan  atas  perbedaan  kualitas  pelayanan  yang diberikan  oleh  PT  BMI  Tbk  Cabang  Bogor  kepada  nasabah  potensial
akan meningkatkan sikap loyal nasabah potensial kepada PT BMI Tbk Cabang  Bogor  dan  dapat  membuat  nasabah  potensial  bersedia
menanamkan dana dalam jumlah yang lebih besar pada perusahaan. Peningkatan  efisiensi  proses  operasi  juga  akan  meminimalisasi
biaya yang keluar akibat proses operasi PT BMI Tbk Cabang Bogor dan dapat  meningkatkan  pendapatan  keuntungan  PT  BMI  Tbk  Cabang
Bogor.  Peningkatan  yang  terjadi  pada  jumlah  nasabah  akan meningkatkan  pendapatan  keuntungan  yang  diperoleh  PT  BMI  Tbk
Cabang  Bogor  salah  satu  contohnya  yaitu  dengan  meningkatnya kepuasan  nasabah  mengenai  pelayanan  yang  menyangkut  pembiayaan
akan dapat membuat nasabah meminjam dana yang lebih besar lagi dan hal  ini  dapat  meningkatkan  pendapatan  keuntungan  dari  bagi  hasil
yang  diberikan  nasabah  kepada  PT  BMI  Tbk  Cabang  Bogor  atas  dana yang  dipinjam.  Kepuasan  nasabah  serta  pendalaman  nasabah  potensial
juga  dapat  meningkatkan  pendapatan  keuntungan  PT  BMI  Tbk Cabang  Bogor.  Nasabah  yang  merasa  puas  dengan  pelayanan  atau
perolehan  bagi  hasil  PT  BMI  Tbk  Cabang  Bogor  dapat  terciptanya suatu  sikap  loyalitas  yang  tinggi  kepada  PT  BMI  Tbk  Cabang  Bogor
sehingga memungkinkan bagi PT BMI Tbk Cabang Bogor memperoleh dana yang lebih besar lagi dari nasabah yang menanamkan dananya di
PT BMI Tbk Cabang Bogor.
4.4 Penentuan Key Performance Indicator Terpilih
Key Performance Indicator KPI adalah ukuran untuk menilai tercapai atau  tidaknya  target-target  yang  sudah  ditentukan  sebelumnya.  KPI  dapat
mengukur  kinerja  sebelum  dan  sesudah  penetapan  target-target  yang  ada  di PT  BMI  Tbk  Cabang  Bogor,  sehingga  PT  BMI  Tbk  Cabang  Bogor  dapat
mengetahui  target  mana  yang  sudah  tercapai  dan  berapa  persen
pencapaiannya  dan  juga  dapat  mengetahui  target  mana  yang  belum  tercapai dan apa penyebabnya sehingga target tersebut belum tercapai.
Berdasarkan  hasil  pembobotan  dapat  diketahui  bahwa  perspektif keuangan yang paling diprioritaskan dalam perancangan strategi dengan KPI
terpilihnya  yaitu  perolehan  pendapatan  keuntungan  pembiayaan.  Oleh karena itu, PT BMI Tbk Cabang Bogor sebaiknya melakukan suatu cara yang
dapat  meningkatkan  perolehan  pendapatan  keuntungan  pembiayaan, misalnya  dengan  mengevaluasi  persentase  perolehan  bagi  hasil  yang
diperoleh PT BMI Tbk Cabang Bogor dalam hal pembiayaan atau penyaluran kredit.  Pada  perspektif  pelanggan,  PT  BMI  Tbk  Cabang  Bogor  menetapkan
sebagai  prioritas  yang  kedua  setelah  perspektif  keuangan  dengan  KPI terpilihnya  yaitu  jumlah  layanan  prima.  PT  BMI  Tbk  Cabang  Bogor
sebaiknya  dapat  melakukan  suatu  pendekatan  khusus  kepada  nasabah potensial,  misalnya  dengan  memberikan  suatu  ruang  khusus  pelayanan
nasabah  potensial  sehingga  nasabah  potensial  dapat  meningkat  sikap  loyal kepada  PT  BMI  Tbk  Cabang  Bogor  dan  bersedia  menanamkan  dananya
dalam jumlah yang lebih besar lagi. Perspektif  proses  bisnis  internal  ditetapkan  sebagai  prioritas  ketiga
setelah perspektif keuangan dan perspektif pelanggan. KPI yang terpilih yaitu efisiensi antrian customer service dengan nasabah. Oleh karena itu, sebaiknya
PT BMI Tbk Cabang Bogor dapat melakukan efisiensi waktu antrian tersebut, misalnya  dengan  memperketat  standar  operasional  waktu  transaksi  sehingga
dapat  meningkatkan  kecepatan  pelayanan  dan  mempersingkat  antrian. Perspektif  pembelajaran  dan  pertumbuhan  ditetapkan  sebagai  prioritas
terakhir dalam perancangan strategi PT BMI Tbk Cabang Bogor dengan KPI terpilihnya yaitu jumlah partisipasi karyawan. Oleh karena itu, sebaiknya PT
BMI  Tbk  Cabang  Bogor  dapat  meningkatkan  jumlah  kehadiran  atau partisipasi  karyawan  dalam  kegiatan  yang  dapat  meningkatkan  kualitas  dan
kompetensi karyawan pelatihan, misalnya dengan cara pengadaan pelatihan yanf bersifat informal dengan salah satu caranya yaitu dengan membuat suatu
web situs yang berisi bahan pelatihan sesuai dengan jabatan dan kompetensi yang  ingin  dikembangkan  oleh  PT  BMI  Tbk  Cabang  Bogor  sehingga
memudahkan  karyawan  dalam  mengembangkan  kualitas dan  kompetensi dirinya dalam bekerja.
4.5. Pengukuran Kinerja PT BMI Tbk Cabang Bogor Tahun 2009
Pengukuran pencapaian kinerja PT BMI Tbk Cabang Bogor pada tahun 2009  dengan  menggunakan  pendekatan  BSC  merupakan  realisasi  terhadap
target yang telah ditentukan. Tujuan dari penggunaan target yaitu agar dapat dijadikan  bahan  acuan  dalam  penilaian  pencapaian  kinerja  PT  BMI  Tbk
Cabang  Bogor.  Apabila  kinerja  PT  BMI  Tbk  Cabang  Bogor  melebihi  target yang  telah  ditentukan  sebelumnya,  maka  PT  BMI  Tbk  Cabang  Bogor  telah
mencapai kinerja yang lebih baik dari tahun sebelumnya. Sebaliknya, apabila kinerja  PT  BMI  Tbk  Cabang  Bogor  tidak  mencapai  target  yang  telah
ditetapkan  sebelumnya,  maka  kinerja  PT  BMI  Tbk  Cabang  Bogor  saat  ini kurang baik sehingga dibutuhkan perbaikan di masa mendatang.
1. Perspektif Keuangan
Sasaran  strategi  yang  memiliki  bobot  prioritas  tertinggi  pada perspektif  keuangan  yaitu  peningkatan  pendapatan  keuntungan  PT  BMI
Tbk  Cabang  Bogor.  Ukuran  hasil  yang  ditetapkan  untuk  sasaran  strategi peningkatan pendapatan keuntungan yaitu dengan mengukur pencapaian
target  perolehan  pendapatan  pembiayaan.  Pada  tahun  2009  perolehan pendapatan  pembiayaan  sebesar  Rp.  22.948.242.569.    Penetapan  target
untuk  perolehan  pendapatan  pembiayaan  pada  tahun  2009  yaitu  sebesar Rp.  26.515.000.000,-.  Tingkat  pencapaian  PT  BMI  Tbk  Cabang  Bogor
atas  sasaran  strategi  perolehan  pendapatan  pembiayaan  sebesar  86,5 persen.  Hal  ini  menunjukkan  bahwa  PT  BMI  Tbk  Cabang  Bogor  belum
berhasil  mencapai  target  yang  telah  ditetapkan  untuk  sasaran  strategik perolehan pendapatan pembiayaan.
Sasaran  strategik  yang  ditetapkan  sebagai  prioritas  yang  kedua dalam  perspektif  keuangan  yaitu  efisiensi  biaya  operasional  PT  BMI  Tbk
Cabang  Bogor.  Ukuran  hasil  dari  sasaran  strategik  efisiensi  biaya operasional yaitu  dengan  mengukur  pencapaian  target  dari  penurunan
biaya operasional PT BMI Tbk Cabang Bogor. Biaya operasional PT BMI Tbk  Cabang  Bogor  pada  tahun  2006  sebesar  Rp.  18.723.702.209,- dan