Peran BSC pada Setiap Tahap Sistem Manajemen Strategik

c. Peran Balanced Scorecard pada tahap penyusunan program dan penyusunan anggaran. Penggunaan kerangka Balanced Scorecard untuk menjadikan komprehensif sasaran strategik yang dirumuskan pada tahap perencanaan strategik memotivasi karyawan untuk mencari berbagai inisiatif strategik dalam mewujudkan sasaran-sasaran strategik yang komprehensif tersebut. Oleh karena itu, inisiatif strategik yang dihasilkan juga mencakup empat perspektif yang komprehensif keuangan, pelanggan, proses bisnis internal serta pembelajaran dan pertumbuhan. d. Peran Balanced Scoreacard pada tahap pengimplementasian dan pemantauan. Pada tahap pengimplementasian, rencana kegiatan yang tercantum dalam dokumen anggaran dilaksanakan. Pada tahap pengimplementasian, BSC digunakan untuk mengukur kinerja karyawan di keempat perspektif pelanggan, proses bisnis internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan. Pada tahap pemantauan, hasil pengukuran kinerja karyawan di keempat perspektif BSC tersebut dibandingkan dengan target yang ditetapkan dalam anggaran dan target yang ditetapkan dalam perencanaan strategi. Hasil pembandingan antara hasil kinerja dengan target anggaran digunakan untuk mengevaluasi kinerja jangka pendek karyawan, sedangkan hasil pembandingan antara hasil pengukuran kinerja dengan target yang ditetapkan dalam perencanaan strategik digunakan untuk mengevaluasi kinerja jangka panjang karyawan.

2.6. Penelitian Terdahulu

Choeriah 2008, melakukan penelitian tentang Balance Scorecard sebagai Instrumen untuk Mengukur Kinerja PT Bank Negara Indonesia Tbk PT BNI Tbk Cabang Bogor. Pada penelitian ini dilakukan wawancara dengan pihak internal perusahaan untuk meninjau visi, misi, tujuan dan strategi serta mengetahui kondisi perkembangan perusahaan. Setelah itu, dilakukan perancangan sistem pengukuran kinerja perusahaan dengan pendekatan BSC. Kemudian dilakukan penjabaran visi, misi, tujuan dan strategi perusahaan yang telah ada ke dalam sasaran-sasaran strategis dan ukuran-ukuran kinerja perusahaan. Kemudian melakukan pengukuran terhadap aspek-aspek kinerja dengan konsep BSC untuk memperoleh gambaran komprehensif kinerja perusahaan pada tahun 2007. Hernanto 2009, melakukan penelitian yang menggunakan pendekatan Balanced Scorecard untuk mengukur kinerja PT Bank Syariah Mandiri PT BSM Cabang Bogor. Pada penelitian ini dilakukan wawancara terhadap pihak internal PT BSM Cabang bogor untuk meninjau visi, misi, tujuan dan strategi serta mengetahui kondisi perkembangan perusahaan. Kemudian berdasarkan visi, misi, tujuan dan strategi yang telah ditetapkan oleh perusahaan dilakukan perancangan pengukuran kinerja dengan pendekatan BSC keuangan, pelanggan, proses bisnis internal serta pembelajaran dan pertumbuhan. Sitompul 2010, melakukan penelitian yang menggunakan metode BSC untuk mengevaluasi kinerja Rumah Sakit Pelabuhan Jakarta RS Pelabuhan Jakarta pada tahun 2010. Pada penelitian Sitompul dilakukan penerjemahan visi, misi dan tujuan RS Pelabuhan Jakarta yang diterapkan ke dalam tujuan strategis perusahaan. Kemudian dilakukan penerjemahan visi, misi dan tujuan perusahaan menjadi sasaran strategis pada keempat perspektif BSC. Sasaran strategi yang telah diterjemahkan ke dalam empat perspektif BSC, selanjutnya diimplementasikan dengan melakukan perencanaan strategis yang terdiri dari tiga komponen, yaitu ukuran strategis, target dan inisiatif strategis. Selanjutnya dilakukan perhitungan terhadap pembobotan dari masing-masing perspektif BSC dengan menggunakan metode Analytical Hierachy Process AHP. Annafi 2010, melakukan penelitian yang menggunakan empat perspektif BSC untuk merancang strategi pada PT Relife Reality Indonesia Cabang Depok. Pada penelitian ini setiap perspektif yang ada dalam BSC dijabarkan sehingga didapatkan indikator atau ukuran, baik indikator hasil maupun indikator pemicu kinerja yang relevan dengan sasaran-sasaran strategi pada perspektif BSC. Setelah sasaran beserta indikatornya telah ditentukan, maka dirumuskan inisiatif strategi yang perlu dilakukan perusahaan. Hasil dari perumusan sasaran penentuan ukuran dan inisiatif strategis disajikan dalam bentuk matrik BSC. Langkah selanjutnya melakukan penetapan target perusahaan yang berfungsi untuk membantu para karyawan meningkatkan semangat kinerja dalam mencapai inisiatif strategi yang telah ditetapkan sebelumnya. Kemudian langkah selanjutnya menetapkan peta strategi yang dapat membantu karyawan untuk memahami tahap-tahap pencapaian dari target yang ditetapkan PT Relief Reality Indonesia Cabang Depok. Penelitian ini juga menggunakan metode paired comparison sebagai bagian dari metode Analytical Hierachy Process AHP untuk memberikan bobot nilai terhadap sasaran strategik dan indikator hasil kinerja.