Metode Perbandingan Berpasangan Paired Comparison

50 100 Pada Tabel 6 dapat dilihat secara lebih jelas mengenai skala penilaian kinerja yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan pendapat dari Salterio 2000. Tabel 6. Skala penilaian kinerja

3.6.3 Analisis Kepuasan Nasabah

Analisis kepuasan nasabah digunakan untuk mengetahui tolok ukur pencapaian sasaran strategis pada perspektif pelanggan. Menurut Mulyadi 2007, pada dasarnya produk merupakan satu ikatan jasa yang disediakan untuk memenuhi kebutuhan customer. Berbagai atribut yang melekat pada produk hanya akan menghasilkan value jika atribut tersebut menghasilkan manfaat bagi customer. Mengukur tingkat kepuasan nasabah sangat bermanfaat bagi perusahaan dalam rangka mengevaluasi posisi dan kinerja perusahaan. Menurut Rangkuti 2003, ciri-ciri kualitas jasa dapat dievaluasi dalam lima dimensi, antara lain : a. Reliability keandalan, adalah kemampuan perusahaan dalam memberikan jasa yang tepat dan dapat diandalkan. b. Responsiveness cepat tanggap, adalah kemampuan perusahaan dalam memberikan pelayanan Service kepada pelanggan dengan cepat. c. Assurance jaminan, adalah kemampuan dan kesopanan karyawan serta sifat dapat dipercaya yang dimiliki oleh karyawan. d. Empathy empati, adalah pemahaman karyawan terhadap kebutuhan konsumen serta perhatian yang diberikan oleh karyawan. Skala Penilaian Kinerja Kategori 1≤R14,3 Reassign R 14,3≤VP28,6 Very Poor VP 28,6≤P42,9 Poor P 42,9≤A57,2 Average A 57,2≤G71,5 Good G 71,5≤VG85,8 Very Good VG E≥85,8 Excellent E Reassign Very Poor Poor Average Good Very Good Excellent e. Tangible kasat mata, adalah penampilan fasilitas fisik seperti peralatan, karyawan dan sarana komunikasi. Kelima dimensi jasa terangkum dalam butir-butir pertanyaan kuesioner. Bentuk dari kuesioner kepuasan nasabah yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Lampiran 5. Jawaban kuesioner mengenai kepuasan nasabah dinilai berdasarkan skala Likert, Menurut Oei 2006, Skala Likert biasanya memiliki 5 atau 7 kategori dari “sangat setuju” sampai “sangat tidak setuju”. Pada penelitian ini kategori yang digunakan dalam skala Likert untuk mengukur kepuasan nasabah, yaitu: 1 = sangat tidak setuju 2 = kurang setuju 3 = cukup setuju 4 = setuju 5 = sangat setuju

3.6.4 Analisis Kepuasan Kerja dan Motivasi Karyawan

Pada pengukuran kepuasan dan motivasi karyawan dengan menggunakan teori dua faktor atau yang biasa disebut dengan teori motivasi-higiene. Menurut Herzberg dalam Robbins 2006, Hubungan individu dengan pekerjaannya merupakan hubungan dasar dan bahwa sikap seseorang terhadap pekerjaannya dapat sangat menentukan kesuksesan atau kegagalan individu tersebut. Pengukuran terhadap kepuasan kerja dan motivasi karyawan terdiri dari faktor-faktor motivasi dan higiene. Faktor-faktor hygiene ekstrinsik yaitu pengawasan, gaji dan fasilitas, kebijakan perusahaan, kondisi lingkungan kerja serta hubungan dengan atasan dan rekan kerja. Faktor- faktor motivasi intrinsik yaitu prestasi, pengakuan, tanggung jawab dan pertumbuhan. Faktor-faktor tersebut dijabarkan dalam butir-butir pertanyaan kuesioner. Bentuk dari kuesioner kepuasan dan motivasi kerja karyawan yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Lampiran 6. Jawaban pendapat kuesioner mengenai kepuasan kerja dan motivasi karyawan dinilai berdasarkan skala Likert, yaitu : 1 = sangat tidak setujutidak termotivasi 2 = kurang setujukurang termotivasi 3 = cukup setujucukup termotivasi 4 = setujutermotivasi 5 = sangat setujusangat termotivasi Hasil dari kuesioner mengenai kepuasan kerja dan motivasi karyawan ataupun kuesioner mengenai kepuasan konsumen atau nasabah akan dihitung nilai atau skor dari setiap pertanyaan yang terdapat dalam masing-masing dari jenis kuesioner dengan menggunakan rumus rataan, yaitu: n X X   Keterangan : ∑ = jumlah data semua responden n = jumlah responden Pada skala penilaian akan diklasifikasikan berdasarkan Skala Likert, dapat dilihat pada Tabel 7 mengenai skala tingkat kepuasan karyawan atau tingkat motivasi karyawan PT BMI Tbk Cabang Bogor. Tabel 7. Skala penilaian kepuasan dan motivasi kerja karyawan Skala Penilaian Klasifikasi 1≤STP1,5 Sangat tidak puas 1,5≤TP2,5 Kurang puas 2,5≤CP3,5 Cukup puas 3,5≤P4,5 Puas SP≥4,5 Sangat puas