Risiko perubahan biaya produksi sebelum serah terima kapal Risiko kegagalan dalam mendapatkan kontrak pembangunan kapal baru Risiko kerugian atas pembatalan kontrak pembangunan kapal baru yang telah berjalan
42 39
6. Risiko peningkatan biaya operasional dan biaya lain yang tidak terduga Biaya operasional selalu meningkat setiap tahunnya dan tingkat kenaikannya berfluktuasi tergantung keadaan
ekonomi Indonesia. Selain itu mungkin terjadi biaya lain yang belum diantisipasi oleh Perseroan yang dapat meningkatkan biaya operasional kapal yang pada akhirnya akan mempengaruhi laba Perseroan.
7. Perseroan rentan terhadap risiko kredit pelanggannya Perseroan umumnya memberikan termin pembayaran kepada pelanggannya dan karenanya rentan terhadap
keterlambatan pembayaran danatau gagal bayar pelanggannya. Tidak ada kepastian bahwa Perseroan akan dapat menagih piutang tersebut pada waktunya atau seluruhnya. Jika pelanggan Perseroan mengalami kesulitan
arus kas atau penurunan dalam kinerja usahanya, mereka mungkin tidak dapat menyelesaikan kewajiban pembayarannya kepada Perseroan. Selain itu, dalam masa resesi ekonomi, pelanggan Perseroan dapat
terpengaruh secara negatif dan kemungkinan gagal bayar akan menjadi lebih tinggi. Sebagai akibatnya, Perseroan dapat mengalami keterlambatan pembayaran atau tidak dibayarnya piutang oleh pelanggan. Dalam
hal tersebut Perseroan harus mencadangkan piutang ragu-ragu atau menghapuskan piutangnya, yang akan menimbulkan dampak yang negatif terhadap profitabilitas Perseroan.
8. Risiko kehilangan sumber daya manusia Saat ini Perseroan dikelola oleh sejumlah manajemen dan karyawan senior dan awak kapal yang memiliki
pengalaman dalam operasional perusahaan dan industri pelayaran. Apabila Perseroan kehilangan manajemen atau personel senior karena alasan kesehatan ataupun alasan lainnya, dan tidak mampu merekrut pengganti
yang kompeten secara tepat waktu, hal ini dapat berdampak negatif atas operasi, pendapatan dan laba Perseroan.
Perseroan berkeyakinan bahwa faktor penting bagi kesuksesan bisnis Perseroan bergantung pada kemampuan Perseroan untuk mempertahankan karyawan yang cakap, berkualitas dan berpengalaman, serta
mempertahankan awak kapalnya. Jika Perseroan tidak mampu menarik, mempertahankan dan memotivasi karyawan dan awak kapalnya, maka dapat berdampak negatif pada hasil kinerja Perseroan.
9. Kapal-kapal perseroan dapat ditahan dan dapat mengganggu kegiatan operasional Kapal-kapal Perseroan dapat ditahan oleh otoritas untuk investigasi sehubungan dengan pelanggaran undang-
undang dan peraturan, seperti pemenuhan aspek keselamatan, atau bila ada selisih pendapat dispute dengan penyewa baik perbedaan pendapat mengenai cargo yang diangkut atau selisih pendapat lainnya. Penahanan
satu atau lebih kapal Perseroan berakibat terhadap tidak dapat disewakannya kapal tersebut dan dapat mengharuskan Perseroan untuk membayar jumlah yang tidak sedikit untuk membebaskan kapal tersebut, dan
karenanya akan mempengaruhi kegiatan usaha, posisi keuangan dan kinerja Perseroan. Selama beberapa tahun terakhir ini, kapal-kapal Perseroan tidak pernah ditahan oleh pihak otoritas. Namun,
seperti halnya aset-aset tetap lainnya seperti gedung, alat alat berat, dan lain-lain, kami menyadari resiko penahanan terhadap kapal itu memungkinkan dan berpotensi menganggu kinerja operational perusahaan.