RISIKO TERKAIT KEGIATAN USAHA JASA PENYEWAAN KAPAL

41 38

VI. RISIKO USAHA

Investasi dalam Saham Perseroan mengandung risiko.Calon investor harus mempertimbangkan dengan cermat faktor-faktor risiko berikut ini, serta informasi-informasi lainnya yang disebutkan di dalam Penawaran Umum Perdana Saham ini, sebelum melakukan investasi dalam saham Perseroan.Risiko-risiko yang dijelaskan dibawah ini bukan satu-satunya risiko yang dapat mempengaruhi saham-saham Perseroan. Risiko-risiko lain yang pada saat Prospektus ini diterbitkan tidak Perseroan ketahui atau tidak dianggap penting juga dapat mengganggu bisnis, arus kas, hasil usaha, kondisi keuangan atau prospek usaha Perseroan. Risiko-risiko yang akan diungkapkan dalam uraian berikut merupakan risiko-risiko yang material bagi Perseroan. Berdasarkan pertimbangan Perseroan, risiko-risiko di bawah ini telah disusun berdasarkan bobot risiko terhadap kinerja keuangan Perseroan, dimulai dari risiko utama Perseroan.

A. RISIKO TERKAIT KEGIATAN USAHA JASA PENYEWAAN KAPAL

1. Risiko perseroan terhadap kecelakaan dan kerusakan kapal Perseroan Karena sifat dari operasi penyewaan kapal, Perseroan rentan terhadap risiko adanya karyawan atau pihak ketiga yang terlibat dalam kecelakaan di kapal Perseroan.Kecelakaan dapat terjadi karena kebakaran, ledakan atau kejadian lainnya. Selain itu, kapal Perseroan dapat terlibat dalam tabrakan yang berakibat pada kerusakan terhadap muatan atau kapal atau hilangnya nyawa, dimana Perseroan dapat diklaim oleh pihak ketiga. Kecelakaan dan gangguan terhadap operasional Perseroan akan menimbulkan akibat yang negatif terhadap citra perusahaan dan kinerja keuangan. 2. Risiko pengakhiran atau tidak diperpanjangnya kontrak-kontrak penyediaan jasa Pelayaran Perseroan Kegiatan penyewaan kapal didasarkan pada kontrak kerja dengan para pelanggan dengan masa kontrak antara 1 satu tahun hingga 10 sepuluh tahun. Kontrak kerja tersebut dapat diperpanjang dengan mengajukan perpanjangan beberapa saat sebelum kontrak tersebut berakhir. Kontrak dapat juga diakhiri sebelum jatuh tempo jika terjadi force majeure atau salah satu pihak lalai dalam melaksanakan kewajibannya sebagaimana diatur dalam kontrak. Apabila Perseroan gagal memperpanjang kontrak yang sudah berakhir, hal tersebut bisa berdampak negatif terhadap kondisi keuangan dan operasional serta prospek kegiatan usaha Perseroan. 3. Risiko konsentrasi sumber pendapatan yang berasal dari salah satu pelanggan Perseroan Secara historis, Perseroan membukukan pendapatan usaha secara mayoritas berasal dari salah satu perusahaan minyak yang dimiliki oleh negara; yaitu rata-rata tertimbang sebesar 63,4 dalam periode sejak 2011 hingga akhir tahun 2013. Per tanggal 30 Juni 2014 jumlah seluruh pendapatan dari persewaan kapal dan galangan yang diperoleh dari pelanggan tersebut adalah sekitar 55 dari jumlah keseluruhan pendapatan . Meskipun pendapatan usaha yang dibukukan yang berasal dari pelanggan selain pelanggan diatas secara nilai jumlahnya semakin meningkat, namun pertumbuhan pendapatan dari pelanggan tersebut juga mengalami peningkatan setiap tahunnya. 4. Perseroan menghadapi risiko yang terkait dengan pinjaman bank dan lembaga keuangan lainnya Perseroan memiliki kewajiban yang signifikan untuk membayar bunga dan pokok atas pinjaman kepada pihak ketiga yang terdiri dari bank dan lembaga keuangan. Tidak ada jaminan bahwa arus kas Perseroan akan terus cukup untuk memenuhi seluruh kewajiban atas pinjaman di masa depan. Selain itu, Perseroan mungkin dapat membutuhkan modal, pinjaman atau pendanaan lainnya untuk memenuhi kebutuhan modal kerjanya. Jika hal-hal di atas terjadi dan Perseroan tidak mendapatkan tambahan modal, pinjaman atau sumber pendanaan lainnya, kegiatan usaha, kinerja operasional, likuiditas dan posisi keuangan Perseroan akan terpengaruh secara negatif. Pinjaman Perseroan dijamin dengan aset kapal,dan tanah dan bangunan maupun jaminan pribadi pemegang saham Perseroan. Jika terjadi gagal bayar terhadap pinjaman-pinjaman tersebut, jaminan yang ada dapat dieksekusi oleh lembaga keuangan yang bersangkutan. 5. Perseroan menghadapi risiko fluktuasi nilai tukar uang Sebagian besar dari pendapatan Perseroan diterima dalam USD, sementara ada sebagian biaya operasional dan pinjaman Perseroan adalah dalam mata uang Rupiah. Penguatan nilai tukar uang Rupiah terhadap USD secara signifikan dapat mempengaruhi posisi dan kinerja keuangan Perseroan. 42 39 6. Risiko peningkatan biaya operasional dan biaya lain yang tidak terduga Biaya operasional selalu meningkat setiap tahunnya dan tingkat kenaikannya berfluktuasi tergantung keadaan ekonomi Indonesia. Selain itu mungkin terjadi biaya lain yang belum diantisipasi oleh Perseroan yang dapat meningkatkan biaya operasional kapal yang pada akhirnya akan mempengaruhi laba Perseroan. 7. Perseroan rentan terhadap risiko kredit pelanggannya Perseroan umumnya memberikan termin pembayaran kepada pelanggannya dan karenanya rentan terhadap keterlambatan pembayaran danatau gagal bayar pelanggannya. Tidak ada kepastian bahwa Perseroan akan dapat menagih piutang tersebut pada waktunya atau seluruhnya. Jika pelanggan Perseroan mengalami kesulitan arus kas atau penurunan dalam kinerja usahanya, mereka mungkin tidak dapat menyelesaikan kewajiban pembayarannya kepada Perseroan. Selain itu, dalam masa resesi ekonomi, pelanggan Perseroan dapat terpengaruh secara negatif dan kemungkinan gagal bayar akan menjadi lebih tinggi. Sebagai akibatnya, Perseroan dapat mengalami keterlambatan pembayaran atau tidak dibayarnya piutang oleh pelanggan. Dalam hal tersebut Perseroan harus mencadangkan piutang ragu-ragu atau menghapuskan piutangnya, yang akan menimbulkan dampak yang negatif terhadap profitabilitas Perseroan. 8. Risiko kehilangan sumber daya manusia Saat ini Perseroan dikelola oleh sejumlah manajemen dan karyawan senior dan awak kapal yang memiliki pengalaman dalam operasional perusahaan dan industri pelayaran. Apabila Perseroan kehilangan manajemen atau personel senior karena alasan kesehatan ataupun alasan lainnya, dan tidak mampu merekrut pengganti yang kompeten secara tepat waktu, hal ini dapat berdampak negatif atas operasi, pendapatan dan laba Perseroan. Perseroan berkeyakinan bahwa faktor penting bagi kesuksesan bisnis Perseroan bergantung pada kemampuan Perseroan untuk mempertahankan karyawan yang cakap, berkualitas dan berpengalaman, serta mempertahankan awak kapalnya. Jika Perseroan tidak mampu menarik, mempertahankan dan memotivasi karyawan dan awak kapalnya, maka dapat berdampak negatif pada hasil kinerja Perseroan. 9. Kapal-kapal perseroan dapat ditahan dan dapat mengganggu kegiatan operasional Kapal-kapal Perseroan dapat ditahan oleh otoritas untuk investigasi sehubungan dengan pelanggaran undang- undang dan peraturan, seperti pemenuhan aspek keselamatan, atau bila ada selisih pendapat dispute dengan penyewa baik perbedaan pendapat mengenai cargo yang diangkut atau selisih pendapat lainnya. Penahanan satu atau lebih kapal Perseroan berakibat terhadap tidak dapat disewakannya kapal tersebut dan dapat mengharuskan Perseroan untuk membayar jumlah yang tidak sedikit untuk membebaskan kapal tersebut, dan karenanya akan mempengaruhi kegiatan usaha, posisi keuangan dan kinerja Perseroan. Selama beberapa tahun terakhir ini, kapal-kapal Perseroan tidak pernah ditahan oleh pihak otoritas. Namun, seperti halnya aset-aset tetap lainnya seperti gedung, alat alat berat, dan lain-lain, kami menyadari resiko penahanan terhadap kapal itu memungkinkan dan berpotensi menganggu kinerja operational perusahaan.

B. RISIKO TERKAIT DENGAN KEGIATAN USAHA JASA GALANGAN KAPAL