Manajemen operasional Perseroan yang berkompetensi Kontrak jangka panjang dengan para pelanggan Pengalaman di industri pelayaran selama lebih dari 30 tahun dengan reputasi yang baik

141 136 137 Operasional galangan kapal tidak luput dari pengamatan manajemen mutu. Selain ISO yang juga diterapkan dalam operasional pelayaran secara umum, seluruh pekerjaan di galangan harus sesuai dengan ketentuan dari biro klasifikasi internasional yaitu International Association of Classification Societies IACS yang melakukan pantauan terhadap proses termasuk drawing, designing, fabrikasi, welding, pengecatan dan proses uji layar. Disamping itu, kepatuhan dari sisi HSEQ Health, Safety, Environment Quality juga merupakan poin yang harus diterapkan secara baik. 3. Keunggulan Kompetitif Perseroan dipercaya memiliki beberapa keunggulan kompetitif yang dapat meningkatkan daya saing dan nilai jual dalam menjalankan usaha-usaha perlayaran berupa persewaan dan galangan kapal adalah sebagai berikut: 3.1 Keunggulan kompetitif pada bidang usaha pelayaran: 1. Penyediaan layanan pelayaran yang terintegrasi. Perseroan mampu melayani kebutuhan transportasi minyak dan gas bumi serta bahan komoditas lain seperti minyak kelapa sawit dan bahan kimia secara menyeluruh dari operasi hulu atau upstreamoil field ke refinery sampai operasi hilir atau downstreamrefinery ke depo daerah.Kemampuan Perseroan dalam menyediakan layanan pelayaran dengan cakupan yang luas didukung dengan jumlah armada yang mencapai 33 unit kapal tanker dari berbagai jenis, termasuk 2 unit FSO dan 2 unit VLCC Very Large Crude Carrier. Disamping itu berbagai ukuran kapal tanker yang dimiliki Perseroan dari yang terkecil 1.100 DWT hingga terbesar 300.000 DWT, penggunaan kapal yang sesuai dengan kapasitas pelabuhanSPM di Indonesia yang beranekaragam kapasitasnya. Secara jumlah kapasitas keseluruhan yang mencapai sekitar 1.200.000 DWT, Perseroan dimungkinkan untuk ambil bagian lebih dari porsi pengangkutan minyak gas melalui laut. Data riset Global Business Guide Maret 2014 menyebutkan pangsa pasar Perseroan dalam pengangkutan minyak gas, saat ini mencapai sekitar 15 dari seluruh porsi kargo minyak gas yang diangkut di dalam negeri. Hal ini bukan tidak mungkin untuk terus bertumbuh seiring dengan penambahan armada kapal Perseroan dimasa yang akan datang.

2. Peluang pertumbuhan yang positif dari implementasi asas Cabotage.

Pemberlakuan asas cabotage sesuai dengan UU No.17 tahun 2008 yang pada intinya mengatur bahwa semua pengapalan barang di dalam negeri domestik Indonesia harus menggunakan kapal berbendera Indonesia telah membuka peluang pertumbuhan yang besar bagi para pelaku industri pelayaran dalam negeri. Dengan adanya asas cabotage, kompetisi antar perusahaan pelayaran hanya terbatas antar pemilik kapal dalam negeri bendera Indonesia, kapal bendera asing tidak dapat berpartisipasi. Asas cabotage berperan penting menjaga keseimbangan supply tonase kapal dengan demandpermintaaan angkutan cargo nya karena pada prakteknya perusahaan pelayaran hanya akan berinvestasi kapal berbendera indonesia bila ada kontrak atau komitmen jangka panjang dari pemilik cargo. Penggunakan kapal-kapal berbendera Indonesia untuk semua moda transportasi di perairan Nusantara akan menambah tingkat utilisasi kapal lokal dan pada akhirnya akan menciptakan lebih banyak keuntungan ekonomis bagi pelaku industri dalam negeri. Dampak yang dirasakan langsung oleh Perseroan adalah tingkat utilisasi kapal yang dimiliki menjadi relatif tinggi dalam setahun utilisasi kapal Perseroan sekitar 315 hari, dan juga kenyataan bahwa hampir seluruh kapal yang dimiliki saat ini semuanya telah memiliki kontrak persewaan yang pasti, baik itu bersifat time charter maupun spot charter yang simultan. Dari sisi persaingan, penerapan cabotage telah memfiltrasi jumlah pesaing industri menjadi lebih sedikit karena dilarangnya pemain asing untuk ikut dalam tender pengadaan persewaan kapal dimana pemain lokal telah mampu untuk menyediakan kapal dengan spesifikasi tertentu. Kedepan pengembangan implementasi dari asas cabotage ini akan mengikuti jejak pemerintah Amerika Serikat yang mengimplementasi US Jones Act yang mengatur semua pengapalan harus dilakukan oleh kapal berbendera amerika serikat, kapal harus dibangun di galangan kapal di Amerika Serikat, dan dimiliki sekurang kurangnya 75 oleh warga negara amerika serikat. Dengan demikian kedepan galangan kapal perseroan akan mendapatkan banyak new buildingrepairdocking order kapal-kapal berbendera Indonesia, begitu juga dibidang penyewaan kapal akan berkembang mengikuti perkembangan demandkebutuhan minyak dan gas di dalam negeri.

3. Manajemen operasional Perseroan yang berkompetensi

Sistem manajemen operasional Perseroan telah mengakomodir berbagai ketentuan dan persyaratan yang dikeluarkan oleh berbagai lembaga standar operasi pelayaran internasional seperti yang telah dibahas sebelumnya, yaitu sertifikasi International Safety Management dari International Maritime Organisation, Tanker Management Self Assessment dari OCIMF Oil Companies International Marine Forum serta ISO 9001:2008 dan ISO 14000 untuk kualitas manajamen mutu perusahaan pelayaran. Sederet sertifikasi yang diperoleh disamping 142 138 klasifikasi kapal yang diterbitkan biro klasifikasi baik nasional maupun internasional memungkinkan Perseroan untuk dapat diterima sebagai rekan kerja dalam program pengadaan kapal bagi para perusahaan minyak internasional. Disamping itu pula, grup Perseroan dipimpin oleh orang-orang yang menduduki lini manajerial dengan berbagai pengalaman dan kompetensi dibidangnya masing-masing selama lebih dari 30 tahun di industri perkapalan nasional, maupun internasional dan memiliki hubungan baik dengan berbagai pihak dalam sistem pelayaran dalam negeri seperti Pemerintah dan otoritas maritim, perusahaan minyak dan gas di Indonesia, asosiasiindustri pelayaran seperti Indonesian National Ship Owners Association INSA dan Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Lepas Pantai Indonesia IPERINDO.

4. Kontrak jangka panjang dengan para pelanggan

Sebagian besar dari armada kapal perseroan memiliki kontrak berjangka time charter antara 1 - 10 tahun dengan pemilik cargo. Hal ini menjamin tingkat utilisasiefisiensi penggunaan kapal perseroan tetap terjaga di angka yang tinggi. Sebagaimana disebutkan dalam Bab Analisa dan Pembahasan Manajemen sebelumnya, perbandingan antara pendapatan sewa kapal yang dilakukan dengan metode sewa time charter dan spot charter adalah sebesar 74.,87 : 25,13.

5. Pengalaman di industri pelayaran selama lebih dari 30 tahun dengan reputasi yang baik

Grup usaha Perseroan telah dikenal dengan baik dalam industri pelayaran nasional maupun regional. Sejarah operasional Perseroan sejak tahun 1970-an dimulai pada saat Perseroan memberikan jasa kontruksi minyak gas bagi Pertamina. Kepuasan pelanggan dan kualitas pelayanan yang baik dari Perseroan sejak awal pendirian grup usaha telah dapat memberikan gambaran reputasi yang baik bagi Perseroan. Berbagai kepatuhan dari persyaratan teknis kapal yang disebutkan sebelumnya juga sebagai bukti bahwa pengendalian Perseroan dan ukuran reputasi yang saling berhubungan.

6. Hubungan baik dengan pelanggan-pelanggan utama