Proyeksi Permintaan Kapal Baru Dimasa yang Akan Datang

156 11 Fishing Vessels 150 GT 111 63 6.993 8 888 55 6.105 12 Dredger 600 DWT 600 4 2.400 1 600 3 1.800 13 Cruise Ships 250 GT 185 3 555 1 185 2 370 Jumlah 549 1.199.876 92 218.029 457 981.847 Sumber : Laporan Global Business Guide, Maret 2014

4. Proyeksi Permintaan Kapal Baru Dimasa yang Akan Datang

Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya, jumlah kapal yang beroperasi di Indonesia telah meningkat tajam dalam kurun waktu delapan tahun terakhir, dengan laju pertumbuhan rata-rata 6.9 2006 hingga 14,1 2008. Pada kenyataannya, untuk kebutuhan pelayaran komersial, jumlah kapal telah melonjak tajam sebesar 46,4 di tahun 2011 dari 5.381 unit kapal di tahun 2010 menjadi 7.880 unit kapal pada 2011. Pertumbuhan yang pesat ini selain karena implementasi asas cabotage utnuk menggantikan kapal kapal asing yang beroprasi di Indonesia, pertumbuhan ini juga didukung oleh turunnya harga harga kapal second hand di luar negeri yang disebabkan oleh krisis ekonomi tahun 2008. Dengan demikian, perseroan dapat menikmati harga sewa kapal yang tinggi di dalam negeri dengan capital expenditure CAPEX pembelian kapal kapal second hand yang rendah. Kementrian Perhubungan mencatat rata-rata pertumbuhan jumlah kapal yang beroperasi pada periode 2006 hingga 2013 sebagaimana disebutkan dalam tabel berikut dibawah ini. Atas angka-angka yang disajikan, kedepannya proyeksi pertumbuhan jumlah kapal diyakini tidak akan melebihi dua digit dari periode tahun sebelumnya. Berdasarkan data dari INSA dimana saat ini tercatat sekitar 13.000 unit kapal di Indonesia, maka diharapkan jumlah kapal akan meningkat menjadi 16.000 – 19.000 kapal pada akhir tahun 2018; dan kondisi ini akan memperkuat posisi Indonesia untuk meraih sekitar 20 dari pelayaran international pada tahun 2020 saat ini hanya berkisar 10, lihat tabel Perbandingan Pangsa Pasar Pengangkutan Internasional pada Subbab X, nomor 3. Tentu saja berbagai proyeksi ini akan erat kaitannya dengan kondisi sosio-politik dan ekonomi yang kondusif dari dalam negeri dan perekonomian dunia pada umumnya. Laju Pertumbuhan Jumlah Kapal Berbendera Indonesia Tahun 2006 – 2013 Jenis Kapal 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 Pelayaran komersial 13,6 9,8 15,9 10,4 6,5 46,4 10,9 - Pelayaran skala kecil -10,5 3,8 0,6 0,5 0,6 1,0 1,1 - Khusus Pelayaran Privat 0,0 1,9 5,7 3,6 3,4 1,7 9,8 - Jumlah kapal 6,9 11,3 14,1 12,2 8,5 9,6 8,2 10,0 Hingga Nopember 2013 Sumber : Kementrian Perhubungan, diolah oleh Global Business Guide, Maret 2014 Pertumbuhan jumlah kapal di Indonesia mayoritas masih ditopang dari perkembangan aktivitas produksi minyak dan gas bumi natural gas di Indonesia. Kementrian Perdagangan memperkirakan setidaknya dibutuhkan sekitar 30 kapal pengangkut CNG Compressed Natural Gas dan LNG Liqueified Natural Gas berkapasitas 40.000 Cum pada saat ini. Namun pada kenyataannya galangan kapal Indonesia baru mampu memproduksi jenis kapal ini dalam waktu tiga sampai empat tahun kedepan sumber: www.bisnis.com, 11 Agustus 2013. Permintaan akan kapal pengangkut gas terus meningkat seiring dengan kenaikan konsumsi gas yang sejalan dengan program konversi energi dari minyak bumi ke gas alam. Proses distribusi gas alam yang telah mencapai sekitar 20,1 TCF Trillion Cubic Feet pada tahun 2010, diperkirakan akan meningkat sebesar 13 menjadi 22,8 TCF pada akhir tahun 2014. Dengan volume ini, maka diperkirakan akan membutuhkan sekitar 150 hingg 200 kapal pengangkut gas CNG dan LNG baru dalam waktu 5 tahun kedepan. Demikian pula halnya dengan aktivitas ekplorasi dan produksi minyak bumi, jumlah kapal tanker minyak bumi diperkirakan akan tumbuh sebesar 20 pada periode yang sama dengan asumsi Pertamina Persero dengan didukung distributor minyak seperti PT AKR Corpindo Tbk, PT Petronas Niaga Indonesia dan PT Surya Parna Niaga, akan lebih mengintensifkan operasi distribusi di kawasan Indonesia Timur. Saat ini terdapat 672 kapal yang menunjang aktivitas minyak dan gas bumi di Indonesia, dan hanya sekitar 3 kebanyakan Kelas C yang berbendera asing. Proyeksi kebutuhan jumlah kapal yang dibuat oleh SKK Migas untuk tahun 2013-2015 dijelaskan dalam tabel di bawah ini. Global Business Guide dalam 5 tahun kedepan memprediksi kebutuhan jumlah kapal offshore akan sebesar 460 unit kapal baru hingga tahun 2018. Proyeksi Kebutuhan Jumlah Kapal – Kegiatan Lepas Pantai Offshore Vessels Tahun 2013 – 2018 Eksplorasi, Pembangunan, Produksi Jenis Aktivitas Operational Support Offshore Construction Oil Gas Explorations Drilling 2013 – 2015 3 tahun 206 63 16 64 2014 – 2018 5 tahun 280 75 30 75 Sumber : SKK Migas Proyeksi Global Business Guide, Maret 2014 157 11 111 63 6.993 8 888 55 6.105 12 600 4 2.400 1 600 3 1.800 13 185 3 555 1 185 2 370 549 1.199.876 92 218.029 457 981.847 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 13,6 9,8 15,9 10,4 6,5 46,4 10,9 - 10,5 3,8 0,6 0,5 0,6 1,0 1,1 - 0,0 1,9 5,7 3,6 3,4 1,7 9,8 - 6,9 1,3 14,1 12,2 8,5 9,6 8,2 10,0 t Berikut ini adalah beberapa poin penting dari program pengadaan kapal Pertamina yang berhasil dihimpun Global Business Guide dalam laporannya per Maret 2014. Pertamina mengoperasikan sekitar 190 unit kapal, dimana 59 unit yang dimiliki sendiri oleh Perusahaan gas negara ini. Selebihnya adalah kapal yang disewa dari beberapa perusahaan swasta, termasuk Perseroan, PT Berlian Laju Tanker Tbk., Samudra Shipping Services, dan grup usaha Humpuss. Sejak Nopember 2013 hingga April 2014, Pertamina telah melaksanakan 39 tender time charter dan hanya beberapa yang dilakukan dengan metode spot charter. Pertamina merencakan untuk menambah jumlah kapal hingga 40 unit kapal sejak periode 2013-2016 sebagaimana tercantum dalam Perencanaan Jangka Panjang Pertamina 2012-2016 dengan total anggaran belanja sekitar USD 2,5 miliar. Pertamina berintensi untuk memiliki satu unit kapal gas LNG pada sebelum tahun 2018 dengan kapasitas mencapai 140.000m 3 .

5. Peta Persaingan Dalam Industri Maritim Industri Pelayaran