Konsep Selling Environment Pedagang Eceran

Salah satu contoh yang menggambarkan tipe pelayanan penuh adalah restoran. Menurut Keputusan Menteri Pos dan Telekomunikasi No. 73PW. 105MPPT.1985, restoran merupakan salah satu jenis usaha jasa pangan yang bertempat di sebagian atau seluruh bangunan yang permanen, dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan untuk proses pembuatan, penyimpanan, penyajian dan penjualan makanan dan minuman bagi umum di tempat usahanya dan memenuhi persyaratan.

2.1.3 Konsep Selling Environment

Dalam semua bentuk perdagangan eceran, keputusan untuk merancang dan menyusun lingkungan eceran pada saat ini merupakan elemen kunci dalam bauran pemasaran eceran. Toko sebagai salah satu badan usaha yang melakukan eceran juga melaksanakan konsep selling environment. Menurut McGoldrick 1990 dalam membangun konsep selling environment di dalam toko, dimulai dengan merancang toko secara keseluruhan, yang meliputi desain toko, atmosfer toko, lay out toko, dan display produk, serta konsep merchandising. Konsep ini bertujuan untuk menarik pelanggan dan memaksimalkan pembelian konsumen di dalam toko. Konsep selling environment di dalam toko meliputi : 1. Perancangan Toko Store Design Menurut Green dalam McGoldrick 1990, perancangan toko adalah kemampuan pengecer untuk merancang toko agar kons umen tertarik pada barang yang diperdagangkan pada saat konsumen berada di dalam toko. Perancangan toko merupakan hasil nyata dalam upaya memenuhi bahkan melebihi keinginan konsumen sebagai bagian dari upaya strategi pemasaran eceran. Perancangan toko erat kaitannya dengan konsep citra toko store image. Menurut Martineau dalam McGroldrick 1990, store image adalah cara yang ditempuh oleh pengecer suatu toko untuk menyamakan persepsi sesuai dengan apa yang dilihat dan dirasakan oleh konsumen. Konsep store image ini tidak hanya meliputi hal-hal yang dapat dirasakan atau diukur saja, tetapi juga meliputi faktor- faktor lain yang tidak terukur. Faktor- faktor yang tidak terukur meliputi arsitektur toko, display produk dan sikap personal penjualan. 2. Atmosfer Toko Store Atmospherics Menurut Kotler dalam McGoldrick 1990 atmosfer toko adalah perancangan secara sadar ruang toko untuk menciptakan efek tertentu bagi pembeli. Lebih dari itu, atmosfer toko adalah usaha untuk merancang lingkungan belanja yang bertujua n untuk menghasilkan efek emosional khusus bagi pembeli yang dapat meningkatkan kemungkinan pembelian. Atmosfer toko meliputi berbagai atribut seperti sesuatu yang dapat dilihat warna, cahaya, ukuran, dan bentuk, sesuatu yang dapat didengar volume dan tempo, sesuatu yang dapat dicium aroma dan kesegaran, dan sesuatu yang dapat diraba kelembutan dan suhu. Menurut Engel, Blackwell, dan Miniard 1995, atmosfer toko dapat menghasilkan efek emosional khusus bagi konsumen. Efek tersebut meliputi : a. Atmosfer toko dapat membantu membentuk arah maupun durasi perhatian konsumen, sehingga meningkatkan kemungkinan pembelian untuk produk yang tidak direncanakan. b. Pengecer toko dapat mengekspresikan berbagai aspek mengenai toko kepada konsumen misalnya, toko busana berharap untuk menarik pelanggan kelas atas dengan citra mode. c. Latar toko dapat menghasilkan reaksi emosi tertentu dari konsumen misalnya, kesenangan dan kegairahan yang dapat mempengaruhi jumlah waktu dan uang yang dihabiskan sewaktu berbelanja. 3. Lay Out Toko Store Lay Out Pengecer dapat menciptakan kondisi terbaik di dalam toko yang meliputi ketersediaan ruang yang memadai dan menggerakkan lalu lintas di dalam toko untuk memaksimalkan tampilan produk yang dijual. 4. Teknik Display Produk Merchandise Display Technique Display produk adalah teknik penataan barang dagangan yang dapat meningkatkan penjualan produk dan memberi atraksi tambahan untuk toko. Display produk juga merupakan bagian penting dari lingkungan informasi yang dapat membantu pembeli dalam melakukan proses pengambilan keputusan.

2.1.4 Konsep Store Environment