Perilaku Toleransi terhadap Keberagaman Suku dan Ras di Indonesia

PPKn SMP KK F 131 dengan menghormati semua suku dan ras yang ada seta tidak memandang rendah terhadap orang lain yang berbeda suku dan ras.

3. Perilaku Toleran terhadap Keberagaman Sosial Budaya

Bentuk perilaku toleransi terhadap keberagaman sosial budaya masyarakat Indonesia diantaranya adalah: - mengenal dan memahami kebudayaan suku atau masyarakat lain yang berbeda dengan kebudayaan sendiri; - menghormati dan menghargai kebudayaan yang dimiliki suku lain; - tidak memaksakan kebudayaan kita kepada orang yang berbeda suku dan budaya; - tidak memandang rendah kebudayaan yang berbeda yang dimiliki oleh suku lain.

4. Perilaku toleran Gender

Tuhan menciptakan manusia dalam dua jenis, yaitu laki-laki dan perempuan. Laki- laki dan perempuan pada dasarnya sama. Konsep hubungan sosial yang membedakan kedudukan, fungsi, dan peran antara laki-laki dan perempuan dalam masyarakat disebut dengan Gender. Gender dibentuk dan berkembang seiring dengan budaya masyarakat. Pemahaman gender di Indonesia tentulah akan sejalan dengan perkembangan budaya bangsa Indonesia. Oleh karena itu, pemahaman dan kesadaran gender bersifat dinamis dan dapat berbeda antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain. Kesadaran gender bararti meletakan kedudukan, fungsi, dan peran antara laki- laki dan perempuan dalam masyarakat secara sejajar. Misalnya dalam keluarga, maka setiap anggota keluarga bertanggung jawab atas kebersihan dan kerapian rumah tempat tinggalnya. Anak laki-laki atau anak perempuan, keduanya bisa menjaga kebersihan dan kerapian rumah tempat tinggalnya. Di sekolah, laki-laki atau perempuan sama-sama dapat menjadi guru. Dalam kehidupan masyarakat, baik baik laki-laki maupun perempuan sama-sama dapat mengambil peran yang berguna bagi sesama manusia lainnya. Perbedaan jenis kelamin antara laki-laki dan perempuan tidaklah menjadi alasan perbedaan sikap dan perilaku yang semata-mata hanya didasarkan atas perbedaan jenis kelamin. Kegiatan Pembelajaran 10 132

D. Aktivitas Pembelajaran

Dalam aktivitas pembelajaran kegiatan pembelajaran 1 ini, peserta yang mengikuti moda tatap muka penuh melakukan aktivitas pembelajaran pada point 1. Sedangkan bagi peserta yang mengikuti model In-On-In melakukan aktivitas pembelajaran pada point 2.

1. Aktivitas Pembelajaran Tatap Muka Penuh

Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi “Perilaku Toleransi Masyarakat Terhadap Keberagaman Suku, Agama, Ras, Budaya, Dan Gender”, maka Anda perlu mengikuti aktivitas pembelajaran sebagai berikut. a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses pembelajaran dan kebermaknaan mempelajari materi modul ““Proses Beracara di pengadilan”. b. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan tujuan yang hendak dicapai pada modul ini. c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan hasil kerja sebagai indikator pencapaian kompetensi peserta dalam penguasaan materi modul baik yang dikerjakan secara individual atau kelompok. d. Mempersilahkan peserta diklat secara individual membaca cerdas dan kerja keras memahami terhadap materi modul e. Membagi peserta diklat ke dalam beberapa kelompok sesuai dengan keperluan; f. Mempersilahkan kelompok untuk berdiskusi tentang materi latihankasustugas sebagaimana yang telah dipersiapkan di dalam modul. Diskusi dilakukan dengan kerjasama setiap anggota kelompok, berani mengemukakan pendapat, menghargai pendapat yang berbeda serta berkomitmen atas keputusan hasil yang dicapai oleh kelompok. g. Presentasi kelompok, pertanyaan, saran dan komentar. percaya diri h. Penyampaian hasil diskusi; profesional i. Peserta berani memberikan klarifikasi berdasarkan hasil pengamatannya pada diskusi dan kerja kelompok kreatif j. Menyimpulkan hasil pembelajaran k. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.