PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009
Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
Indonesian language.
PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010 and 2009
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
36
2.  IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI lanjutan 2.  SUMMARY
OF ACCOUNTING
POLICIES continued
k.  Tagihan dan Kewajiban Akseptasi lanjutan k.  Acceptance
Receivables and
Payables continued
Sebelum  1  Januari  2010,  penyisihan  kerugian diakui
dengan menggunakan
metodologi
sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2l.
Prior  to  January  1,  2010,  the  allowance  for possible  losses  is  calculated  by  using  the
methodology as disclosed in Note 2l.
l. Penyisihan  Kerugian  Aset  Produktif  dan
Aset Non-Produktif l.
Allowance  for  Possible  Losses  of  Earning Assets and Non-Earning Assets
Sebelum  1  Januari  2010,  Bank  membentuk penyisihan  kerugian  atas  aset  produktif  dan
aset  non-produktif  berdasarkan  penelaahan manajemen terhadap kualitas aset produktif dan
aset  non-produktif  tersebut  pada  tiap  akhir tahun,  evaluasi  manajemen  atas  prospek
usaha,  kinerja  keuangan  dan  kemampuan membayar
setiap debitur.
Serta mempertimbangkan  juga  hal-hal  lain  seperti
klasifikasi berdasarkan hasil pemeriksaan Bank Indonesia, klasifikasi yang ditetapkan oleh bank
umum  lainnya  atas  aset  produktif  yang diberikan
oleh lebih
dari satu
bank BI  Checking  dan  ketersediaan  laporan
keuangan debitur yang telah diaudit. Prior to January 1, 2010, the Bank has provided
the  allowance  for  possible  losses  on  earning assets  and  non-earning  assets  based  on
management‟s  review  of  the  quality  of  these earning  assets  and  non-earning  assets  at  the
end of each year, and management evaluation of every  debtor‟s  business  prospect,  financial
performance  and  repayment  ability.  Moreover, the  allowance  also  considers  other  things  such
as  classification  based  on  Bank  Indonesia  audit results,  classification  determined  by  either
commercial banks on earning assets provided by more  than  one  bank  BI  Checking  and
availability  of  debtor‟s  audited  financial statements.
Dalam  menentukan  penyisihan  kerugian  dan peringkat  kualitas  aset,  Bank  menerapkan
Peraturan Bank
Indonesia PBI
No.  72PBI2005  tanggal  20  Januari  2005, sebagaimana
telah diubah
dengan PBI
No. 82PBI2006 tanggal 30 Januari 2006,  PBI No.  96PBI2007  tanggal  30  Maret  2007  dan
PBI No. 112PBI2009 tanggal 29 Januari 2009. In  determining  the  allowance  and  asset  quality
rating,  the  Bank  applies  Bank  Indonesia Regulation
PBI No.  72PBI2005  dated
January 20,
2005, as
amended by
PBI  No.  82PBI2006  dated  January  30,  2006, PBI No. 96PBI2007 dated March 30, 2007 and
PBI No. 112PBI2009 dated January 29, 2009.
Aset  produktif  terdiri  dari  giro  pada  bank  lain, penempatan  pada  Bank  Indonesia  dan  bank
lain, efek-efek,
obligasi rekapitalisasi
pemerintah,  tagihan  derivatif,  kredit  yang diberikan, tagihan akseptasi, penyertaan saham
serta  komitmen  and  kontinjensi  dengan  risiko kredit.
Earning  assets  consist  of  current  accounts  with other  banks,  placements  with  Bank  Indonesia
and other
banks, marketable
securities, government  recapitalization  bonds,  derivative
receivable, loans,
acceptance receivables,
investments  in  shares  and  commitments  and contingencies with credit risk.
PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009
Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
Indonesian language.
PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010 and 2009
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
37
2.  IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI lanjutan 2.
SUMMARY OF
ACCOUNTING POLICIES
continued l.
Penyisihan  Kerugian  Aset  Produktif  dan Aset Non-Produktif lanjutan
l.  Allowance  for  Possible  Losses  of  Earning Assets and Non-Earning Assets continued
Penyisihan  kerugian  minimum  atas  aset produktif adalah sebagai berikut :
Minimum  allowance  for  possible  losses  on earning assets are as follows:
Persentase Minimum Penyisihan KerugianMinimum Percentage
of Allowance for Possible Klasifikasi
Losses Classifications
Lancar 1
Current Dalam perhatian khusus
5 Special mention
Kurang lancar 15
Substandard Diragukan
50 Doubtful
Macet 100
Loss di  luar  Sertifikat  Bank  Indonesia  SBI,  Surat
Perbendaharaan  Negara  SPN,  penempatan pada  Bank  Indonesia,  Obligasi  Rekapitalisasi
Pemerintah, Obligasi
Pemerintah Republik
Indonesia lainnya dan aset produktif yang dijamin dengan agunan tunai.
excluding  Certificates  of  Bank  Indonesia  SBIs, State  Treasury  Note  Surat  Perbendaharaan
Negara  SPN,  placements  with  Bank  Indonesia, Government
Recapitalization Bonds,
Other Government of the Republic of Indonesia Bonds and
earning assets secured by cash collateral.
Penyisihan  khusus  terhadap  kredit  bermasalah dihitung
berdasarkan kemampuan
debitur dalam  membayar  hutang.  Penyisihan  khusus
dibentuk ketika
timbul keraguan
akan kemampuan  debitur  dalam  membayar  dan
menurut  pertimbangan  manajemen,  estimasi jumlah yang akan diperoleh kembali dari debitur
berada di bawah jumlah pokok dan bunga kredit yang belum terbayar.
Specific  provisions  for  non-performing  loans were  calculated  based  on  the  borrower‟s  debt
servicing  capacity.  Specific  provisions  were made as soon as the debt servicing of the loan is
questionable  and  management  considers  that the  estimated  recovery  from  the  borrower  was
likely  to  fall  short  from  the  amount  of  principal and interest outstanding.
Penyisihan  kerugian  untuk  komitmen  dan kontinjensi  yang  dibentuk  disajikan  sebagai
kewajiban  pa da  neraca  dalam  akun  “Estimasi
kerugian komitmen dan kontin jensi”.
Allowance  for  possible  losses  on  commitments and contingencies
is presented under “Estimated losses  on  commitments  and  contin
gencies” account, a liability in the balance sheets.
Aset non-produktif adalah aset bank selain aset produktif  yang  memiliki  potensi  kerugian,  dan
antara  lain  dalam  bentuk  agunan  yang  diambil alih,  properti  terbengkalai,  rekening  antar
kantor. Non-earning  assets  are  bank  assets  other  than
earning  assets  with  potential  loss  and  among others  in  the  form  of  foreclosed  assets,
abandoned properties, inter-office accounts.
Penyisihan kerugian untuk agunan yang diambil alih  dan  properti  terbengkalai  dikelompokkan
dalam  4  empat  kategori  dengan  besarnya minimum persentase sebagai berikut:
Allowance for possible losses for the foreclosed assets  and  abandoned  properties  are  classified
into 4
four categories,
with minimum
percentages as follows:
PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009
Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
Indonesian language.
PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010 and 2009
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
38
2.  IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI lanjutan 2.
SUMMARY OF
ACCOUNTING POLICIES
continued l.
Penyisihan  Kerugian  Aset  Produktif  dan Aset Non-Produktif lanjutan
l.  Allowance  for  Possible  Losses  of  Earning Assets and Non-Earning Assets continued
Persentase Minimum Penyisihan KerugianMinimum Percentage
of Allowance for Possible Klasifikasi
Losses Classifications
Lancar Current
Kurang lancar 15
Substandard Diragukan
50 Doubtful
Macet 100
Loss
Penyisihan  kerugian  untuk  rekening  antar kantor  dikelompokkan  dalam  2  dua  kategori
dengan besarnya minimum persentase sebagai berikut:
Allowance  for  possible  losses  for  the  interoffice accounts  is  classified  into  2  two  categories,
with minimum percentages as follows:
Persentase Minimum Penyisihan KerugianMinimum Percentage
of Allowance for Possible Klasifikasi
Losses Classifications
Lancar Current
Macet 100
Loss
Tidak ada
perubahan kebijakan
untuk penyisihan  kerugian  atas  aset  non-produktif
setelah tanggal 1 Januari 2010. There is no change in the policy for allowance for
possible  losses  in  non-earning  assets  after January 1, 2010.
m.  Cadangan Kerugian Penurunan Nilai m.   Allowance for Impairment Losses
Sejak  tanggal  1  Januari  2010,  pada  setiap tanggal  neraca,  Bank  mengevaluasi  apakah
terdapat  bukti  obyektif  bahwa  aset  keuangan yang  tidak  dicatat  pada  nilai  wajar  melalui
laporan  laba  rugi  telah  mengalami  penurunan nilai. Aset keuangan mengalami penurunan nilai
jika bukti obyektif menunjukkan bahwa peristiwa yang merugikan telah terjadi setelah pengakuan
awal  aset  keuangan,  dan  peristiwa  tersebut berdampak  pada  arus  kas  masa  datang  atas
aset  keuangan  yang  dapat  diestimasi  secara handal.
Starting January 1, 2010, at each balance sheets date,  the  Bank  assesses  whether  there  is
objective  evidence  that  financial  assets  not carried  at  fair  value  through  profit  or  loss  are
impaired.  Financial  assets  are  impaired  when objective  evidence  demonstrates  that  a  loss
event has occurred after the initial recognition of the asset, and that the loss event has an impact
on the future cash flows on the asset that can be estimated reliably.
PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009
Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
Indonesian language.
PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010 and 2009
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
39
2.  IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI lanjutan 2.
SUMMARY OF
ACCOUNTING POLICIES
continued m.  Cadangan
Kerugian Penurunan
Nilai lanjutan
m.  Allowance for
Impairment Losses
continued
Bukti obyektif bahwa aset keuangan mengalami penurunan  nilai  meliputi  wanprestasi  atau
tunggakan pembayaran
oleh debitur,
restrukturisasi kredit atau uang muka oleh Bank dengan  persyaratan  yang  tidak  mungkin
diberikan jika debitur tidak mengalami kesulitan keuangan, indikasi bahwa debitur atau penerbit
akan dinyatakan pailit, hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan,  atau
data  yang  dapat  diobservasi  lainnya  yang terkait dengan kelompok aset keuangan seperti
memburuknya  status  pembayaran  debitur  atau penerbit dalam kelompok tersebut, atau kondisi
ekonomi  yang  berkorelasi  dengan  wanprestasi atas  aset  dalam  kelompok  tersebut.  Evaluasi
penurunan
nilai juga
didasarkan pada
experienced  credit  judgment  dari  manajemen Bank.
Objective  evidence  that  financial  assets  are impaired  can  include  default  or  delinquency  by
a borrower, restructuring of a loan or advance by the  Bank  on  terms  that  the  Bank  would  not
otherwise consider, indications that a borrower or issuer  will  enter  bankruptcy,  the  disappearance
of an active market for a security due to financial difficulties,  or  other  observable  data  relating  to
a  group  of  assets  such  as  adverse  changes  in the payment status of borrowers or issuers in the
group, or economic conditions that correlate with defaults in the group. Evaluation of impairment is
also based on experienced credit judgment from the Bank
‟s management.
Bank  menentukan  bukti  penurunan  nilai  atas aset  keuangan  secara  individual  dan  kolektif.
Evaluasi  penurunan  nilai  secara  individual dilakukan  terhadap  aset  keuangan  yang
signifikan secara individual. The  Bank  considers  evidence  of  impairment  for
financial  assets  at  both  a  specific  asset  and collective  level.  Individually  significant  financial
assets are assessed for specific impairment.
Semua  aset  keuangan  yang  signifikan  secara individual yang tidak mengalami penurunan nilai
secara  individual  dievaluasi  secara  kolektif untuk  menentukan  penurunan  nilai  yang  sudah
terjadi
namun belum
diidentifikasi. Aset
keuangan yang
tidak signifikan
secara individual  akan  dievaluasi  secara  kolektif  untuk
menentukan penurunan
nilainya dengan
mengelompokkan  aset  keuangan  tersebut berdasarkan karakteristik risiko yang serupa.
All  individually  significant  financial  assets  not  to be  specifically  impaired  are  then  collectively
assessed  for  any  impairment  that  has  been incurred  but  not  yet  identified.Financial  assets
that are not individually significant are collectively assessed  for  impairment  by  grouping  together
such
financial assets
with similar
risk characteristics.
Semua  penempatan  dan  giro  pada  bank-bank lain  dievaluasi  penurunan  nilainya  secara
individual. All  placements  and  demand  deposits  with  other
banks are assessed for specific impairment.
PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009
Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
Indonesian language.
PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010 and 2009
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
40
2.  IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI lanjutan 2.
SUMMARY OF
ACCOUNTING POLICIES
continued m.  Cadangan
Kerugian Penurunan
Nilai lanjutan
m.  Allowance for
Impairment Losses
continued
Dalam  menentukan  penurunan  nilai  secara kolektif,  Bank  menerapkan  Surat  Edaran  Bank
Indonesia No.
1133DPNP tanggal
8  Desember  2009,  Perubahan  atas  Surat Edaran No. 114DPNP tanggal 27 Januari 2009
tentang  Pelaksanaan  Pedoman  Akuntansi Perbankan  Indonesia.  Surat  Edaran  Bank
Indonesia  tersebut  memuat  penyesuaian  atas PAPI  2008  tentang  ketentuan  transisi  atas
estimasi  penurunan  nilai  kredit  secara  kolektif bagi bank yang memenuhi syarat.
In  assessing  collective  impairment,  the  Bank applies
Bank Indonesia
Circular Letter
No. 1133DPNP dated  December 8, 2009, “The
Amendment  to  the  Bank  Indonesia  Circular Letter  No.  114DPNP  dated  January  27,  2009
on  the  Implementation  of  Accounting  and Reporting  Guidelines  for  Indonesian  Banking
Industry.  The  Bank  Indonesia  Circular  Letter contains the amendment to PAPI 2008 regarding
the  transitional  provision  on  estimation  of collective impairment of loans for eligible banks.
Sesuai  dengan  Lampiran  Surat  Edaran  Bank Indonesia
No. 1133DPNP
tanggal 8
Desember 2009,
Bank menentukan
penyisihan  kerugian  penurunan  nilai  kredit secara
kolektif dengan
mengacu pada
pembentukan penyisihan umum dan penyisihan khusus
sesuai dengan
ketentuan Bank
Indonesia  mengenai  penilaian  kualitas  aset bank umum, sebagai berikut:
1 1  atas  kredit  dengan  kualitas  lancar,
kecuali  untuk  bagian  kredit  yang  dijamin dengan  agunan  tunai  sesuai  ketentuan
Bank Indonesia;
2 5  atas  kredit  dengan  kualitas  dalam
perhatian khusus; 3
15  atas  kredit  dengan  kualitas  kurang lancar;
4 50
atas kredit
dengan kualitas
diragukan; 5
100 atas kredit dengan kualitas macet. In  accordance  with  the  Appendix  to  the  Bank
Indonesia Circular Letter No. 1133DPNP dated December  8,  2009,  the  allowance  for  collective
impairment  losses of  loans  refers to  the general allowance and  specific  allowance  in  accordance
with  the  Bank  Indonesia  regulations  regarding the  assessment  of  commercial
bank‟s  asset quality, as follows:
1 1  on  loans  classified  as  current,  except
for  the  loan  portion  secured  with  cash collateral  based  on  Bank  Indonesia
regulations;
2 5 on loans classified as special mention;
3 15 on loans classifed as substandard;
4 50 on loans classified as doubtful;
5 100 on loans classified as loss.
Penyisihan kolektif
untuk kredit
yang dikelompokkan
sebagai dalam
perhatian khusus,  kurang  lancar,  diragukan  dan  macet
dihitung  setelah  dikurangi  dengan  nilai  agunan yang  diperkenankan  sesuai  dengan  ketentuan
Bank Indonesia.
Perhitungan penyisihan
kerugian  penurunan  nilai  berdasarkan  nilai tercatat biaya perolehan diamortisasi.
Collective  allowance  for  loans  classified  as special mention, substandard, doubtful and loss
is  calculated  after  deducting  the  value  of allowable  collateral  in  accordance  with  Bank
Indonesia  regulations.  The  calculation  of allowance  for  impairment  losses  is  based  on
carrying amount amortized cost.
PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009
Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
Indonesian language.
PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010 and 2009
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
41
2.  IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI lanjutan 2.
SUMMARY OF
ACCOUNTING POLICIES
continued m.  Cadangan
Kerugian Penurunan
Nilai lanjutan
m.  Allowance for
Impairment Losses
continued
Kerugian  penurunan  nilai  atas  aset  keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi
diukur  sebesar  selisih  antara  nilai  tercatat  aset keuangan  dengan  nilai  kini  estimasi  arus  kas
masa  datang  yang  didiskonto  menggunakan suku  bunga  efektif  awal  dari  aset  keuangan
tersebut.  Perhitungan  nilai  kini  dari  estimasi arus  kas  masa  datang  atas  aset  keuangan
dengan  agunan  collateralised  financial  aset mencerminkan  arus  kas  yang  dapat  dihasilkan
dari  pengambilalihan  agunan  dikurangi  biaya- biaya  untuk  memperoleh  dan  menjual  agunan,
terlepas  apakah  pengambilalihan  tersebut berpeluang  terjadi  atau  tidak.  Kerugian  yang
terjadi diakui pada laporan laba rugi dan dicatat pada akun penyisihan kerugian penurunan nilai
atas  aset  keuangan  yang  dicatat  pada  biaya perolehan diamortisasi. Pendapatan bunga atas
aset keuangan yang mengalami penurunan nilai tetap  diakui  atas  dasar  suku  bunga  yang
digunakan  untuk  mendiskonto  arus  kas  masa datang  dalam  pengukuran  kerugian  penurunan
nilai.  Ketika  peristiwa  yang  terjadi  setelah penurunan  nilai  menyebabkan  jumlah  kerugian
penurunan nilai berkurang, kerugian penurunan nilai  yang  sebelumnya  diakui  harus  dipulihkan
dan  pemulihan  tersebut  diakui  pada  laporan laba rugi.
Impairment  losses  on  financial  assets  carried  at amortized  cost  are  measured  as  the  difference
between  the  carrying  amount  of  the  financial assets and the present value of estimated future
cash  flows  discounted  at  the  financial  assets ‟
original  effective  interest  rate.  The  calculation of the  present  value  of  the  estimated  future  cash
flows  of  a  collateralised  financial  asset  reflects the  cash  flows  that  may  result  from  foreclosure
less costs for obtaining and selling the collateral, whether  or  not  foreclosure  is  probable.  Losses
are  recognized  in  the  statements  of income  and reflected  in  an  allowance  account  against
financial  assets  carried  at  amortized  cost. Interest on the impaired financial asset continues
to  be  recognized  using  the  rate  of  interest  used to discount the future cash flows for the purpose
of  measuring  the  impairment  loss.  When a  subsequent  event  causes  the  amount  of
impairment loss to decrease, the impairment loss is reversed through the statements of income.
Kerugian  penurunan  nilai  atas  efek-efek  untuk tujuan  investasi  yang  tersedia  untuk  dijual
diakui dengan mengeluarkan kerugian kumulatif yang  telah  diakui  secara  langsung  dalam
ekuitas  ke  dalam  laporan  laba  rugi.  Jumlah kerugian kumulatif yang dikeluarkan dari ekuitas
dan  diakui  pada  laporan  laba  rugi  merupakan selisih
antara biaya
perolehan, setelah
dikurangi  pelunasan  pokok  dan  amortisasi, dengan  nilai  wajar  kini,  dikurangi  kerugian
penurunan nilai
aset keuangan
yang sebelumnya telah diakui pada laporan laba rugi.
Impairment losses
on available-for-sale
investment securities
are recognized
by transferring  the  cumulative  loss  that  has  been
recognized directly in equity to the statements of income.  The  cumulative  loss  that  has  been
removed  from  equity  and  recognized  in  the statements  of  income  is  the  difference  between
the  acquisition  cost,  net  of  any  principal repayment and amortization, and the current fair
value,  less  any  impairment  loss  previously recognized in the statements of income.
Jika,  pada  periode  berikutnya,  nilai  wajar instrumen  utang  yang  diklasifikasikan  dalam
kelompok tersedia untuk dijual yang mengalami penurunan  nilai  meningkat  dan  peningkatan
tersebut  dapat  secara  obyektif  dihubungkan dengan
peristiwa yang
terjadi setelah
pengakuan  kerugian  penurunan  nilai  pada laporan  laba  rugi,  maka  kerugian  penurunan
nilai  tersebut  harus  dipulihkan  dan  pemulihan tersebut diakui pada laporan laba rugi.
If,  in  a  subsequent  period,  the  fair  value  of an  impaired  available-for-sale  debt  security
increases  and  the  increase  can  be  objectively related  to  an  event  occurring  after  the
impairment loss was recognized in the statement of  income,  the impairment  loss  is  reversed,  with
the  amount  of  reversal  recognized  in  the statements of income.
PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009
Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
Indonesian language.
PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010 and 2009
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
42
2.  IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI lanjutan 2.
SUMMARY OF
ACCOUNTING POLICIES
continued m.  Cadangan
Kerugian Penurunan
Nilai lanjutan
m.  Allowance for
Impairment Losses
continued
Jika  persyaratan  kredit,  piutang  atau  investasi yang  dimiliki  hingga  jatuh  tempo  dinegosiasi
ulang  atau  dimodifikasi  karena  debitur  atau penerbit  mengalami  kesulitan  keuangan,  maka
penurunan  nilai  diukur  dengan  suku  bunga efektif
awal yang
digunakan sebelum
persyaratan diubah. If  the  terms  of  a  loan,  receivable  or  held-to-
maturity investment
are renegotiated
or otherwise
modified because
of financial
difficulties  of  the  borrower  or  issuer,  impairment is  measured  using  the  original  effective  interest
rate before the modification of terms.
n.  Penyertaan Saham n.  Investments in Shares of Stock