Investment Property Pupuk Kaltim | Laporan Keuangan

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN Lanjutan FINANCIAL STATEMENTS Continued Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 dan 2010 For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 Dalam Rupiah Penuh In Full Rupiah d102 April 2012 46 Paraf

a. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk

a. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk

Pada tanggal 9 Juni 2008 PT Kaltim Industrial Estate anak perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari bank BRI sebesar Rp 40.000.000.000 sesuai dengan Surat Persetujuan BRI No. B.1345KC-XADK062008 tanggal 09 Juni 2008 untuk membiayai proyek-proyek yang sumber dananya berasal dari APBNAPBD dan proyek lainnya diluar proyek Pemerintah. Perjanjian kredit ini telah diperpanjang beberapa kali dengan perpanjangan terakhir sesuai surat No. B105KW-XADK082011 tanggal 4 Agustus 2011 dengan jangka waktu 10 bulan sejak 4 Agustus 2011 sampai dengan 14 Juni 2012 pada tingkat suku bunga 11,25 per tahun. On June 9, 2008 PT Kaltim Industrial Estate KIE has been granted the credit facility of working capital from Bank BRI of Rp 40,000,000, 000 according to BRI’s Approval Letter No. B.1345KC- XADK062008 on June 9, 2008 for financing the projects which source of fund derived from APBNAPBD State Budget Regional Government Budget and other project outside Government project. Credit agreement has been amended several times with a latest amendment according to the letter No. B105KW- XADK082011 dated August 4, 2011 with a period of 10 months from August 4, 2011 until June 14, 2012 at 11.25 interest rate per year. Jaminan atas pinjaman fasilitas modal kerja tersebut adalah Piutang Proyek dan Tanah No. SGHB No. 4 yang berlokasi di Desa Blimbing, Bontang Utara. Catatan 12. The collateral of working capital facility is project receivable and land No. SHGB No. 4 located in Blimbing Village, North Bontang. Note 12. Perjanjian-perjanjian pinjaman tersebut juga mencakup pembatasan sebagai berikut: The Loan agreement also covers the limit as follows : - Mengajukan permohonan pernyataan pailit kepada Pengadilan Niaga utuk menyatakan pailit diri sendiri; - Mengambil pinjaman dari Bank lain baik untuk tambahan modal kerja, kredit investasi maupun tujuan lainnya; - Melakukan tindakan merger, akuisisi, penjualan aset perusahaan serta Go Publik; - To file the bancruptcy petition to the commercial court to file the self bankruptcy; - Take the loan from other banks either for working capital addition, investment loan or others; - Act the merger, acquisition, sales of the companys assets and the Initial Public Offering IPO; - Melakukan perubahan struktur permodalan dan pembagian deviden atau prive, serta melakukan penyertaan pada perusahaan lain; - Mengikatkan diri sebagai penjamin kepada pihak lain dan atau menjaminkan kekayaan perusahaan kepada pihak lain, terkecuali telah diketahui dan disetujui oleh Bank; - Menerima pinjamankredit baru dari bank lain atau lembaga keuangan lainnya kecuali transaksi dagang yang lazim dan fasilitas bank lain yang sudah ada saat ini; - Melakukan perubahan anggaran dasar, merubah susunan pengurus, perubahanpengalihan kepemilikan saham; - Membayar atau melunasi utang kepada pemegang saham sebelum utang di BRI lunas terlebih dahulu; - Melunasi utang pihak ke-III sebelum kredit kepada BRI lunas; - Mengadakan transaksi dengan seseorang atau sesuatu pihak, dengan cara-cara yang berada di luar praktek-praktek dan kebiasaan yang wajar dan melakukan pembelian yang lebih mahal dan melakukan penjualan lebih murah dari harga pasar; - Melakukan investasi, perluasan usaha dan penjualan aset perusahaan; - Mengajukan permohonan pernyataan pailit kepada Pengadilan Niaga untuk menyatakan pailit diri debitur sendiri; - Menyewakan aset yang digunakan di BRI kepada pihak lain. - Act the change of the capital structure and the dividends payment or prive, and invest in other companies; - To participate as the guarantor for other parties and or to guarantee the companys wealth to the other parties, except is known and agreed by the banks; - To accept the new loan from other banks or other financial institutions except the trade transaction which is general and other bank facility has been established; - To amend the article of association, amend the board of management and the amendment of the shareholders; - To pay or settle the loan to shareholders before the loan in BRI has been settled; - To settle the loan of other parties before the loan to BRI has been settled; - To transact with someone or any parties, with the ways which are outside the fair practices and to do the more expensive purchasing and do the less expensive sales from the market price; - To invest, diversify the trade and the sales of Companys assets; - To file the bancruptcy petition to the commercial court to file the bancruptcy petition from the debtors themselves; - To lease the assets which is used in BRI to others. Saldo terutang atas fasilitas ini pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 20.619.696.342 dan Rp 19.433.021.971. The outstanding payables of this facility as of December 31, 2011 and 2010, amounted to Rp 20,619,696,342 and Rp 19,433,021,971, respectively. DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN Lanjutan FINANCIAL STATEMENTS Continued Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 dan 2010 For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 Dalam Rupiah Penuh In Full Rupiah d102 April 2012 47 Paraf b. PT Bank Internasional Indonesia Tbk b. PT Bank Internasional Indonesia Tbk Pinjaman modal kerja ke BII adalah utang dari PT KDM anak perusahaan. Utang tersebut sesuai dengan Perjanjian Kredit nomor: 2009.0340DIR4-Corporate tanggal 18 Maret 2009, Bank International Indonesia,Tbk menyetujui pencairan Kredit Modal Kerja KMK dengan plafon pinjaman sebesar USD 9,500,000 dengan tingkat suku bunga 10 per tahun. Utang tersebut jatuh tempo pada tanggal 31 Maret 2011. Perjanjian pinjaman modal kerja ke BII diperbaharui dengan surat No. 57 tanggal 15 April 2011, dengan plafon pinjaman sebesar USD 3,000,000 dengan tingkat suku bunga 6 per tahun. Utang tersebut jatuh tempo pada tanggal 14 April 2012. Loan from BII, is the loan of PT KDM subsidiary. The loan is based on the Credit Agreement number: 2009.0340 DIR4-Corpotate dated March 18, 2009, Bank International Indonesia, Tbk has approved to provide working capital loan facility with maximum facililty amounted USD 9,500,000 bearing an interest rate of 10 per annum. The Loan will be maturity-dated on March 31, 2011 Working capital loan agreement was renewed based on the letter No. BII updated. 57 dated 15 April 2011, with maximum facililty amounted USD 3,000,000 bearing interest rate of 6 per annum. The Loan will be maturity- dated April 14, 2012. Perjanjian-perjanjian pinjaman tersebut juga mencakup pembatasan sebagai berikut: The loan agreement has covered the following limits : - Merubah Perjanjian-perjanjian yang berhubungan dengan Proyek; - To amend the agreement which is related with the project; - Menarik modal yang telah disetorkan; - To give warranty to other parties; - Memberikan garansi kepada pihak lain; - To withdraw the paid in capital; - Memberikan danatau menerima fasilitas kredit dari pihak lain, kecuali untuk transaksi bisnis yang normal; - To give andor accept the loan facility fr other parties, except for the transaction the general business; - Melaksanakan investasi atau belanja modal baru; - To invest or bid the new capital; - Hal-hal standar lainnya yang ditentukan oleh Kreditur. - The other standardization matters which are determined the creditors. Saldo terutang atas fasilitas ini pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, masing masing sebesar Rp 14.430.175.181 dan Rp 5.901.914.209. The outstanding payables of this facility as of December 2011 and 2010, amounted to Rp 14,430,175,181 an Rp Rp 5,901,914,209, respectively.

c. PT Bank ICBC Indonesia

c. PT Bank ICBC Indonesia

Pinjaman dari Bank ICBC Indonesia merupakan pinjaman dari PT KDM entitas anak. Pinjaman tersebut sesuai dengan Perjanjian Kredit nomor: 028ICBC-TCTPTDIII2010, tanggal 7 April 2010, PT Bank ICBC Indonesia menyetujui pencairan Kredit Modal Kerja KMK dengan plafon pinjaman sebesar USD 5,000,000 dengan tingkat suku bunga 6 per tahun. Utang tersebut akan jatuh tempo pada tanggal 21 April 2011. Pada tanggal 9 April 2011, KDM telah melunasi pinjaman tersebut. The loan form Bank ICBC Indonesia is a loan of PT K subsidiary. The loan is based on Credit Agreement numbe 028ICBC-TCTPTDIII2010, dated April 7, 2010, PT Bank IC Indonesia approved the Working Capital loan facility with maximum amount of USD 5,000,000 bearing an interest rate 6 per annum. The Loan will due on April 21, 2011. on April 9, 2011, KDM setlled the loan. d. PT Bank Central Asia Tbk d. PT Bank Central Asia Tbk Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 3 tanggal 4 Juni 2003, yang dibuat dihadapan notaris Ny. Djumini Setyoadi, SH, antara Perusahaan dengan PT Bank Central Asia Tbk, BCA setuju untuk memberikan fasilitas kredit dan Fasilitas Omnibus Letter of Credit sight LC, usance LC, usance payable LC. Fasilitas kredit tersebut akan digunakan untuk modal kerja. Based on Credit Agreement Notarial Deed No. 3 dated June 4, 2003, made in the presence of notary Mrs. Djumini Setyoadi, SH, between the Company and PT Bank Central Asia Tbk, BCA, BCA agreed to grant credit facility and Omnibus Letter of Credit facility sight LC, usance LC, usance payable at sight LC for woking capital. Perjanjian kredit ini telah beberapa kali diperpanjang termasuk dengan akta notaris No. 14 tanggal 31 Mei 2010, yang dibuat dihadapan notaris Veronica Sandra Irawaty Purnadi, SH, Perpanjangan terakhir Perjanjian Kredit dilakukan melalui surat Credit agreement has been extended several times, including the notarial. 14 dated May 31, 2010, made before a notary Veronica Sandra Irawaty Purnadi, SH, Last Extension of Credit Agreement No. BCA conducted by mail. DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN Lanjutan FINANCIAL STATEMENTS Continued Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 dan 2010 For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 Dalam Rupiah Penuh In Full Rupiah d102 April 2012 48 Paraf BCA No. 182ADDKCK2011 tanggal 4 Oktober 2011 yang merupakan perubahan kesepuluh yang terhitung sejak 7 Oktober 2011 s.d. 7 Oktober 2012, beserta syarat-syarat penyesuaian tingkat bunga, maka fasilitas kredit kepada Perusahaan menjadi: 182ADDKCK2011 dated October 4, 2011 which is a change since the tenth of October 7, 2011 sd October 7, 2012, along with the terms of interest rate adjustments, the Companys credit facilities are: i. Fasilitas Kredit kepada Perusahaan yang terdiri dari Fasilitas Kredit Lokal I Rekening Koran, dengan jumlah maksimum USD 15,000,000 dengan tingkat suku bunga 3,5 per tahun dan biaya provisi 0,25. ii. Fasilitas Kredit Lokal Rekening Koran II, dengan jumlah maksimum Rp 600.000.000.000 dengan tingkat suku bunga 8,35 per tahun dan biaya provisi sebesar 0,25. iii. Fasilitas Omnibus uncommitted Time Loan Revolving dengan sublimit fasilitas uncommitted Omnibus Letter of Credit LC yang terdiri LC at sight, Usance LC dan Usance Payable At Sight LC dan SKBDN,Standby Letter of Credit SBLC dan Bank Garansi dengan jumlah maksimum USD 35.000.000. Fasilitas ini juga termasuk Forex Line TOM,TOD, SPOT, FORWARD, SWAP Uncommitted dengan jumlah maksimum USD 5,000,000. Jaminan pemberian pinjaman tersebut adalah pengikatan fidusia atas piutang dagang dan persediaan barang jadi pupuk Catatan 5 dan 7. Berdasarkan akta notaris No. 15 tanggal 31 Mei 2010 yang dibuat dihadapan notaris Veronica Sandra Irawaty Purnadi, SH, dilakukan pengikatan fidusia berupa persediaan barang jadi pupuk urea dan NPK dengan nilai jaminan fidusia sebesar USD 7,500,000 atau ekuivalen rupiah dan Rp 760.000.000.000. Sedangkan jaminan piutang dagang sebesar USD 11,250,000 atau ekuivalen rupiah dan Rp 225.000.000.000. Perjanjian-perjanjian pinjaman tersebut juga mencakup pembatasan, dimana Perusahaan harus memberitahukan kepada bank sebelum melakukan tindakan-tindakan sebagai berikut: - Meminjamkan uang, termasuk tetapi tidak terbatas kepada perusahaan afiliasinya, kecuali dalam rangka menjalankan usaha sehari –hari; - Menjual atau melepaskan harta tidak bergerak atau harta kekayaan utama dalam menjalankan usaha utama debitor, kecuali dalam rangka menjalankan usaha sehari hari; - Melakukan peleburan, penggabungan, pengambilalihan, pembubaran kecuali berdasarkan kebijakan, keputusan atau peraturan instansi atau pejabat pemerintah berwenang atau peraturan perundang undangan yang berlaku; - Memisahkan unit pabrik urea dan amoniak menjadi badan usaha terpisah dari perusahaan dengan pertimbangan apapun, kecuali berdasarkan kebijakan, keputusan atau peraturan instansi atau pejabat pemerintah yang berwenang dan peraturan perundang-undangan yang berlaku; dan - Mengajukan pailit secara sukarela, membubarkan, melakukan atau mengijinkan melakukan penggabungan, konsolidasi atau restrukturisasi, yang akan merubah secara substansial struktrur dan pemegang saham Debitor kecuali berdasarkan i. The Credit Facility to the Company that consist of Local Credit Facility I Bank Statement, maximum limit USD 15,000,000 bearing interest at 3,5 annum and provision fee at 0,25. ii. Local Credit Facility Bank Statement Loan II with maximum principal amount Rp 600,000,000,000 bearing interest at 8,35 per annum and provision fee at 0,25. iii. Facilities Revolving Loan Time Omnibus uncommitted facility with a sublimit uncommitted Omnibus Letter of Credit L C which consists of L C at sight, Usance L C and Usance Payable At Sight L C and SKBDN, Standby Letter of Credit SBLC and Bank Guarantee with the maximum amount of USD 35 million. The facility also includes Forex Line TOM, TOD, SPOT, FORWARD, SWAP uncommitted with a maximum amount of USD 5,000,000. Based on the Credit Agreement, Company is required to provide collaterals in a form of Fiduciary of accounts receiveable and fertilizers Notes 5 and 7. The amount of collateral based on the notarial deed No. 15 dated May 31, 2010 made by Notary Veronica Sandra Irawaty Purnadi, SH, For Fiduciary of Urea and NPK amounted USD 7,500,000 and Rp 760,000,000,000. While account receivable’s collateral amounted USD 11,250,000 and Rp 225,000,000,000. The respective agreements also covered restrictions, whereby the Company must inform the banks before taking such actions as follows: - Lending money, including but not limited to, its affiliated companies, except in order to run the daily business; - Sell or disposal immovable property or major assets of the debtor in running major businesses, except in order to run the daily business; - Perform consolidation, merger, takeover, dissolution except under the policy, decisions or regulatory agency or government official authorized or applicable laws and regulations; - Splitting of urea and ammonia plant unit into a separate entity from the company by any consideration, except under the policy, decisions or regulatory agency or government regulatory authority and the legislation in force; and - Filing a voluntary bankruptcy, dissolve, perform or permit a merger, consolidation or restructuring, which will change substantially struktrur unless the debtor and its shareholders under the policy, decisions or