49
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan atau penelitian RD Research and Deveploment.
Metode penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa inggrisnya Research and Deveploment adalah metode penelitian yang digunakan untuk
menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut Sugyono, 2014:407. Penelitian yang digunakan harus mampu menganalisis
kebutuhan dan untuk menguji keefektifan produk, agar dapat berfungsi di masyarakat secara luas.
Pengembangan LKS ini dalam pelaksanaan penelitian dan pengembangan dapat melalui 10 langkah. Menurut Borg dan Gall, langkah-
langkah pengembangan dapat dilihat pada bagan di bawah ini.
Gambar 1. Langkah-langkah penggunaan Metode Research and Development R D
Potensi dan Masalah
Pengumpulan Data
Desain Produk
Validasi Desain
Uj icoba Pemakaian
Revisi Produk
Uji coba Produk
Revisi Desain
Revisi Produk
Produksi Massal PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Potensi Masalah
Penelitian dapat dilakukan apabila adanya potensi dan masalah. Potensi adalah segala sesuatu yang bila didayagunakan akan memiliki nilai
tambah. Masalah adalah penyimpangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi. Potensi juga dapat dijadikan masalah apabila tidak dapat
didayagunakannya. Oleh karena itu masalah tersebut dapat diatasi melalui penelitian dan pengembangan, sehingga dapat ditemukan model, pola, atau
sistem yang akan digunakan untuk mengatasi masalah tersebut. Potensi dan masalah yang dikemukakan dalam penelitian harus dapat didukung
oleh data - data atau fakta yang sesuai. 2.
Pengumpulan Data Langkah kedua yang dilakukan oleh peneliti adalah mengumpulkan
berbagai informasi yang dapat digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk yang bertujuan untuk mengatasi masalah yang
didapatkan. 3.
Desain Produk Desain produk merupakan hasil akhir dari kegiatan penelitian dan
pengembangan. Desain produk harus diwujudkan dalam gambar atau bagan. Desain produk yang diwujudkan dalam bentuk gambar atau bagan
dapat digunakan sebagai pegangan untuk menilai dan membuatnya. Desain produk masih bersifat hipotetik. Dikatakn hipotetik karena
efektivitasnya belum terbukti dan akan dapat diketahui apabila melakukan uji coba berkali-kali.
4. Validasi Desain
Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai desain produk, apakah rancangan produk yang di desain secara rasional akan lebih efektif
dari yang lam atau tidak. Dikatakan secara rasional, karena validasi di sini masih bersifat penilaian berdasarkan pemikiran rasional, belum fakta
lapangan. Validasi produk dapat dilakukan dengan cara menhadirkan beberapa pakar
atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai produk baru yang di rancang tersebut. Hasil dari validasi desain tersebut akan diketahui
kelemahan dan kekuatannya. 5.
Revisi Desain Revisi atau perbaikan desain produk dilakukan oleh peneliti stelah para
pakar melakukan validasi. Hasil validasi tersebut akan diperbaiki oleh peneliti berdasarkan kelemahan-kelemahan yang diperoleh dari hasil
validasi para pakar tersebut. 6.
Uji coba Produk Uji coba produk tahap awal yang dilakukan melalui simulasi. Selain
simulasi uji coba produk dilakukan dengan eksperimen. Melalui eksperimen peneliti dapat membandingkan efektivitas produk yang di
desain. 7.
Revisi Produk Revisi produk dapat dilakukan jika dalam pengujian tidak menunjukkan
hasil yang signifikan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8. Uji coba Pemakaian
Uji coba pemakaian ini dilakukan agar dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan dari produk sehingga dapat memeperoleh hasil yang
memuaskan. 9.
Revisi Produk Revisi produk ini dilakukan, apabila dalam pemakaian pada lembaga
pendidikan yang lebih luas masih terdapat kekurangan dan kelemahan. 10.
Produksi Massal Pembuatan produk masal ini dilakukan apabila produk yang dihasilkan
sudah dapat dinyatakan efektif dan layak ketika melakukan uji coba berkali-kali
Kesepuluh langkah penelitian tersebut adalah syarat yang dilalui oleh peneliti dalam melakukan penelitian jenis Research and Development.
Namun demikian dalam tahap ini peneliti hanya membatasi pada 5 langkah prosedur pengembangan, yaitu 1 potensi dan masalah, 2
pengumpulan data, 3 desain produk, 4 validasi ahli, dan 5 revisi desain. Pembatasan ini dikarenakan terbatasnya waktu yang dibutuhkan
dalam penelitian dan LKS ini disusun untuk menjadi pegangan guru sehingga cukup divalidasi oleh dua pakar Kurikulum 2013 dan dua guru
kelas II SD yang telah melaksanakan Kurikulum 2013.
B. Prosedur Pengembangan