Prosedur Pengembangan METODE PENELITIAN

8. Uji coba Pemakaian Uji coba pemakaian ini dilakukan agar dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan dari produk sehingga dapat memeperoleh hasil yang memuaskan. 9. Revisi Produk Revisi produk ini dilakukan, apabila dalam pemakaian pada lembaga pendidikan yang lebih luas masih terdapat kekurangan dan kelemahan. 10. Produksi Massal Pembuatan produk masal ini dilakukan apabila produk yang dihasilkan sudah dapat dinyatakan efektif dan layak ketika melakukan uji coba berkali-kali Kesepuluh langkah penelitian tersebut adalah syarat yang dilalui oleh peneliti dalam melakukan penelitian jenis Research and Development. Namun demikian dalam tahap ini peneliti hanya membatasi pada 5 langkah prosedur pengembangan, yaitu 1 potensi dan masalah, 2 pengumpulan data, 3 desain produk, 4 validasi ahli, dan 5 revisi desain. Pembatasan ini dikarenakan terbatasnya waktu yang dibutuhkan dalam penelitian dan LKS ini disusun untuk menjadi pegangan guru sehingga cukup divalidasi oleh dua pakar Kurikulum 2013 dan dua guru kelas II SD yang telah melaksanakan Kurikulum 2013.

B. Prosedur Pengembangan

Penelitian ini menggunakan prosedur pengembangan yang berupa LKS. Penelitian ini dilakukan dengan memanfaatkan hasil modifikasi pengembangan Kemp dan langkah-langkah penelitian pengembangan Borg dan Gall. Prosedur pengembangan ini meliputi 5 langkah yaitu, 1 potensi dan masalah, 2 pengumpulan data, 3 desain produk, 4 validasi ahli, dan 5 revisi desain sampai menghasilkan desain produk final berupa Pengembangan LKS Mengacu Kurikulum SD 2013 Pada Subtema Hidup Rukun dengan Teman Bermain. Langkah-langkah prosedur pengembangan akan dijelaskan oleh peneliti pada bagan di bawah ini. Bagan 2. Langkah-langkah Prosedur Pengembangan 1. Langkah 1 : Potensi dan Masalah Penelitian diadakan karena adanya potensi dan masalah. Oleh karena itu adapun potensi yang dimiliki oleh sekolah yaitu telah dimulai untuk menerapkan Kurikulum 2013 dalam pembelajaran khusunya bagi siswa kelas II dua sekolah dasar. Selain kurikulum yang diterapkan sekolah juga menemukan masalah yaitu masih kurangnya contoh LKS dalam proses pembelajaran mengacu pada kurikulum 2013 yang tersedia di sekolah. Selain itu juga pada saat proses pembelajaran guru belum maksimal dalam menggunakan LKS. Oleh karena itu dalam penelitian ini dengan adanya potensi dan masalah, maka peneliti melakukan survei kebutuhan agar dapat mengetahui hal-hal apa saja yang dibutuhkan oleh guru kelas II dua dalam rangka menunjang pembelajaran yang mengacu pada kurikulum 2013 tersebut. 2. Langkah 2 : pengumpulan Data Tekhnik pengumpulan data dilakukan melalui hasil wawancara secara tertulis dengan Ibu C, Wali Kelas II dua SD Negeri Kalasan I pada hari Senin, 29 Juni 2013 pukul 10.20 WIB di ruang kelas II dua. Hasil dari wawancara tersebut adalah terkait dengan penggunaan LKS pada proses pembelajaran untuk siswa kelas II dua yang mengacu kurikulum 2013. Selain melakukan wawancara di sekolah, peneliti juga melakukan studi kepustakaan dan mencari informasi-informasi yang relevan di internet untuk menjadikan sumber bagi peneliti dalam membuat desain produk LKS dengan pendekatan saintifik mengacu kurikulum 2013 pada subtema Hidup Rukun dengan Teman Bermain. 3. Langkah 3 : Pengembangan Produk Pengembangan produk dilakukan dengan menentukan tema. Tema pembelajaran yang dipilih oleh peneliti adalah “Hidup Rukun”. Setelah pemilihan tema peneliti memilih kompetensi inti dan kompetensi dasar yang sesuai dengan pemilihan tema tersebut. Selanjutnya peneliti memilih subtema yang sesuai dengan tema yang dipilih sebelumnya. Subtema yang dipilih oleh peneliti adalah “Hidup Rukun dengan Teman Bermain”. Lalu memilih indikator yang sesuai dengan subtema dan membuat tujuan pembelajaran berdasarakan indikator tersebut. Tahap selanjutnya penyusunan silabus, indikator dan tujuan yang menjadi komponen utama dalam penyusunan silabus. Setelah menyusun silabus peneliti juga menysusn Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian RPPTH dan Lembar Kerja Siswa LKS. Setelah menyusun RPPTH dan membuat Produk berupa LKS, peneliti membuat urutan isi pembelajaran, strategi pembelajaran, dan kegiatan belajar harian sesuai dengan RPPTH yang telah dibuat. Kemudian peneliti memilih sumber belajar yang dapat digunakan dalam pembelajaran Subtema Hidup Rukun dengan Teman Bermain. Instrumen evaluasi yang bertujuan untuk menilai sejauh mana tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai. 4. Langkah 4 : Validasi Produk Evaluasi terhadap desain produk berupa LKS menggunkan jenis validasi pakar expert judgment. Pakar yang dipilih dalam melakukan validasi adalah dua orang dosen PGSD dan dua orang guru kelas II dua SD yang telah memahami tentang LKS mengacu kurikulum 2013. Validasi produk ini bertujuan untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan dari LKS yang telah dibuat dan membantu peneliti dalam memperbaiki produk LKS, sehingga LKS yang telah dibuat oleh peneliti semakin bermutu. 5. Langkah 5 : Revis Produk Perbaikan terhadap produk berupa LKS dilakukan berdasarkan hasil validasi. Revisi produk ini bertujuan untuk memperbaiki kekurangan pada LKS yang telah divalidasi sebelumnya. Revisi produk tersebut dilakukan oleh peneliti sendiri. Hasil dari revisi tersebut akan menjadi produk akhir LKS yang menggunakan pendekatan saintifik pada subtema “Hidup Rukun dengan Teman Bermain” untuk siswa kelas II dua.

C. Jadwal Pelaksanaan Penelitian