Model Kualitas Pelayanan Kualitas Pelayanan

19 aktivitas komunikasi pemasaran tidak konsisten dengan layanan yang diberikan kepada pelanggan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain adalah perusahaan gagal memenuhi spesifikasi yang ditetapkannya padahal kampanye komunikasi pemasaran sesuai dengan spesifikasi tersebut; kecenderungan untuk melakukan “over promise, under deliver”. Iklan dan janji maupun slogan perusahaan sering mempengaruhi harapan pelanggan. Jika perusahaan memberikan janji yang berlebihan, maka risikonya adalah harapan pelanggan bisa membumbung tinggi dan sulit terpenuhi. Contohnya, wisatawan akan sangat kecewa apabila mereka mendapati bahwa objek wisata yang dikunjungi ternyata tidak sebagus yang digambarkan di brosur atau website yang mereka lihat Tjiptono, 2005. e. Gap 5 Gap antara harapan pelanggan dengan layanan yang diterima atau dirasakan service gap. Gap ini dapat menimbulkan sejumlah konsekuensi negatif, seperti kualitas yang buruk negatively confirmed quality dan masalah kualitas; komunikasi dari mulut ke mulut yang negatif, dampak negatif terhadap citra perusahaan; dan kehilangan pelanggan. Gap ini terjadi apabila pelanggan mengukur kinerja perusahaan berdasarkan kriteria yang berbeda, atau bisa juga mereka keliru menginterpretasikan kualitas pelayanan yang bersangkutan. Sebagai contoh seorang dokter mungkin ingin selalu mengunjungi pasiennya demi menunjukkan perhatiannya, namun itu bisa dipersepsikan keliru oleh pasien dan diinterpretasikan sebagai indikasi bahwa ada masalah serius berkenaan dengan penyakit yang dideritanya Tjiptono, 2005. 20

D. Diagram Kartesius

Diagram kartesius merupakan suatu bangun yang dibagi atas empat bagia yang dibatasi oleh dua garis yang berpotongan tegak lurus pada titik-titik X, Y, dimana X merupakan rata-rata dari rata-rata skor tingkat pelaksanaan atau kepuasan pelanggan atas seluruh faktor atau atribut dan Y adalah rata-rata dari rata-rata skor tingkat kepentingan seluruh faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan Supranto, 2006. Inti penggunaan diagram kartesius adalah untuk mengetahui di titik area mana pelanggan belum puas atau kecewa dengan kinerja perusahaan Majid, 2009. Selain itu, diagram kartesius berguna untuk mengetahui prioritas pelayanan yang harus dipertahankan, prioritas utama yang belum dilakukan sesuai keinginan pelanggan, prioritas rendah yang kurang berpengaruh bagi pelanggan dan kinerja berlebihan yang kurang penting tetapi sangat memuaskan pelanggan. Dengan demikian, Apotek Berbintang Dua dapat menentukan prioritas pelayanan mana yang harus ditingkatkan dan dikurangi untuk memenuhi kepuasan pelanggan. 21 Keterangan: 1. Kuadran I Pertahankan Prestasi Kuadran ini menunjukkan unsurpelayanan pokok yang telah berhasil dilaksanakan perusahaan, untuk itu wajib dipertahankannya. Dianggap sangat penting dan sangat memuaskan Supranto, 2006. 2. Kuadran II Prioritas Utama Kuadran ini menunjukkan faktor-faktor atau atribut yang dianggap mempengaruhi kepuasan pelanggan, termasuk unsur-unsur pelayanan yang dianggap sangat penting, namun manajemen belum melaksanakannya sesuai keinginan pelanggan. Sehingga mengecewakantidak puas Supranto, 2006. 3. Kuadran III Prioritas Rendah Kuadran ini menunjukkan beberapa faktor yang kurang penting pengaruhnya bagi pelanggan, pelaksanaannya oleh perusahaan biasa-biasa saja. Dianggap kurang penting dan kurang memuaskan Supranto, 2006. 4. Kuadran IV Berlebihan Kuadran ini menunjukkan faktor yang mempengaruhi pelanggan kurang penting, akan tetapi pelaksanaannya berlebihan. Dianggap kurang penting tetapi sangat memuaskan Supranto, 2006.

E. Landasan Teori

Kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh kualitas pelayanan yang diberikan oleh setiap apotek. Kepuasan pelanggan tergantung dari seberapa besar perbandingan antara kenyataan pelayanan yang dilakukan terhadap pelayanan 22 yang diharapkan. Jika kenyataan di bawah harapan maka pelanggan tidak puas dan jika kenyataan sama dengan atau memenuhi harapan maka pelanggan puas. Jika kenyataan melebihi harapan pelanggan maka pelanggan sangat puas atau senang. Oleh karena itu, jika pelanggan merasakan kinerja dari kualitas pelayanan yang telah diberikan di Apotek Berbintang Dua di Kota Yogyakarta maka tingkat kepuasan pelanggan dapat ditentukan.

F. Hipotesis

H = Tidak ada perbedaan bermakna antara kepuasan pelanggan di sepuluh apotek di Kecamatan Pakualaman, Umbulharjo, Wirobrajan dan Mantrijeron Kota Yogyakarta Periode Juli - September 2012. H 1 = Ada perbedaan bermakna antara kepuasan pelanggan di sepuluh apotekdi Kecamatan Pakualaman, Umbulharjo, Wirobrajan dan Mantrijeron Kota Yogyakarta Periode Juli - September 2012. 23

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis rancangan penelitian ini adalah penelitian observasional. Penelitian observasional ini dilakukan dengan survei yaitu penelitian yang menggunakan kuesioner sebagai instrumen penelitian. Dalam pelaksanaan survei, kondisi penelitian tidak dimanipulasi oleh peneliti Prasetyo dan Jannah, 2005. Penelitian observasional ini menggunakan metode penelitian kuantitatif yang memusatkan perhatian pada hal yang lebih nyata yang dapat diukur dengan angka atau istilah quantifiable, berupaya memahami hal yang diteliti dengan melakukan pengukuran dalam bentuk, misalnya frekuensi dan intensitas variabel. Penelitian kuantitatif dilakukan bila penelitian ini untuk membuktikan sesuatu, yaitu menunjukkan keberadaan sebuah variabel, hubungan antara variabel dan membuktikan sebuah teori Basuki, 2006. Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional yang digunakan untuk mempelajari hubungan antara variabel bebas dengan variabel tergantung dengan melakukan pengukuran pada saat yang sama point time approach. Saat yang sama artinya tiap subyek hanya diobservasi satu kali dan pengukuran variabel subyek dilakukan pada saat observasi Praktiknya, 2001. Data hanya dikumpulkan untuk waktu tertentu saja untuk menggambarkan kondisi populasi Purwanto dan Sulistyastuti, 2007. Metode yang digunakan dalam pengambilan data adalah kuesioner. 24

B. Variabel Penelitian

1. Variabel bebas independent dalam penelitian ini adalah kualitas pelayanan meliputi reliability, assurance, tangible, empathy dan responsiveness di Apotek Berbintang Dua di Kecamatan Pakualaman, Umbulharjo, Wirobrajan dan Mantrijeron Kota Yogyakarta Periode Juli - September 2012. 2. Variabel tergantung dependent dalam penelitian ini adalah kepuasan pelanggan meliputi puas, cukup puas, kurang puas dan tidak puas di Apotek Berbintang Dua di Kecamatan Pakualaman, Umbulharjo, Wirobrajan dan MantrijeronKota Yogyakarta Periode Juli - September 2012.

C. Definisi Operasional

1. Pelanggan atau pengguna layanan adalah semua orang yang berkunjung lebih dari 2 kali dan menggunakan pelayanan di salah satu apotek berbintang di Yogyakarta Periode Juli- September 2012. 2. Harapan pelanggan adalah keinginan pelanggan akan pelayanan yang diterimanya di 10 apotek Periode Juli - September 2012. 3. Kepuasan pelanggan adalah pelanggan merasa puas karena harapan terhadap produk pelayanan apotek Periode Juli - September 2012 terpenuhi 4. Skor penilaian pelayanan adalah penilaian pelanggan terhadap pelayanan kenyataan yang diberikan oleh 10 apotek Periode Juli – September 2012. 5. Skor penilaian harapan pelanggan adalah penilaian pelanggan terhadap keinginannya akan pelayanan yang diterima di 10 apotek Periode Juli – September 2012.

Dokumen yang terkait

Kepuasan pelanggan terhadap kualitas pelayanan apotek berbintang tiga di Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta periode Juli 2012.

0 2 97

Kepuasan pelanggan terhadap kualitas pelayanan di apotek berbintang satu di Kecamatan Gondokusuman, Tegalrejo, dan Umbulharjo di kota Yogyakarta periode Juli - September 2012.

0 1 122

Gambaran pelayanan informasi obat oleh apoteker di-25 apotek di Kota Yogyakarta periode Juli-September 2004.

0 0 92

Kepuasan pelanggan terhadap kualitas pelayanan apotek berbintang tiga di Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta periode Juli 2012

0 1 95

Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Dan Loyalitas Pelanggan Hotel Berbintang Di Kota Batam Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 156

Gambaran pelayanan informasi obat oleh apoteker di-25 apotek di Kota Yogyakarta periode Juli-September 2004 - USD Repository

0 0 90

Penilaian kualitas pelayanan berdasarkan KepMenkes RI nomor 1027/MenKes/SK/IX/2004 di apotek pada Kecamatan Kraton, Mantrijeron, Mergangsan dan Wirobrajan Kota Yogyakarta periode Februari tahun 2012 - USD Repository

0 0 113

Penilaian kualitas pelayanan berdasarkan KepMenkes RI nomor 1027/MENKES/SK/IX/2004 di Apotek pada Kecamatan Kotagede, Pakualaman, dan Umbulharjo Kota Yogyakarta periode Februari tahun 2012 - USD Repository

0 0 140

Kepuasan pelanggan terhadap kualitas pelayanan di apotek berbintang satu di Kecamatan Gondokusuman, Tegalrejo, dan Umbulharjo di kota Yogyakarta periode Juli - September 2012 - USD Repository

0 0 120

Kepuasan pelanggan terhadap kualitas pelayanan di apotek berbintang dua di Kecamatan Pakualaman, Umbulharjo, Wirobrajan dan Mantrijeron Kota Yogyakarta periode Juli-September 2012 - USD Repository

0 0 125