Tata Cara Penelitian METODE PENELITIAN

32 harapan yang kemudian dikelompokkan berdasarkan aspeknya masing- masing. Selanjutnya dilakukan pemindahan data dari kuesioner ke dalam program komputer. 3 Cleaning, dilakukan dengan memeriksa kembali data yang sudah dimasukkan ke perangkat lunak untuk mengetahui sudah benar atau belum. b. Analisis data 1 Pengelompokan usia pelanggan Untuk melakukan pengelompokan usia diperlukan interval kelas yang dapat dihitung menggunakan rumus: Dimana : Nilai Maksimum : Usia tertua tertinggi Nilai Minimum : Usia termuda terendah Nilai Kelas interval dapat dihitung dengan rumus Sturges, yaitu: Dimana : K = Jumlah kelas interval n = Jumlah data observasi Log = Logaritma Sugiyono, 2008. 2 Analisis gap Tingkat kepuasan pelanggan dijelaskan dengan menggunakan analisis kesenjangan gap. Analisis ini membandingkan mean antara kualitas pelayanan Nilai Maksimum – Nilai Minimum K K = 1 + 3,3 log n 33 dengan kepuasan pelanggan dari dimensi pelayanan, yaitu reliability, responsiveness, assurance, empathy, dan tangibles. Kepuasan paling tinggi terjadi apabila kenyataan melampaui harapan yaitu pada saat pelayanan yang diberikan maksimal 4 sedangkan harapan minimal 1, sehingga didapatkan nilai sebesar 4-1 = 3. Sebaliknya, kepuasan paling rendah terjadi apabila pelayanan yang diberikan jauh dibawah harapan yaitu pada saat pelayanan yang diberikan minimal 1, sedangkan harapan maksimal 4, sehingga didapatkan nilai sebesar 1-4 = -3. Rentang kepuasan -3 sampai dengan 3 sehingga akan didapatkan interval yang dapat dihitung menggunakan rumus: Interval = Skor tertinggi – Skor terendah Jumlah kelompok = 3--34 = 1,5 Dimana, Jumlah Kelompok : banyaknya kelompok skor yang digunakan kelompok skor 1, 2, 3, dan 4 Mulyono, 1991. Dari perhitungan interval didapatkan klasifikasi kesenjangan gap sebagai berikut: Tabel II. Klasifikasi Kesenjangan gap Interval Klasifikasi Tingkat Kepuasan -3 s.d. -1,5 Sangat Negatif Sangat kurang puas banding harapan -1,5 s.d. 0 Negatif Kurang puas banding harapan 0 s.d. 1,5 Positif Lebih puas banding harapan 1,5 s.d. 3 Sangat Positif Sangat lebih puas banding harapan Djunaidi, dkk, 2006. 3 Uji Chi Square Penelitian ini menggunakan uji Chi Square X 2 karena cocok untuk menghitung semua jenis data baik terdistribusi normal maupun tidak normal, 34 untuk data berskala nominal, tidak berpasangan dan variabel bersifat kategorik. Uji Chi Square X 2 dalam penelitian ini digunakan untuk mengkategorikan tingkat kepuasan pelanggan meliputi puas, cukup puas, kurang puas dan tidak puas dalam setiap dimensi kualitas pelayanan yang meliputi reliability, assurance, tangible, empathy dan responsiveness dengan menjumlahkan skor tingkat kepuasan dari setiap dimensi. Penjumlahan skor tingkat kepuasan terdiri dari skor kenyataan dan harapan kemudian dihitung dengan mengkuadratkan selisih skor antara kenyataan dan harapan kemudian membagi dengan skor harapan. Kemudian, nilai yang sudah diperoleh dari seluruh kategori dalam setiap dimensi dijumlahkan sehingga dihasilkan nilai X 2 hitung yangdibandingkan dengan X 2 tabel dengan taraf kepercayaan 95 menggunakan tabel 0.05 sesuai derajat bebas. Dalam penelitian ini, diketahui H adalah tidak ada perbedaan bermakna antara kepuasan pelanggan di sepuluh Apotek Berbintang Dua. H 1 adalah ada perbedaan bermakna antara kepuasan pelanggan di sepuluh Apotek Berbintang Dua. Dari hasil perhitungan X 2 hitung di atas apabila nilai X 2 tabel lebih kecil dari X 2 hitung maka H ditolak dan H 1 diterima yang menyatakan bahwa ada perbedaan bermakna antara kepuasan pelanggan, begitu sebaliknya. Rumus dasar Chi Kuadrat adalah seperti berikut: X 2 = ∑ fo – fe fe Dimana: X 2 = Chi Kuadrat Fo = Frekuensi yang diobservasi Fe = Frekuensi yang diharapkan Sugiyono, 2008. 35 4 Diagram kartesius Dalam penelitian ini digunakan diagram kartesius untuk mengetahui di titik area mana dengan ke empat kuadran, yaitu kuadran I, II, III dan IV pelanggan sudah puas, belum puas atau kecewa dengan kinerja dari sepuluh Apotek Berbintang Dua. Pada kuadran I apotek harus mempertahankan prestasi untuk memuaskan pelanggan, kuadran II apotek melakukan atau tidak prioritas utama karena mempengaruhi kepuasan tetapi mengecewakan pelanggan, kuadran III apotek melakukan prioritas rendah yang kurang memuaskan pelanggan maupun kuadran IV apotek melakukan atau tidak pelayanan yang berlebihan tetapi kurang penting namun sangat memuaskan pelanggan. Selain itu, kelebihan diagram kartesius yaitu sangat berguna untuk mengetahui prioritas pelayanan yang harus dipertahankan, prioritas utama yang belum dilakukan sesuai keinginan pelanggan, prioritas rendah yang kurang berpengaruh bagi pelanggan dan kinerja berlebihan yang kurang penting tetapi sangat memuaskan pelanggan. Dengan demikian, Apotek Berbintang Dua dapat menentukan prioritas pelayanan mana yang harus ditingkatkan dan dikurangi untuk memenuhi kepuasan pelanggan. 36

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Karakteristik Pelanggan di Apotek Berbintang Dua

Karakteristik pelanggan dalam pembahasan ini bertujuan untuk menjelaskan secara deskriptif pelanggan yang membeli obat dengan resep, non resep maupun keduanya di apotek berbintang dua di Kecamatan Pakualaman, Umbulharjo, Wirobrajan dan Mantrijeron Kota Yogyakarta periode Juli - September 2012 dari jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, jenis obat dan jumlah kunjungan ke apotek.

1. Jenis Kelamin

Berdasarkan hasil perhitungan persentase responden yang berkunjung ke Apotek Berbintang Dua yaitu berjenis kelamin laki-laki paling besar pada Apotek G 76,70 dan perempuan paling besar pada Apotek F 66,70. Sedangkan, yang berjenis kelamin laki-laki paling kecil pada Apotek F 33,30 dan perempuan paling kecil pada Apotek G 23,30. Jenis kelamin responden terlihat pada gambar di bawah ini: 37 Gambar 4. Perbandingan Jumlah Pelanggan Berdasarkan Jenis Kelamin di 10 Apotek Berbintang Dua Kota Yogyakarta Periode Juli - September 2012

2. Usia

Pada penelitian di Apotek Berbintang Dua, jumlah data yang digunakan masing-masing apotek adalah 30 responden sehingga diperoleh jumlah kelas K adalah 6. Responden yang termuda di Apotek A, B, C, D, E, F, G, H, I dan J masing-masing berusia 20, 17, 19, 19, 19, 18, 17, 17, 19 dan 17 tahun dan tertua di masing-masing apotek berusia 53, 67, 67, 70, 63, 70, 70, 66, 70 dan 69 tahun sehingga masing-masing apotek diperoleh nilai 5, 8, 8, 8, 7, 8, 8, 8, 8 dan 8 sebagai interval kelas. Umur pelanggan terbesar di Apotek A, B, C, D, E, F, G, H, I dan J masing-masing berada pada rentang usia 20-25 tahun yaitu sebesar 57, rentang usia 17-25 tahun 67, rentang usia 19-27 tahun 44, rentang usia 19-27 tahun 44, rentang usia 19-26 tahun 40, rentang usia 18-26 tahun 30, rentang usia 62-70 tahun 46, rentang usia 26-34 tahun dan 53-61 tahun 23, rentang 63.30 46.70 60 70 53.30 33.30 76.70 36.70 50 56.70 36.70 53.30 40 30 46.70 66.70 23.30 63.30 50 43.30 A B C D E F G H I J L P 38 usia 55-63 tahun 27 dan rentang usia 35-43 tahun 33. Rangkuman hasil penelitian disajikan pada tabel III sebagai berikut: Tabel III. Frekuensi Usia Pelanggan di 10 Apotek Berbintang Dua Kota Yogyakarta Periode Juli - September 2012

3. Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan yang dilihat dalam penelitian ini adalah dari SD, SMP, SMA, Diploma sampai dengan Sarjana. Persentase terbesar responden yang berkunjung ke Apotek Berbintang Dua dengan tingkat pendidikan SD adalah pada Apotek C 33,30, SMP pada Apotek F 26,70, SMA pada Apotek H 43,30, Diploma pada Apotek E 36,60 dan Sarjana pada Apotek J 33,30. Sedangkan, persentase terkecil responden dengan tingkat pendidikan SD pada Apotek B 3,40, SMP pada Apotek H 3,40, SMA pada Apotek I 13,40, Diploma pada Apotek D 6,70 dan Sarjana pada Apotek F 10. 20 - 25 17 57 17 - 25 20 67 19 - 27 13 44 19 - 27 13 44 19 - 26 12 40 26 - 31 4 14 26 - 34 2 6 28 - 36 3 10 28 - 36 4 13 27 - 34 4 13 32 - 37 1 3 35 - 43 2 7 37 - 45 3 10 37 - 45 4 13 35 - 42 6 20 38 - 43 4 13 44 - 52 3 10 46 - 54 6 20 46 - 54 4 13 43 - 50 4 13 44 - 49 3 10 53 - 61 1 3 55 - 63 4 13 55 - 63 2 7 51 - 58 2 7 50 - 55 1 3 62 - 70 2 7 64 - 72 1 3 64 - 72 3 10 59 - 67 2 7 30 100 30 100 30 100 30 100 30 100 18 - 26 9 30 17 - 25 2 7 17 - 25 6 20 19 - 27 1 3 17 - 25 2 7 27 - 35 2 7 26 - 34 6 20 26 - 34 7 23 28 - 36 4 13 26 - 34 36 - 44 8 26 35 - 43 35 - 43 2 7 37 - 45 4 13 35 - 43 10 33 45 - 53 2 7 44 - 52 5 17 44 - 52 4 13 46 - 54 7 24 44 - 52 5 17 54 - 62 6 20 53 - 61 3 10 53 - 61 7 23 55 - 63 8 27 53 - 61 8 26 63 - 71 3 10 62 - 70 14 46 62 - 70 4 14 64 - 72 6 20 62 - 70 5 17 30 100 30 100 30 100 30 100 30 100 Apotek J Interval Usia Tahun Frekuensi Persentasi Interval Usia Tahun Frekuensi Persentasi Interval Usia Tahun Frekuensi Persenta si Interval Usia Tahun Frekuensi Persentasi Interval Usia Tahun Frekuensi Persentasi Interval Usia Tahun Interval Usia Tahun Persentasi Persenta si Apotek F Apotek G Apotek H Apotek I Apotek E Interval Usia Tahun Frekuensi Persentasi Frekuensi Frekuensi Frekuensi Frekuensi Interval Usia Tahun Interval Usia Tahun Persentasi Persentasi Apotek A Apotek B Apotek C Apotek D 39 Gambar 5. Perbandingan Jumlah Pelanggan Berdasarkan Tingkat Pendidikan Pelanggan di 10 Apotek Berbintang Dua Kota Yogyakarta Periode Juli - September 2012

4. Jenis Obat yang di Beli

Jenis obat yang dibeli oleh pelanggan dalam penelitian ini adalah jenis obat dengan resep, non resep maupun resep dan non resep keduanya. Jumlah pelanggan terbesar 70 yang membeli obat resep adalah pada Apotek J. Sedangkan, jumlah pelanggan yang membeli obat resep paling sedikit 6,70 pada Apotek G. 10 3.40 33.30 20 16.70 10 6.70 10 23.30 6.70 13.30 23.30 16.70 13.30 10 26.70 16.70 3.40 23.30 13.40 26.70 23.30 16.70 33.30 20 40 26.70 43.30 13.40 33.30 20 26.70 13.30 6.70 36.60 13.30 26.70 20 20 13.30 30 23.30 20 26.70 16.70 10 23.20 23.30 20 33.30 A B C D E F G H I J SD SMP SMA DIPLOMA SARJANA 40 Gambar 6. Perbandingan Jenis Obat Resep, Non Resep atauKeduanya yang di beli Pelanggan di 10 Apotek Berbintang Dua Kota Yogyakarta Periode Juli-September 2012

5. Kunjungan ke Apotek

Persentase pelanggan yang membeli obat di Apotek Berbintang Dua di Kecamatan Pakualaman, Umbulharjo, Wirobrajan dan Mantrijeron Kota Yogyakarta yang terbesar adalah pelanggan yang berkunjung pertama kali pada Apotek H 26,70, 2-5 kali pada Apotek G 50, 6-10 kali pada Apotek A 50 dan lebih dari 10 kali pada Apotek D 50. Sedangkan, persentase terkecil pelanggan yang berkunjung pertama kali pada Apotek E, F, J 0, 2-5 kali pada Apotek A 20, 6-10 kali pada Apotek D 16,70 dan lebih dari 10 kali pada Apotek A 6,70. Hal ini menunjukkan bahwa pelanggan sudah memiliki loyalitas pada Apotek Berbintang Dua di Kecamatan Pakualaman, Umbulharjo, Wirobrajan dan Mantrijeron Kota Yogyakarta. Selain itu, loyalitas 20 23.30 20 40 36.70 53.30 6.70 33.30 33.30 70 30 60 23.30 26.70 36.70 33.30 30 53.30 36.70 16.70 50 16.70 56.70 33.30 26.60 13.40 63.30 13.40 30 13.30 A B C D E F G H I J RESEP NON RESEP KEDUANYA

Dokumen yang terkait

Kepuasan pelanggan terhadap kualitas pelayanan apotek berbintang tiga di Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta periode Juli 2012.

0 2 97

Kepuasan pelanggan terhadap kualitas pelayanan di apotek berbintang satu di Kecamatan Gondokusuman, Tegalrejo, dan Umbulharjo di kota Yogyakarta periode Juli - September 2012.

0 1 122

Gambaran pelayanan informasi obat oleh apoteker di-25 apotek di Kota Yogyakarta periode Juli-September 2004.

0 0 92

Kepuasan pelanggan terhadap kualitas pelayanan apotek berbintang tiga di Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta periode Juli 2012

0 1 95

Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Dan Loyalitas Pelanggan Hotel Berbintang Di Kota Batam Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 156

Gambaran pelayanan informasi obat oleh apoteker di-25 apotek di Kota Yogyakarta periode Juli-September 2004 - USD Repository

0 0 90

Penilaian kualitas pelayanan berdasarkan KepMenkes RI nomor 1027/MenKes/SK/IX/2004 di apotek pada Kecamatan Kraton, Mantrijeron, Mergangsan dan Wirobrajan Kota Yogyakarta periode Februari tahun 2012 - USD Repository

0 0 113

Penilaian kualitas pelayanan berdasarkan KepMenkes RI nomor 1027/MENKES/SK/IX/2004 di Apotek pada Kecamatan Kotagede, Pakualaman, dan Umbulharjo Kota Yogyakarta periode Februari tahun 2012 - USD Repository

0 0 140

Kepuasan pelanggan terhadap kualitas pelayanan di apotek berbintang satu di Kecamatan Gondokusuman, Tegalrejo, dan Umbulharjo di kota Yogyakarta periode Juli - September 2012 - USD Repository

0 0 120

Kepuasan pelanggan terhadap kualitas pelayanan di apotek berbintang dua di Kecamatan Pakualaman, Umbulharjo, Wirobrajan dan Mantrijeron Kota Yogyakarta periode Juli-September 2012 - USD Repository

0 0 125