Deskripsi Hasil HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

setela diberikan perlakukan dengan metode permainan tradisional engklek. 2. Hasil Belajar IPS di SDI Al-Falah I Pagi dengan Metode Ceramah Kelas Kontrol a. Nilai Pretest Hasil Belajar IPS Dari hasil penelitian ini didapatkan data hasil belajar IPS siswa pada kelompok kontrol ini berada diantara nilai 25 sampai 75 dan hasil pretest pada kelompok kontrol dari penelitian ini dapat digambarkan dalam diagram batang yang disajikan pada gambar berikut: Gambar 4.3 Sebaran Hasil Pretest Kelas Kontrol Berdasarkan perhitungan-perhitungan statistik, maka didapat beberapa nilai pemusatan dan penyebaran data dari nilai pretest perhitungan lengkap pada lampiran 14. Data dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 4.4 Sebaran Data Hasil Pretest Kelas Kontrol No Pemusatan dan Penyebaran Data Nilai 1 Rata-rat mean 52 2 Median 49 3 Modus 51,1 4 Varians 262 5 Simpangan Baku 16 1 2 3 4 5 6 25 - 32 33 - 40 41 - 48 49 - 56 57 - 64 65 - 72 73 - 80 Pretest Kelas Kontrol b. Nilai Posttest Hasil Belajar IPS Hasil penelitian ini menunjukan bahwa hasil belajar IPS siswa pada kelompok kontrol ini berada diantara nilai 40 sampai 90 da hasil pretest pada kelompok kontrol dari penelitian ini dapat digambarkan dalam diagram batang yang disajikan pada gambar berikut: Gambar 4.4 Sebaran Hasil Posttest Kelas Kontrol Berdasarkan perhitungan-perhitungan statistik, maka didapat beberapa nilai pemusatan dan penyebaran data dari nilai posttest perhitungan lengkap pada lampiran 15. Dan data tersebut dapat dilihat pada tabel dibawaah ini: Tabel 4.5 Sebaran Data Hasil Posttest Kelas Kontrol No Pemusatan dan Penyebaran Data Nilai 1 Rata-rat mean 68 2 Median 64,8 3 Modus 63,5 4 Varians 393 5 Simpangan Baku 20 Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan rata-rata nilai pretest dan postets pada kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional sebesar 52 untuk nilai pretest dan 68 untuk nilai posttest. Dari data diatas bahwa rata-rata hasil belajar siswa kelas kontrol meningkat. 1 2 3 4 5 6 40 - 47 48 - 55 56 - 63 64 - 71 72 - 79 80 - 87 88 - 96 Posttest Kelas Kontrol 3. Normalized Gain a. Normalized Gain Hasil Belajar IPS dengan Metode Permainan Tradisional Engklek Kelas Eksperimen N-gain pada kelas eksperimen yang memiliki N-gain tinggi sebanyak 14 siswa, N-gain sedang sebanyak 11 siswa dan N-gain rendah sebanyak 4 siswa lampiran 24. Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan jumlah sesuai kategori nilai gain tersebut: Tabel 4.6 Deskripsi Jumlah N-gain Kelas Eksperimen Kategori Jumlah Siswa Presetase Tinggi 14 48,276 Sedang 11 37,931 Rendah 4 13,793 Jumlah 29 100 b. Normalized Gain Hasil Belajar IPS dengan Metode Ceramah Kelas Kontrol N-gain pada kelas kontrol yang memiliki N-gain tinggi sebanyak 1 siswa, N-gain sedang sebanyak 18 siswa dan N-gain rendah sebanyak 10 siswa lampiran 25. Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan jumlah sesuai kategori nilai gain tersebut: Tabel 4.7 Deskripsi Jumlah N-gain Kelas Kontrol Kategori Jumlah Siswa Presetase Tinggi 1 3,44 Sedang 18 62,069 Rendah 10 34,483 Jumlah 29 100 Berdasarkan data yang dijabarkan di atas bahwa hasil belajar kelas eksperimen lebih dibandingkan dengan kelas kontrol yaitu nilai N-gain 53.45 54.83 79.83 70.17 20 40 60 80 100 Eksperimen Kontrol Pretest Posttest kelas eksperimen lebih besar dibandingkan dengan nilai N-gain kelas kontrol. Kelas eksperimen memiliki kategori N-gain tinggi dan kelas kontrol memiliki kategori N-gain sedang. Maka dapat dilihat rekapnya pada tabel dibawah: Tabel 4.8 Rekap Nilai N-gain Kelas Eksperimen dan Kontrol Kelompok Banyak Siswa Rata-rata Pretest Rata-rata Posttest g Kategori Eksperimen 29 53,45 79,83 0,76 Tinggi Kontrol 29 54,83 70,17 0,37 Sedang Data pada tabel di atas dapat digambarkan dalam diagram batang dibawah ini: Gambar 4.5 Sebaran Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kontrol 4. Perhitungan Angket Tabel 4.9 Saya Menyukai Pelajaran IPS No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase 1. a. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju 27 2 93,10 6,90 29 100 Dari tabel di atas, dapat diketahui pendapat siswa mengenai menyukai pelajara IPS. Dari 29 siswa, sebanyak 27 responden atau 93,10 menyatakan sangat setuju kalau mereka menyukai pelajaran IPS. Sebanyak 2 responden atau 6,90 menyatakan setuju kalua mereka menyukai pelajaran IPS. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa siswa sangat menyukai pelajaran IPS. Tabel 4.10 Saya Menyukai Belajar Menggunakan Metode Konvensional No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase 2. a. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju 4 4 2 2 17 13,79 13,79 6,90 6,90 58,62 29 100 Dari tabel di atas, dapat diketahui pendapat siswa mengenai menyukai belajar menggunakan meotode konvensional ceramah. Dari 29 responeden, 17 responden atau 58,62 menyatakan sangat tidak setuju bahwasanya belajar menggunakan metode konvensional ceramah. Sebanyak 2 responden atau 6,90 menyatakan tidak setuju bahwasanya belajar menggunakan metode konvensional ceramah. Sebanyak 2 responden atau 6,90 menyatakan ragu-ragu bahwasanya belajar menggunakan metode konvensional ceramah. Sebanyak 4 responden atau 13,79 menyatakan setuju bahwasanya belajar menggunakan metode konvensional ceramah. Sebanyak 4 responden atau 13,79 menyatakan sangat setuju bahwasanya belajar menggunakan metode konvensional ceramah. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa siswa tidak menyukai belajar menggunakan metode konvensional ceramah. Tabel 4.11 Saya Memahami Materi Saat Belajar Menggunakan Metode Konvensional No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase 3. a. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju 5 5 9 7 3 17,24 17,24 31,03 24,14 10,35 29 100 Dari tabel di atas, dapat diketahui pendapat siswa mengenai pemahaman materi saat belajar menggunakan metode konvensional ceramah. Dari 29 responden, sebanyak 9 atau 31,03 menyatakan bahwasanya ragu-ragu dalam memahami materi saat belajar menggunakan metode konvensional ceramah. Sebanyak 7 responden atau 24,14 menyatakan bahwasanya tidak setuju dalam memahami materi saat belajar menggunakan metode konvensional ceramah. Sebanyak 3 responden atau 10,35 menyatakan bahwasanya sangat tidak setuju dalam memahami materi saat belajar menggunakan metode konvensional ceramah. Sebanyak 5 responden atau 17,24 menyatakan bahwasanya sangat setuju dalam memahami materi saat belajar menggunakan metode konvensional ceramah. Sebanyak 5 responden atau 17,24 menyatakan bahwasanya setuju dalam memahami materi saat belajar menggunakan metode konvensional ceramah. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa siswa merasa ragu-ragu dalam memahami materi saat belajar menggunakan metode konvensional ceramah. Tabel 4.12 Saya Lebih Fokus Belajar Menggunakan Metode Konvensional No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase 4. a. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju 5 4 1 8 11 17,24 13,79 3,45 27,59 37,93 29 100 Dari tabel di atas, dapat diketahui pendapat siswa mengenai fokus belajar menggunakan metode konvensional ceramah. Dari 29 responden, 11 responden atau 37,93 berpendapat sangat tidak setuju bahwasanya lebih fokus belajar menggunakan metode konvensional ceramah. 8 responden atau 27,59 berpendapat tidak setuju bahwasanya lebih fokus belajar menggunakan metode konvensional ceramah. 1 responden atau 3,5 berpendapat berpragu-ragu bahwasanya lebih fokus belajar menggunakan metode konvensional ceramah. 4 responden atau 13,79 berpendapat setuju bahwasanya lebih fokus belajar menggunakan metode konvensional ceramah. 5 responden atau 17,2 berpendapat sangat setuju bahwasanya lebih fokus belajar menggunakan metode konvensional ceramah. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa siswa tidak fokus belajar karena menggunakan metode konvensional ceramah. Tabel 4.13 Saya Bosan Belajar Menggunakan Metode Konvensional No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase 5. a. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju 17 4 4 2 2 58,62 13,79 13,79 6,90 6,90 29 100 Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa siswa bosan belajar menggunakan metode konvensional. Dari 29 responden, 17 responden atau 58,62 berpendapat sangat setuju bahwasanya bosan belajar menggunakan metode konvensional ceramah. 4 responden atau 13,79 berpendapat bahwasanya setuju bosan belajar menggunakan metode konvensional ceramah. 4 responden atau 13,79 berpendapat bahwasanya ragu-ragu bosan belajar menggunakan metode konvensional ceramah. 2 responden atau 6,90 berpendapat bahwasanya tidak setuju bosan belajar menggunakan metode konvensional ceramah. 2 responden atau 6,90 berpendapat bahwasanya sangat tidak setuju bosan belajar menggunakan metode konvensional ceramah. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa siswa merasa bosan saat belajar menggunakan metode konvensional ceramah. Tabel 4.14 Saya Tidak Berani Mengungkapkan Pendapat Saat Belajar Menggunakan Metode Konvensional No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase 6. a. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju 9 9 4 3 5 31,03 31,03 13,79 6,90 17,24 29 100 Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa siswa tidak berani mengungkapkan pendapat saat belajar menggunakan metode konvensional ceramah. Dari 9 responden atau 31,03 menyatakan bahwasanya sangat setuju dan setuju tidak berani mengungkapkan pendapat saat belajar menggunakan metode konvensional ceramah. 9 responden atau 31,03 menyatakan bahwasanya setuju tidak berani mengungkapkan pendapat saat belajar menggunakan metode konvensional ceramah. 4 responden atau 13,79 menyatakan bahwasaya ragu-ragu tidak berani mengungkapkan pendapat saat belajar menggunakan metode konvensional ceramah. 3 responden atau 6,90 menyatakan bahwasanya tidak setuju tidak berani mengungkapkan pendapat saat belajar menggunakan metode konvensional ceramah. 5 respoden atau 17,24 menyatakan bahwasanya sangat tidak setuju tidak berani mengungkapkan pendapat saat belajar menggunakan metode konvensional ceramah. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa siswa tidak berani mengungkapkan pendapat saat belajar menggunakan metode konvensional ceramah. Tabel 4.15 Saya Menyukai Belajar Dengan Menggunakan Metode Permainan Tradisional Engklek No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase 7. a. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju 24 5 82,76 17,24 29 100 Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa siswa menyukai belajar dengan menggunakan metode permainan tradisional engklek. Dari 29 responden, 24 responden atau 82,76 menyatakan bahwasanya sangat setuju belajar dengan menggunakan metode permainan tradisional engklek.5 responden atau 17,24 menyatakan bahawasanya setuju belajar dengan menggunakan metode permainan tradisional engklek. 0 responden atau 0 menyatakan bahwasanya ragu-ragu belajar dengan menggunakan metode permainan tradisional engklek. 0 responden atau 0 menyatakan bahwasanya tidak setuju belajar dengan menggunakan metode permainan tradisional engklek. 0 responden atau 0 menyatakan bahwasanya sangat tidak setuju belajar dengan menggunakan metode permainan tradisional engklek. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa siswa menyukai belajar dengan menggunakan metode permainan tradisional engklek. Tabel 4.16 Saya Merasa Senang Belajar Menggunakan Metode Permainan Tradisional Englek No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase 8. a. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju 27 2 93,10 6,90 29 100 Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa siswa merasa senang belajar menggunakan metode permainan tradisional engklek. Dari 29 responden, sebanyak 27 responden atau 93,10 menyatakan bahwasanya sangat setuju belajar menggunakan metode permainan tradisional engklek. 2 responden atau 6,90 menyatakan bahwasanya setuju belajar menggunakan metode permainan tradisional engklek. 0 reponden atau 0 menyatakan bahwasanya ragu-ragu belajar menggunakan metode permainan tradisional engklek. 0 reponden atau 0 menyatakan bahwasanya tidak setuju belajar menggunakan metode permainan tradisional engklek. 0 reponden atau 0 menyatakan bahwasanya sangat tidak setuju belajar menggunakan metode permainan tradisional engklek. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwasanya siswa merasa senang belajar menggunakan metode permainan tradisional engklek. Tabel 4.17 Saya Dapat Memahami Materi Karena Menggunakan Metode Permainan Tradisional Engklek No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase 9. a. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju 22 4 1 1 1 75,86 13,79 3,45 3,45 3,45 29 100 Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa siswa dapat memahami materi karena menggunakkan metode permainan tradisional engklek. Dari 29 responden, sebanyak 22 responden atau 75,86 menyatakan bahwasanya sangat setuju dapat memahami materi karena menggunakkan metode permainan tradisional engklek. 4 responden atau 13,79 menyatakan bahwasanya setuju dapat memahami materi karena menggunakkan metode permainan tradisional engklek. 1 responden atau 3,45 menyatakan bahwasanya ragu-ragu dapat memahami materi karena menggunakkan metode permainan tradisional engklek. 1 responden atau 3,45 menyatakan bahwasanya tidak setuju dapat memahami materi karena menggunakkan metode permainan tradisional engklek. 1 responden atau 3,45 menyatakan bahwasanya sangat tidak setuju dapat memahami materi karena menggunakkan metode permainan tradisional engklek. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa siswa dapat memahami materi karena menggunakkan metode permainan tradisional engklek. Tabel 4.18 Semangat Belajar Saya Bertambah Saat Belajar Menggunakan Metode Permainan Tradisional Engklek No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase 10. a. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju 23 6 79,31 20,69 29 100 Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa semangat belajar siswa bertambah saat belajar menggunakan metode permainan tradisional engklek. Dari 29 responden, sebanyak 23 responden atau 79,31 menyatakan bahwasanya sangat setuju semangat belajar siswa bertambah saat belajar menggunakan metode permainan tradisional engklek. 6 responden atau 20,69 menyatakan setuju semangat belajar siswa bertambah saat belajar menggunakan metode permainan tradisional engklek. 0 responden atau 0 menyatakan bahwasanya ragu-ragu semangat belajar siswa bertambah saat belajar menggunakan metode permainan tradisional engklek. 0 responden atau 0 menyatakan bahwasanya tidak setuju semangat belajar siswa bertambah saat belajar menggunakan metode permainan tradisional engklek. 0 responden atau 0 menyatakan bahwasanya sangat tidak setuju semangat belajar siswa bertambah saat belajar menggunakan metode permainan tradisional engklek. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa semangat belajar siswa bertambah saat belajar menggunakan metode permainan tradisional engklek. Tabel 4.19 Saya Sangat Tertarik Belajar Dengan Menggunakan Metode Permainan Tradisional Engklek No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase 11. a. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju 21 8 72,41 27,59 29 100 Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa siswa sangat tertarik belajar dengan menggunakan metode permainan tradisional engklek. Dari 29 responden, sebanyak 21 responden atau 72,41 menyatakan bahwasanya sangat setuju tertarik belajar dengan menggunakan metode permainan tradisional engklek. 8 responden atau 27,59 menyatakan bahwasanya setuju tertarik belajar dengan menggunakan metode permainan tradisional engklek. 0 responden atau 0 menyatakan bahwasanya ragu-ragu belajar dengan menggunakan metode permainan tradisional engklek. 0 responden atau 0 menyatakan bahwasanya tidak setuju belajar dengan menggunakan metode permainan tradisional engklek. 0 responden atau 0 menyatakan bahwasanya sangat tidak setuju belajar dengan menggunakan metode permainan tradisional engklek. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa siswa sangat tertarik belajar dengan menggunakan metode permainan tradisional engklek. Tabel 4.20 Saya Dapat Fokus Belajar Menggunakan Metode Permainan Tradisional Engklek No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase 12. a. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-ragu 22 7 75,86 24,14 d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju 29 100 Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa siswa dapat fokus belajar menggunakan metode permainan tradisional engklek. Dari 29 responden, sebanyak 22 responden atau 75,86 menyatakan bahwasanya sangat setuju dapat fokus belajar menggunakan metode permainan tradisional engklek. Sebanyak 7 responden atau 24,14 menyatakan bahwasanya setuju dapat fokus belajar menggunakan metode permainan tradisional engklek. 0 responden atau 0 menyatakan bahwasanya ragu-ragu fokus belajar menggunakan metode permainan tradisional engklek. 0 responden atau 0 menyatakan bahwasanya tidak setuju fokus belajar menggunakan metode permainan tradisional engklek. 0 responden atau 0 menyatakan bahwasanya sangat tidak setuju fokus belajar menggunakan metode permainan tradisional engklek. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa siswa dapat fokus belajar menggunakan metode permainan tradisional engklek. Tabel 4.21 Saya Dapat Memahami Materi Karena Menggunakan Metode Permainan Tradisional Engklek No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase 13. a. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju 23 3 1 1 1 79,31 10,34 3,45 3,45 3,45 29 100 Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa siswa dapat memahami materi karena menggunakan metode permainan tradisional engklek. Dari 29 responden, sebanyak 23 responden atau 79,31 menyatakan bahwasanya sangat setuju dapat memahami materi karena menggunakan metode permainan tradisional engklek. 3 responden atau 10,34 menyatakan bahwasanya setuju dapat memahami materi karena menggunakan metode permainan tradisional engklek. 1 responden atau 3,45 menyatakan bahwasanya ragu-ragu dapat memahami materi karena menggunakan metode permainan tradisional engklek. 1 responden atau 3,45 menyatakan bahwasanya tidak setuju dapat memahami materi karena menggunakan metode permainan tradisional engklek. 1 responden atau 3,45 menyatakan bahwasanya sangat tidak setuju dapat memahami materi karena menggunakan metode permainan tradisional engklek.Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa siswa dapat memahami materi karena menggunakan metode permainan tradisional engklek Tabel 4.22 Saya Dapat Belajar Sambil Bermaian Dengan Menggunakan Metode Permainan Tradisional Engklek No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase 14. a. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju 29 100 29 100 Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa siswa dapat belajar sambil bermaian dengan menggunakan metode permainan tradisional engklek. Dari 29 responden, sebanyak 29 responden atau 100 menyatakan bahwasanya sangat setuju dapat belajar sambil bermaian dengan menggunakan metode permainan tradisional engklek. Sebanyak 0 responden atau 0 menyatakan bahwasanya setuju dapat belajar sambil bermaian dengan menggunakan metode permainan tradisional engklek. Sebanyak 0 responden atau 0 menyatakan bahwasanya ragu-ragu dapat belajar sambil bermaian dengan menggunakan metode permainan tradisional engklek. Sebanyak 0 responden atau 0 menyatakan bahwasanya tidak setuju dapat belajar sambil bermaian dengan menggunakan metode permainan tradisional engklek. Sebanyak 0 responden atau 0 menyatakan bahwasanya tidak setuju dapat belajar sambil bermaian dengan menggunakan metode permainan tradisional engklek. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa siswa dapat belajar sambil bermaian dengan menggunakan metode permainan tradisional engklek. Tabel 4.23 Saya Lebih Berani Mengungkapkan Pendapat Karena Menggunakan Metode Permainan Tradisional Engklek No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase 15. a. Sangat Setuju b. Setuj c. Ragu-ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju 23 3 1 1 1 79,31 10,34 3,45 3,45 3,45 29 100 Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa siswa lebih berani mengungkapkan pendapat karena menggunakan metode permainan tradisional engklek. Dari 29 responden atau 79,31 menyatakan bahwasanya sangat setuju lebih berani mengungkapkan pendapat karena menggunakan metode permainan tradisional engklek. 3 responden atau 10,34 menyatakan bahwasanya setuju lebih berani mengungkapkan pendapat karena menggunakan metode permainan tradisional engklek. 1 responden atau 3,45 menyatakan bahwasanya ragu-ragu lebih berani mengungkapkan pendapat karena menggunakan metode permainan tradisional engklek. 1 responden atau 3,45 menyatakan bahwasanya tidak setuju lebih berani mengungkapkan pendapat karena menggunakan metode permainan tradisional engklek. 1 responden atau 3,45 menyatakan bahwasanya sangat tidak setuju lebih berani mengungkapkan pendapat karena menggunakan metode permainan tradisional engklek Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa siswa lebih berani mengungkapkan pendapat karena menggunakan metode permainan tradisional engklek. Tabel 4.24 Saya Tidak Merasa Takut Saat Proses Belajar Mengajar Berlangsung Karena Menggunakan Metode Permainan Tradisional Engklek No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase 16. a. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju 23 6 79,31 20,69 29 100 Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa siswa tidak merasa takut saat proses belajar mengajar berlangsung karena menggunakan metode permainan tradisional engklek. Dari 29 responden, sebanyak 23 responden atau 79,31 menyatakan bahwasanya sangat siswa setuju siswa tidak merasa takut saat proses belajar mengajar berlangsung karena menggunakan metode permainan tradisional engklek. 6 responden atau 20,69 menyatakan bahwasanya setuju siswa tidak merasa takut saat proses belajar mengajar berlangsung karena menggunakan metode permainan tradisional engklek. 0 responden atau 0 menyatakan bahwasanya ragu-ragu siswa tidak merasa takut saat proses belajar mengajar berlangsung karena menggunakan metode permainan tradisional engklek. 0 responden atau 0 menyatakan bahwasanya tidak setuju siswa tidak merasa takut saat proses belajar mengajar berlangsung karena menggunakan metode permainan tradisional engklek. 0 responden atau 0 menyatakan bahwasanya sangat tidak setuju siswa tidak merasa takut saat proses belajar mengajar berlangsung karena menggunakan metode permainan tradisional engklek. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa siswa tidak merasa takut saat proses belajar mengajar berlangsung karena menggunakan metode permainan tradisional engklek. Tabel 4.25 Belajar Menggunakan Metode Permainan Tradisional Engklek Sangat Membosankan No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase 17. a. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju 8 21 27,59 72,41 29 100 Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa belajar menggunakan metode permainan tradisional engklek tidak membosankan. Dari 29 responden, sebanyak 21 responden atau 72,41 menyatakan bahwasanya sangat tidak setuju belajar menggunakan metode permainan tradisional engklek sangat membosankan. 8 responden atau 27,59 menyatakan bahwasanya tidak setuju belajar menggunakan metode permainan tradisional engklek sangat membosankan. 0 responden atau 0 menyatakan bahwasanya ragu-ragu, belajar menggunakan metode permainan tradisional engklek sangat membosankan. 0 responden atau 0 menyatakan bahwasanya setuju menggunakan metode permainan tradisional engklek sangat membosankan. 0 responden atau 0 menyatakan bahwasanya sangat tidak setuju belajar menggunakan metode permainan tradisional engklek sangat membosankan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa belajar menggunakan metode permainan tradisional engklek tidak membosankan. Tabel 4.26 Saya Tidak Tertarik Belajar Menggunakan Metode Permainan Tradisional Engklek No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase 18. a. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju 6 23 20,69 79,31 29 100 Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa siswa tertarik belajar menggunakan metode permainan tradisional engklek. Dari 29 responden, sebnayk 23 responden atau 79,31 menyatakan bahwasanya sangat tidak setuju siswa tidak tertarik belajar menggunakan metode permainan tradisional engklek. 6 responden atau 20,69 menyatakan bahwasanya tidak setuju siswa tidak tertarik belajar menggunakan metode permainan tradisional engklek. 0 responden atau 0 menyatakan bahwasanya ragu- ragu siswa tidak tertarik belajar menggunakan metode permainan tradisional engklek. 0 responden atau 0 menyatakan bahwasanya setuju siswa tidak tertarik belajar menggunakan metode permainan tradisional engklek. 0 responden atau 0 menyatakan sangat tidak setuju siswa tidak tertarik belajar menggunakan metode permainan tradisional engklek. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa siswa tertarik belajar menggunakan metode permainan tradisional engklek. Tabel 4.27 Saya Tidak Fokus Belajar Menggunakan Metode Permainan Tradisional Engklek No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase 19. a. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju 6 23 20,69 79,31 29 100 Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa siswa fokus belajar menggunakan metode permainan tradisional engklek. Dari 29 responden sebanyak 23 responden atau 79,31 menyatakan bahwasanya sangat tidak setuju siswa tidak fokus belajar menggunakan metode permainan tradisional engklek. 3 responden atau 20,69 menyatakan bahwasanya tidak setuju siswa tidak fokus belajar menggunakan metode permainan tradisional engklek. 0 responden atau 0 menyatakan bahwasanya ragu- ragu siswa tidak fokus belajar menggunakan metode permainan tradisional engklek. 0 responden atau 0 menyatakan bahwasanya setuju siswa tidak fokus belajar menggunakan metode permainan tradisional engklek. 0 responden atau 0 menyatakan bahwasanya sangat setuju siswa tidak fokus belajar menggunakan metode permainan tradisional engklek. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa siswa fokus belajar menggunakan metode permainan tradisional engklek. Tabel 4.28 Saya Tidak Memahami Materi Pelajaran Saat Belajar Menggunakan Metode Permainan Tradisional Engklek No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase 20. a. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju 6 23 20,69 79,31 29 100 Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa siswa memahami materi pelajaran saat belajar menggunakan metode permainan tradisional engklek. Dari 29 responden atau 79,31 menyatakan bahwasanya sangat tidak setuju siswa tidak memahami materi pelajaran saat belajar menggunakan metode permainan tradisional engklek. 3 responden atau 20,69 menyatakan bahwasanya tidak setuju siswa tidak memahami materi pelajaran saat belajar menggunakan metode permainan tradisional engklek. 0 responden atau 0 menyatakan bahwasanya ragu-ragu siswa tidak memahami materi pelajaran saat belajar menggunakan metode permainan tradisional engklek. 0 responden atau 0 menyatakan bahwasanya setuju siswa tidak memahami materi pelajaran saat belajar menggunakan metode permainan tradisional engklek. 0 responden atau 0 menyatakan bahwasanya sangat setuju siswa tidak memahami materi pelajaran saat belajar menggunakan metode permainan tradisional engklek. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa siswa memahami materi pelajaran saat belajar menggunakan metode permainan tradisional engklek.

C. Pengujian Prasyarat Analisis

Data variabel penelitian yang dianalisis dengan menggunakan statistik uji-t harus memenuhi beberapa persyaratan. Diantaranya adalah: 1. Uji Prasyarat Sampel Penelitian Uji prasyarat saampel ini untuk mengatahui apakah sampel yang digunakan layak atau tidak untuk menjadi sampel penelitian, dengan melakukan uji normalitas dan uji homogenitas. a. Uji Normalitas Pretest Pengujian normalitas dilakukan dengan maksud untuk mengatahui apakah sebaran data dari masing-masing kelompok tidak menyimpang dari ciri-ciri data yan berdistribusi normal. Pengujian normalitas dilakukan dengan mengunaan statistik Chi-Kuadrat . Berdasarkan hasil pengujian normalitas pretest dari kelompok eksperimen didapatkan X 2 hitung adalah 10,863 dan X 2 tabel adalah 12,592 perhitungan lengkap pada lampiran 16. Begitu juga pada kelas kontrol X 2 hitung adalah 7,413 dan X 2 tabel adalah 12,592 perhitungan lengkap pada lampiran 18. Berikut ini adalah tabel hasil perhitungan tersebut: Tabel 4.29 Hasil Uji Normalitas Data Pretest No Kelompok X 2 hitung X 2 tabel Keterangan 1 Eksperimen 10,863 12,592 Data terdistribusi normal 2 Kontrol 7,413 12,592 Data terdistribusi normal Dari hasil perhitungan pretest uji normalitas untuk kelas eksperimen didapat X 2 hitung X 2 tabel yaitu 10,863 ≤ 12,592 dalam hal ini derajat kebebasan db = k – 1 = 7 – 1 = 6 dan taraf signifikasnsi 5 0,05. Untuk kelas kontrol X 2 hitung X 2 tabel yaitu 7,413 ≤ 12,592 dalam hal ini db = k – 1 = 7 – 1 = 6 dan taraf signifikasnsi 5 0,05. Dengan ketentuan: Jika X 2 hitung X 2 tabel artinya distribusi data tidak normal Jika X 2 hitung X 2 tabel artinya distribusi data normal Berdasarkan data di atas didapatkan X 2 hitung X 2 tabel untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol, maka dapat dikatakan bahwa kedua kelas memiliki data berdistribusi normal. b. Uji Homogenitas Pretest Pengujian homogenitas dilakukan dengan maksud untuk mengetahui apakah sebaran data dari masing-masing kelompok tidak menyimpang dari ciri-ciri data yang homogen. Pengujian homogenitas dilakukan dengan menggunakan statistik F atau uji F. Pengujian homogenitas data pretest kelompok eksperimen dan kontrol menghasilkan harga F hitung sebesar 0,79 sedangkan F tabel sebesar 1,85 perhitungan lengkap pada lampiran 20. Berikut ini adalah hasilnya: Tabel 4.30 Hasil Uji Homogenitas Data Pretest No Kelompok Varians F hitung F tabel keterangan 1 Eksperimen 209 0,79 1,85 Kedua kelas berasal dari populasi yang homogen 2 Kontrol 262 Sama halnya dengan pengambilan keputusan pada uji normalitas, pada uji homogenitas juga didasarkan pada ketentuan pengujian hipotesis homogenitas yaitu jika F hitung F tabel maka data memiliki varians homogen. Sebaliknya jika F hitung ≥ F tabel maka data memiliki varians yang tidak homogen. Dari hasil perhitungan uji homogenitas data pretest kelompok eksperimen dan data pretest kelompok kontrol di dapat harga F hitung F tabel yaitu sebesar 0,79 1,85 dengan taraf signifikansi 0,05. Berdasarkan data di atas didapatkan F hitung F tabel , maka dapat dikatakan bahwa kedua kelas memiliki data yang homogen. 2. Uji Prasyarat Analisis a. Uji Normalitas Posttest Berdasarkan hasil pengujian normalitas posttest dari kelompok eksperimen didapatkan X 2 hitung adalah 7,421 dan X 2 tabel adalah 12,592 perhitungan lengkap pada lampiran 17. Begitu juga pada kelas kontrol X 2 hitung adalah 4,759 dan X 2 tabel adalah 12,592 perhitungan lengkap pada lampiran 19. Berikut ini adalah tabel hasil perhitungan tersebut: Tabel 4.31 Hasil Uji Normalitas Data Posttest No Kelompok X 2 hitung X 2 tabel Keterangan 1 Eksperimen 7,421 12,592 Data terdistribusi normal 2 Kontrol 4,759 12,592 Data terdistribusi normal Dari hasil perhitungan posttest uji normalitas untuk kelas eksperimen didapat X 2 hitung X 2 tabel yaitu 7,421 ≤ 12,592 dalam hal ini derajat kebebasan db = k – 1 = 7 – 1 = 6 dan taraf signifikasnsi 5 0,05. Untuk kelas kontrol X 2 hitung X 2 tabel yaitu 4,759 ≤ 12,592 dalam hal ini db = k – 1 = 7 – 1 = 6 dan taraf signifikasnsi 5 0,05. Dengan ketentuan: Jika X 2 hitung X 2 tabel artinya distribusi data tidak normal Jika X 2 hitung X 2 tabel artinya distribusi data normal Berdasarkan data di atas didapatkan X 2 hitung X 2 tabel untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol, maka dapat dikatakan bahwa kedua kelas memiliki data berdistribusi normal. b. Uji Homogenitas Posttest Pengujian homogenitas data posttest kelompok eksperimen dan kontrol menghasilkan harga F hitung sebesar 0,68 sedangkan F tabel sebesar 1,85 perhitungan lengkap pada lampiran 21. Berikut ini adalah hasilnya: Tabel 4.32 Hasil Uji Homogenitas Data Posttest No Kelompok Varians F hitung F tabel Keterangan 1 Eksperimen 269 0,68 1,85 Kedua kelas berasal dari populasi yang homogen 2 Kontrol 393 Sama halnya dengan pengambilan keputusan pada uji normalitas, pada uji homogenitas juga didasarkan pada ketentuan pengujian hipotesis homogenitas yaitu jika F hitung F tabel maka data memiliki varians homogen. Sebaliknya jika F hitung ≥ F tabel maka data memiliki varians yang tidak homogen. Dari hasil perhitungan uji homogenitas data posttest kelompok eksperimen dan data posttest kelompok kontrol di dapat harga F hitung F tabel yaitu sebesar 0,68 1,85 dengan taraf signifikansi 0,05. Berdasarkan data diatas didapatkan F hitung F tabel , maka dapat dikatakan bahwa kedua kelas memiliki data yang homogen. Berdasarkan hasil pengujian prasyarat analisis terhadap data dari kedua kelompok di atas, maka pengujian hipotesis dalam penelitian ini dapat dianalisis dengan menggunakan uji-t.

Dokumen yang terkait

Hubungan antara sikap siswa terhadap mata pelajaran IPS dengan hasil belajar IPS kelas X SMK Attaqwa 05 Kebalen

1 17 97

Peningkatan hasil belajar siswa dengan metode diskusi pada mata pelajaran IPS di kelas V MI Ta’lim Mubtadi I Kota Tangerang

0 12 121

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Role Playing Pada Pembelajaran IPS Kelas V MI Al-Falah Jakarta Timur

0 7 119

Pengaruh metode diskusi terhadap hasil belajar IPA kelas III MI Nur Attaqwa Kelapa Gading Jakarta Utara: kuasi eksperimen pada kelas III Madrasah Ibtidaiyah Nur Attaqwa Kelapa Gading Jakarta

0 5 126

Pengaruh Metode Membaca Cepat Terhadap Kemampuan Memahami Isi Teks Bacaan Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SDI Al Ihsan Jakarta Barat

3 23 148

Pengaruh metode pembelajaran means-ends analysis terhadap peningkatan hasil belajar IPS di Madrasah Tsanawiyah Al Falah Jakarta

5 64 148

Pengaruh Metode Sosiodrama Terhadap Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Akidah Akhlak (Kuasi Eksperimen di MTs Mathlabussa’adah).

4 60 151

Pengaruh Pendekatan Matematika Realistik dalam Pembelajaran Matematika Terhadap Hasil Belajar Siswa : Studi Eksperiman pada Siswa Kelas V MI Al-Falah Kojan Warung Gantung Kalideres Jakarta Barat

0 12 0

Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Booklet Terhadap Pengetahuan dan Sikap Menstrual Hygiene Pada Siswi di SDI Al-Falah I Jakarta

3 8 139

Pengaruh Metode Outdoor Study terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS Kelas IV di SDI Harapan Ibu Jakarta

13 96 174