Permainan Tradisional Engklek dan Sejarahnya

Permainan dilakukan secara bergantian. Para pemaian akan mengundi urutan pemain yang akan bermain. Pemain pertama harus melemparkan pecahan gentingnya ke kotak pertama yang terdekat. Setelah itu dia harus melompat-lompat ke semua kotak secara berurutan hanya dengan menggunakan 1 kaki, sedangkan kaki yang lain harus diangkat dan tidak boleh turun menyentuh tanah. Kotak yang terdapat gacuk milik pemain tersebut yang sedang bermain dengan meloncat dilarang untuk menyentuh atau menginjak garis pembatas. 12 Pemain permainan tradisional engklek harus melompat ke setiap kotak sampai di ujung terjauh yang biasanya berbentuk setengah lingkaran atau kotak yang besar. Dari sana dia harus kembali deengan cara melompat lagi. Saat sampai di kotak yang terdapat gacuk miliknya, dia harus mengambil gacuk itu dengan tangannya, semestara itu sebelah kakinya harus tetap terangkat dan tidak boleh menyentuh tanah. Kemudian dan tidak boleh melanjutkan membawa gacuk tersebut sampai keluar kotak pertama. 13 Pemain permainan tradisional engklek yang sedang bermain harus mengulang permainan ini dengan melempar gacuk dari mulai kotak pertama terus sampai semua kotak dan akhirnya selesai kembali ke kotak pertama lagi. Namun bagi pemain yang melanggar aturan tidak boleh melanjutkan permainan dan digantikan oleh pemain berikuttnya. Tapi dia 12 , Pengertian Tradisional Engklek dan Sejarahnya, http:permainantradisional1.blogspot.com201301permainan -tradisional-engklek.html?m=1, diakses pada tanggal 03 Maret 2015 jam 12.40. 13 , Pengertian Tradisional Engklek dan Sejarahnya, http:permainantradisional1.blogspot.com201301permainan -tradisional-engklek.html?m=1, diakses pada tanggal 03 Maret 2015 jam 12.40. boleh melanjutkan permainannya setelah semua pemain mendapat giliran bermain. 14 Pemain selesai jika gacuk seorang pemain telah melalui semua kotak sampai kembali lagi ke kotak pertama dengan selamat. Selain itu pemain tersebut akan berdiri membelakangi lapangan engklek dan melemparkan gacuknya ke belakang. Jika beruntung gacuk itu akan berhenti di dalam salah satu yang kosong dan kotak tersebut akan menjadi miliknya sendiri atau rumahnya. 15 Tapi jika lemparan gacuknya melesat keluar arena atau menyentuh garis batas, maka pemain itu harus mengulang lemparanya setelah pemain berikutnya melempar. Aturan lainnya adalah kotak yang sudah ada pemiliknya tidak boleh diinjak pemain lain ataupun disentuh oleh gacuk pemain lain yang dilempar. 16 5 Filosofi Permainan Tradisional Engklek Permainan tradisional engklek sebenarnya juga memiliki makna filosofi. Permainan tradisional engklek bisa diartikan sebagai simbol dari usaha manusia untuk membangun tempat tinggalnya atau rumahnya. Selain itu permainan tradisional engklek juga memiliki filosofi sebagai simbol usaha manusia untuk mencapai kekuasaan. 17 Namun dalam pencapaian usaha itu tentu saja manusia tidak bisa sembarangan dengan menabrak semua tata aturan 14 , Pengertian Tradisional Engklek dan Sejarahnya, http:permainantradisional1.blogspot.com201301permainan -tradisional-engklek.html?m=1, diakses pada tanggal 03 Maret 2015 jam 12.40. 15 , Pengertian Tradisional Engklek dan Sejarahnya, http:permainantradisional1.blogspot.com201301permainan -tradisional-engklek.html?m=1, diakses pada tanggal 03 Maret 2015 jam 12.40. 16 , Pengertian Tradisional Engklek dan Sejarahnya, http:permainantradisional1.blogspot.com201301permainan -tradisional-engklek.html?m=1, diakses pada tanggal 03 Maret 2015 jam 12.40. 17 , Pengertian Tradisional Engklek dan Sejarahnya, http:permainantradisional1.blogspot.com201301permainan -tradisional-engklek.html?m=1, diakses pada tanggal 03 Maret 2015 jam 12.40. yang telah ada. Namun selalu tetap berusaha selaras dengan aturan yang telah dibuat. Dalam permainan tradisional engklek ini juga ada aturan-aturan baku yang menjadi patokan saat bermain permainan tradisional engklek. 18 6 Manfaat yang Diperoleh dari Permainan Tradisional Engklek Permainan tradisional merupakan simbolisasi dari pengetahuan yang turun temurun dan mempunyai bermacam- macam fungsi atau pesan di baliknya. Pada prinsipnya permianan anak tetap merupakan permainan anak, dengan demikian bentuk atau wujudnya tetap menyenangkan dan menggembirakan anak karena tujuannya sebagai media permainan. Aktivitas permainan yang dapat mengembangkan aspek-aspek psikologis anak dapat dijadikan sarana belajar sebagai persiapan menuju dunia orang dewasa. 19 Apabila dikaitkan dengan multiple intelegensis kecerdasan majemuk, permainan engklek dapat mengembangkan beberapa kecerdasan majemuk, antara lain : a Kecerdasan Bodily Kinestetik Jasmani Pada permaian engklek banyak terdapat gerakan- gerakan, dengan kata lain dengan melakukan permaian engklek anak-anak telah melakukan olahraga, meningkatkan koordinasi dan keseimbangan tubuh, serta mengembangkan keterampilan dalam pertumbuhan anak. Hal ini dapat membantu untuk perkembangan kecerdasan kinestetik anak. 18 , Pengertian Tradisional Engklek dan Sejarahnya, http:permainantradisional1.blogspot.com201301permainan -tradisional-engklek.html?m=1, diakses pada tanggal 03 Maret 2015 jam 12.40. 19 , Manfaat Permaian Engklek Jangka untuk Kecerdasan Anak, http:marneskliker.com201501manfaat-permainan-engklek-untuk-kecerdasan-anak.html?m=, diakses pada tanggal 30 April 2015 jam 22.32. b Kecerdasan Interpersonal Ada beberapa keterampilan sosial yang dapat dipelajari anak ketika anak bermain engklek, yaitu kompetensi, negosiasi, komunikasi dan empati. Hal ini dapat meningkatkan kecerdasan interpersonal anak untuk bersosialisasi dengan orang-orang di sekitar. c Kecerdasan Intrapersonal Pada permainan engklek anak-anak dituntut untuk melatih kesabaran, pengendalian diri, mengurangi rasa cemas, dan melatih konsentrasi. Dengan begitu anak dapat mengukur sejauh mana kemampuan dirinya dalam menghadapi masalah. Hal ini bisa meningkatkan kecerdasan intrapersonal pada anak. d Kecerdasan Naturalis Engklek adalah permainan yang biasanya dimainkan di alam terbuka. Hal ini dapat meningkatkan kecerdasan naturalis anak-anak karena dapat mengenalkan bentuk- bentuk alam disekitarnya, merasakan keadaan alam dan meyakinkan bahwa adanya pencipta alam yaitu Tuhan Yang Maha Esa. 20 7 Pemanfatan Permainan Tradisional Engklek sebagai Metode Pembelajaran Dengan menggunakan permainan tradisional engklek sebagai media pembelajaran Bahasa Inggris, guru dapat mengajarkan kosa kata vocabulary sesuai dengan materi yang telah dipelajari. Dengan permainan engklek ini, dapat melatih hafalan, membaca reading, menyebutkan kata spelling, dan juga mendengarkan listening. Yaitu dengan cara menuliskan 20 , Manfaat Permaian Engklek Jangka untuk Kecerdasan Anak, http:marneskliker.com201501manfaat-permainan-engklek-untuk-kecerdasan-anak.html?m=, diakses pada tanggal 30 April 2015 jam 22.32. atau meletakkan kata words dalam Bahasa Inggris di dalam kotak-kotak yang ada dalam permainan engklek tersebut. Kemudian setiap anak yang bermain mengucapkan kata-kata yang ada dalam setiap kotak engklek tersebut. Dengan kata lain, pada saat permainan berlangsung pemain harus menyebutkan kata yang ada di dalam kotak pada saat melompat sampai selesai. Dengan begitu pemain anak terus mengucapkan kata dan secara tidak lansung akan mengingat dan bahkan hafal dengan cara penulisannya, sedangkan pemain lainnya secara langsung akan terus mendengarkan kata yang diucapkan oleh pemain yang sedang bermain. 21 Penggunaan permainan tradisional engklek pada mata pelajaran IPS tidak jauh berbeda dengan penerapan pada pelajaran Bahasa Inggris. Penerapan dalam pelajaran IPS yaitu peserta didik dibagi kedalam beberapa kelompok dengan cara diacak dan setiap kelompok menentukan urutan kelompok dan urutan anggota kelompoknya untuk bermain. Permainan dimulai saat anak yang bermain melemparkan gacuk dan berhentik pada salah satu kotak yang bernomor. Setiap nomor tersebut terdapat satu pertanyaan yang sudah disiapkan oleh guru, dan guru memberikan pertanyaan bersamaan dengan anak tersebut bermain. Disini anak dilatih untuk berkonsentrasi menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru sambil bermain engklek. Jika anak berhasil menjawab pertanyaan tersebut. Maka kotak itu menjadi rumah atau tempat tinggalnya dan mendapatkan nilai untuk kelompoknya. Permainan ini dilakukan hingga semua anggota kelompok mendapatkan kesempatan untuk bermain. 21 , Permainan Tradisional, https:pembelajarandewi.files.wordpress.com201105print-pendahuluan.doc. diakses pada tanggal 30 April 2015 jam 23.22

2. Hakikat Belajar dan Hasil Belajar

a. Pengertian Belajar

Belajar selalu berkenaan dengan perubahan-perubahan pada diri orang yang belajar. Perubahan-perubahan dapat tertuju kepada yang lebih baik atau pun yang kurang baik, direncanakan atau tidak direncanakan. Hal lain yang selalu terkait dalam belajar adalah pengalaman yang berbentuk interaksi dengan orang lain atau lingkungannya. 22 Belajar menurut bahasa adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih, berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman. 23 Dalam buku yang ditulis oleh Muhibin Syah “belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan”. 24 Menurut pengertian secara psikologis, “belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungan nya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya”. 25 Belajar adalah sebuah proses yang kompleks yang di dalamnya terkandung beberapa aspek. Aspek-aspek tersebut adalah: a Bertambahnya jumlah pengetahuan. b Adanya kemampuan mengingat dan mereproduksi. c Ada penerapan pengetahuan. d Menyimpulkan makna. e Menafsirkan dan mengkaitkan dengan realitas, dan f Adanya perubahan sebagai pribadi. 26 22 Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009, h. 155 23 Nurochim, Perencanaan Pembelajaran Ilmu-Ilmu Sosial, Jakarta: Rajawali Pers, 2013, h. 6 24 Muhibin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010, h. 87 25 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempenngaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta, 2010, h. 2 26 Evelin Siregar dan Hartini Nara, Teori Belajar dan Pembelajaran, Bogor: Ghalia Indonesia, 2011, h. 4 Dari pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar merupakan aktivitas yang memberikan dampak terhadap orang yang melakukan kegiatan ini untuk mendapatkan ilmu dan perubahan tingkah laku yang baik atau sebaliknya dari hasil interaksi dengan lingkungannya pada setiap jenjang pendidikan.

b. Jenis-jenis Belajar

Berbagai jenis belajar menurut para ahli dapat dijabarkan sebagai berikut, yaitu: 1 Menurut Robert M. Gagne a Belajar isyarat signal learning b Belajar stimulus respon. Memberikan respon yang tepat terhadap stimulus yang diberikan. c Belajar merantaikan chaining. Belajar dengan membuat gerakan-gerakan motorik sehingga akhirnya memberikan rangkaian gerak dalam urutan tertentu. d Belajar asosiasi verbal verbal association. Belajar menghubungkan suatu kata dengan suatu objek yang berupa benda, orang atau kejadian dengan merangkaikan sejumlah kata dalam urutan yang tepat. e Belajar membedakan discrimination. Memberikan reaksi yang berbeda-beda pada stimulus yang mempunyai kesamaan. f Belajar konsep concept learning. Belajar mengklasifikasikan stimulus atau objek-objek dalam kelompok tertentu yang membentuk suatu konsep. g Belajar dalil rule learning. Tipe belajar unutk menghasilkan aturan atau kaidah yang terdiri dari penggabungan beberapa konsep. h Belajar memecahkan masalah problem solving. Tipe belajar yang menggabungkan beberapa kaidah untuk memecahkan masalah. 2 Menurut Bloom Benyamin S Bloom adalah ahli pendidikan yang terkenal sebagai pencetus konsep taksonomi belajar. Taksonomi belajar adalah pengelompokan tujuan belajar berdasarkan domain atau kawasan belajar. 27 a Cognitive Domain kawasan kognitif adalah kawasan yang berkaitan dengan aspek-aspek intelektual, terdiri dari: 1 Pegetahuan knowledge 2 Pemahaman comprehension 3 Penerpan aplication 4 Penguraian analysis 5 Memadukan synthesis 6 Penilaian evaluation b Affective Domain kawasan afektif adalah kawasan yang berkaitan dengan aspek-aspek emosional, terdiri dari: 1 Penerimaan receivingattending 2 Sambutan responding 3 Penilaian valuing 4 Pengorganisasian organization 5 Karakterisasi characterization c Psychomotor Domain kawasan psikomotorik adalah kawasan yang berkaitan dengan aspek-aspek keterampilan yang melibatkan fungsi sistem saraf dan otot dan fungsi psikis, terdiri dari: 1 Kesiapan set 2 Meniru imitation 27 Evelin Siregar dan Hartini Nara, Teori Belajar dan Pembelajaran, Bogor: Ghalia Indonesia, 2011, h. 8 3 Membiasakan habitual 4 Adaptasi adaption 3 Penggabungan dari Tiga Ahli A. De Block, Robert M. Gagne, C. Van Parreren a Belajar dari kata-kata. Orang mulai menangkap arti yang terkandung dalam kata-kata yang digunakan. b Belajar kognitif. c Belajar menghafal. d Belajar teoritis. Bertujuan untuk menempatkan semua data dan fakta dalam suatu kerangka organisasi mental. e Belajar konsep. f Belajar kaidah. g Belajar berpikir. 4 Menurut John Dewey Konsep Dewey tentang berpikir menjadi dasar unutk pemecahan masalah adalah sebagai berikut: a Adanya kesulitan yang dirasakan dan kesadaran akan adanya masalah. b Masalah itu diperjelas dan dibatasi. c Mencari informasi atau data dan kemudian data itu diorganisasikan. d Mencari hubungan-hubungan untuk merumuskan hipotesis- hipotesis, kemudian dinilai, diuji, agar dapat ditentukan untuk diterima atau ditolak. e Penerapan pemecahan terhadap masalah yang dihadapi sekaligus berlaku sebagai penguji kebenaran pemecahan tersebut untuk dapat sampai pada kesimpulan. 5 Menurut UNESCO a Learning to know. Terkandung makna bagaimana belajar, dalam hal ini ada tiga aspek: apa yang dipelajari, bagaimana caranya dan siapa yang belajar.

Dokumen yang terkait

Hubungan antara sikap siswa terhadap mata pelajaran IPS dengan hasil belajar IPS kelas X SMK Attaqwa 05 Kebalen

1 17 97

Peningkatan hasil belajar siswa dengan metode diskusi pada mata pelajaran IPS di kelas V MI Ta’lim Mubtadi I Kota Tangerang

0 12 121

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Role Playing Pada Pembelajaran IPS Kelas V MI Al-Falah Jakarta Timur

0 7 119

Pengaruh metode diskusi terhadap hasil belajar IPA kelas III MI Nur Attaqwa Kelapa Gading Jakarta Utara: kuasi eksperimen pada kelas III Madrasah Ibtidaiyah Nur Attaqwa Kelapa Gading Jakarta

0 5 126

Pengaruh Metode Membaca Cepat Terhadap Kemampuan Memahami Isi Teks Bacaan Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SDI Al Ihsan Jakarta Barat

3 23 148

Pengaruh metode pembelajaran means-ends analysis terhadap peningkatan hasil belajar IPS di Madrasah Tsanawiyah Al Falah Jakarta

5 64 148

Pengaruh Metode Sosiodrama Terhadap Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Akidah Akhlak (Kuasi Eksperimen di MTs Mathlabussa’adah).

4 60 151

Pengaruh Pendekatan Matematika Realistik dalam Pembelajaran Matematika Terhadap Hasil Belajar Siswa : Studi Eksperiman pada Siswa Kelas V MI Al-Falah Kojan Warung Gantung Kalideres Jakarta Barat

0 12 0

Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Booklet Terhadap Pengetahuan dan Sikap Menstrual Hygiene Pada Siswi di SDI Al-Falah I Jakarta

3 8 139

Pengaruh Metode Outdoor Study terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS Kelas IV di SDI Harapan Ibu Jakarta

13 96 174