guru mata pelajaran IPS di kelas, menunjukkan bahwa siswa belajar dalam kondisi ketakutan dimana guru tidak memberikan kesempatan kepada siswa
untuk bertanya tentang hal yang tidak mereka ketahui. Siswa juga merasa bosan dengan penggunaan metode ceramah yang membuat meraka
mengantuk dan tidak fokus dengan materi yang diajarkan saat itu.
17
Menurut Frietas dalam journal of educationa “media permainan memiliki
keunggulan tersendiri dibandingkan dengan media lainnya, karena media permainan membuat permbelajaran menjadi lebih menarik, seru dan tida
monoton. Selain itu komunikasi antara siswa dan guru menjadi lebih lancar dan santai sehingga pesan yang ingin disampaikan guru menjadi tercapai
”
18
.
G. Keterbatasan Penelitian
Penulis menyadari penelitian ini belum sempurna, karena penelitian ini masih mempunyai beberapa keterbatasan diantaranya:
1. Penelitian ini hanya ditunjukkan untu mata pelajaran IPS dan pada sub pembahasan lingkungan alam, sehingga belum bisa digeneralisasikan
pada pokok bahasan yang lain. 2. Alokasi waktu yang kurang, sehingga peneliti belum sepenuhnya
melakukan penelitian sesuai dengan apa yang diharapkan. 3. Kondisi siswa yang sempat merasa kaku dan malu saat awal proses
pembelajaran dengan menggunakan metode permainan tradisional engklek.
4. Kontrol terhadap kemampuan subjek penelitian hanya meliputi variabel metode permainan dan hasil belajar saja.
17
Hasil observasi pada kelas eksperimen dan kelas kontrol pada tanggal 10 Agustus 2015
18
Risky Aulia Rahma dan Ahmad Lutfi, Pemanfaatan Media Permainan Tradisional Selibur Sebagai Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Struktur Atom, Journal
of Chemical Education, Vol. 2, 2013, h. 62
90
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai pengaruh metode permainan tradisional engklek terhadap hasil belajar IPS, bahwa
metode permainan tradisional engklek dalam pembelajaran IPS memiliki pengaruh terhadap hasil belajar siswa. Berdasarkan perhitungan uji
hipotesis pretest menggunakan uji-t diperoleh t
hitung
= 3,77 dan t
tabel
= 2,007. Berdasarkan kriteria pengujian, karena nilai t
hitung
t
tabel
maka Ho ditolak dan Ha diterima. Sedangkan dalam pengujian hipotesis posttest
dengan menggunakan uji-t diperoleh t
hitung
= 19,05 dan t
tabel
= 2,007. Berdasarkan kriteria pengujian t
hitung
t
tabel
maka Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan terdapat pengaruh metode
permainan tradisional engklek terhadap hasil belajar IPS. Jadi, dengan kata lain, proses pembelajaran dengan menggunakan metode permainan
tradisional engklek mempunyai pengaruh terhadap hasil belajar IPS.
B. Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan di atas penulis mengajukan beberapa saran yang ditujukan untuk penelitian dimasa yang akan datang, semoga
saran-saran ini bermanfaat dalam pengembangannya, sebagai berikut: 1. Bagi sekolah, diharapkan dapat memberikan kesempatan pada seluruh
guru untuk melakukan penelitian dengan menggunakan berbagai metode pembelajaran untuk menjadikan sekolah unggul baik dari aspek
guru maupun siswa. 2. Bagi guru, hendaknya saat proses pembelajaran menggunakan metode
permainan tradisional engklek sebagai alternatif dalam proses belajar mengajar.
3. Diharapkan bagi pendidik dapat memilih metode pembelajaran yang tepar, agar dapat memicu semangat dalam kegiatan proses belajar
mengajar sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
4. Penerapan metode permainan tradisional engklek diharapkan dilakukan kembali oleh peneliti-peneliti lain untuk memperkuat hasil penelitian
yang dilakukan oleh penulis.
DAFTAR PUSTAKA
Agung, I Gusti Ngurah. Statistika Analisis Hubungan Kausal Berdasarkan Data Kategorik. Jakarta: Raja Grafindo Persada, Cet. 2, 2002.
Arifin, Zaenal. Evaluasi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya, Cet. 1, 2009 Arikunto, Suharsimi. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara,
Cet. 9, 2009. Aisyah. Peningkatan Kemampuan Gerak Dasar Melalui Permainan Tradisional
Engklek. Pontianak: FKIP Universitas Tanjungpura. Darmayeti, Busri Endang, dan Halida. Peninkatan Kemampuan Motorik Kasar
Melalui Permainan Engklek Pada Anak Usia 5 – 6 Tahun. Pontianak: PG.
PAUND FKIP Universitas Tanjungpura. Daradjat, Zakiah. Metode Pengajaran Agama Islam. Jakarta: Bumi Aksara, 1996.
Gunawan, Heri. Pendidikan Karakter. Bandung: Alfabeta, Cet. 2, 2012. Idrus, Muhammad. Metode Penelitian Ilmu Sosial. Jakarta: Erlangga, 2009.
Mulyatiningsih, Endang. Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan. Bandung: Alfabeta, 2013.
Mutoharoh, Siti. Pengaruh Model Guided Discovery Learning Trehadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Konsep Laju Reaksi. Jakarta: UIN Syarif
Hidayatullah, 2011. Nafilah, Juliatun. Pengaruh Model Pembelajaran Tematik Terhadap Hasil
Belajar Ekonomi dan Sosiologi. Jakarta: FITK UIN Syarif Hidayatullah, 2012.
Nurkancana, Wayan dan Sunartana. Evaluasi Pendidikan Surabaya: Usaha Nasional, Cet. 4, 1986.
Nurochim. Perencanaan Pembelajaran Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta: Rajawali Pers, 2013.
Prasetyo, Bambang dan Lina Miftahul Jannah. Metode Penelitian Kuantitatif: Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, Cet. 6, 2011.
Rahmawati, Dewi. Pengaruh Metode Permainan Dalam Mengatasi Kecemasan Belajar Matematika Siswa. Jakarta: FITK UIN Syarif Hidayatullah, 2013.
Rahma, Risky Auli dan Ahmad Lutfi. Pemanfaatan Media Permainan Tradisional Selibur Sebagai Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Struktur Atom, Journal of Chemical Education, Vol. 2 2013.