Model Gallery Walk Kajian Teori

32 mempunyai empat ciri khusus yang membedakan dengan strategi, model atau prosedur. Menurut Ngalimun 2014: 8 ciri-ciri tersebut yaitu: 1 rasional, teoritik, logis yang disusun oleh para pencipta atau pengembangnya; 2 landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar; 3 tingkah laku pembelajaran dan lingkungan pembelajaran yang diperlukan agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. “Terdapat sejumlah pertimbangan dalam pemilihan model pembelajaran yang akan digunakan dalam pembelajaran yaitu hasil, isi, dan proses ” Karwati dan Priansa 2014: 249. Berdasarkan uraian mengenai pengertian model pembelajaran, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran adalah kerangka yang digunakan oleh guru sebagai pedoman dalam merencanakan proses pembelajaran di kelas. Model pembelajaran merupakan salah satu cara untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Guru harus pandai memilih model pembelajaran yang akan digunakan dalam proses pembelajaran, model pembelajaran harus disesuaikan dengan materi yang akan diajarkan, tujuan yang akan dicapai, serta karakteristik dan kemampuan siswa.

2.1.11 Model Gallery Walk

Gallery Walk berasal dari bahasa Inggris, gallery yang artinya pameran, serambi Echols dan Shadily 2005: 262. Sedangkan walk artinya berjalan, melangkah Echols dan Shadily 2005: 635. Jadi dapat diartikan bahwa gallery walk merupakan pameran berjalan. Gallery walk termasuk salah satu model pembelajaran aktif. Zaini, dkk. 2008: 14 mengemukakan bahwa pembelajaran aktif adalah suatu pembelajaran yang mengajak siswa untuk belajar secara aktif. 33 Ketika siswa belajar dengan aktif, berarti mereka mendominasi aktivitas belajar di dalam kelas. Uno dan Muhammad 2014: 10 menjelaskan bahwa pembelajaran yang aktif akan memunculkan terjadinya dialog antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru, dan siswa dengan sumber belajar lain. Menurut Silbermen 2014: 274 model gallery walk merupakan suatu cara untuk menilai dan mengingat apa yang telah dipelajari siswa selama ini. Model pembelajaran gallery walk menuntut siswa untuk aktif selama pembelajaran, karena siswa disuruh untuk berpikir, mengingat, dan mengembangkan pengetahuan yang dimilikinya menjadi sebuah daftar kata-kata yang akan disusun menjadi sebuah puisi dan kemudian siswa menilainya bersama-sama. Menurut Francek 2006 dalam Journal of Collage Science Teaching “gallery walk is a discussion tehnique that gets students out of their chairs and actively involved in ynthesezing important science concept, writting, and public speaking. The technique also cultivates listening and team building skills ”. Artinya gallery walk menciptakan diskusi para siswa dengan menyuruh siswa keluar dari kursi dan terlibat aktif dalam mengumpulkan konsep, menuliskan, dan menjelaskan kepada orang lain. Selain itu model ini juga melibatkan kerjasama tim karena dilakukan secara berkelompok. Langkah-langkah pembelajaran dengan model gallery walk menurut Silbermen 2014: 274, yaitu: 1 bagilah siswa menjadi beberapa kelompok atau bisa secara individu; 2 perintahkan siswa untuk mengingat hal-hal yang pernah dipelajari, pengalaman yang pernah dialami atau menemukan pengetahuan baru; 3 perintahkan siswa untuk membuat daftar kata-kata dari apa yang telah dipelajari; 4 tempelkan daftar tersebut untuk dipamerkan; 5 perintahkan siswa untuk berjalan melewati tiap daftar; 6 cermati hasil pembelajaran yang telah didapat. 34 Model pembelajaran gallery walk memiliki kelebihan dan kekurangan. Daniel 2015 dalam Journal of Science Education menjelaskan: Gallery walk strategy may not be appealing to all the students as different learning style student might enjoy the movement around in classroom and interactions with peers, but this did not necessarily help them in understanding the content of the topic. Another positive impact of gallery walk was that student were less constrained in raising questions when they have doubt on the lesson. Artinya gallery walk tidak selalu menarik bagi semua siswa yang memiliki gaya belajar yang berbeda, misalnya siswa yang senang belajar dalam suasana yang tenang. Gallery walk dapat membuat siswa menikmati gerakan di dalam kelas dan interaksi dengan teman sebaya, tetapi tidak selalu membantu mereka dalam memahami isi dari topik. Dampak positif dari gallery walk adalah bahwa siswa tidak dibatasi dalam mengajukan pertanyaan. Setiap kekurangan model gallery walk harus dapat diatasi oleh guru. Guru harus benar-benar memahami karakteristik siswa yang berbeda-beda dan memiliki berbagai pola belajar yang bervariasi antara satu siswa dengan siswa lain. Selain itu, guru harus mampu merancang suasana kelas pada saat diskusi siswa, agar pembelajaran tidak hanya menarik tetapi suasana kelas tetap kondusif, sehingga pembelajaran lebih optimal. Berdasarkan penjelasan mengenai model gallery walk, maka dapat disimpulkan bahwa model gallery walk adalah salah satu cara menuangkan ide maupun gagasan siswa melalui daftar kata-kata yang akan disusun menjadi bait- bait pusi, kemudian bersama-sama menilainya. Model gallery walk ini dapat membantu kesulitan siswa dalam mengembangkan gagasan-gagasannya dalam pembelajaran menulis puisi. 35

2.1.12 Penerapan Model Gallery Walk pada Materi Menulis Puisi

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN CIRC TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MEMBACA INTENSIF PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI PAKUNDEN KABUPATEN BANYUMAS

2 73 336

KEEFEKTIFAN MODEL SAVI TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA SD KELAS V GUGUS JENDERAL SUDIRMAN

3 44 169

KEEFEKTIFAN PENERAPAN MODEL INDUKTIF KATA BERGAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 PRIGI KABUPATEN BANJARNEGARA

10 63 187

Keefektifan Model Pembelajaran Mind Mapping Materi MengapresiasiKarya Seni Rupa Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Ranjingan Banyumas

3 80 261

PENGEMBANGAN PERMAINAN PVC HOKI UNTUK PEMBELAJARAN PENJAS PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 3 SOKAWERA KECAMATAN SOMAGEDE KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2014 2015

1 10 137

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN PRIBADI SISWA KELAS ATAS SD NEGERI 2 SOKAWERA KECAMATAN PATIKRAJA KABUPATEN BANYUMAS.

0 1 83

UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN LOMPAT DAN LONCAT DENGAN MODIFIKASI ALAT BANTU PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SOKAWERA KECAMATAN SOMAGEDE KABUPATEN BANYUMAS TAHUN PELAJARAN 2013/2014.

0 1 127

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN POE (PredictObserveExplain) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KLEPU 01 PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANG

0 0 85

KEEFEKTIFAN MEDIA GAMBAR TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENULIS DESKRIPSI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 BOJONG KABUPATEN PURBALINGGA

0 1 70

KEEFEKTIFAN MODEL TPS BERBANTU MEDIA FOTO TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENULIS DESKRIPSI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 BOGANGIN KABUPATEN BANYUMAS

0 1 86