Wawancara Teknik Pengumpulan Data

59 penelitian ini menggunakan wawancara tidak terstruktur, dokumentasi, observasi dan tes. Berikut dijelaskan teknik-teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini.

3.7.1 Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang digunakan untuk melakukan studi pendahuluan dan mengetahui hal-hal yang lebih mendalam dari responden. Peneliti menggunakan wawancara tidak terstruktur dalam penelitian ini. Sugiyono 2013: 318 mengemukakan wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Jadi, pada wawancara ini peneliti hanya merencanakan garis besar pertanyaan yang yang akan ditanyakan kepada responden. Wawancara tidak terstruktur ini dilakukan dengan guru kelas V A dan V B SD Negeri 2 Sokawera Kecamatan Somagede Kabupaten Banyumas. Wawancara tidak terstruktur digunakan sebagai informasi awal untuk mengetahui berbagai permasalahan yang ada, sehingga peneliti dapat menentukan secara pasti permasalahan apa yang akan diteliti. Pada penelitian ini peneliti menggunakan pedoman wawancara untuk merencanakan garis besar pertanyaan yang akan diajukan pada guru kelas V SD Negeri 2 Sokawera untuk mengetahui permasalahan dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Pedoman wawancara tidak terstruktur terdapat pada lampiran 6. 3.7.2 Dokumentasi Dokumentasi merupakan catatan peristiwa Sugiyono 2013: 326. Dokumen-dokumen tersebut dapat berbentuk gambar, tulisan, atau karya-karya 60 monumental dari seseorang. Riduwan 2013: 77 menjelaskan dokumen ditujukan untuk memperoleh data langsung dari dari tempat penelitian, meliputi buku-buku, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto, film dokumenter, dan data penelitian yang relevan. Data dokumen yang diperlukan dalam penelitian ini meliputi daftar nama siswa kelas V A dan V B SD Negeri 2 Sokawera Kecamatan Somagede Kabupaten Banyumas, perangkat mengajar yang meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran. Silabus pembelajaran terdapat pada lampiran 7-9, sedangkan rencana pelaksanaan pembelajaran dikelas eksperimen dan kontrol terdapat pada lampiran 10-13. Peneliti menggunakan teknik dokumentasi sebagai bukti pelaksaan penelitian. Bukti tersebut berupa foto-foto dan video pelaksanaan pembelajaran di kelas eksperimen dan kontrol.

3.7.3 Observasi

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN CIRC TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MEMBACA INTENSIF PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI PAKUNDEN KABUPATEN BANYUMAS

2 73 336

KEEFEKTIFAN MODEL SAVI TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA SD KELAS V GUGUS JENDERAL SUDIRMAN

3 44 169

KEEFEKTIFAN PENERAPAN MODEL INDUKTIF KATA BERGAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 PRIGI KABUPATEN BANJARNEGARA

10 63 187

Keefektifan Model Pembelajaran Mind Mapping Materi MengapresiasiKarya Seni Rupa Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Ranjingan Banyumas

3 80 261

PENGEMBANGAN PERMAINAN PVC HOKI UNTUK PEMBELAJARAN PENJAS PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 3 SOKAWERA KECAMATAN SOMAGEDE KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2014 2015

1 10 137

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN PRIBADI SISWA KELAS ATAS SD NEGERI 2 SOKAWERA KECAMATAN PATIKRAJA KABUPATEN BANYUMAS.

0 1 83

UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN LOMPAT DAN LONCAT DENGAN MODIFIKASI ALAT BANTU PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SOKAWERA KECAMATAN SOMAGEDE KABUPATEN BANYUMAS TAHUN PELAJARAN 2013/2014.

0 1 127

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN POE (PredictObserveExplain) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KLEPU 01 PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANG

0 0 85

KEEFEKTIFAN MEDIA GAMBAR TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENULIS DESKRIPSI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 BOJONG KABUPATEN PURBALINGGA

0 1 70

KEEFEKTIFAN MODEL TPS BERBANTU MEDIA FOTO TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENULIS DESKRIPSI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 BOGANGIN KABUPATEN BANYUMAS

0 1 86