Aktifitas Kurikuler dan Ekstrakurikuler Sarana dan Prasarana

130 nilai dan makna melalui kegiatan menonton film secara bersama-sama dalam satu kelas.

g. Aktifitas Kurikuler dan Ekstrakurikuler

SD Juara mengembangkan beberapa aktifitas kurikuler yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor siswa. Aktifitas kurikuler yang terdapat di SD Juara yaitu Field Trip, pelatihan motivasioutbound, pesantren kilat ramadhan, kemah juara, tahfidz juara, kunjungan belajar, dan pentas kreatifitas juara. Selain beberapa aktifitas kurikuler di atas, SD Juara juga menyelenggarakan beberapa aktifitas ekstrakurikuler untuk mengembangkan bakat dan minat siswa. Beberapa aktifitas ekstrakurikuler yang diselenggarakan di SD Juara meliputi pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib, melukis, musik, karate, tari, futsal, dan drama.

h. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana yang mendukung pelaksanaan pendidikan di SD Juara meliputi: 1 4 ruangan kelas, dipergunakan untuk kelas I, II, III, dan VI 2 1 ruangan aula, dimanfaatkan sebagai ruangan kelas IV 3 1 ruangan musholla, yaitu Masjid Al-Hidayah yang dimanfaatkan sebagai ruangan kelas V 4 1 ruang perpustakaan 5 1 ruang guru 6 1 ruang kepala sekolah 131 7 1 ruang UKS Untuk pelaksanaan pembelajaran, beberapa kelas di SD Juara tidak mempergunakan bangku dan kursi, melainkan hanya menggunakan meja lipat sehingga memudahkan guru dalam pengkondisian kelas apabila diperlukan adanya perubahan posisi belajar, misalnya untuk keperluan percobaan atau praktikum. Penggunaan Overhead Projector OHP ataupun LCD sebagai media belajar di kelas masih belum optimal, hal ini dikarenakan keterbatasaan jumlah perangkat yang tersedia secara layak guna di SD Juara sehingga untuk kepentingan pembelajaran, guru menampilkan gambar-gambar sebagai alternatif penggunaan OHP atau LCD. Berkenaan dengan kurang optimalnya pemanfaatan LCD sebagai sarana belajar, BHA menyatakan bahwa, “Kurang optimalnya itu karena jumlah LCD yang tersedia. Sekolah memiliki 3 buah LCD, tetapi yang dapat digunakan hanya 2 buah LCD. Penggunaannya terhambat pada teknik, kadang guru tidak begitu mampu dalam mempersiapkannya, juga dalam mempersiapkannya itu perlu waktu yang lama, beda kalau hanya menggunakan gambar, tinggal ditampilkan. Juga kadang ditakutkan setelah dipersiapkan ternyata LCD kurang layak digunakan, seperti kemarin, gambar yang ditampilkan berwarna kuning, sehingga ditakutkan kurang efektif.” WKS.I091213PT.3 Berdasarkan pernyataan di atas, kurangnya optimalisasi pemanfaatan LCD sebagai sarana belajar dilatarbelakangi oleh 2 dua hal, yaitu keterbatasan ketersediaan LCD yang layak pakai serta kurangnya kemampuan guru dalam mempersiapkan dan memanfaatkan LCD secara teknis sehingga guru cenderung menggunakan gambar-gambar sebagai pengganti LCD untuk menunjang efektifitas pembelajaran. 132

2. Subjek Penelitian