Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sebagai Dimensi Perencanaan

202 3 Penulisan indikator pencapaian nilai budaya dan karakter 4 Penulisan penilaian untuk mengukur penanaman nilai dalam pembelajaran Belum terlaksananya beberapa indikator di atas bertolak dari asumsi guru bahwa silabus merupakan garis besar perencanaan pembelajaran yang akan dijabarkan lebih lanjut ke dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, termasuk dengan menambahkan komponen-komponen yang berkaitan dengan pendidikan budaya dan karakter bangsa. Menanggapi hal ini, guru hendaknya menyusun silabus integrasi pendidikan budaya dan karakter bangsa dengan memperhatikan keterdapatan unsur-unsur atau komponen-komponen yang menjadi ciri khas pendidikan budaya dan karakter bangsa. Komponen-komponen tersebut meliputi pencantuman indikator yang berkenaan dengan penanaman sikap dan nilai, pencantuman nilai-nilai yang diharapkan dalam pembelajaran, serta pencantuman teknik penilaian untuk mengukur penanaman nilai dalam pembelajaran. Hal ini penting dilakukan oleh guru mengingat silabus merupakan pedoman dalam menyusun dimensi perencanaan pembelajaran dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP.

b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sebagai Dimensi Perencanaan

Desain Pembelajaran Integrasi Budaya dan Karakter Bangsa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP berfungsi sebagai pedoman mengajar guru dan sebagai sarana refleksi atau evaluasi atas pembelajaran yang telah dilaksanakan berdasarkan perencanaan tersebut. Dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa, RPP sebagai pedoman mengajar berfungsi untuk mendorong setiap guru agar lebih siap dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, 203 membentuk kompetensi dan karakter siswa melalui perencanaan yang matang. Melalui penyusunan RPP sebagai dimensi perencanaan desain pembelajaran, guru diharapkan dapat mengorganisasikan karakter dengan Kompetensi Dasar KD yang akan dicapai dalam pembelajaran secara terarah. Guru sebagai manajer pembelajaran harus mampu menentukan strategi dan tindakan perbaikan apabila terdapat kesenjangan antara proses pembelajaran yang terjadi secara aktual dengan dimensi perencanaan desain pembelajaran yang telah disusun Hal inilah menjadi dasar penyusunan RPP sebagai sarana refleksi dan evaluasi pembelajaran. Dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa, RPP berfungsi sebagai dasar pengambilan keputusan tentang kriteria ketercapaian penanaman nilai melalui pelaksanaan pembelajaran. Guru menyatakan bahwa komponen RPP meliputi SK, KD, indikator pembelajaran, tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran, teknik penilaian, media, serta sumber belajar. Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses menambahkan materi ajar dan alokasi waktu sebagai komponen umum RPP sebagai pedoman mengajar. Sebagaimana halnya dengan silabus sebagai pedoman penyusunan RPP, terdapat 2 dua indikator yang belum belum terlaksana sesuai dengan instrumen EDS, yaitu penyusunan silabus dalam Bahasa Inggris dan keterkaitan antara silabus yang disusun dengan silabus dari sekolah mitra dari luar negeri. Dengan mempertimbangkan ketercapaian indikator-indikator yang terdapat dalam instrumen analisis dokumen RPP integrasi budaya dan karakter bangsa, 204 berikut merupakan pembahasan dari keterlaksanaan langkah-langkah pengintegrasian pendidikan budaya dan karakter ke dalam RPP. 1. Penambahan danatau modifikasi indikator dan tujuan pembelajaran sehingga pembelajaran tidak hanya membantu siswa mencapai kompetensi dasar, tetapi juga mengembangkan karakternya. Indikator pembelajaran mengarah pada sejauh mana tujuan pembelajaran telah tercapai sehingga penyusunan indikator pembelajaran yang baik akan memberikan informasi tentang keterukuran perencanaan pembelajaran yang telah disusun. Analisis dokumen yang telah dilaksanakan menunjukkan bahwa terdapatnya inkonsistensi guru dalam menuliskan indikator pembelajaran sehingga menimbulkan dampak kepada penyusunan tujuan pembelajaran yang berkaitan dengan pendidikan budaya dan karakter bangsa. Inkonsistensi tersebut meliputi penyisipan nilai-nilai karakter yang diharapkan serta dengan pengikutsertaan ketiga ranah kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor dalam penyusunan indikator dan tujuan pembelajaran. Guru cenderung menuliskan indikator pembelajaran yang hanya mengarah pada pengembangan kemampuan kognitif siswa walaupun dalam pelaksanaan pembelajaran memungkinkan terbentuknya nilai-nilai serta terbentuknya kemampuan-kemampuan selain kemampuan kognitif seperti yang telah tertulis dalam RPP. 2. Penambahan danatau modifikasi kegiatan pembelajaran sehingga ada kegiatan pembelajaran yang mengembangkan karakter. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam integrasi budaya dan karakter bangsa disusun dengan mencantumkan siklus 205 belajar learning cycle yang terdiri Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi EEK dimana terdapat penyisipan karakter-karakter yang hendak dikembangkan di setiap bentuk kegiatan EEK. Berdasarkan analisis dokumen, penyusunan kegiatan pembelajaran secara tertulis dalam RPP belum mencakup kegiatan Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi EEK secara terperinci walaupun berdasarkan hasil pengamatan dengan berpedoman pada Evaluasi Diri Sekolah EDS guru telah menerapkan prinsip EEK dalam kegiatan pembelajaran. Guru menyusun kegiatan pembelajaran yang secara umum merupakan penerapan dari prinsip EEK. Hal ini kurang sesuai dengan Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses yang menyatakan bahwa kegiatan inti dalam penyusunan RPP menggunakan metode yang disesuaikan dengan karakteristik siswa dan mata pelajaran, yang meliputi proses ekplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. 3. Penambahan danatau modifikasi teknik penilaian sehingga ada teknik penilaian yang dapat mengembangkan danatau mengukur perkembangan karakter. Dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa, penilaian pembentukan nilai karakter pada mata pelajaran lebih difokuskan kepada diri siswa sebagai individu. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar dan internalisasi nilai-nilai yang terbentuk melalui sikap dan perilakunya sehari-hari. Untuk melakukan penilaian tersebut, guru dapat menerapkan penilaian autentik authentic assessment. Teknik penilaian yang dipilih tidak hanya berfungsi untuk mengukur pencapaian 206 akademik atau kognitif siswa, melainkan juga mengukur perkembangan kepribadian siswa. Dalam penyusunan RPP, guru telah menuliskan teknik pengamatan sikap untuk menilai pengembangan sikap siswa selama kegiatan pembelajaran. Selain melalui pengamatan sikap, penanaman nilai dan karakter dalam pembelajaran dapat diketahui dengan menggunakan beberapa teknik peniaian. Teknik penilaian tersebut meliputi catatan anekdot anecdotal record, wawancara, skala bertingkat, dan kuesioner. Pengadaptasian penyusunan RPP untuk mendukung pendidikan budaya dan karakter bangsa sangat dimungkinkan terjadi. Hal ini dipengaruhi oleh tujuan pendidikan dan landasan ideologis yang terdapat di sekolah tersebut. Bentuk pengadaptasian tersebut berupa penambahan beberapa komponen ke dalam perencanaan pembelajaran lesson plan. Komponen yang ditambahkan meliputi: 1 Character Building, berupa pengidentifikasian nilai-nilai karakter yang dapat dikembangkan melalui pembelajaran. 2 Alfa Zone, berupa cara atau teknik yang diterapkan guru untuk mampu memotivasi minat belajar siswa. Cara atau teknik yang dapat digunakan dapat berupa nyanyian, cerita yang menarik perhatian siswa, serta permainan atau games 3 Multiple Intelligences Approach, berupa pengidentifikasian jenis-jenis kecerdasan yang dapat diakomodasi melalui pelaksanaan pembelajaran. Pengidentifikasian ini hendaknya disesuaikan dengan karakteristik nyata siswa sebagai subjek belajar. 207 Ketiga bentuk penambahan komponen di atas merupakan salah satu upaya guru untuk dapat meningkatkan kualitas pembelajaran melalui penyusunan perencanaan pembelajaran lesson plan sebagai dimensi perencanaan desain pembelajaran. Melalui penambahan ketiga komponen di atas, RPP diharapkan dapat berfungsi secara optimal, baik sebagai pedoman dalam pelaksanaan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan PAIKEM maupun sebagai tolok ukur penyelenggaraan pendidikan budaya dan karakter bangsa melalui pembelajaran dengan memperhatikan karakteristik kecerdasan siswa.

5. Dimensi Pelaksanaan Desain Pembelajaran Integrasi Budaya dan