Sifat Fisis Unsur Halogen
PPPPTK IPA Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud
KEGIATAN PEMBELAJARAN 4: UNSUR GOLONGAN GAS MULIA DAN HALOGEN
KELOMPOK KOMPETENSI E
74
Hidrogen halida larut dalam air membentuk asam halida, dalam deret ini asam fluoride HF adalah yang paling lemah sedangkan HCl, HBr dan HI
adalah asam kuat.
b Reaksi halogen dengan non logam Halogen bereaksi dengan unsur-unsur non logam seperti P, C, O, dan S
membentuk non logam halida. Contoh non logam halida adalah CCl
4
, PCl
3
, PCl
5
, PF
3
, OF
2
, SCl
2
, dan S
2
Cl
2
. Contoh reaksi :
Cs + 2Cl
2
g CCl
4
l : Reaksi memerlukan panas
2Ps + 3Cl
2
g 2 PCl
3
l : Pemanasan terhadap fosfor
dalam aliran lambat klorin menghasilkan PCl
3
2Ps + 5Cl
2
g 2 PCl
5
l : Jika klorin berlebih, diperoleh
padatan PCl
5
kuning pucat. c Reaksi halogen dengan air
Fluorin bereaksi dengan air membentuk asam Fluorida. Sementara halogen lainnya bereaksi dengan air, membentuk senyawa oksihalogen
dan asam halida.
- Reaksi Fluorin dengan air 2F
2
g + 2H
2
Ol
⇌
4 HFg + O
2
g Reaksi berlangsung dengan hebat karena air terbakar di dalam fluorin
- Reaksi halogen lain dengan air melalui reaksi disproposionasi membentuk senyawa oksohalogen dan asam halida.
X
2
g + H
2
Ol
⇌
HX + HOX X = Cl, Br, I d Reaksi halogen dengan basa
Halogen bereaksi dengan basa membentuk senyawa halida yang kemudian mengalami reaksi disproposionasi membentuk senyawa
oksohalogen. Senyawa oksohalogen :
- Fluorin bereaksi dengan basa membentuk oksigendifluorida OF
2
dan ion fluorida F
-
.
LISTRIK untuk SMP
KEGIATAN PEMBELAJARAN 4: UNSUR GOLONGAN GAS MULIA DAN HALOGEN
KELOMPOK KOMPETENSI E
Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Guru Mata Pelajaran Kimia SMA
75
2F
2
g + 2OH
-
aq OF
2
g + 2F
-
aq + H
2
Ol - Klorin, bromin, dan iodin bereaksi dengan basa membentuk ion
hipohalit OX
-
dan ion halida X
-
X
2
g + 2OH
-
aq OX
-
aq + X
-
aq + H
2
Ol Ion OX
-
yang terbentuk dapat terdisproporsionasi lagi membentuk ion halat XO
3 -
dan ion halida X
-
. 3 OX
-
aq XO
3 -
aq + 2X
-
aq Contoh reaksi :
Cl
2
g + 2OH
-
aq OCl
-
aq + Cl
-
aq + H
2
Ol 3 OCl
-
aq ClO
3 -
aq + 2Cl
-
aq Ion OCl
-
yang stabil pada suhu ruang akan terdisproporsionasi menjadi ClO
3 -
jika dipanaskan. Br
2
g + 2OH
-
aq OBr
-
aq + Br
-
aq + H
2
Ol 3 OBr
-
aq BrO
3 -
aq + 2Br
-
aq Ion OBr
-
terdisproporsionasi dengan cepat pada suhu ruang. I
2
g + 2OH
-
aq OI
-
aq + I
-
aq + H
2
Ol 3 OI
-
aq IO
3 -
aq + 2I
-
aq Ion IO
-
bereaksi dengan cepat, sehingga sulit untuk diamati. Adapun penamaan senyawa oksohalogen pada tabel 4
Tabel 4.4 Penamaan senyawa oksihalogen Bilangan
Oksidasi
Anion Nama
+1 ClO
-
, BrO
-
, IO
-
Hipohalit hipoklorit, hipobromit, hipoiodit +3
ClO
2-
Halit klorit +5
ClO
3-
,BrO
3-
, IO
3-
Halat klorat, bromat, iodat +7
ClO
4-
,BrO
4-
, IO
4-
Perhalat perklorat, perbromat, periodat
e Reaksi antar halogen Unsur halogen dapat bereaksi dengan halogen yang lainnya membentuk
senyawa antar halogen XY, XY
3
, XY
5
, dan XY
7
. Senyawa ini dapat dibuat dengan mereaksikan langsung unsur-unsur
tersebut dalam tabung nekel. Sebagai contoh :
Cl
2
g + F
2
g 2ClFg
200
o
C