Instrumen Perlakuan Instrumen Pengumpulan Data

65

1. Instrumen Perlakuan

Instrumen perlakuan dalam penelitian ini adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP yang digunakan peneliti sebagai acuan selama proses belajar mengajar berlangsung. RPP dapat membantu gurupengajar untuk melaksanakan kegaiat belajar yang optimal. RPP yang disusun mengacu pada silabus KTSP Sekolah Dasar kelas II. Kegiatan pembelajarannya pada RPP dimodivikasi dengan mengacu strategi menulis tegak bersambung. RPP dalam penelitian ini tersaji pada lampiran 4 dan 5.

2. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data digunakan untuk mengumpulkan data dalam suatu penelitian. Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes. Instrumen Pengumpulan data yang pertama berupa tes. Tes adalah pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur kemampuan, pengetahuan, keterampilan, atau bakat yang dimiliki oleh seorang individu atau kelompok. Tes dalam penelitian ini yaitu pretest dan postest. Bentuk tes yaitu berbentuk tes kemampuan menulis tegak bersambung. Soal tes kelas eksperimen dan kelas kontrol secara sengaja dibuat sama. Berikut ini kisi-kisi instrumen tes yang telah dimodifikasi antara Depdiknas dengan Barbe. 66 Tabel 5. Kisi-Kisi Instrumen Tes Menulis Tegak Bersambung Kompe- tensi Dasar Variabel Sub Variabel Butir Soal Jumlah Soal Menyalin puisi anak dengan huruf tegak bersam-bung yang rapi Keterampilan Menulis Tegak Bersambung Menyalin puisi anak menggunakan huruf tegak bersambung dengan memperhatikan: 1. Kebersihan dan kerapian hasil tulisan 2. Bentuk dan ukuran huruf 3. Penggunaan huruf kapital 4. Tanda baca 5. Jarak 6. Kualitas barisan 7. Kemiringan 8. Kelengkapan huruf Baris 1 Baris 2 Baris 3 Baris 4 Baris 5 Baris 6 6 Penilaian soal tes yang diberikan kepada siswa menggunakan pedoman penilaian menulis tegak bersambung. Penilaian tersebut mengacu dari Depdiknas dan Barbe. Depdiknas 2009:127 menyatakan aspek penilaian dalam menulis tegak bersambung beserta penskorannya yang tersaji pada tabel 5 berikut ini. Tabel 6. Pedoman Penilaian Keterampilan Menulis Tegak Bersambung No. Aspek yang Dinilai Skor Maksimal 1. Penggunaan huruf kapital 15 2. Penggunaan tanda baca 15 3. Kesesuaian ukuran tulisan 30 4. Kelengkapan huruf 15 5. Kerapian 25 Jumlah 100 Barbe dalam Tompkins, 1995: 491 menyatakan aspek penilaian menulis tegak bersambung beserta penskorannya yang tersaji pada tabel 6 berikut ini. 67 Tabel 7. Pedoman Keterampilan Menulis Tegak Bersambung No. Aspek yang Dinilai Skor Maksimal 1. Bentuk dan ukuran huruf 25 2. Jarak 20 3. Kesejajaran dan kualitas barisan 10 4. Kemiringan 15 5. Komponen huruf 30 Jumlah 100 Berdasarkan pedoman penskoran Depdiknas dan Barbe di atas, pedoman penilaian menulis tegak bersambung dalam penelitian ini diperoleh modifikasi antara kedua sumber di atas yaitu: 1 kebersihan dan kerapian, 2 bentuk dan ukuran huruf kapital maupun huruf kecil, 3 penggunaan huruf kapital, 4 penggunaan tanda baca, 5 jarak, 6 kualitas barisan, 7 kemiringan, serta 8 kelengkapan huruf. Nurgiyantoro 2012: 439 - 440 menyatakan penskoran setiap aspek dapat diberikan bobot secara proporsional berdasarkan pentingnya aspek tersebut. Artinya komponen yang lebih penting diberikan skor yang lebih tinggi, sedang yang kurang penting skor lebih rendah. Skala yang dapat digunakan 1 – 100 pembobotan nilainya. Hal ini sejalan dengan pendapat Harfield dalam Nurgiyantoro, 2012: 440 yang memberikan model penilaian keterampilan menulis dengan menggunakan model skala interval. Model tersebut memberi bobot tidak sama untuk setiap komponennya, namun dirinci dalam melakukan penyekoran. Selanjutnya Harfield juga memberikan model penilaian menulis yang telah dimodifikasi sebagai berikut. 68 Tabel 8. Penilaian Model Skala Interval Skor Kriteria 27 – 30 Sangat Baik – Sempurna: substansif 22 – 26 Cukup – Baik: substansi cukup 17 – 21 Sedang – Cukup: substansi kurang 13-16 Sangat – Kurang: tidak ada substansi Berikut ini pedoman penilaian keterampilan menulis tegak bersambung yang telah peniliti modifikasi penskorannya dengan model skala interval. Tabel 9. Rubrik Penilaian Menulis Tegak Bersambung No Sub Variabel Kriteria Penilaian Skor Keterangan 1. Bentuk dan Ukuran Huruf Kapital maupun Huruf Kecil Semua bentuk dan ukuran huruf tepat. 17 – 20 Sangat Baik Terdapat 1 - 3 kesalahan bentuk dan ukuran huruf. 13 – 16 Baik Terdapat 4 - 6 kesalahan bentuk dan ukuran huruf. 9 – 12 Cukup Terdapat lebih dari 6 kesalahan bentuk dan ukuran huruf. 5 – 8 Kurang 2. Penggunaan Huruf Kapital Penggunaan dan bentuk huruf kapital benar semua. 9 – 10 Sangat Baik Terdapat 1 kesalahan dalam penulisan bentuk huruf kapital. 7 – 8 Baik Terdapat 2 kesalahan dalam penulisan bentuk huruf kapital. 5 – 6 Cukup Terdapat lebih dari 2 kesalahan dalam penulisan bentuk huruf kapital. 3 – 4 Kurang 3. Penggunaan Tanda Baca Penggunaan tanda baca pada kalimat benar semua. 9 – 10 Sangat Baik Terdapat 1 kesalahan dalam penggunaan tanda baca pada kalimat. 7 – 8 Baik Terdapat 2 kesalahan dalam penggunaan tanda baca pada kalimat. 5 – 6 Cukup Terdapat lebih dari 2 kesalahan dalam penggunaan tanda baca pada kalimat. 3 – 4 Kurang 4. Jarak Jarak antar huruf dalam kata saling melekat dan jarak setiap kata dalam kalimat jelas. 9 – 10 Sangat Baik Beberapa jarak antar huruf dalam kata saling melekat dan jarak setiap kata dalam kalimat kurang jelas jelas. 7 – 8 Baik Banyak jarak antar huruf dalam kata saling melekat dan jarak kata dalam kalimat kurang jelas. 5 – 6 Cukup Jarak antar huruf dalam kata maupun jarak kata dalam kalimat tidak jelas 3 – 4 Kurang 5. Kualitas Barisan Setiap kata atau kalimat ditulis sesuai dengan barisan yang tersedia. 13 – 15 Sangat Baik Terdapat sedikit kata dalam kalimat ditulis sesuai dengan barisan yang tersedia. 10 – 12 Baik Terdapat beberapa kata dalam kalimat ditulis sesuai dengan barisan yang tersedia. 7 – 9 Cukup Kata dalam kalimat ditulis tidak sesuai dengan barisan yang tersedia. 4 – 6 Kurang 6. Kemiringan Setiap huruf tegak lurus dan tidak miring ke kanan atau ke kiri. 9 – 10 Sangat Baik Huruf tegak lurus dan sedikit miring ke kanan atau ke kiri. 7 – 8 Baik Beberapa huruf tidak tegak lurus dan miring ke kanan atau ke kiri. 5 – 6 Cukup Semua huruf tidak tegak lurus. 3 – 4 Kurang 7. Kelengkapan Huruf Huruf lengkap setiap kata maupun kalimat. 9 – 10 Sangat Baik Sedikit huruf yang tidak lengkap baik setiap kata maupun kalimat. 7 – 8 Baik Terdapat sejumlah huruf yang tidak lengkap baik setiap kata maupun kalimat. 5 – 6 Cukup Terdapat banyak huruf yang tidak lengkap baik setiap kata maupun kalimat. 3 – 4 Kurang 8. Kebersihan dan Kerapian Tulisan rapi, bersih, dan mudah dibaca. 13 – 15 Sangat Baik Sebagian tulisan rapi, bersih, dan mudah dibaca. 10 – 12 Baik Beberapa kata dalam kalimat ditulis kurang rapi, kotor, dan kurang jelas dibaca. 7 – 9 Cukup Beberapa kata dalam kalimat ditulis tidak rapi, kotor, dan tidak jelas dibaca. 5 – 6 Kurang Jumlah skor yang diperoleh maksimal 100 69 Analisis hasil tes menulis tegak bersambung dapat diketahui dengan mengubah skor menjadi nilai, rumus mengubah skor menjadi nilai seperti dibawah ini. � = � � � ℎ � � � � Analisis hasil tes tersebut kemudian dicari reratanya dengan rumus mencari rerata menurut Azwar 2012: 33 sebagai berikut. = ∑ Keterangan : M : rata-rata mean ∑fx : jumlah semua angka N : banyaknya angka yang dijumlahkan Rumus tersebut digunakan untuk mengetahui nilai rata-rata pada saat pembelajaran menulis tegak bersambung. Hasil rerata pretest maupun posttest kemudian dimasukkan dalam skala Interval yang telah peneliti modivikasi dari pendapat Harfield dalam Nurgiyantoro. 2012: 441 yaitu: Tabel 10. Pedoman Rata-Rata Hasil Skor Tes Skor Kriteria 76 – 100 Sangat Baik 51 – 75 Cukup 26 – 50 Sedang – 25 Kurang Berdaskan hasil rerata pretest maupun posttest, untuk mengetahui pengaruh strategi menulis terbimbing terhadap keterampilan menulis tegak bersambung 70 dalam penelitian ini menggunakan selisih antara posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. � �ℎ �� � = � � − �

I. Validitas dan Reliabilitas Instrumen 1. Validitas Instrumen

Sugiyono 2015: 363 mendefinisikan validitas sebagai derajad ketetapan antara data yang terjadi pada obyek peneliti dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Dapat dikatakan instrumen harus menggambarkan data yang sesuai dengan keadaan sesungguhnya. Uji validitas tes hasil belajar kognitif yang digunakan adalah validitas isi dan validitas konstruk. Validitas isi dilakukan dengan cara membandingkan antara isi instrumen dengan materi pelajaran yang telah diajarkan. Validitas konstruk dilakukan dengan cara meminta pendapat ahli, yaitu dosen ahli Dra. Murtiningsih, M.Pd untuk mengetahui kesesuaian butir soal dengan kisi-kisi. Setelah instrumen dibuat, instrumen tersebut diujicobakan kepada siswa kelas II SD Negeri Margoagung yang memiliki karakteristik relatif sama dengan SD Negeri 1 Pedes. Setelah instrumen diujicobakan, peneliti akan memperoleh data. Data tersebut dihitung menggunakan rumus. Untuk pengukuran validitas tes digunakan rumus koefisiensi korelasi Product Moment dengan rumus sebagai berikut. = ∑ − ∑ ∑ √ { ∑ − ∑ } { ∑ − ∑ } Keterangan: r xy = korelasi antara variable X dengan Y 71 N = jumlah individu ∑ X = jumlah nilai variabel X ∑ Y = jumlah nilai variabel Y ∑ X 2 = jumlah kuadrat nilai variabel X ∑ Y 2 = jumlah kuadrat nilai variabel Y ∑ X 2 = jumlah kuadrat nilai variabel X dikuadratkan ∑ Y 2 = jumlah kuadrat nilai variabel Y dikuadratkan ∑ XY = jumlah hasil kali variabel X dan Y Hasil perhitungan Microsoft Excel kemudian dikonsultasikan dengan r tabel dengan taraf signifikansi 5. Butir soal instrumen hasil belajar dikatakan valid apabila r hitung ≥ r tabel . Jika koefisiensi korelasi instrumen ≥ 1,720, instrumen tersebut valid. Tabel 11. Hasil Hitung Uji Validitas Tes Baris Soal r hitung r tabel Keterangan 1 13,5398 1,7204 VALID 2 19,2084 1,7204 VALID 3 24,3524 1,7204 VALID 4 21,4609 1,7204 VALID 5 43,1285 1,7204 VALID 6 20,6304 1,7204 VALID

2. Reliabilitas Instrumen

Dokumen yang terkait

Pengaruh Metode Latihan Bervariasi Terhadap Kemampuan Menulis Huruf Tegak Bersambung Siswa Kelas II MIN Ciputat

2 9 161

Peningkatan kemampuan siswa dalam menulis huruf tegak bersambung dengan metode drill: penelitian tindakan kelas 1 ML Al-Falahiyyah Tangerang

6 42 92

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS HURUF TEGAK BERSAMBUNG MELALUI PENERAPAN METODE Peningkatan Keterampilan Menulis Huruf Tegak Bersambung Melalui Penerapan Metode Struktural Analitik Sintetik (SAS) Pada Siswa Kelas II SD N 1 Pulorejo Tahun 2013/2014.

1 3 19

PENDAHULUAN Peningkatan Keterampilan Menulis Huruf Tegak Bersambung Melalui Penerapan Metode Struktural Analitik Sintetik (SAS) Pada Siswa Kelas II SD N 1 Pulorejo Tahun 2013/2014.

2 12 8

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS HURUF TEGAK BERSAMBUNG MELALUI PENERAPAN METODE Peningkatan Keterampilan Menulis Huruf Tegak Bersambung Melalui Penerapan Metode Struktural Analitik Sintetik (SAS) Pada Siswa Kelas II SD N 1 Pulorejo Tahun 2013/2014.

0 2 16

PENGGUNAAN METODE DRILL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS TEGAK BERSAMBUNG PADA SISWA KELAS II SD NEGERI PURWOTOMO NO. 97 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016.

1 1 11

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI STRATEGI MENULIS TERBIMBING PADA SISWA KELAS IVB SD NEGERI CEPIT SEWON.

0 1 147

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MENGGUNAKAN MEDIA KOMIK PADA SISWA KELAS VA SD NEGERI 1 PEDES KECAMATAN SEDAYU KABUPATEN BANTUL TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 5 285

Menulis Tegak Bersambung A C

0 1 6

PENGARUH MENULIS TERBIMBING TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI SISWA DI KELAS IV SD

0 1 9