Konteks Variabel DAFTAR UNIT KOMPETENSI SEKTOR PENANGGULANGAN BENCANA KODE UNIT

30 kebangsaan, keanggotaan kelompok sosial tertentu atau opini politik http:id.termwiki.comID:refoul • Tidak ada diskriminasi kelompok sektarian dalam memberikan bantuan di lapangan ement • Tidak ada keberpihakan 1.3. Konsep yang peka secara budaya yang relevan di situasi lapangan dapat menjadi sangat rumit dan mencakup isu-isu seperti: • Isu-isu social • Hubungan gender • Hubungan budaya • Kepercayaan keagamaan • Praktik-praktik budaya • Isu-isu politik dan kepekaan 1.4. Kode etik internasional yang relevan dapat mencakup, misalnya: • ACFID Code of Conduct and Effectiveness • Code of Conduct for the International Red Cross and Red Crescent Movement and Non Governmental Organisations NGOs in Disaster Relief • People In Aid Code of Good Practice • International Code of Conduct on the Human Right to Adequate Food 1.5. Standar dan konvensi internasional dapat mencakup: • Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1984 tentang Pengesahan Konvensi Mengenai Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan Convention on Elimination of All Forms of Discrimination Against Women. • Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. • Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2005 tentang Kovenan Internasional tentang Hak-hak Ekonomi, Sosial dan Budaya. • Keputusan Presiden No. 36 tahun 1990 tentang Ratifikasi Konvensi Hak Anak KHA. • Convention against Torture and other Cruel,Inhuman or Degrading Treatment or Punishment 1984 • Convention on the Elimination of allforms of Discrimination Against Women 1979 • Convention on the Elimination of allforms of Racial Discrimination 1965 • Convention on the Prevention and Punishment of the Crime of Genocide1948 • Convention on the rights of persons with disabilities 31 • Convention on the Rights of the Child 1989 • Convention on the Status of Refugees 1951 and the Protocol Relating to the Status of Refugees 1976 • Convention on the Status of Refugees 1994 • Guiding Principles on Internal Displacement 1998 • Humanitarian Accountability Partnership- International HAP-International • Hyogo Framework for Action 2005 • International Covenant on Civiland Political Rights 1966 • International Covenant on Economic, Social and Cultural Rights 1966 • People in Aid • Principles of Aid effectiveness as embodied in the Paris Declaration 2005 and Accra principles 2008 • The four GenevaCovenants of 1949 and their two Additional Protocols of 1977 • The Humanitarian Charter and Minimum Standards in Relief The Sphere standards organisation policy and procedure documents • Universal Declaration of Human Rights 1948 1.6. Isu-isu peka secara budaya mengacu pada: • Beragam cara ketika kebudayaan berbeda satu dengan lainnya • Ketika budaya-budaya yang sangat berbeda menjadi tantangan yang jelas bagi mereka yang pindah ke dalamnya, budaya-budaya yang dipermukaannya--yang muncul secara lebih erat—juga dapat menjadi tantangan karena perbedaan-perbedaanya lebih tidak terlihat nyata Isu-isu peka secara budaya dapat mencakup: • pilihan pakaian • imperialisme budaya • proses pengambilan keputusan • keterusterangan atau tidak dalam percakapan • orang dengan kebutuhan dan perhatian khusus • penginjilan atau dakwah • pemilihan makanan dan minuman • bentuk pemerintahan • gender individu yang diwawancara • gender pewawancara • hadiah 32 • sapaan • identifikasi dengan diri sendiri, keluarga, masyarakat, agama, kelompok budaya atau etnis, dan negara • komunikasi nonverbal seperti ekspresi wajah, gerakan, kontak mata, dan ruang pribadi • pilihan untuk mengungkapkan ketidak setujuan • pilihan yang berkaitan dengan posisi yang ditawarkan pada perempuan atau manula • persyaratan tim dengan gender tunggal atau ganda • peran partai politik • peran otoritas keagamaan • peran pemimpin tradisional • peran militer • topik pembicaraan yang peka 1.7. Implikasi dapat mencakup: • Kesalahpahaman dan konflik • Kebutuhan yang nyata dan penting dari masyarakat sasaran, yang tidak tertangani • Citra dan reputasi organisasi dapat terkena dampak • Prosedur program dapat menjadi kurang efektif dan efisien • Kurangnya partisipasi masyarakat yang terkena dampak 1.8. Pihak eksternal dapat mencakup: • Pemerintah tuan rumah • Badan donor • Partisipan proyek • Organisasi nonpemerintah lainnya 1.9. Program atau proyek yang dipantau dan ditinjau dapat mencakup: • Bagaimana isu etis yang teridentifikasi dipertimbangkan dan digabungkan dalam rancangan program. • Misalnya, dalam perancangan suatu proyek di daerah konflik, pertimbangan penyediaan bantuan akan seperti: • mempunyai efek positif pada konflik dalam hal ini membantu orang berhenti berseteru • mempertajam konflik dalam hal ini meningkatkan persaingan dan ketidakpercayaan • Bagaimana isu-isu yang peka secara budaya dipertimbangkan dan 33 digabungkan dalam rancangan program. Misalnya, dalam perancangan suatu program, berbagai upaya dilakukan untuk memastikan bahwa: • program tersebut membantu orang-orang yang terkena dampak tanpa diskriminasi politik, agama, atau gender • program-program dijalankan dengan cara yang menggunakan dan memperkuat pengetahuan dan keterampilan local • Sasaran dan maksudtujuan program • Hasil program • Aktifitas proyek • Rencana dan jadwal implementasi, • Masukan program atau sumber-sumber yang dibutuhkan • Dampak program • Manajemen resiko • Kendala dan asumsi • Keberlanjutan program • Struktur manajemen dan persyaratan staf • Menanggapi prinsip-prinsip efektifitas pengembangan danatau bantuan • Manajemen keuangan dan penggunaan sumber-sumber 1.10. Perilaku yang secara budaya tidak peka dapat mengacu pada: Ketidakmampuan untuk menyadari, memahami, dan menghargai nilai-nilai, praktik-praktik dan perbedaan, pandangan, norma budaya dan kepercayaan keagamaan

2. Peralatan dan Perlengkapan

2.1. Komputer 2.2. Alat tulis kantor 2.3. Printer 2.4. Internet 2.5. Kalkulator

3. Peraturan yang Diperlukan

............................................

4. Norma dan Standar

4.1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1984 tentang Pengesahan Konvensi Mengenai Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan Convention on Elimination of All Forms of Discrimination Against Women. 4.2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. 34 4.3. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2005 tentang Kovenan Internasional tentang Hak-hak Ekonomi, Sosial dan Budaya. 4.4. Keputusan Presiden No. 36 tahun 1990 tentang Ratifikasi Konvensi Hak Anak KHA. 4.5. Convention against Torture and other Cruel,Inhuman or Degrading Treatment or Punishment 1984 4.6. Convention on the Elimination of allforms of Discrimination Against Women 1979 4.7. Convention on the Elimination of allforms of Racial Discrimination 1965 4.8. Convention on the Prevention and Punishment of the Crime of Genocide1948 4.9. Convention on the rights of persons with disabilities 4.10. Convention on the Rights of the Child 1989 4.11. Convention on the Status of Refugees 1951 and the Protocol Relating to the Status of Refugees 1976 4.12. Convention on the Status of Refugees 1994 4.13. Guiding Principles on Internal Displacement 1998 4.14. Humanitarian Accountability Partnership- International HAP-International 4.15. Hyogo Framework for Action 2005 4.16. International Covenant on Civiland Political Rights 1966 4.17. International Covenant on Economic, Social and Cultural Rights 1966 4.18. People in Aid 4.19. Principles of Aid effectiveness as embodied in the Paris Declaration 2005 and Accra principles 2008 4.20. The four Geneva Covenants of 1949 and their two Additional Protocols of 1977 4.21. The Humanitarian Charter and Minimum Standards in Relief The Sphere standards organisation policy and procedure documents 4.22. Universal Declaration of Human Rights 1948 PANDUAN PENILAIAN

1. Konteks Penilaian

1.1. Pertimbangan akses dan kesetaraan:

1.1.1. Semua pekerja dalam bantuan kemanusiaan dan pembangunan harus menyadari isu-isu akses, ekuitas, serta hak azasi manusia di bidang