Teknik Analisis Data METODOLOGI PENELITIAN

commit to user 62 dengan perspektif tertentu, lebih-lebih jika perbandingannya menunjukkan hasil yang berbeda Arifin. 2013: 165. Triangulasi dapat meningkatkan kedalaman pemahaman peneliti, baik mengenai fenomena yang diteliti maupun konteks dimana fenomena itu muncul. Pemahaman yang mendalam deep understanding terhadap fenomena yang diteliti merupakan nilai yang harus diperjuangkan oleh setiap peneliti kualitatif. Penelitian kualitatif lahir untuk menangkap arti meaning atau memahami gejala, peristiwa, fakta, kejadian realitas atau masalah tertentu mengenai peristiwa sosial dan kemanusiaan dengan kompleksitasnya secara mendalam dan bukan untuk menjelaskan to explain hubungan antarvariabel atau membuktikan hubungan sebab- akibat atau korelasi dari suatu masalah tertentu.

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data diarahkan untuk menjawab rumusan masalah yang telah dirumuskan dalam proposal. Menurut Susan Stainback analisa digunakan untuk memahami hubungan dan konsep dalam data sehingga hipotesis dapat dikembangkan dan dievaluasi Sugiyono, 2013:335. Menurut Bogdan analisa data dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan Sugiyono, 2013: 334. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data interactive model analisys ialah analisis data dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas sehingga datanya sudah jenuh. Berdasarkan teori dari Miles dan commit to user 63 Hubermen teknik analisis data dilakukan dengan runtutan sebagai berikut: Setelah data collection dilakukan terhadap serat Dewa Ruci aktifitas berikutnya dalam analisis data yaitu: Data reduction, data display, dan conclusion drawing verification Arifin, 2011:172. Reduksi data adalah proses merampingkan data dengan memilih data yang dipandang penting, menyerdehanakan dan mengabstraksikannya. Dalam reduksi data seorang peneliti haruslah mampu untuk memilah-milah data untuk nantinya data itu akan dipakai jika dianggap penting ataukah dibuang jika dianggap tidak dibutuhkan dalam penelitian tersebut. Proses reduksi data merupakan suatu proses yang dilakukan dengan secara berkala atau dimulai sedikit demi sedikit sejak awal dilakukannya penelitian. Sajian data adalah proses menyajikan data secara analitis dan sintetis dalam bentuk uraian dari data-data yang terangkat disertai dengan bukti-bukti tekstual yang ada. Analisis artinya menguraikan satu per satu unsur-unsur yang lainnya sehingga dapat dibuat kesimpulan Moleong, 2010: 103. Tahapan ini dimulai dari membaca dan mengelompokkan data berdasarkan deskripsi data, kemudian disajikan dalam analisis terhadap sistem tanda secara heuristik serta mengungkapkan makna hermeneutik Serat Dewa Ruci. Tahap ini semua data yang terkumpul dideskripsi, diidentifikasi dan diklasifikasi. Verifikasi dan kesimpulan dilakukan setelah pengumpulan data selesai, peneliti mula mengecek kembali diverifikasi pada catatan yang telah dibuat oleh peneliti dan selanjutnya membuat kesimpulan sementara Sangidu, 2004: 178. commit to user 64 Pemeriksaan kembali merupakan hal yang penting agar meminimalisirkan kesalahan- kesalahan yang mungkin terjadi. Penarikan kesimpulan merumuskan apa yang sudah didapatkan dari reduksi data ataupun pengumpulan data. Gambar 2. interactive model analisys Miles dan Huberman dalam Sutopo, 2002: 56 Bila pola-pola yang ditemukan telah didukung oleh data selama penelitian maka pola tersebut sudah menjadi pola yang baku yang tidak lagi berubah. Pola tersebut selanjutnya ditampilkan pada laporan akhir penelitian. Data Display Data Collection Conclusions: Drawing verifying Data Reduction commit to user 65

Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Mengikuti pendapat Riffaterre bahwa untuk bisa memberi makna sajak pertama kali dapat dilakukan dengan pembacaan heuristik kemudian dilanjutkan dengan pembacaan hermeneutik atau retroaktif. Pembacaan secara heuristik sesuai pendapat Riffaterre adalah proses pengartian ketaklangsungan ucapan puisi yang terdiri dari displacing penggantian arti, distorsing penyimpangan arti, dan creating of meaning penciptaan arti. Satuan arti yang menentukan struktur formal linguistik karya sastra adalah kata, maka secara umum unsur terkecil yang akan dibahas adalah kata, sedangkan bunyi hanya dibahas secara kasuistik yang berhubungan dengan kata ataupun konvensi guru lagu pada tembang macapat. Berdasarkan hasil penelitian terhadap unsur heuristik akan ditemukan sistem tanda yang ada dalam Serat Dewa Ruci yang kemudian dibaca secara hermeneutik. Dengan demikian pembacaan secara hermeneutik akan menyesuaikan dengan penemuan sistem tanda yang ada pada Serat Dewa Ruci.

1. Sistem Tanda dalam Serat Dewa Ruci

Serat Dewa Ruci menyajikan hamparan tanda-tanda dan sistem tanda yang saling bertumpang tindih. Pemilahan dan pengelompokan tanda diperlukan agar setiap tanda dan sistem tanda yang ada semakin bisa diperdalam arti kehadirannya dalam keseluruhan serat Dewa Ruci. Hal ini dilakukan dengan mendasarkan kepada teori puisi dan teori semiotik Riffaterre sehingga pada tataran heuristik sistem tanda dalam Serat Dewa Ruci dikelompokkan berdasarkan kepada: 1. Sistem penamaan tokoh, 2. Latar Tempat Sebagai Latar Masalah, 3. Sistem Tanda dan Citraan. Di dalam setiap data yang dibahas juga dipahami sesuai teori Riffaterre tentang puisi yaitu: 1.