Dari penjelasan dapat dikemukakan bahwa pengertian jamaah haji adalah sejumlah orang yang secara bersama-sama melaksanakan
ibadah haji dengan mengunjungi baitullah untuk melaksanakan rukun islam yang ke lima dipimpin oleh pembimbing atau petugas haji.
Ibadah yang merupakan rukun Islam kelima ini adalah wajib dilaksanakan oleh umat islam yang memiliki kemampuan istita’ah
mengerjakannya. Diantara syarat wajib selain harus beragama islam, berakal, baligh, juga diisyaratkan memiliki kemampuan untuk
melaksanakannya, baik kemampuan dalam soal harta, fisik, maupun mental dan merdeka.
Dapat dipahami bahwa kriteria mampu itu adalah segala sesuatu yang menjadikannya bisa melakukan rukun haji dengan sempurna,
tanpa ada hambatan apapun.Tanpa hambatan disini maksudnya ada rasa aman selama perjalanan, nafkah keluarga yang ditinggal selama
haji cukup, dan bagi perempuan ada yang menjaga baik mahramnya atau bersama perempuan yang dipercaya.
48
2. Pembiayaan Haji
Pembiayaan penyelenggaraan haji berasal dari jamaah yang membayar sejumlah dana untuk menunaikan ibadah haji kepada
Menteri Agama melalui bank penerima setoran yang ditunjuk pemerintah. Biaya yang dibayar oleh jamaah inilah yang disebut
dengan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji BPIH atau dahulu
48
Kementrian Agama RI Ditjen PHU, Dinamika dan perspektif haji di Indonesia Jakarta: , Duta Peraga, 2010, h.89
dikenal dengan Ongkos Naik Haji ONH, besarnya BPIH bervariasi setiap tahunnya sesuai dengan fluktuasi nilai tukar valuta asing dan
konsisi perekonomian. Penetapan BPIH dilakukan oleh Presiden atas usul Menteri Agama
setelah mendapat persetujuan DPR RI, yang selanjutnya digunakan untuk keperluan penyelenggaraan ibadah haji.
Komponen-komponen yang menjadi tolak ukur BPIH, antara lain dalam bentuk US Dollar untuk biaya penerbangan Indonesia-Arab
Saudi dan biaya operasional Arab Saudi, sedangkan biaya tambahan dalam bentuk rupiah adalah untuk operasional dalam negri.
Komponen biaya yang harus diperhitungkan meliputi : a.
Keperluan didalam negri, yaitu biaya pemeriksaan kesehatan, pengurusan kelengkapan administrative, termasuk perizinan
b. Biaya transportasi, yaitu perjalanan dari daerah ke terminal atau
pelabuhan atau bandara udara transit sebelum berangkat ke Arab Saudi dan sebaliknya setelah melaksanakan haji
c. Biaya transportasi dari Negara asal ke Arab Saudi dengan jenis
transportasi yang dipilih d.
Biaya di Arab Saudi yaitu “general servise”, akomodasi, konsumsi, transportasi antar kota perhajian, ziarah dan
keperluan lainnya.
49
49
Nidjam Ahmad dan Hanan Alatief, Manajemen Haji Jakarta: Nizam press, 2004, cet ke-1 h.12