Pengaruh penerapan metode praktikum terbimbing pada materi platyhelminthes terhadap minat dan hasil belajar biologi siswa di kelas X.4 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta

(1)

PENGARUH PENERAPAN METODE PRAKTIKUM TERBIMBING PADA MATERI PLATYHELMINTHES

TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA DI KELAS X.4 SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Biologi

Diajukan Oleh : Ryka Indriyani NIM : 091434041

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA


(2)

i

TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA DI KELAS X.4 SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Biologi

Diajukan Oleh : Ryka Indriyani NIM : 091434041

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA


(3)

(4)

(5)

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

K a r y a sed er h a n a i n i k u p er sem ba h k a n k ep a d a :

1. T u h a n Y M E, y a n g sen a n t i a sa m en u n t u n d a n m en y er t a i set i a p l a n gk a h h i d u p k a m i

2. D osen Pem bi m bi n gk u , B a p a k D r s. A n t . T r i Pr i a n t or o M .F or .Sc. sel a k u p em bi m bi n g d a l a m p en y el esa i a n t u ga s a k h i r sk r i p si

3. K ed u a Or a n g T u a Sa y a W a gi y a d a n M a r y a n i 4 . Sa u d a r a d a n Sa u d a r i sa y a

5. T em a n -t em a n t er ci n t a sa y a

6. Sel u r u h K el u a r ga B esa r SM A Pa n gu d i L u h u r Y ogy a k a r t a

7. Sel u r u h K el u a r ga B esa r Pen d i d i k a n B i ol ogi U n i v er si t a s Sa n a t a D h a r m a a n gk a t a n 20 0 9

8. D a n a l m a m a t er k u t er ci n t a U n i v er si t a s Sa n a t a D h a r m a Y ogy a k a r t a

K a r en a m a sa d ep a n su n ggu h a d a , d a n h a r a p a n m u t i d a k a k a n h i l a n g (A m sa l 23:18)


(6)

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 17 Desember 2013 Penulis


(7)

vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya Mahasiswa Universitas Sanata Dharma,

Nama : Ryka Indriyani Nomor Mahasiswa : 091434041

Demi pengembangan Ilmu Pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

PENGARUH PENERAPAN METODE PRAKTIKUM TERBIMBING PADA MATERI PLATYHELMINTHES TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA DI KELAS X.4 SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA Beserta perangkat yang diperlukan (jika ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet maupun media lain, untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya, maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Dibuat di : Yogyakarta

Pada tanggal : 17 Desember 2013 Yang menyatakan,


(8)

vii

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan metode praktikum terbimbing pada materi Platyhelminthes terhadap minat belajar terutama pada aspek ketertarikan, antusias, dan kepuasan siswa terhadap pembelajaran dan hasil belajar Biologi siswa ranah kognitif dan psikomotor siswa di kelas X.4 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta.

Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Mei 2013 di Kelas X.4, SMA Pangudi Luhur Yogyakarta. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus yang meliputi tahap Perencanaan, Tindakan, Observasi, dan Refleksi. Pengumpulan data dilakukan dengan metode kuesioner, observasi, dan tes. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis kualitatif dan analisis kuantitatif.

Dari hasil penelitian diperoleh hasil bahwa minat belajar siswa memiliki persentase rata-rata yaitu 74,77%. Ketuntasan klasikal 68,75% dari target 60%. Untuk hasil belajar ranah kognitif siswa pada pembelajaran siklus I, nilai rata-rata siswa yaitu 69,54, dan ketuntasan klasikal 45,45%. Pada siklus II, nilai rata-rata siswa yaitu 70,46, dan ketuntasan klasikal 37,5%. Untuk hasil belajar siswa ranah psikomotor pada siklus I, nilai rata-rata yaitu 75,85%, dengan ketuntasan klasikal yaitu 87,5%, sedangkan pada siklus II, nilai rata-rata yaitu 64,5%, dengan ketuntasan klasikal yaitu 62,5%.

Kesimpulan yang diperoleh adalah penerapan metode praktikum terbimbing pada materi Platyhelminthes dapat berpengaruh positif dalam meningkatkan minat belajar terutama pada aspek ketertarikan, antusias, dan kepuasan siswa terhadap pembelajaran dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa ranah kognitif, dan psikomotor siswa di kelas X.4 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta, walaupun belum memenuhi target


(9)

viii

ABSTRACT

The main purpose of this thesis is to know the effect of the guided practice method application on Platyhelminthes learning towards interests mainly of aspect interest, enthusiasm, and satisfaction student learning and Biology studying result on cognitive and pshycomotor domains for student in X.4 Class, Pangudi Luhur Yogyakarta Senior High School.

This type of research is a Classroom Action Research. The study was conducted in April-May 2013 in the X.4 Class, Pangudi Luhur Yogyakarta Senior High School. Implementation of Classroom Action Research was conducted in two cycles that include stages of planning, action, observation, and reflection. The data was collected by questionnaire, observation, and test. Data were analyzed with qualitative analysis and quantitative analysis.

Result of the research indicated that the student interest score was 74,77% in average, the score of classical completeness was 68,75%, above the target of 60%. The studying result in the cognitive domain has increased. In the first cycle, student’s average score was 69,54 and classical completeness was 45,45%. In the second cycle, the average of student score was 70,46% and classical completeness was 37,5%. The studying result in the pschymotor domain, in the first cycle, student’s average score was 75,85% and classical completeness was 87,5%. In the second cycle, the average of student value was 64,5% and classical completeness was 62,5%.

It was concluded that the guided practice method application on Platyhelminthes learning could give positive affect in increasing interests, enthusiasm, satisfaction of student learning, and increasing Biology student studying result in cognitive and pschycomotor domains for student in X.4 Class, Pangudi Luhur Yogyakarta Senior High School although have not been comply the target.


(10)

ix

KATA PENGANTAR

Tiada kata yang indah selain mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melindungi serta menyertai penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul “Pengaruh Penerapan Metode Praktikum Terbimbing pada Materi Platyhelminthes terhadap Minat dan Hasil Belajar Biologi Siswa di Kelas X.4 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta” ini dengan baik.

Karya Ilmiah ini berisi tentang penelitian mengenai pengaruh penerapan metode praktikum terbimbing pada materi Platyhelminthes terhadap minat dan hasil belajar Biologi siswa Kelas X.4 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta. Penulis menggunakan metode Praktikum terbimbing karena penulis ingin menerapkan Ilmu Biologi yang telah didapat dengan cara mengajak siswa untuk mengetahui secara langsung keadaan alam yang sebenarnya yang akan dipelajari dengan menggunakan metode Praktikum terbimbing.

Penulis ingin mengetahui sejauh mana siswa memahami tentang materi

Plathyhelmintes secara teori serta ingin mengetahui pengaruh penerapan metode praktikum terbimbing pada materi Platyhelminthes terhadap minat dan hasil belajar Biologi siswa di kelas X.4 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta.

Dalam penyelesaian Karya Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan beberapa pihak. Untuk itu kami ingin mengucapkan banyak terimakasih kepada :

1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberkati, melindungi serta menyertai penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di Universitas Sanata


(11)

x

Dharma dengan lancar dan dapat melaksanakan penulisan ini dengan lancar serta dapat menyelesaikan karya ilmiah ini dengan baik

2. Bapak R. Rohandi, Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

3. Bapak Drs. Aufridus Atmadi, M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

4. Bapak Drs. Antonius Tri Priantoro M.For.Sc. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi dan selaku Dosen Pembimbing penulis yang telah membimbing penulis dengan penuh kesabaran, memberikan masukan, pengarahan, serta perbaikan-perbaikan dalam penyusunan karya ilmiah ini 5. Ibu Luisa Diana Handoyo, S.Si., M.Si. dan Ibu Ika Yuli Listyarini M.Pd.

selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan-masukan, pengarahan, serta perbaikan-perbaikan dalam penyusunan karya ilmiah ini 6. Bapak Andreas Mujiyono, S.Pd. selaku Kepala Sekolah SMA Pangudi

Luhur Yogyakarta yang telah memberikan kepercayaan bagi penulis untuk melaksanakan Penelitian di Kelas X.4 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta 7. Ibu Anastasia Ratna D, S.Pd. selaku Guru Pembimbing kami yang telah

memberikan kepercayaan kepada penulis untuk memberikan materi dan bahan diskusi, kepada siswa-siswi kelas X.4, memandu pelaksanaan kegiatan praktikum serta mengambil data di kelas tersebut, sekaligus memberikan pengarahan serta masukan-masukan demi perbaikan dalam pelaksanaan penelitian ini


(12)

xi

8. Siswa-siswi Kelas X.4 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta, yang telah berpartisipasi aktif dan antusias dalam proses pembelajaran pada materi

Platyhelminthes dan telah memberikan semangat bagi penulis untuk menyelesaikan penulisannya

9. Seluruh Keluarga Besar SMA Pangudi Luhur Yogyakarta yang telah membantu dalam pelaksanaan penulisan karya ilmiah ini

10.Staff Sekretariat JPMIPA Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Mas Arif Kurnianto, Ibu Henny, dan Bapak Aloysius Sugeng Supriyono yang telah membantu dalam melakukan perijinan kepada pihak sekolah dan membantu segala administrasi dalam penyelesaian karya imiah ini

11.Seluruh Dosen Program Studi Pendidikan Biologi, dan seluruh Keluarga Besar Universitas Sanata Dharma yang telah membantu dan memberi dukungan dalam penyelesaian karya ilmiah ini

12.Kedua Orang Tuaku Wagiya dan Maryani yang telah memberikan semangat, kasih sayang, doa serta memberikan dukungan berupa moril dan materiil sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dan menyelesaikan karya ilmiah ini dengan baik

13.Adikku Dina Suryani yang selalu memberikan semangat, doa sehingga dapat menyelesaikan Karya Ilmiah ini dengan baik.

14.Saudara-saudariku yang telah memberikan dukungan, semangat, doa dan perbaikan kepada penulis

15.Teman-teman seperjuangan Endri Ratna Utami, Dyah Ratna Wijayanti, Dwi Apriani, Yohana Asih Wijayanti yang telah bersedia menjadi observer


(13)

xii

dalam penelitian serta membantu dalam menyiapkan alat dan bahan dalam pelaksanaan kegiatan praktikum. Juga Ruth Lana Monika, Regina Megawati Kusuma, Fransiska Siska, Andriani Rambu Ana Jawa, Christin Widyaningsih, Florian Mayesti Prima R. Makin, Maria Rosa Ketane Lazar, yang selalu memberikan semangat, ide, perbaikan sehingga dapat menyelesaikan karya ilmiah ini dengan lancar

16.Seluruh teman-teman Pendidikan Biologi yang menjadi teman seperjuangan penulis dalam melaksanakan studi di Universitas Sanata Dharma

17.Seluruh pihak yang telah memberikan dukungan dalam penyelesaian karya ilmiah ini

Penulis menyadari bahwa Karya Ilmiah ini masih jauh dari sempurna. Saran dan kritik dari seluruh pembaca yang bersifat membangun akan sangat diterima oleh penulis demi kemajuan Karya Ilmiah ini.

Penulis juga menyadari bahwa dalam penyusunan Karya ilmiah ini masih banyak kesalahan dan kekurangan. Untuk itu penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya. Semoga karya ini bermanfaat bagi pembaca. Terima Kasih. Tuhan Memberkati.

Yogyakarta, 17 Desember 2013

Penulis


(14)

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii

HALAMAN PENGESAHAN. ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN. ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK... vi

ABSTRAK. ... vii

ABSTRACT... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL ... xviii

DAFTAR GRAFIK ... xix

DAFTAR GAMBAR ... xx

DAFTAR LAMPIRAN ... xxi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 4


(15)

xiv

E. Hipotesa Penelitian ... 4

F. Manfaat Penelitian ... 5

1. Bagi Siswa ... 5

2. Bagi Guru ... 5

3. Bagi Sekolah ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar ... 6

B. Hasil Belajar ... 6

C. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar ... 8

1. Faktor Intern. ... 8

2. Faktor Ekstern ... 8

D. Minat ... 9

E. Metode Praktikum Terbimbing ... 9

F. Materi Platyhelminthes ... 11

G. Penelitian Yang Relevan ... 13

H. Penerapan Metode PraktikumTerbimbing dalam materi Platyhelminthes ... 14

I. Kerangka Berpikir... 15

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 17

B. Setting Penelitian ... . 18

1. Subjek Penelitian ... 18


(16)

xv

3. Lokasi Penelitian ... 19

4. Waktu Penelitian ... 19

C. Variabel Penelitian ... . 19

D. Indikator Keberhasilan ... 20

E. Instrumen Penelitian... 21

1. Instrumen Pembelajaran ... 21

2. Instrumen Pengumpulan Data ... 22

F. Rancangan Tindakan ... 28

1. Pra Tindakan... 29

2. Siklus I ... 29

3. Siklus II ... 32

G. Teknik Analisis Data ... 34

1. Metode Kualitatif ... 34

2. Metode Kuantitatif ... 35

a. Minat Belajar Siswa ... 35

b. Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif ... 38

c. Hasil Belajar Siswa Ranah Psikomotor ... 41

H. Personalia Penelitian ... 44

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ... 45

1. Pra Tindakan ... 45


(17)

xvi

a. Perencanaan Tindakan Siklus I (Planning) ... 46

b. Pelaksanaan Siklus I (Acting). ... 47

c. Pengamatan Pada Siklus I (Observing) ... 59

d. Refleksi Siklus I (Reflecting)... 61

3. Siklus II ... 62

a. Perencanaan Siklus II (Planning)... 62

b. Pelaksanaan Siklus II (Acting) ... 63

c. Pengamatan Pada Siklus II (Observing)... 69

d. Refleksi Siklus II (Reflecting) ... 70

B. Hasil Penelitian ... 71

1. Minat Belajar Siswa ... 72

2. Hasil Belajar Siswa ... 74

a. Hasil Belajar Ranah Kognitif ... 74

b. Hasil Belajar Ranah Psikomotor ... 76

C. Pembahasan ... 80

1. Minat Belajar Siswa ... 80

2. Hasil Belajar Siswa ... 83

a. Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif ... 83

b. Hasil Belajar Siswa Ranah Psikomotor. ... 86

c. Faktor-faktor pendukung dalam penerapan metode praktikum terbimbing ... 88


(18)

xvii

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan ... 92

2. Saran ... 93

Daftar Pustaka ... ... 95


(19)

xviii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Indikator Keberhasilan Penelitian ... 20

Tabel 3.2 Kisi-kisi kuesioner untuk mengukur minat siswa ... 24

Tabel 3.3 Panduan pemberian skor kuesioner ... ... 36

Tabel 3.4 Cara analisis kuesioner untuk mengukur minat siswa ... 36

Tabel 3.5 Panduan pemberian skor hasil belajar siswa ranah psikomotor ... 42

Tabel 3.6 Cara analisis observasi untuk mengukur hasil belajar ranah psikomotor .. 43

Tabel 4.1 Hasil belajar siswa ranah kognitif pada siklus I ... 58

Tabel 4.2 Hasil belajar siswa ranah psikomotor pada siklus I... 60

Tabel 4.3 Hasil belajar siswa ranah kognitif pada siklus II ... 67

Tabel 4.4 Analisis Minat Belajar Siswa ... 68

Tabel 4.5 Hasil belajar ranah psikomotor pada siklus II. ... 69

Tabel 4.6 Hasil analisis minat belajar siswa secara klasikal ... 72

Tabel 4.7 Analisis hasil belajar ranah kognitif secara klasikal... 74

Tabel 4.8 Analisis hasil belajar ranah psikomotor tiap indikator ... 76


(20)

xix

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Grafik peningkatan rata-rata hasil belajar ranah kognitif. ... 76 Grafik 4.2 Hasil belajar siswa ranah psikomotor tiap indikator ... 77


(21)

xx

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Gambar PTK Model Kemmis dan Mc Taggart ... 18

Gambar 4.1 Penyampaian indikator pembelajaran oleh guru ... 48

Gambar 4.2 Siswa mengerjakan soal-soal Pre-test ... 49

Gambar 4.3 Siswa duduk berkelompok dan mengerjakan LKS... 51

Gambar 4.4 Siswa mempresentasikan hasil diskusi ... 52

Gambar 4.5 Guru menyampaikan materi menggunakan media Power Point ... 53

Gambar 4.6 Guru mengulang materi yang telah disampaikan sebelumnya ... 55

Gambar 4.7 Pengamatan pada planaria menggunakan kaca pembesar ... 56

Gambar 4.8 Siswa melakukan pengamatan planaria di bawah mikroskop... 57

Gambar 4.9 Siswa mengerjakan soal-soal Post-test Siklus I ... 58

Gambar 4.10 Siswa melakukan pengamatan preparat awetan ... 65


(22)

xxi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus ... 97 Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 99 Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa (LKS) Kegiatan Diskusi Kelompok... 118

Lampiran 4 Lembar Kerja Siswa (LKS) Kegiatan Praktikum Pengamatan ... 125

Lampiran 5 Panduan Praktikum Platyhelminthes ... 133 Lampiran 6 Kisi-kisi soal Pre-test ... 140 Lampiran 7 Soal-soal Pre-test ... 141 Lampiran 8 Kunci Jawaban Soal Pre-test ... 144 Lampiran 9 Panduan Skoring Soal Pre-test ... 145 Lampiran 1 0 Kisi-kisi Soal Post-test Siklus I ... 146 Lampiran 1 1 Soal-soal Post-test Siklus I ... 148 Lampiran 1 2 Kunci Jawaban Soal Post-test Siklus I ... 149 Lampiran 1 3 Panduan Skoring Post-test Siklus I ... 151 Lampiran 1 4 Kisi-kisi Soal Post-test Siklus II ... 153 Lampiran 1 5 Soal Post-test Siklus II ... . 155 Lampiran 1 6 Kunci Jawaban Soal Post-test Siklus II ... 158 Lampiran 1 7 Panduan Skoring Post-test Siklus II ... 159 Lampiran 1 8 Kisi-kisi kuesioner ... 160 Lampiran 1 9 Lembar Kuesioner ... 161 Lampiran 2 0 Lembar Observasi Siswa ... 162


(23)

xxii

Lampiran 2 1 Analisis Hasil Belajar Siswa Kelas X.4 T.A 2011/2012 ... 164 Lampiran 2 2 Analisis Ketuntasan Nilai Pre-test Siswa ... 166 Lampiran 2 3 Hasil Pre-test Siswa ... 168 Lampiran 2 4 Analisis Ketuntasan Nilai Post-test Siswa Pada Siklus I ... . 174 Lampiran 2 5 Hasil Post-test Siswa Pada Siklus I ... 176 Lampiran 2 6 Analisis Ketuntasan Nilai Post-test Siswa Pada Siklus II ... 178 Lampiran 2 7 Hasil Pos-test Siswa Pada Siklus II... 180 Lampiran 2 8 Analisis Hasil Observasi Tiap Kelompok Pada Siklus I ... 186 Lampiran 2 9 Analisis Hasil Observasi Tiap Siswa Pada Siklus I ... 187 Lampiran 3 0 Hasil Observasi Pada Siklus I ... 189 Lampiran 3 1 Analisis Hasil Observasi Tiap Kelompok Pada Siklus II ... 191 Lampiran 3 2 Analisis Hasil Observasi Tiap Siswa Pada Siklus II ... 192 Lampiran 3 3 Hasil Observasi Pada Siklus II. ... 194 Lampiran 3 4 Analisis Kuesioner Tiap Indikator ... 198 Lampiran 3 5 Analisis Kuesioner Tiap Siswa. ... 199 Lampiran 3 6 Hasil Kuesioner ... 201 Lampiran 3 7 Analisis Minat dan Hasil Belajar Siswa ... 203 Lampiran 3 8 Surat Permohonan Ijin Melakukan Penelitian ... 205 Lampiran 3 9 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ... 206


(24)

1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Sekolah merupakan tempat menimba ilmu dan pengetahuan bagi anak-anak dan remaja yang masih dalam tahap belajar. Di tempat inilah Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) berlangsung, yang melibatkan adanya guru, siswa, metode pembelajaran, serta sarana dan prasarana yang menunjang kegiatan tersebut. Belajar mengajar adalah seperangkat komponen yang saling bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan. Selaku suatu sistem, belajar mengajar meliputi suatu komponen, antara lain tujuan, bahan, siswa, guru, metode, situasi dan evaluasi. Agar tujuan tercapai, semua komponen yang ada harus diorganisasikan sehingga antar sesama komponen terjadi kerja sama (Djamarah, dkk, 2010).

Pembangkitan minat belajar mengajar sangat diperlukan bagi siswa dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) ini. Tahap pembangkitan minat merupakan tahap awal dari siklus belajar. Pada tahap ini, guru berusaha membangkitkan dan mengembangkan minat dan keingintahuan (curiosity) siswa tentang topik yang diajarkan (Wena, 2009). Minat besar pengaruhnya terhadap hasil belajar, karena bila bahan belajar yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya. Bahan pelajaran yang menarik minat siswa, lebih mudah dipelajari dan disimpan, karena minat menambah kegiatan belajar (Slameto, 2010).


(25)

Pembelajaran yang menarik membutuhkan model dan metode pembelajaran yang sesuai dengan bidang ilmu, kondisi siswa dan suasana kelas. Guru yang kreatif akan menerapkan metode pembelajaran yang sesuai untuk siswa-siswa di kelasnya. Biologi merupakan mata pelajaran yang berhubungan dengan alam lingkungan. Kita dapat menemukan dan menerapkan ilmu Biologi pada kehidupan kita sehari-hari. Fenomena yang diajarkan melalui Biologi adalah fenomena alam yang pernah dihadapi siswa. Oleh karena itu, Biologi tidak dapat dipahami jika hanya diajarkan secara hafalan. Pemahaman konsep-konsep Biologi dapat dianalogikan dengan berbagai macam kegiatan sederhana yang dapat diamati/dilakukan siswa.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan penulis pada saat pembelajaran Biologi di kelas X.4 dan wawancara terhadap guru bidang studi Biologi SMA Pangudi Luhur Yogyakarta, penulis melihat bahwa minat belajar Biologi siswa masih rendah, jika dilihat dari keaktifan dan antusiasme belajar mereka di kelas. Hasil belajar Biologi kelas X.4 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta pada materi

Platyhelminthes tahun pelajaran 2011/2012 juga belum memuaskan. Nilai rata-rata siswa hanya 54,70 pada materi Platyhelminthes tahun pelajaran 2011/2012. Banyak siswa yang belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan. Hanya 3 siswa dari 36 siswa yang memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Ketuntasan Klasikal hanya 8,3 %.

Pada pembelajaran materi Platyhelminthes yang terdahulu, guru menggunakan metode ceramah. Pada penerapan metode ini, siswa hanya mendengar penjelasan dari guru, dan mencatat hal-hal yang penting. Siswa terkesan bosan dan mengantuk pada saat pelajaran.


(26)

Di dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) erat kaitannya dengan pelaksanaan praktikum. Dengan kegiatan praktikum siswa dapat lebih mengetahui dan mendalami materi yang diajarkan. Mereka tidak hanya berpikir secara abstrak untuk materi pelajaran yang sudah diperolehnya. Siswa juga lebih tertarik untuk mengetahui hal-hal yang baru yang belum mereka ketahui.

Oleh karena itu, alangkah baiknya jika pembelajaran Biologi dapat diterapkan dan diaplikasikan dengan pembelajaran di alam sekitar. Metode praktikum terbimbing merupakan salah satu metode yang diharapkan dapat membangkitkan minat belajar siswa dalam pembelajaran pada materi

Platyhelminthes Kelas X semester Genap. Dengan penerapan metode praktikum terbimbing diharapkan dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Biologi, khususnya pada materi Platyhelminthes.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah dengan penerapan metode praktikum terbimbing pada materi

Platyhelminthes dapat berpengaruh terhadap minat belajar Biologi siswa terutama pada aspek ketertarikan, antusias, dan kepuasan siswa terhadap materi pembelajaran di Kelas X.4 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta?

2. Apakah dengan penerapan metode praktikum terbimbing pada materi


(27)

ranah kognitif dan ranah psikomotor di kelas X.4 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan di atas, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan metode praktikum terbimbing pada materi

Platyhelminthes terhadap minat belajar siswa terutama pada aspek ketertarikan, antusias, dan kepuasan siswa terhadap materi pembelajaran dan hasil belajar Biologi siswa ranah kognitif dan psikomotor di kelas X.4 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta

D. Batasan Masalah

Agar lebih terfokus pada masalah yang diteliti, peneliti menentukan batasan masalah. Batasan masalah pada penelitian ini yaitu pada :

1. Standar Kompetensi 3. Memahami manfaat keanekaragaman hayati

2. Kompetensi Dasar 3.4 Mendeskripsikan ciri-ciri Filum dalam Dunia Hewan dan peranannya bagi kelangsungan hidup di bumi

3. Materi yang dibahas adalah Platyhelminthes

4. Minat belajar siswa terutama pada aspek ketertarikan, antusias, dan kepuasan siswa terhadap materi pembelajaran

5. Hasil belajar siswa ranah kognitif dan psikomotor E. Hipotesa

Penerapan metode praktikum terbimbing pada materi Platyhelminthes dapat berpengaruh terhadap minat belajar siswa terutama pada aspek ketertarikan,


(28)

antusias, dan kepuasan siswa dan hasil belajar Biologi siswa pada ranah kognitif dan psikomotor di kelas X.4 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta

F. Manfaat Penelitian 1. Bagi Siswa

Dengan penelitian ini, siswa diharapkan dapat meningkatkan minat dan hasil belajar Biologi siswa yang diterapkan melalui metode praktikum terbimbing.

Siswa juga dapat lebih mengetahui tentang struktur tubuh dari hewan kelas Plathyhelminthes dengan melihat struktur morfologi hewan tersebut melalui praktikum terbimbing yang dilakukannya.

2. Bagi Guru

Penelitian ini diharapkan dapat membantu guru dalam menentukan metode pembelajaran yang sesuai dengan materi yang berkaitan dan membantu siswa untuk mengetahui dan mengenal lebih dalam struktur morfologi hewan kelas Plathyhelminthes

Selain itu, guru juga dapat meningkatkan pengetahuan kreativitas dalam menyampaikan materi Plathyhelminthes dengan praktikum terbimbing 3. Bagi Sekolah

Manfaat penelitian ini bagi sekolah adalah untuk memberi masukan bagi sekolah dalam meningkatkan minat dan hasil belajar Biologi siswa kelas X.4 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta pada materi Platyhelminthes


(29)

6

BAB II

KAJIAN PUSTAKA A. Belajar

Menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan-perubahan tersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah laku. Pengertian belajar dapat didefinisikan sebagai berikut :

“Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya” (Slameto, 2010).

B. Hasil Belajar

Menurut Revisi Taksonomi Benyamin S. Bloom (Anderson, L.W,dan Krathwohl, D.R.:2001) dalam Wulan (2011), hasil belajar dapat dikelompokkan ke dalam tiga ranah, yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. Adapun rincian ranah tersebut adalah sebagai berikut :

1. Ranah kognitif (cognitive domain), terdiri dari : a. Mengingat/Remembering (C1)

b. Memahami/Understanding (C2) c. Mengaplikasikan/Applying) (C3) d. Menganalisis/Analyzing (C4)


(30)

e. Mengevaluasi/Evaluating (C5)

f. Mencipta/Creating (C6)

2. Ranah afektif (affective domain), yang terdiri dari: a. Kemampuan menerima (receiving)

b. Kemampuan menanggapi/menjawab (responding) c. Menilai (valuing)

d. Organisasi (organization)

3. Ranah psikomotor (psychomotor domain), yang terdiri dari:

a. Muscular of motor skill, meliputi mempertontonkan gerak, menunjukkan hasil, melompat, menggerakkan, menampilkan

b. Manipulations of materials or objects, meliputi : mereparasi, menyusun, membersihkan, menggeser, memindahkan, membentuk

c. Neuromuscular coordination, meliputi: mengamati, menerapkan, menghubungkan, menggandeng, memadukan, memasang, memotong, menarik dan menggunakan

Ranah yang digunakan pada penelitian ini adalah ranah kognitif (cognitive domain), dan ranah psikomotor (pschychomotor domain). Domain kognitif (cognitive domain) terdiri dari jenjang kemampuan mengingat (remembering), memahami (understanding), penerapan (application), dan ranah psikomotor (psychomotor domain) yang terdiri dari keterampilan muscular of motor skill

(menunjukkan hasil), manipulations of materials or objects (membersihkan), dan


(31)

C. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar

Menurut Slameto (2010), faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar banyak jenisnya tetapi dapat digolongkan menjadi dua saja, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu.

1. Faktor Intern

Faktor intern terdiri dari faktor jasmaniah dan faktor psikologis

a. Faktor jasmaniah, terdiri dari faktor kesehatan, dan faktor cacat tubuh

b. Faktor psikologis, terdiri dari intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan kesiapan

2. Faktor Ekstern

Faktor ekstern terdiri dari faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat a. Faktor keluarga, terdiri dari faktor cara orang tua mendidik, relasi antar

anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, serta latar belakang kebudayaan

b. Faktor sekolah, terdiri dari metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah

c. Faktor masyarakat, terdiri dari teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat

Faktor yang diukur pada penelitian ini yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern yaitu faktor minat yang berasal dari individu yang sedang belajar


(32)

(siswa). Sedangkan faktor ekstern yaitu metode mengajar guru yang berupa penerapan metode praktikum pada materi Platyhelminthes.

D. Minat

Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan terus-menerus yang disertai rasa senang. Jadi berbeda dengan perhatian, karena perhatian sifatnya sementara (tidak dalam waktu yang lama) dan belum tentu diikuti dengan perasaan senang, sedangkan minat selalu diikuti dengan perasaan senang dan dari situ diperoleh kepuasan. Minat besar pengaruhnya terhadap hasil belajar, karena bila bahan belajar yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya. Ia segan-segan ia tidak memperoleh kepuasan dari pelajaran itu. Bahan pelajaran yang menarik minat siswa, lebih mudah dipelajari dan disimpan, karena minat menambah kegiatan belajar (Slameto, 2010).

Jika terdapat siswa yang kurang minat terhadap belajar, dapatlah diusahakan agar ia mempunyai minat yang lebih besar dengan cara menjelaskan hal-hal yang menarik dan berguna bagi kehidupan serta hal-hal yang berhubungan dengan cita-cita serta kaitannya dengan bahan pelajaran yang dipelajari itu (Slameto, 2010).

E. Metode Praktikum Terbimbing

Metode praktikum merupakan metode yang sering digunakan dalam pembelajaran IPA. Metode ini sangat cocok untuk diterapkan dalam pembelajaran Biologi di Laboratorium. Dalam pembelajaran Biologi sangat memerlukan kegiatan


(33)

penunjang berupa praktikum maupun eksperimen di Laboratorium. Hal ini dikarenakan Biologi dibangun dengan metode ilmiah. Melalui tahapan metode ilmiah, maka diperoleh produk-produk ilmiah Biologi, seperti konsep, prinsip, aturan, hukum, dan teori. Dengan demikian mempelajari Biologi berarti harus mencakup Biologi sebagai produk dan Biologi sebagai proses (Salirawati, 2011).

Metode praktikum adalah salah satu bentuk pendekatan keterampilan proses. Bagi peserta didik SMA diadakannya praktikum selain dapat melatih bagaimana penggunaan alat dan bahan yang tepat, juga membantu pemahaman mereka terhadap materi Biologi yang diajarkan di kelas. Selain itu, bagi peserta didik yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, maka melalui praktikum mereka dapat memperoleh jawaban dari rasa ingin tahunya secara nyata (Salirawati, 2011).

Metode praktikum terbimbing adalah praktikum yang dilaksanakan hanya melakukan pekerjaan dan menemukan hasilnya saja, seluruh hasil percobaan sudah dirancang oleh guru. Langkah-langkah percobaan, peralatan yang harus digunakan serta objek yang diamati atau diteliti sudah ditntukan sejak awal oleh guru (Suparno) (2007) (dalam UPI, 2007)

Metode ini sangat cocok diterapkan pada pembelajaran Biologi materi

Platyhelminthes karena siswa rata-rata hanya melihat Platyhelminthes pada gambar dan bukan pada kenyataan aslinya. Metode praktikum terbimbing ini juga mempunyai kelebihan yaitu dapat membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaan yang dilakukan sendiri, memperkaya pengalaman siswa dengan hal-hal yang bersifat objektif dan realistis,


(34)

mengembangkan sikap ilmiah siswa, dan hasil belajar akan dapat bertahan lama dan terjadi proses internalisasi.

F. Materi Platyhelminthes

Materi Platyhelminthes merupakan sub pokok bahasan dari materi Kingdom Animalia yang diajarkan di kelas X Semester 2. Standar Kompetensi dari materi ini yaitu: Standar Kompetensi 3. Memahami manfaat keanekaragaman hayati, sedangkan Kompetensi Dasar dari materi ini yaitu: Kompetensi Dasar 3.4 Mendeskripsikan ciri-ciri filum dalam dunia hewan dan peranannya bagi kelangsungan hidup di bumi.

Indikator hasil belajar siswa pada ranah kognitif dalam penyampaian materi

Platyhelminthes pada penelitian ini, yaitu: (a) Menjelaskan pengertian

Platyhelminthes, (b) Menjelaskan ciri umum kelas Platyhelminthes, (c) Menyebutkan masing-masing contoh dari kelas Platyhelminthes, (d) Mengidentifikasi peranan Platyhelminthes bagi kehidupan manusia, (e) Membandingkan contoh masing-masing hewan dari kelas Platyhelminthes, ciri-ciri dan peranannya bagi kehidupan manusia, (f) Mendeskripsikan ciri-ciri

Platyhelminthes (Planaria, Cacing Pita, dan cacing hati) berdasarkan pengamatan.

Indikator hasil belajar siswa pada ranah psikomotor dari penyampaian materi

Platyhelminthes pada penelitian ini yaitu : (a) Mengamati objek dalam kegiatan praktikum dengan penuh seksama, (b) Melakukan kegiatan praktikum sesuai dengan prosedur, (c) Menunjukkan hasil pengamatan pada kegiatan praktikum


(35)

Rangkuman materi Platyhelminthes pada penelitian ini yaitu :

Platyhelminthes adalah cacing yang memiliki bentuk tubuh pipih dorsoventral (dorsal = punggung, ventral = perut), dan tidak berbuku-buku. Tempat hidup cacing ini yaitu di sungai, danau atau di laut, atau hidup parasit dalam tubuh organisme lain (Syamsuri, 2004).

Menurut Priadi (2010), ciri-ciri umum Platyhelminthes antara lain sebagai berikut :

1. Tubuh berbentuk pipih, tidak bersegmen, dan bertipe simetri bilateral 2. Tidak memiliki sistem peredaran darah, sistem pernapasan, dan sistem

rangka tubuh

3. Sistem pencernaan berupa sistem gastrovaskuler, mulut juga berfungsi sebagai anus

4. Sistem saraf berupa sistem tangga tali

5. Sistem eksresi berupa sel api (solenosit)

6. Telah memilki alat reproduksi. Reproduksi dapat dilakukan secara seksual dan aseksual (pembelahan diri). Beberapa jenis bersifat hermaprodit.

Platyhelminthes dibedakan menjadi 3 kelas, yaitu Kelas Turbelaria (Cacing Berbulu Getar), Kelas Trematoda (Cacing Isap), Kelas Cestoda (Cacing Pita) (Syamsuri, 2004)

Menurut Priadi (2010), sebagian besar cacing pipih merupakan parasit penyebab berbagai penyakit pada manusia, hewan dan tumbuhan. Misalnya cacing darah Shistosoma yang menyebabkan penyakit skistosomiasis pada manusia.


(36)

G. Penelitian Yang Relevan

Penelitian terdahulu yang relevan, terkait dengan penelitian ini adalah sebagai berikut :

Lusia (2012) dalam Penelitian Tindakan Kelasnya yang berjudul Meningkatkan Kecerdasan Naturalis Siswa Kelas X SMA Pangudi Luhur Yogyakarta dengan menerapkan metode Pembelajaran Praktikum Pada Materi Perubahan dan Pencemaran Lingkungan, diperoleh hasil bahwa dengan menerapkan metode pembelajaran praktikum pada siswa kelas X.5 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta telah memberikan pengaruh yang lebih baik dari pembelajaran sebelum memakai metode praktikum. Peningkatan ini dapat dilihat dari 3 aspek yaitu aspek Kognitif, Psikomotor dan Afektif.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa penerapan metode praktikum pada materi perubahan dan pencemaran lingkungan dapat meningkatkan kecerdasan naturalis siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Yogyakarta. Pada indikator menjelaskan keterkaitan antara kegiatan manusia dengan masalah perusakan dan pelestarian lingkungan, terjadi peningkatan rata-rata nilai dari 67,04 dengan ketuntasan klasikal 60,71% menjadi 78,59 dengan ketuntasan klasikal 72,41% dan selanjutnya meningkat menjadi 81,62% dengan ketuntasan klasikal 82,76%. Pada indikator mengkomunikasikan konsep perusakan dan pelestarian lingkungan, kemampuan siswa meningkat dari kategori baik menjadi cukup baik. Aktivitas psikomotor yang dilakukan oleh siswa meningkat dari


(37)

kategori tinggi menjadi sangat tinggi. Siswa menunjukkan respon yang positif selama pembelajaran seperti aktif, tertarik serta peduli lingkungan.

Penelitian relevan yang lain, yang terkait dengan penelitian ini yaitu penelitian yang dilakukan oleh Fransisca Sudargo dan Soesi Aisyah S (2011), dengan judul Penelitian Pembelajaran Biologi Berbasis Praktikum untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Keterampilan Proses Siswa SMA, diperoleh hasil bahwa rata-rata capaian berpikir kritis melalui pendekatan inkuiri bebas dan inkuiri terbimbing pada keempat sekolah berturut-turut adalah 70,78%; 62,28%; 60,53%, 73,17%. Rata-rata capaian keterampilan proses pada konsep pencemaran air melalui lembar obsevasi adalah 81,43% dan melalui tes KPS adalah 73%. Pada konsep

sistem syaraf terdapat peningkatan yang signifikan (α=0,05) antara Pre-test dan

Post-test yaitu dari 25,85% menjadi 70,44%.

H. Penerapan Metode Praktikum dalam materi Platyhelminthes

Praktikum pada penelitian ini merupakan jenis praktikum terbimbing. Kegiatan siswa dalam praktikum terbimbing ini yaitu siswa hanya melakukan percobaan dan menemukan hasilnya saja, seluruh jalannya percobaan sudah dirancang oleh guru. Langkah awal kegiatan praktikum terbimbing pada penelitian ini, guru dan peneliti menyusun panduan praktikum terbimbing untuk memudahkan siswa dalam melakukan kegiatan praktikum terbimbing sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.

Tujuan dari praktikum terbimbing pada penelitian ini yaitu untuk mengetahui struktur luar (struktur morfologi) dari hewan kelas Platyhelminthes.


(38)

Kegiatan praktikum ini terbimbing dilaksanakan untuk 2 kali siklus. Pada siklus pembelajaran yang pertama, peneliti dan siswa melakukan kegiatan praktikum dengan materi Planaria. Pada siklus pembelajaran yang kedua, peneliti dan siswa melakukan kegiatan praktikum terbimbing dengan materi cacing hati dan cacing pita. PelaksanaanPraktikum pada penelitian ini yaitu siswa melakukan pengamatan struktur luar (struktur morfologi) dari hewan kelas Platyhelminthes menggunakan kaca pembesar dan pengamatan di bawah mikroskop, kemudian siswa menggambar hasil pengamatan pada Lembar Kerja Siswa (LKS).

I. Kerangka Berpikir

Biologi merupakan bagian dari Sains. Secara umum, Sains memiliki arti sebagai Ilmu Pengetahuan. Secara khusus, istilah Sains dimaknai sebagai Ilmu Pengetahuan Alam atau “Natural Science”. Sains merupakan pengetahuan manusia tentang alam yang diperoleh dengan cara terkontrol. Penjelasan ini mengandung makna bahwa sains kecuali sebagai produk yaitu sebagai pengetahuan manusia juga sebagai proses yaitu bagaimana cara mendapatkan pengetahuan tersebut.

Pembelajaran Biologi adalah pembelajaran yang berkaitan dengan alam lingkungan. Dalam pembelajaran Biologi siswa diharapkan tidak hanya menguasai materi Biologi secara teoritis saja, namun juga dapat mempelajari tentang fenomena alam secara langsung. Kegiatan praktikum pada pembelajaran ini mengajak siswa melakukan kegiatan percobaan untuk menguji kebenaran. Metode praktikum dapat memberikan gambaran dan pengertian yang lebih jelas daripada hanya penjelasan lisan sehingga dapat bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari.


(39)

Keberhasilan pembelajaran dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor intern dan ekstern. Minat adalah salah satu faktor intern dari dalam diri siswa yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Jika minat siswa terhadap pembelajaran Biologi sangat bagus, maka hasil belajarnya pun akan bertambah baik. Begitu pula jika metode pembelajaran Biologi pada materi Platyhelminthes sesuai maka pembelajaran dapat berjalan dengan lancar, siswa dapat meningkatkan minat dan aktivitasnya dalam pembelajaran Biologi serta dapat lebih meningkatkan daya serap ilmu yang didapatkannya.

Berdasarkan penelitian yang relevan dan kerangka berpikir di atas, maka penulis ingin menerapkan metode praktikum terbimbing pada pembelajaran

Platyhelminthes di kelas X.4 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta untuk meningkatkan minat belajar siswa pada aspek ketertarikan, antusias, dan kepuasan siswa terhadap pembelajaran dan hasil belajar siswa ranah kognitif dan psikomotor.


(40)

17

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dalam Bahasa Inggris, Penelitian Tindakan Kelas (PTK) diartikan dengan Classroom Action Research (Aqib, 2006).

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelas atau di sekolah tempat ia mengajar dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses dan praktik pembelajaran. Manfaat Tindakan Kelas yang berkaitan dengan komponen pembelajaran adalah dapat melakukan inovasi pembelajaran, pengembangan kurikulum di tingkat sekolah dan di tingkat kelas, dan peningkatan profesionalisme guru (Aqib, 2006).

Penelitian ini dilaksanakan sesuai model yang dikembangkan oleh para ahli yaitu Kemmis dan Mc Taggart. Pada pelaksanaan penelitian ini terdiri dari 2 siklus. Di dalam suatu siklus atau putaran terdiri dari empat komponen. Menurut Aqib (2006), keempat komponen tersebut meliputi :

1. Perencanaan (Planning) 2. Aksi/Tindakan (Acting)

3. Observasi (Observing) 4. Refleksi (Reflecting)


(41)

Pada penelitian yang dilaksanakan oleh Kemmis dan Mc Taggart, sesudah suatu siklus selesai diimplementasikan, khususnya sesudah adanya refleksi, tindakan selanjutnya yaitu dengan perencanaan ulang yang dilaksanakan dalam bentuk siklus tersendiri. Demikian seterusnya atau dengan beberapa kali siklus (Aqib, 2006). Berikut ini adalah gambar tahap alur pelaksanaan dalam penelitian.

Gambar 3. 1 Gambar PTK Model Kemmis dan Mc Taggart

B. Setting Penelitian 1. Subjek Penelitian

Subjek Penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas X.4 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta yang berjumlah 36 siswa yang terdiri dari 24 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan.

2. Objek Penelitian

Objek penelitian dalam penelitian ini adalah minat pada aspek ketertarikan, antusias dan kepuasan terhadap materi pembelajaran dan hasil belajar siswa


(42)

ranah kognitif dan psikomotor pada materi Platyhelminthes melalui metode praktikum terbimbing.

3. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian pada penelitian ini adalah di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta, yang terletak di Jln. P. Senopati 18 Yogyakarta, Indonesia 55121. 4. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan April 2013, pada minggu keempat dan minggu kelima, dan bulan Mei minggu pertama

C. Variabel Penelitian

Variabel yang digunakan pada penelitian ini yaitu variabel bebas yang berupa metode praktikum terbimbing, dan variabel terikat yang berupa minat dan hasil belajar.

Indikator minat belajar siswa adalah ketertarikan, kesenangan, dan kepuasan siswa terhadap pembelajaran Biologi pada materi Platyhelminthes dengan menggunakan metode Praktikum Terbimbing. Sedangkan indikator hasil belajar siswa yaitu terdiri dari indikator pada ranah kognitif, dan ranah psikomotor. Indikator hasil belajar siswa pada ranah kognitif, adalah :

a) Menjelaskan pengertian Platyhelminthes b) Menjelaskan ciri umum kelas Platyhelminthes

c) Menyebutkan masing-masing contoh dari kelas Platyhelminthes d) Mengidentifikasi peranan Platyhelminthes bagi kehidupan manusia


(43)

e) Membandingkan contoh masing-masing hewan dari kelas Platyhelminthes, ciri-ciri dan peranannya bagi kehidupan manusia

f) Mendeskripsikan ciri-ciri Platyhelminthes (Planaria, Cacing Pita, dan cacing hati) berdasarkan pengamatan

Indikator hasil belajar siswa pada ranah psikomotor, adalah:

1. Mengamati objek dalam kegiatan praktikum dengan penuh seksama 2. Melakukan kegiatan praktikum sesuai dengan prosedur

3. Menunjukkan hasil pengamatan pada kegiatan praktikum terbimbing D. Indikator Keberhasilan

Rincian prosedur, indikator keberhasilan, instrumen, pelaksana tindakan, dan cara analisis dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 3.1 Indikator Keberhasilan Penelitian

No Prosedur Indikator

Keberhasilan Instrumen

Pelaksana Tindakan Cara Analisis 1 Menganalisis Minat Belajar Siswa

Minat Belajar Siswa mencapai 60% (Kategori Baik) Minat Belajar Siswa terutama pada aspek ketertarikan, antusias, dan kepuasan siswa Kuesioner Kuesioner Siswa Siswa Kualitatif dan Kuantitatif Kualitatif dan Kuantitatif 2 Menganalisis Hasil Belajar Siswa

Ranah Kognitif : 60% siswa memenuhi Krieria Ketuntasan Minimal (KKM) 75

Tes Akhir (Post-test), Lembar Observasi Peneliti dan Observer Kualitatif dan Kuantitatif


(44)

No Prosedur Indikator

Keberhasilan Instrumen

Pelaksana Tindakan

Cara Analisis Ranah

Psikomotor:

Psikomotor siswa dalam proses pembelajaran 60% siswa termasuk kategori baik

E. Instrumen Penelitian

Menurut Arikunto (dalam Putra, 2012), instrumen adalah sesuatu yang dapat digunakan untuk mempermudah seseorang melakukan tugas atau mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Sedangkan menurut Tayibnapis (2000) (dalam Putra, 2012), instrumen merupakan alat yang digunakan untuk merekam informasi yang dikumpulkan. Instrumen juga dapat diartikan sebagai alat yang digunakan untuk suatu tujuan (Putra, 2012). Instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari instrumen pembelajaran dan instrumen pengumpulan data.

1. Instrumen pembelajaran

Instrumen pembelajaran pada penelitian ini terdiri dari :

a. Silabus

Silabus yang digunakan pada penelitian ini adalah Silabus Biologi Kelas X.4 Semester 2 Pada Kompetensi Dasar 3.4 Mendeskripsikan ciri-ciri Filum dalam Dunia Hewan dan peranannya bagi kelangsungan hidup di bumi. Silabus pada penelitian ini dapat dilihat pada lampiran 1


(45)

b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berisi gambaran secara menyeluruh dari materi yang akan disampaikan. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) pada penelitian ini dapat dilihat pada lampiran 2

c. Lembar Kerja Siswa (LKS)

Lembar Kerja Siswa (LKS) digunakan untuk mempermudah siswa dalam belajar. Lembar Kerja Siswa (LKS) berbentuk tabel, dan siswa mengisi jawabannya pada tabel tersebut berdasarkan studi literatur yang dilakukan, dan berdasarkan pengamatan dan praktikum terbimbing yang telah dilakukan. Lembar Kerja Siswa (LKS) pada penelitian ini dapat dilihat pada

lampiran 3 dan lampiran 4

d. Panduan Praktikum

Panduan Praktikum digunakan untuk membantu siswa dalam melaksanakan kegiatan praktikum terbimbing sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. Panduan Praktikum terbimbing pada penelitian ini dapat dilihat pada lampiran 5

2. Instrumen pengumpulan data

Instrumen pengumpulan data pada penelitian ini terdiri dari : a. Kuesioner

Kuesioner adalah sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh orang yang akan diukur (responden). Dengan kuesioner ini, dapat diketahui keadaan atau data diri, pengalaman, pengetahuan, sikap, atau pendapat seseorang. Pada umumnya, tujuan penggunaan kuesioner dalam proses


(46)

pembelajaran adalah, terutama, untuk memperoleh data mengenai latar belakang peserta didik sebagai salah satu bahan dalam menganalisis tingkah laku dan proses belajar mereka (Putra, 2012).

Di sini penulis, menggunakan kuesioner tertutup. Kuesioner tertutup yaitu kuesioner yang disusun dengan menyediakan pilihan jawaban lengkap, sehingga pengisi hanya tinggal memberi tanda pada jawaban yang dipilih. Pada penelitian ini, kuesioner diberikan pada akhir siklus/akhir pembelajaran. Kusioner terdiri dari 10 item, yang masing-masing terdiri dari 4 alternatif jawaban yaitu :

1. Sangat Setuju (SS) 2. Setuju (S)

3. Tidak Setuju (TS)

4. Sangat Tidak Setuju (STS)

Kuesioner pada penelitian ini digunakan untuk mengukur minat siswa dalam mempelajari materi Platyhelminthes. Kuesioner disusun berdasarkan indikator-indikator yang ingin dicapai. Indikator yang ingin dicapai meliputi:

1. Ketertarikan siswa terhadap mata pelajaran

a. Pembelajaran yang diberikan oleh gurunya menggunakan metode yang menarik

b. Siswa senang bekerja dalam diskusi kelompok pada pembelajaran ini


(47)

2. Antusias siswa terhadap mata pelajaran

a. Siswa belajar menggunakan metode Praktikum Terbimbing dengan penuh antusias

b. Siswa menjadi aktif dalam pembelajaran Platyhelminthes

menggunakan metode Praktikum Terbimbing 3. Kepuasan siswa terhadap mata pelajaran

a. Siswa merasa puas dengan apa yang diperoleh dalam pembelajaran

Platyhelminthes baik dari segi materi pembelajaran, metode, maupun evaluasi guru

Kisi-kisi kuesioner untuk mengukur minat siswa dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3.2 Kisi-kisi kuesioner untuk mengukur minat siswa

No Indikator Minat Belajar Siswa Bentuk Pernyataan Pernyataan Positif Pernyataan Negatif Ketertarikan siswa terhadap mata pelajaran 1 Pembelajaran yang diberikan guru menggunakan metode yang menarik

1 6

2

Siswa senang dalam diskusi kelompok pada pembelajaran ini

2 7

Antusias siswa terhadap mata pelajaran 3

Siswa belajar menggunakan metode Praktikum Terbimbing dengan penuh antusias


(48)

No Indikator Minat Belajar Siswa Bentuk Pernyataan Pernyataan Positif Pernyataan Negatif 4

Siswa menjadi aktif dalam pembelajaran

Platyhelminthes

menggunakan metode Praktikum terbimbing

4 9

Kepuasan siswa

terhadap mata

pelajaran

5

Siswa merasa puas dengan apa yang diperoleh baik dari segi materi pembelajaran, metode maupun evaluasi guru

5 10

Kuesioner pada penelitian ini dilengkapi juga dengan kisi-kisi kuesioner. Kisi-kisi kuesioner pada penelitian ini dapat dilihat pada

lampiran 18, Lembar Kuesioner dapat dilihat pada lampiran 19.

b. Lembar Observasi

Observasi atau pengamatan adalah metode yang digunakan untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan. Observasi digunakan untuk mengukur atau menilai hasil dan proses belajar misalnya tingkah laku siswa pada waktu belajar, tingkah laku guru pada waktu mengajar, kegiatan diskusi siswa, partisipasi siswa dalam simulasi, dan penggunaan alat peraga pada waktu mengajar. Melalui pengamatan yang dilakukan, observer mengetahui bagaimana sikap dan perilaku siswa, kegiatan yang dilakukannya, tingkat partisipasi dalam suatu


(49)

kegiatan, proses kegiatan yang dilakukannya, kemampuan bahkan hasil yang diperoleh dari kegiatannya. Observasi dilakukan pada saat proses kegiatan itu berlangsung (Sudjana, 2010). Lembar observasi diisi dengan memberi tanda cek (√) pada kolom jawaban hasil observasi jika pedoman observasi yang dibuat telah disediakan jawabannya (berstruktur) (Sudjana, 2010).

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan observasi langsung.

Observasi langsung adalah pengamatan yang dilakukan terhadap gejala atau proses yang terjadi dalam situasi yang sebenarnya dan langsung diamati oleh pengamat (Sudjana, 2010). Observasi langsung pada penelitian ini dilakukan dengan mengamati langsung sikap dan perilaku siswa, kegiatan yang dilakukan, tingkat partisipasi siswa, dan proses kegiatan yang dilakukan oleh siswa pada saat pembelajaran pada materi Platyhelminthes

menggunakan metode Praktikum Terbimbing.

Pada penelitian ini, kegiatan observasi dilakukan melalui 2 tahap. Tahap yang pertama dilakukan sebelum pelaksanaan tindakan, yaitu untuk mengetahui kondisi awal pembelajaran siswa di kelas. Tahap yang kedua dilakukan pada pelaksanaan tindakan. Lembar observasi siswa dapat dilihat pada lampiran 20.


(50)

c. Tes

Tujuan tes pada penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kemampuan peserta didik dan mengetahui hasil belajar siswa pada ranah kognitif.

Bentuk tes yang digunakan pada penelitian ini adalah pilihan ganda dan tes uraian objektif. Tes bentuk pilihan ganda adalah tes yang jawabannya dapat diperoleh dengan memilih alternatif jawaban yang telah disediakan. Dalam tes pilihan ganda ini, bentuk tes terdiri atas pernyataan (pokok soal), alternatif jawaban yang mencakup kunci jawaban dan pengecoh. Pernyataan (pokok soal) adalah kalimat yang berisi keterangan atau pemberitahuan tentang suatu materi tertentu yang belum lengkap dan harus dilengkapi dengan memilih alternatif jawaban yang tersedia. Kunci jawaban adalah salah satu alternatif jawaban yang merupakan pilihan benar yang merupakan jawaban yang diinginkan, sedangkan pengecoh adalah alternatif yang bukan merupakan kunci jawaban (Mardapi, 2007). Instrumen tes pada penelitian ini terdiri dari :

1. Pre-test

Kegiatan Pre-test dilakukan guru pada saat akan memulai penyajian materi baru. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi taraf pengetahuan siswa mengenai bahan yang akan disajikan (Syah, 2002).

Pre-test pada penelitian ini dilengkapi dengan kisi-kisi soal Pre-test yang dapat dilihat pada lampiran 9, soal-soal Pre-test dapat dilihat pada


(51)

lampiran 10, kunci jawaban Pre-test pada lampiran 11, dan panduan skoring soal Pre-test pada lampiran 12.

2. Post-test

Post-test adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan guru pada setiap akhir penyajian materi. Tujuannya adalah untuk mengetahui taraf penguasaan siswa atas materi yang telah diajarkan. Evaluasi ini juga berlangsung singkat dan cukup dengan menggunakan instrumen sederhana yang berisi item-item yang jumlahnya terbatas (Syah, 2002).

Teknik pengumpulan data dengan menggunakan Post-test pada penelitian ini dilengkapi dengan kisi-kisi soal Post-test, soal-soal Post-test, kunci jawaban soal Post-test, dan panduan skoring soal Post-test.

Kisi-kisi soal Post-test Siklus I dapat dilihat pada lampiran 13, soal-soal

Post-test Siklus I dapat dilihat pada lampiran 14. Kunci Jawaban Post-test Siklus I dapat dilihat pada lampiran 15. Panduan skoring soal Post-test Siklus I dapat dilihat pada lampiran 16. Kisi-kisi soal Post-test

Siklus II dapat dilihat pada lampiran 17. Soal Post-test Siklus II dapat dilihat pada lampiran 18. Kunci Jawaban Post-test Siklus II dapat dilihat pada lampiran 19. Panduan skoring soal Post-test Siklus II dapat dilihat pada lampiran 20

F. Rancangan Tindakan

Rancangan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah rancangan penelitian menurut Kemmis dan Mc Taggart. Kegiatan dalam penelitian ini terdiri


(52)

dari 2 siklus yaitu siklus pertama dan siklus kedua. Setiap siklus terdiri dari 4 tahapan yang sama yaitu tahap Persiapan (Planning), tahap Pelaksanaan Tindakan (Acting), Pengamatan (Observing), dan tahap Refleksi (Reflecting). Berikut ini dibahas uraian kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan dalam Penelitian.

1. Pra Tindakan

a. Melakukan identifikasi masalah dalam pembelajaran Biologi di sekolah pada tahun sebelumnya dengan melihat hasil belajar siswa (hasil ulangan harian siswa)

b. Melakukan observasi kegiatan pembelajaran di kelas. Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui gambaran tentang kondisi Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di kelas X.4 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta

c. Berdiskusi dan membuat rancangan penelitian dengan guru, dosen pembimbing dan rekan mahasiswa

d. Membuat surat perijinan di sekretariat Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (JPMIPA) untuk melakukan penelitian

e. Menyerahkan surat perijinan kepada pihak sekolah untuk melakukan penelitian

2. Siklus I

a. Persiapan (Planning)

Pada Kegiatan Persiapan (Planning), Peneliti melakukan kegiatan- kegiatan sebagai berikut :

1) Menyiapkan materi pembelajaran


(53)

a) Silabus

b) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) c) Lembar Kerja Siswa (LKS)

3) Menyusun instrumen pengumpulan data, antara lain: a) Lembar observasi siswa

b) Lembar kuesioner untuk mengukur minat belajar siswa

4) Merancang dan menyiapkan alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian

5) Melaksanakan simulasi pelaksanaan tindakan b. Pelaksanaan Tindakan (Acting)

Pada kegiatan pelaksanaan tindakan (Acting), peneliti melakukan kegiatan- kegiatan sebagai berikut:

1) Menyiapkan siswa untuk mengikuti pelajaran

2) Guru melakukan apersepsi dan tanya jawab seputar materi yang akan disampaikan

3) Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai

4) Siswa mengerjakan soal Pre-test, kemudian hasil Pre-test dikumpulkan 5) Membagi siswa menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri

dari 4-5 orang dan berdiskusi dengan kelompoknya untuk mengerjakan soal-soal pada Lembar Kerja Siswa (LKS). Soal-soal ini berguna untuk mengukur pemahaman mereka terhadap materi pembelajaran sebelum guru menjelaskan materi


(54)

7) Guru memberikan kesempatan bagi kelompok yang ingin bertanya 8) Guru menjelaskan sedikit materi dan memberi kesimpulan tentang

materi yang diajarkan

9) Mengajak siswa untuk membaca dan memahami panduan praktikum sebagai prosedur pelaksanaan kegiatan praktikum terbimbing

10)Mengajak siswa untuk melakukan kegiatan praktikum sesuai prosedur yang telah dibuat dalam panduan praktikum terbimbing

11)Tiap kelompok mengamati dan menggambar hasil pengamatannya pada Lembar Kerja Siswa (LKS)

12)Mengajak siswa pada tiap kelompok untuk mendiskusikan hasil percobaannya dan menjawab setiap pertanyaan pada Lembar Kerja Siswa (LKS)

13)Memberikan soal Post-test untuk memberikan penilaian terhadap kemampuan siswa dalam pemahaman materi Platyhelminthes.

c. Pengamatan (Observing)

Tahap Pengamatan (Observing), dilakukan bersamaan dengan kegiatan pembelajaran di kelas. Hasil pengamatan akan dicatat pada lembar observasi. Pengamatan dilakukan untuk melihat keaktifan siswa pada saat melakukan praktikum.

d. Refleksi (Reflecting)

Dalam pelaksanaan kegiatan Refleksi (Reflecting), peneliti melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut :


(55)

1) Melakukan evaluasi terhadap proses pembelajaran yang telah dilakukan dan hasil lembar observasi

2) Mengidentifikasi hasil tes dan lembar observasi

3) Memperbaiki rencana pembelajaran yang akan digunakan pada tahap berikutnya (Siklus II)

2. Siklus Kedua

a. Perencanaan (Planning)

Dalam tahap Perencanaan (Planning) siklus kedua, peneliti melaksanakan kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

1) Menyiapkan instrumen pembelajaran, seperti : a) Silabus

b) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

2) Menyiapkan instrumen pengumpulan data yang akan digunakan pada siklus II, antara lain:

a) Soal-soal Pos-test pada ranah kognitif

b) Lembar Kerja Siswa (LKS) pada ranah kognitif c) Lembar observasi siswa pada ranah psikomotor d) Lembar kuesioner siswa

3) Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam pelaksanaan Praktikum


(56)

b. Pelaksanaan Tindakan (Acting)

Dalam tahap Pelaksanaan (Acting), Peneliti melaksanakan kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

1) Menyiapkan siswa untuk mengikuti pelajaran

2) Guru melakukan apersepsi dan tanya jawab seputar materi yang sudah disampaikan pada pertemuan sebelumnya

3) Mengajak siswa untuk melakukan kegiatan praktikum sesuai prosedur yang telah dibuat dalam panduan praktikum

4) Tiap kelompok praktikum mengamati dan menuliskan hasil pengamatannya pada Lembar Kerja Siswa (LKS)

5) Mengajak siswa tiap kelompok untuk mendiskusikan hasil percobaanya dan menjawab setiap pertanyaan pada Lembar Kerja Siswa (LKS) 6) Membagikan soal Post-test untuk memberikan penilaian terhadap

kemampuan siswa dalam pemahaman materi Platyhelminthes

7) Menarik kesimpulan dari pembelajaran yang telah dilakukan

8) Membagikan kuesioner untuk mengukur minat siswa dalam belajar

Platyhelminthes menggunakan metode Praktikum terbimbing c. Pengamatan (Observing)

Pengamatan dilakukan saat siswa melakukan proses pembelajaran di kelas. Sama seperti pada siklus I, hasil pengamatan aktivitas siswa pada saat melakukan praktikum dicatat pada lembar observasi.


(57)

d. Refleksi (Reflecting)

Pada tahap Refleksi (Reflecting), peneliti melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

1) Melakukan penilaian terhadap tindakan yang telah dilakukan seperti proses belajar mengajar, melihat hasil tes siswa (Pre-test dan Post-test), hasil observasi dan kuesioner

2) Mengidentifikasi hasil belajar siswa dan meningkatnya minat dan hasil belajar siswa dalam mempelajari materi Platyhelminthes dengan menggunakan metode Praktikum Terbimbing

G. Teknik Analisis Data

Teknik Analisis Data pada penelitian ini dilakukan dengan metode analisis kualitatif dan metode analisis kuantitatif. Pembahasannya adalah sebagai berikut:

1. Metode Kualitatif

Menurut Arifin (2009), metode analisis kualitatif yaitu penelitian yang dilakukan secara cermat, mendalam dan rinci sehingga dapat mengumpulkan data yang sangat lengkap dan dapat menghasilkan informasi yang menunjukkan kualitas sesuatu. Metode penelitian kualitatif pada penelitian ini digunakan dengan cara peneliti mengambil kesimpulan dari hasil observasi, kuesioner, hasil refleksi guru dan siswa mengenai pembelajaran Biologi dengan menggunakan metode praktikum terbimbing.


(58)

2. Metode Kuantitatif

Metode penelitian kuantitatif adalah penelitian yang dilakukan dengan cara menggambarkan data dalam bentuk angka-angka yang sifatnya kuantitatif. Teknik analisis data kuantitatif diambil dari hasil kuesioner, nilai tes siswa ( Pre-test dan Post-test, serta analisis ketuntasan belajar siswa), dan hasil observasi siswa. Cara-cara menganalisis data secara kuantitatif untuk masing-masing parameter/indikator adalah sebagai berikut:

a. Minat Belajar Siswa

Pada analisis minat belajar siswa, peneliti menggunakan Lembar Kuesioner siswa. Kuesioner adalah sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh orang yang akan diukur (responden). Dengan kuesioner ini, dapat diketahui keadaan atau data diri, pengalaman, pengetahuan, sikap, atau pendapat seseorang. Pada umumnya, tujuan penggunaan kuesioner dalam proses pembelajaran adalah, terutama, untuk memperoleh data mengenai latar belakang peserta didik sebagai salah satu bahan dalam menganalisis tingkah laku dan proses belajar mereka (Putra, 2012).

Dalam menganalisis data yang diperoleh dari hasil kuesioner untuk setiap item pernyataan, langkah-langkah yang dilakukan yaitu dengan memberikan skor pada kuesioner yang telah diisi oleh siswa. Panduan pemberian skor kuesioner adalah sebagai berikut :


(59)

Tabel 3.3 Panduan pemberian skor kuesioner

Alternatif Jawaban

Skor

Pernyataan Positif Pernyataan Negatif

Sangat setuju 4 1

Setuju 3 2

Tidak setuju 2 3

Sangat Tidak Setuju 1 4

Berdasarkan skor yang diperoleh seluruh siswa, skor ini dihitung dalam bentuk persentase setiap item pernyataan dan selanjutnya dikategorikan ke dalam setiap aspek yang diamati.

Cara untuk menghitung kuesioner dalam bentuk persentase jawaban yang muncul setiap item pernyataan adalah sebagai berikut :

Persentase =∑

100

Selanjutnya skor untuk tiap item pernyataan tersebut dikategorikan berdasarkan aspek yang diamati. Cara yang digunakan adalah :

Tabel 3. 4 Cara analisis kuesioner untuk mengukur minat siswa

No Kode Siswa Pernyataan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 001 2 002 3 003 dst dst


(60)

No Kode Siswa Pernyataan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Persentase Kriteria

Interprestasi dilakukan dengan pertimbangan berikut :

81 - 100 % : sangat baik 61 - 80 % : baik

41 % - 60 % : cukup 21 - 40 % : kurang 0% - 20 % : sangat kurang

Selain menganalisis minat belajar siswa untuk setiap item pernyataan, peneliti juga menganalisis minat belajar siswa untuk setiap individu (setiap siswa). Langkah-langkah yang dilakukan yaitu dengan cara mencari persentase individu dengan rumus sebagai berikut:

% individu = 100%

Setelah mengetahui prosetase individu, selanjutnya peneliti menganalisis minat secara klasikal dengan rumus sebaai berikut:


(61)

b. Hasil Belajar Ranah Kognitif 1) Pre-test

Kegiatan Pre-test dilakukan guru pada setiap akan memulai penyajian materi baru. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi taraf pengetahuan siswa mengenai bahan yang akan disajikan. Evaluasi seperti ini berlangsung singkat dan sering tidak memerlukan instrumen tertulis (Syah, 2002).

Soal pada Pre-test terdiri dari 20 soal Pilihan Ganda. Cara pemberian skor nya adalah :

Skor 1, jika memilih satu jawaban benar

Skor 0, jika jawaban salah atau tidak memberikan jawaban

Sedangkan cara penilaianya adalah sebagai berikut :

S = R

Keterangan :

S adalah Skor yang diperoleh

R adalah jawaban yang benar sesuai dengan kunci jawaban

Nilai akhir = X 100

Cara mencari rata-rata nilai adalah sebagai berikut: Nilai rata-rata =


(62)

Analisa Ketuntasan

Nilai yang diperoleh dari tes kemudian dibandingkan dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 75. Jika nilai siswa < 75, maka siswa dikatakan tidak tuntas, dan apabila nilai siswa ≥ 75, maka siswa dikatakan tuntas. Rumus yang digunakan untuk mencari ketuntasan klasikal adalah sebagai berikut:

Ketuntasan klasikal = 100%

2) Post-test

Post-test adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan guru pada setiap akhir penyajian materi. Tujuannya adalah untuk mengetahui taraf penguasaan siswa atas materi yang telah diajarkan. Evaluasi ini juga berlangsung singkat dan cukup dengan menggunakan instrumen sederhana yang berisi item-item yang jumlahnya terbatas (Syah, 2002).

Soal pada Post-test Siklus I terdiri dari 10 soal uraian. Cara pemberian skor nya adalah :

Skor 2, jika uraian jawaban benar atau mendekati benar

Skor 1, jika jawaban mendekati benar


(63)

Sedangkan cara penilaianya adalah sebagai berikut :

S = R

Keterangan :

S adalah Skor yang diperoleh

R adalah jawaban yang benar sesuai dengan kunci jawaban

Nilai akhir = X 100

Soal pada Post-test siklus II terdiri dari 20 soal Pilihan Ganda. Cara pemberian skor nya adalah :

Skor 1, jika memilih satu jawaban benar

Skor 0, jika jawaban salah atau tidak memberikan jawaban

Sedangkan cara penilaianya adalah sebagai berikut :

S = R

Keterangan :

S adalah Skor yang diperoleh

R adalah jawaban yang benar sesuai dengan kunci jawaban


(64)

Cara mencari rata-rata nilai adalah sebagai berikut:

Nilai rata-rata =

Analisa Ketuntasan

Nilai yang diperoleh dari tes kemudian dibandingkan dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 75. Jika nilai siswa < 75, maka siswa dikatakan tidak tuntas, dan apabila nilai siswa ≥ 75, maka siswa dikatakan tuntas. Rumus yang digunakan untuk mencari ketuntasan klasikal adalah sebagai berikut:

Ketuntasan klasikal = 100%

c. Hasil Belajar Siswa Ranah Psikomotor

Pada analisis hasil belajar siswa ranah psikomotor, peneliti menggunakan Lembar Observasi siswa. Observasi digunakan untuk mengukur atau menilai hasil dan proses belajar misalnya tingkah laku siswa pada waktu belajar, kegiatan diskusi siswa, partisipasi siswa dalam simulasi, dan penggunaan alat peraga pada waktu mengajar. Melalui pengamatan dapat diketahui bagaimana sikap dan perilaku siswa, kegiatan yang dilakukannya, tingkat partisipasi dalam suatu kegiatan, proses kegiatan yang dilakukannya, kemampuan bahkan hasil yang diperoleh dari kegiatannya (Sudjana, 2010).


(65)

Dalam menganalisis data yang diperoleh dari hasil observasi, langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Pemberian Skor

b. Lembar observasi yang telah diisi oleh observer , kemudian diberi skor dengan panduan skor sebagai berikut :

Tabel 3.5 Panduan pemberian skor hasil belajar siswa ranah psikomotor

Alternatif Jawaban Skor

Sangat Baik 4

Baik 3

Cukup Baik 2

Kurang 1

Nilai yang diperoleh siswa dalam lembar observasi di atas adalah :

=

X100

Jika nilai yang dihasilkan dari tiap siswa sudah dikonversi ke dalam skala 100, maka selanjutnya seluruh nilai tersebut dihitung rata-ratanya. Perhitunganya adalah :

Rata-rata nilai =

Selanjutnya skor untuk tiap item pernyataan tersebut dikategorikan berdasarkan aspek yang diamati. Cara yang digunakan adalah :


(66)

Tabel 3.6 Cara analisis observasi untuk mengukur hasil belajar ranah psikomotor

No Kelompok Aspek yang diamati

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 01

2 01

3 03

dst dst Jumlah

Interprestasi terhadap nilai yang dihasilkan dari observasi tersebut, dilakukan berdasarkan parameter berikut :

85 - 100 : Sangat Baik 70 - 84 : Baik

55 - 69 : Cukup 40 - 54 : Kurang

< 40 : Sangat Kurang

Selain menganalisis hasil belajar siswa ranah psikomotor untuk setiap item pernyataan, peneliti juga menganalisis hasil belajar siswa ranah psikomotor untuk setiap individu (setiap siswa).

Langkah-langkah yang dilakukan yaitu dengan cara mencari persentase individu dengan rumus sebagai berikut:


(67)

Setelah mengetahui prosetase individu, selanjutnya peneliti menganalisis minat secara klasikal dengan rumus sebaai berikut:

Ketuntasan Klasikal =∑ X 100%

H. Personalia Penelitian

Agar penelitian ini dapat berjalan dengan lancar, perlu dibantu adanya personalia penelitian. Penelitian ini dibantu oleh beberapa pihak, yaitu :

1. Ibu Anastasia Ratna D, S.Pd : Sebagai Pengajar 2. Endri Ratna Utami : Sebagai Observer I 3. Dyah Ratna Wijayanti : Sebagai Observer II

Dwi Apriani : Sebagai Observer III dan Sie Dokumentasi

5. Ryka Indriyani : Sebagai Observer IV dan Sie Dokumentasi


(68)

45

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di kelas X.4 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta. Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas X.4 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta yang berjumlah 36 siswa yang terdiri dari 24 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Siklus pertama dilaksanakan pada tanggal 23 April 2013, dan 25 April 2013. Siklus kedua dilaksanakan pada tanggal 2 Mei 2013. Deskripsi tindakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Pra Tindakan

Sebelum pelaksanaaan siklus pertama, peneliti melakukan kegiatan observasi. Observasi dilaksanakan pada hari Kamis, 21 Februari 2013 pada saat pelajaran Biologi jam pelajaran ke-3 dan ke-4. Observasi dilaksanakan untuk mengetahui kondisi kelas X.4 pada saat proses pembelajaran Biologi. Setelah mengetahui kondisi kelas, peneliti mencoba menerapkan metode praktikum terbimbing pada materi Platyhelminthes yang dilaksanakan pada Siklus I.


(69)

2. Siklus I

a. Perencanaan Tindakan Siklus I (Planning)

Sebelum pelaksanaan tindakan, peneliti melakukan perencanaan tindakan (planning). Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan pada perencanaan tindakan siklus I yaitu sebagai berikut:

1) Menyusun instrumen pembelajaran seperti Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran, dan Lembar Kerja Siswa (LKS), yang digunakan untuk membantu siswa dalam mempelajari materi yang dilaksanakan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan serta menggambar hasil pengamatan pada Lembar Kerja Siswa (LKS) tersebut

2) Menyusun soal-soal tes akhir (Post-test) yang digunakan untuk mengukur hasil belajar ranah kognitif siswa. Soal-soal tes akhir ( Post-test) pada siklus ini berupa 10 soal uraian

3) Menyusun instrumen pengumpulan data seperti lembar kuesioner yang digunakan untuk mengukur minat belajar siswa, dan lembar observasi yang digunakan untuk mengukur hasil belajar ranah psikomotor yang dilihat dari tingkah laku siswa

4) Melakukan koordinasi dengan guru mata pelajaran Biologi kelas X.4 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta untuk persiapan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)


(70)

5) Melakukan simulasi tindakan yang berfungsi agar proses pembelajaran dapat dilakukan dengan baik sesuai rencana

b. Pelaksanaan Siklus I (Acting)

Setelah melakukan perencanaan, peneliti melakukan kegiatan pelaksanaan sekaligus pengamatan pada siklus I. Kegiatan pelaksanaan sekaligus pengamatan pada Siklus I dilaksanakan untuk 2 kali pertemuan.

1) Pertemuan I

Pertemuan yang pertama pada siklus pertama dilaksanakan pada hari Selasa, 23 April 2013 pada jam pelajaran pertama dan kedua, yaitu pada pukul 07.00-08.30 WIB. Sebelum pelajaran dimulai, yaitu pada pukul 06.45-07.00 diadakan doa bersama di dalam kelas masing-masing. Jumlah siswa yang hadir pada pertemuan ini yaitu 30 siswa. Pada pertemuan ini guru bertindak sebagai pengajar dan peneliti bertindak sebagai observer.

Materi yang dibahas pada siklus pertama pertemuan pertama ini yaitu membahas tentang Platyhelminthes secara umum. Tujuan pada pembelajaran ini antara lain yaitu siswa dapat menjelaskan pengertian Platyhelminthes, menjelaskan ciri umum Platyhelminthes, menyebutkan masing-masing contoh hewan dari kelas Platyhelminthes, membandingkan contoh-contoh masing-masing hewan dari kelas Platyhelminthes, ciri-ciri dan peranannya bagi kehidupan manusia, berdasarkan studi literatur dan diskusi kelompok yang dilakukan oleh siswa.


(71)

a) Kegiatan Awal Pembelajaran

Kegiatan yang dilakukan pertama kali pada pertemuan ini yaitu guru masuk kelas dan mengecek kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran. Setelah itu, guru melakukan apersepsi dengan cara guru menampilkan gambar Planaria (salah satu contoh hewan dari kelas Platyhelminthes)

melalui media Power Point, dan melaksanakan kegiatan tanya jawab tentang ciri-ciri Planaria dan seputar materi yang akan disampaikan, kemudian guru menyampaikan tujuan pelajaran/indikator yang akan dicapai. Suasana kelas terlihat tenang dan siswa memperhatikan guru dalam penyampaian tujuan pelajaran/indikator.

Gambar 4.1 Penyampaian indikator pembelajaran oleh guru

Setelah itu, guru memberikan soal-soal Pre-test kepada siswa dan siswa mengerjakan soal-soal Pre-test dalam waktu 15 menit untuk 20 nomor


(72)

soal pilihan ganda. Seluruh siswa mengerjakan soal-soal Pre-test dengan tertib, dan suasana kelas yang tenang.

Gambar 4.2 Siswa mengerjakan soal-soal Pre-test

b) Kegiatan Inti Pembelajaran

Pada kegiatan inti pembelajaran, guru mengkondisikan siswa untuk duduk dalam kelompok. Satu kelompok terdiri dari 4-5 siswa dari jumlah 30 siswa yang hadir. Pembagian kelompok berdasarkan tempat duduk siswa yang berdekatan. Bersamaan dengan itu, peneliti dan observer membagikan

number tag sesuai nomor urut presensi siswa, yang bertujuan untuk memudahkan observer dalam mengamati tingkah laku siswa pada saat mengikuti kegiatan diskusi. Pada kegiatan ini, peneliti membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS) dan siswa mengerjakan soal-soal pada Lembar Kerja


(73)

Siswa (LKS) dalam waktu kurang lebih 15 menit. Siswa bertugas untuk menjelaskan ciri-ciri umum Platyhelminthes, menyebutkan masing-masing contoh hewan dari kelas Platyhelminthes, membandingkan contoh-contoh masing-masing hewan dari kelas Platyhelminthes, ciri-ciri dan peranannya bagi kehidupan manusia, berdasarkan studi literatur dan diskusi kelompok yang dilakukan oleh siswa. Studi literatur dilakukan dengan cara siswa mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan melihat dan mencari referensi jawaban pada buku paket Biologi yang mereka miliki, dan melalui sumber informasi dari guru dan peneliti. Peneliti mengecek jawaban siswa dengan melakukan pendekatan pada setiap kelompok, dan menanyakan kesulitan siswa dalam menjawab setiap pertanyaan dan mengarahkan siswa untuk menjawab pertanyaan dengan benar dan seberapa banyak jawaban yang mereka temukan.

Pada saat siswa mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS) secara berkelompok, suasana kelas menjadi sedikit ramai, karena setiap siswa saling mengemukakan gagasan dan pendapat mereka masing-masing untuk menjawab masing-masing soal yang telah disediakan. Siswa mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan penuh tanggung jawab dan melakukan kerja sama antar anggota kelompok dengan baik.


(74)

Gambar 4.3 Siswa duduk berkelompok dan mengerjakan LKS

Setelah itu, salah satu siswa dari masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi yang dilakukan, secara bergantian. Waktu yang diberikan untuk presentasi selama kurang lebih 10 menit. Setelah presentasi berakhir, guru memberikan kesempatan bagi kelompok yang ingin bertanya.


(1)

201 Lampiran 36

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(2)

(3)

203 Lampiran 37

ANALISIS MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA

Nama Sekolah : SMA Pangudi Luhur Yogyakarta Kelas : X.4

Tahun Pelajaran : 2012/2013

No Kode Siswa Minat belajar siswa Hasil belajar siswa ranah kognitif pada siklus I Hasil belajar siswa ranah kognitif pada siklus II Hasil belajar siswa ranah psikomotor pada siklus I

Hasil belajar siswa ranah psikomotor pada siklus

II

1 001 90 50 70 62,5 82,5

2 002 75 80 65 72,5 75

3 003 95 35 75 80 82,5

4 004 85 62 80 82,5 52,5

5 005 92,5 75 80 80 82,5

6 006 82,5 60 80 82,5 75

7 007 100 65 80 80 82,5

8 008 95 60 70 72,5 75

9 009 95 65 75 62,5 82,5

10 010 82,5 85 70 72,5 75

11 011 90 65 75 80 82,5

12 012 82,5 75 70 72,5 52,5

13 013 72,5 25 80 82,5 75

14 014 95 65 65 62,5 82,5

15 015 85 65 75 82,5 52,5

16 016 - - - - -

17 017 80 85 65 75 52,5

18 018 - 50 - - -

19 019 75 80 55 82,5 55

20 020 77,5 70 60 82,5 55

21 021 82,5 80 70 72,5 75

22 022 85 80 55 82,5 55

23 023 85 85 70 75 52,5

24 024 85 75 70 72,5 75

25 025 - - - - -

26 026 82,5 80 60 82,5 55

27 027 - - - - -

28 028 80 80 75 75 52,5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(4)

31 031 82,5 60 75 80 82,5

32 032 80 60 70 82,5 52,5

33 033 82,5 50 65 62,5 82,5

34 034 72,5 80 70 75 52,5

35 035 65 65 65 72,5 75


(5)

205 Lampiran 38

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(6)

Dokumen yang terkait

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match dalam meningkatkan minat dan hasil belajar siswa kelas X 3 SMA Pangudi Luhur pada materi Protista.

1 2 245

Penerapan metode picture and picture untuk meningkatkan hasil belajar dan motivasi siswa pada materi biologi vertebrata kelas X SMA GAMA Yogyakarta.

0 0 208

Meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu Kabupaten Bantul pada materi animalia melalui metode Joyful Learning.

1 1 201

Pengaruh penerapan metode praktikum terbimbing pada materi platyhelminthes terhadap minat dan hasil belajar biologi siswa di kelas X.4 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta.

0 2 231

Penerapan model pembelajaran kooperatif Tipe Numbered Head Together pada materi archaebacteria dan eubacteria dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas X-2 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta.

1 7 170

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan metode TAI (Team Assisted Individualization) dalam meningkatkan minat dan hasil belajar siswa kelas X1 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta pada materi dunia tumbuhan.

0 0 2

Penerapan pembelajaran kooperatif dengan Think Pair Share untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar pada materi rantai makanan siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tahun 2011/2012.

0 1 162

Peningkatan pemahaman materi pengukuran dengan metode pembelajaran jigsaw II pada siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Yogyakarta.

0 1 193

Meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu Kabupaten Bantul pada materi animalia melalui metode Joyful Learning

0 6 199

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan metode TAI (Team Assisted Individualization) dalam meningkatkan minat dan hasil belajar siswa kelas X1 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta pada materi dunia tumbuhan

1 26 228