Penyusunan dan Analisis Instrumen Langkah Penyusunan Instrumen

7. Penyusunan dan Analisis Instrumen

Tujuan penilaian adalah untuk mengetahui apakah siswa telah atau belum menguasai suatu kompetensi dasar tertentu. Penilaian juga bertujuan untuk: a. Mengetahui tingkat pencapaian kompetensi siswa. b. Mengukur pertumbuhan dan perkembangan siswa. c. Mendiagnosis kesulitan belajar siswa. d. Mengetahui hasil pembelajaran. e. Mengetahui pencapaian kurikulum. f. Mendorong siswa belajar. g. Mendorong guru agar mengajar dengan lebih baik.

8. Langkah Penyusunan Instrumen

Langkah awal dalam mengembangkan instrumen adalah menetapkan spesifikasi, yaitu berisi uraian yang menunjukkan keseluruhan karakteristik yang harus dimiliki suatu instrumen. Penyususnan spesifikasi instrumen mencakup kegiatan sebagai berikut: a. Menentukan tujuan b. Menyusun kisi-kisi c. Memilih bentuk instrumen d. Menentukan panjang instrumen PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Kisi-kisi berupa matriks yang berisi spesifikasi instrument yang akan dibuat. Kisi-kisi ini merupakan acuan bagi penyusun instrumen, sehingga siapapun yang menyusunnya akan menghasilkan isi dan tingkat kesulitan yang relatif sama. Matriks kisi-kisi tes terdiri dari dua jalur, yaitu kolom dan baris. Pemilihan bentuk instrumen akan ditentukan oleh tujuan, jumlah peserta, waktu yang tersedia untuk memeriksa, cakupan materi, dan karakteristik mata pelajaran yang diujikan. Bentuk pilihan ganda misalnya, sangat tepat digunakan apabila jumlah peserta banyak, waktu koreksi singkat, dan cakupan materi yang diujikan banyak. Bentuk instrumen yang digunakan sebaiknya bervariasi seperti pilihan ganda, uraian objektif, uraian bebas, menjodohkan, jawaban singkat, benar salah, untuk kerja performans, dan portofolio. Dengan cara ini diharapkan agar diperoleh data yang akurat tentang pencapaian belajar siswa. Panjang instrumen ditentukan oleh waktu yang tersedia dengan memperhatikan bahan dan tingkat kelelahan peserta tes. Pada umumnya ulangan dalam bentuk tes membutuhkan waktu 60 sampai 90 menit. Sedangkan ulangan dalam bentuk nontes dan praktik bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Penentuan panjang tes dan nontes dapat ditentukan berdasatkan pengalaman guru. Pada umumnya, setiap butir tes pilihan ganda memerlukan waktu pengerjaan sekitar 1 sampai 3 menit, tergantung pada tingkat kesulitan soal. Untuk tes bentuk uraian, lama tes ditentukan berdasarkan pada kompleksitas jawaban yang dituntut. Untuk mengatasi agar PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI jawaban soal tidak terlalu panjang, sebaiknya jawaban dibatasi dengan beberapa kalimat atau beberapa baris. Analisis Instrumen Suatu instrumen hendaknya dianalisis dulu sebelum digunakan. Ada dua model analisis yang dapat dilakukan, yaitu analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif adalah analisis yang dilakukan oleh teman sejawat dalam rumpun keahlian yang sama. Tujuannya adalah untuk menilai materi, konstruksi, dan apakah bahasa yang digunakan sudah memenuhi pedoman dan bisa dipahami siswa. Analisis kuantitatif dilakukan dengan cara mengujicobakan instrumen yang telah dianalisis secara kualitatif kepada sejumlah siswa yang memiliki karakteristik sama dengan siswa yang akan diuji dengan instrumen tersebut. Jawaban hasil uji coba itu lalu dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan teknik yang ada. Hasil ujicoba bertujuan untuk melihat karakteristik instrumen seperti indeks kepekaan atau kesensitipan instrumen, yaitu dengan cara membagi jumlah siswa yang menjawab benar dengan jumlah peserta tes. Untuk mengetahui efektivitas proses pembelajaran dapat dilakukan dengan cara melihat karakteristik nutir instrumen dengan mengikuti acuan kriteria yang tercermin dari besarnya harga indeks sensitivitas. Hal ini dapat diketahui ketika dilakukan tes awal atau pretest dan tes setelah pembelajaran atau posttest. Indeks sensitivitas butir instrumen memiliki interval -1 sampai PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dengan 1. Indeks sensitivitas suatu butir soal Is ujian formatif adalah sebagai berikut: Is = RA = Banyaknya siswa yang berhasil mengerjakan suatu butir instrumen sesudah proses pembelajaran. RB = Banyaknya siswa yang telah berhasil mengerjakan suatu burtir instrument sebelum proses pembelajaran. T = Banyaknya siswa yang mengikuti ujian. Jika tingkat ada tes awal, maka indeks sensitivitas dapat dilihat dari besarnya tingkat pencapaiannya berdasarkan hasil tes akhir. Jika tingkat pencapaian suatu butir instrumen kecil banyak siswa yang gagal maka proses pembelajaran tidak efektif. Namun demikian, seperti telah dikemukakan diatas, harus diperhatikan pula bagaiamana kualitas butir tersebut secara kualitatif. Jika hasil analisis secara kualitatif sudah memenuhi syarat, dapat diartikan bahwa rendahnya indeks kesukaran menunjukkan tidak efektifnya proses pembelajaran.

9. Format Silabus

Dokumen yang terkait

Pengembangan Hand Out kimia sebagai bahan ajar kimia untuk SMA/MA Kelas X Semester 2 Berdasarkan Kurikulum Tingkat satuan pendidikan

0 17 107

PENGEMBANGAN DAN STANDARISASI BUKU PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA SMA KELAS XI SEMESTER GANJIL BERDASARKAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN.

0 2 13

ANALISIS DAN STANDARISASI BUKU PELAJARAN KIMIA SMA KELAS XI SEMESTER 1 BERDASARKAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN.

0 1 15

PENGEMBANGAN BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA SMA KELAS XI SEMESTER GANJIL BERDASARKAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP).

0 2 20

5pendampingan pengembangan silabus dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan untuk guru

0 0 1

PENGEMBANGAN SILABUS DAN MATERI MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA BERDASARKAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN UNTUK KELAS X SEMESTER 2 SMA NEGERI 1 TARAKAN KALIMANTAN TIMUR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sa

0 8 241

PENGEMBANGAN SILABUS DAN MATERI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA UNTUK SISWA KELAS I SMK SANJAYA PAKEM, YOGYAKARTA, BERDASARKAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

0 0 116

Pengembangan silabus dan materi pembelajaran menyimak kritis dengan media rekaman berdasarkan kurikulum tingkat satuan pendidikan untuk siswa kelas X semester I SMA Negeri 2 Sleman Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 - USD Repository

0 1 213

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA KELAS X SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

0 0 231

PENGEMBANGAN SILABUS DAN RPP MATA PELAJARAN EKONOMI BERDASARKAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN UNTUK KELAS X SEMESTER 1 SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA

0 2 227