Rangkuman f teknik audio video penerapan rangkaian elektronika

72 2. Menerapkan konsep tahanan dalam dinamis dalam rangkaian sumber tegangan 3. Menerapkan konsep sumber arus konstan 4. Menerapkan konsep tahanan dalam sumber arus 5. Menerapkan konsep penstabil tegangan 6. Menentukan parameter penstabilan pada rangkaian penstabil tegangan 7. Menerapkan rangkaian penstabil tegangan dengan dioda zener 8. Menerapkan rangkaian penstabil tegangan paralel dengan transistor 9. Menerapkan rangkaian penstabil tegangan paralel dengan opamp 10. Menerapkan rangkaian penstabil tegangan seri dengan transistor 11. Menerapkan rangkaian penstabil tegangan dengan rangkaian pembanding 12. Menerapkan rangkaian penstabil tegangan dengan Op-Amp 13. Menerapkan rangkaian sumber arus konstan dengan transistor 14. Menerapkan rangkaian sumber arus konstan dengan FET 15. Menerapkan rangkaian sumber arus konstan dengan Operational Amplifier

2. Tindak Lanjut

a. Buat rencana pengembangan dan implementasi praktikum sesuai standar di lingkungan laboratorium kerja anda. b. Gambarkan suatu situasi atau isu di dalam laboratorium anda yang mungkin dapat anda ubah atau tingkatkan dengan mengimplementasikan sebuah rencana tindak lanjut. c. Apakah judul rencana tindak lanjut anda? d. Apakah manfaathasil dari rencana aksi tindak lanjut anda tersebut? e. Uraikan bagaimana rencana tindak lanjut anda memenuhi kriteria SMART spesifik, dapat diukur, dapat dicapai, relevan, rentangketepatan waktu. 73 Kegiatan Pembelajaran 3 : Pembangkit Gelombang Sinusioda

A. Tujuan

Setelah menyelesaikan materi pembelajaran ini, peserta diharapkan dapat menguji rangkaian pembangkit gelombang sinusioda sesuai prosedur dengan benar.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

Setelah menyelesaikan materi pembelajaran ini, peserta diharapkan dapat: 1. menjelaskan proses umpan balik feedback, 2. menjelaskan dasar-dasar osilator, 3. menjelaskan prinsip kerja rangkaian LC, 4. menguji rangkaian osilator Armstrong Meissner, 5. menguji rangkaian osilator Hartley, 6. menguji rangkaian osilator Colpitts, 7. menguji rangkaian osilator Kristal, 8. menguji rangkaian osilator Pierce, 9. menguji rangkaian osilator Ralaksasi, 10. menjelaskan prinsip kerja rangkaian RC, 11. menguji rangkaian osilator UJT, 12. menguji rangkaian Astable Multivibrator, 13. menguji rangkaian monostable multivibrator, 14. menguji rangkaian Bistable multivibrator, 15. menguji rangkaian IC Pembangkit Gelombang, 16. menguji rangkaian Astable Multivibrator dengan IC, 17. menguji rangkaian osilator Geseran Fasa, 18. menguji rangkaian osilator Jembatan Wien, 74

C. Uraian Materi

Banyak sistem elektronik menggunakan rangkaian yang mengubah energi DC menjadi berbagai bentuk AC yang bermanfaat. Osilator, generator, bell elektronika termasuk kelompok rangkaian ini. Pada penerima radio misalnya, sinyal DC diubah menjadi sinyal AC frekuensi-tinggi. Osilator juga digunakan untuk menghasilkan sinyal horizontal dan vertikal untuk mengontrol berkas elektron pada pesawat TV. Masih banyak lagi penerapan rangkaian ini pada sistem lain seperti kalkulator, komputer dan transmiter RF. Kita dapat mengelompokkan osilator berdasarkan metode pengoperasiannya menjadi dua kelompok, yaitu osilator umpan balik dan osilator relaksasi. Masing-masing kelompok memiliki keistimewaan tersendiri. Pada osilator umpan balik, sebagian daya keluaran diumpan balik ke masukan yang misalnya dengan menggunakan rangkaian LC. Osilator biasanya dioperasikan pada frekuensi tertentu. Osilator gelombang sinus biasanya termasuk kelompok osilator ini dengan frekuensi operasi dari beberapa Hz sampai Mega Hz. Osilator umpan balik banyak digunakan pada rangkaian penerima radio dan TV dan pada transmiter. Osilator relaksasi merespon piranti elektronik dimana akan bekerja pada selang waktu tertentu kemudian mati untuk periode waktu tertentu. Kondisi pengoperasian ini berulang secara mandiri dan kontinyu. Osilator ini biasanya merespon proses pemuatan dan pengosongan jaringan RC atau RL. Osilator ini biasanya membangkitkan sinyal gelombang kotak atau segitiga. Aplikasi osilator ini diantaranya pada generator penyapu horizontal dan vertikal pada penerima TV. Osilator relaksasi dapat merespon aplikasi frekuensi-rendah dengan sangat baik.

1. Umpan Balik Feedback

75 Gambar 3.1. Proses umpan balik pada sistim audio Kita sering melihat contoh terjadinya umpan balik pada sistem-suara yang digunakan pada suatu pertemuan, jika mikropon terletak terlalu dekat dengan speaker, maka sering terjadi proses umpan balik dimana suara dari speaker terambil kembali oleh mikropon diteruskan ke amplifier menghasilkan dengung. Gambar 3.1 memperlihatkan proses terjadinya umpan balik dimaksud. Kondisi ini dikenal dengan umpan balik mekanik. Terjadinya umpan balik pada sistem ini sangat tidak diharapkan, namun sistem umpan balik pada osilator sangat diperlukan agar terjadi osilasi secara kontinyu.

2. Dasar-dasar Osilator

Sebelum masuk pada masalah osilator untuk mempermudah pemahaman ilustrasi dapat dilihat pada ke 4 buah gambar yang ada di bawah. Pada Gambar 3.2 tersebut ada dua blok utama yaitu sebuah penguat yang antara tegangan input dan outputnya pergeseran fasa 0 o dan penguatan tegangan sebesar Av =1 kali Dibagian umpan balik dengan faktor redaman k=13 artinya ada sebesar 13 tegangan output yang diumpan balikkan ke input, dari gambar tersebut dapat dilihat lama kelamaan tegangan output yang dikeluarkan makin lama makin kecil dan akhirnya habis, kalau kita perhatikan dua variabel tadi antara Vu dan k jika kita kalikan 1 x 13 = 13 hasilnya kurang dari 1.