Dimensi Rangkaian Penstabil Tegangan Dioda Zener

42 BZX 83 C 6V 8    B  Silikon Z  Zener Diode X  Type Industri 83  Nomer Registrasi Toleransi C  5 Tegangan Zener 6,8V

f. Koefisien Temperatur Dioda Zener

Ada dua macam pengaruh akibat tegangan patah diode zener: Pada diode zener dengan tegangan patah V Z  6Volt terdapat pengaruh yang diakibatkan dari efek tegangan patah diode zener itu sendiri. Bila temperatur naik menyebabkan emisi medan menguat, sehingga disini arus patah dari diode zener akan berusaha menaikan temperatur dan akibatnya tegangan zener V Z menurun. Untuk semua jenis diode zener yang mempunyai tegangan patah V Z  6V mempunyai koefisien temperatur negatif NTC. Sedangkan untuk diode zener dengan tegangan patah V Z  6Volt terdapat pengaruh yang sebaliknya akibat dari efek tegangan patah internal diode zener itu sendiri. Pada kenaikan temperatur yang besar diperlukan tegangan balik yang besar pula. Vz Gambar 2.6. Kurva dioda terhadap perubahan temperatur Untuk itu bila temperatur naik arus patah dari diode zener akan berusaha menaikan temperatur pula dan akibatnya tegangan zener V Z naik . Untuk semua jenis diode zener yang mempunyai tegangan patah V Z  6Volt mempunyai koefisien temperatur positif PTC. 43 Gambar 2.6 memperlihatkan karakteristik dioda terhadap pengaruh perubahan temperatur. Terlihat dari kurva dua daerah yang mempunyai koefisien temperatur berbeda, yaitu daerah dimana dioda zener mempunyai koefisien temperatur positif PTC dan koefisien temperatur negatif NTC, terdapat daerah yang terletak diantara tegangan zener V Z = 5V dan V Z = 6V yaitu diode zener yang mempunyai tegangan V Z = 5,6 V. Dimana diode zener ini mempunyai sifat yang relatif tidak tergantung oleh kenaikanperubahan temperatur, karena alasan tersebut diode zener ini kebanyakan diaplikasikan untuk keperluan tegangan acuanreferensi seperti contoh yang diperlihatkan pada Gambar 2.7. Gambar 2.7. Beberapa contoh tegangan referensi

8. Penstabil Tegangan Paralel Dengan Transistor

Seperti yang diperlihatkan Gambar 2.8, bahwa tegangan keluaran V 2 ditentukan oleh penjumlahan tegangan diode zener V Z dan tegangan basis emitor transistor TR 1 , dan lewat arus zener I Z besarnya arus basis I B1 dari transistor TR 1 ditentukan. Prinsip kerja rangkaian adalah sama seperti rangkaian penstabil pada umumnya, hanya letak perbedaanya adalah, disini arus keluaran yang menjadi objek untuk distabilkan atau ditetapkan konstan. Gambar 2.8. Penstabil tegangan paralel

a. Prinsip kerja rangkaian: