Prinsip kerja rangkaian: Penstabil Tegangan Paralel Dengan Transistor

47 ditentukan oleh tegangan emitor basis V EB dari transistor TR 2 dan tegangan referensi diode zener. Selain itu penerapan untuk daya yang relatif besar kira kira sampai 30W rangkaian ini sangat dimungkinkan. Gambar 2.9. Penstabil tegangan paralel dengan pasangan darlington

g. Kerugian dan Keuntungan Penstabil Tegangan Paralel

Kerugian: Untuk tuntutan dan tujuan yang memerlukan kepresisian rangkaian ini belumtidak mungkin untuk diterapkan, karena belum adanya kompensasi temperatur atau penstabilan titik kerja pada tegangan basis emitor V BE dan akhirnya menyebabkan tegangan keluaran menjadi tidak stabil. Keuntungan: Rangkaian ini lebih cocok untuk pengaturan yang memerlukan kecepatan tinggi, dengan beban pulsabeban tersaklar maka rangkaian tersebut akan dapat menghasilkan tegangan keluaran relatif stabil.

1. Penstabil tegangan paralel dengan opamp.

Keuntungan dan tujuan yang paling utama dari rangkaian yang diperlihatkan pada Gambar 2.10. adalah untuk mengeliminirmengurangi pengaruh tegangan basis emitor V BE terhadap kestabilan tegangan keluaran V 2 , dimana kelemahan ini ada pada rangkaian Gambar 2.8 dan Gambar 2.9. Gambar 2.10. Penstabil tegangan paralel dengan opamp Sebagai tegangan referensi digunakan diode zener dan dikombinasi dengan sebuah silikon dioda, yang mana tujuannya adalah untuk meniadakan tingkat 48 ketergantungan terhadap pengaruh temperatur, sehingga benar-benar didapatkan tegangan referensi yang stabil. Tahanan R 1 berfungsi untuk menetapkan titik kerja diode zener, sehingga dengan tahanan R 1 arus referensi dari diode zener dapat dibatasi dan ditentukan pada daerah yang benar. Agar tidak banyak disipasi daya yang besar pada tingkat masukan, maka untuk menentukan arus referensi dari diode zener cukup dipilih arus zener minimumnya saja I Zmin , pada umumnya Izmin dipilih kira kira 5mA. Besarnya tegangan keluaran V 2 ditentukan oleh besarnya tegangan referensi V ref , dan pembagi tegangan dari tahanan R 2 dan R 3 . 3 3 2 ref 2 R R R . V V   Sebagai contoh sebuah typical dari tegangan referensi diode V ref adalah BZY 5V6 . Transistor TR 1 berfungsi sebagai penguat arus, karena tegangan keluaran dari operational amplifier besarnya arus basis belum mencukupi untuk mendorong transistor TR 2 TR 1 , TR 2 terhubung secara Darlington. Meskipun rangkaian ini mempunyai tingkat kestabilan yang baik, namun secara praktis sangat sedikit untuk diterapkan, karena rangkaian tersebut mempunyai kelemahan untuk semua yang menerapkan penstabil jenis paralel, bahwa disipasi daya maksimum terjadi justru pada saat tanpa beban. Dan untuk mengatasi masalah tersebut pada umumnya penstabil tegangan seri menjadi pilihan yang terbaik.

2. Penstabil tegangan seri dengan transistor

Pada Gambar 2.11. menunjukkan bahwa tahanan seri R s dapat dianalogikan sebagai pengaturan tegangan keluaran secara elektronik dan tahanan tersebut bisa diganti dengan sebuah transistor TR 1 seperti yang ditunjukan pada Gambar 2.11. Melalui arus basis tahanan seri R S dapat dikendalikan dan besarnya tegangan keluaran Va sangat ditentukan oleh tegangan referensi diode zener V z .