Latar belakang f teknik audio video penerapan rangkaian elektronika

5 Kegiatan Pembelajaran 1 : Komponen Sensor dan Transduser

A. Tujuan

Setelah menyelesaikan kegiatan pembelajaran ini, peserta diharapkan dapat membedakan komponen sensor dan transduser pada rangkaian elektronika sesuai jenis dan fungsinya dengan benar.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

Setelah menyelesaikan materi pembelajaran ini, peserta diharapkan dapat: 1. mendefinisikan pengertian sensor dan transduser, 2. menentukan persyaratan umum sensor dan transduser, 3. membedakan jenis sensor dan transduser, 4. membedakan klasifikasi sensor dan transduser, 5. menyebutkan macam-macam sensor dan transduser, 6. membedakan klasifikasi sensor dan transduser berdasar fungsinya.

C. Uraian Materi 1. Definisi Sensor dan transduser

Sensor adalah alat untuk mendeteksi mengukur suatu besaran fisis berupa variasi mekanis, magnetis, panas, sinar dan kimia dengan diubah menjadi tegangan dan arus listrik. Sensor itu sendiri terdiri dari transduser dengan atau tanpa penguatpengolah sinyal yang terbentuk dalam satu sistem pengindera. Dalam lingkungan sistem pengendali dan robotika, sensor memberikan kesamaan yang menyerupai mata, pendengaran, hidung, lidah yang kemudian akan diolah oleh kontroler sebagai otaknya. Sensor merupakan transducer yang digunakan untuk mendeteksi kondisi suatu proses. Sedangkan pengertian transducer secara umum yaitu perangkat keras untuk mengubah informasi suatu bentuk energi ke informasi 6 bentuk energi yang lain secara proporsional. Contoh sensor untuk mengukur level BBM dalam tangki mobil, besaran level posisi di konversikan ke sinyal transducer yang ada pada dashboard mobil menjadi besaran tahanan kemudian diubah ke besaran listrik untuk ditampilkan. Sedangkan transduser adalah alat yang mengubah suatu energi dari satu bentuk ke bentuk lain, yang merupakan elemen penting dalam sistem pengendali. Secara umum transduser dibedakan atas dua prinsip kerja yaitu: pertama, transduser input dapat dikatakan bahwa transduser ini akan mengubah energi non-listrik menjadi energi listrik. Kedua, transduser output adalah kebalikannya, mengubah energi listrik ke bentuk energi non-listrik. William D.C, 1993, mengatakan transduser adalah sebuah alat yang bila digerakan oleh suatu energi di dalam sebuah sistem transmisi, akan menyalurkan energi tersebut dalam bentuk yang sama atau dalam bentuk yang berlainan ke sistem transmisi berikutnya. Transmisi energi ini bisa berupa listrik, mekanik, kimia, optik radiasi atau thermal panas. Contoh; generator adalah transduser yang merubah energi mekanik menjadi energi listrik, motor adalah transduser yang merubah energi listrik menjadi energi mekanik, dan sebagainya.

2. Peryaratan Umum Sensor dan Transduser

Dalam memilih peralatan sensor dan transduser yang tepat dan sesuai dengan sistem yang akan disensor maka perlu diperhatikan persyaratan umum sensor berikut ini D Sharon, dkk, 1982:

a. Linearitas

Ada banyak sensor yang menghasilkan sinyal keluaran yang berubah secara kontinyu sebagai tanggapan response terhadap masukan yang berubah secara kontinyu. Sebagai contoh, sebuah sensor panas dapat menghasilkan tegangan sesuai dengan panas yang dirasakannya. Dalam kasus seperti ini, biasanya dapat diketahui secara tepat bagaimana perubahan keluaran dibandingkan dengan masukannya berupa sebuah grafik. Gambar 1.1 memperlihatkan hubungan dari dua buah sensor panas yang berbeda. Garis lurus pada gambar 1.1a. memperlihatkan