Penstabil tegangan paralel dengan opamp.

51

c. Keuntungan Sumber Tegangan Seri

Rangkaian penstabil tegangan seri sering diterapkan pada daya yang besar dimana tingkat kestabilan dapat dengan mudah ditentukan oleh tegangan referensi dari zener diode.

d. Pembatasan Daya

P tot = I C .V CE Permasalahan, untuk membatasi rugi daya yang berlebihan pada transistor, agar tidak mengalami kerusakan dapat dilakukan dengan menambah tahanan seri terhadap kolektor transistor seri. Hal ini diperlukan saat transistor mendapat beban yang berlebihan sehingga arus kolektor terbatasi, dengan demikian terjadi pembagi tegangan antara kolektor-emitor dan tegangan jatuh pada tahanan R C . Sehingga rugi daya pada koletor-emitor dapat terbatasi dan persamaannya berubah menjadi: V CE = V 1 -V 2 -I C .R C

e. Pembatas Arus Hubung Singkat

Tahanan R C selain berfungsi untuk membatasi rugi daya pada transistor, juga dapat menjaga arus hubung singkat V 2 = 0Volt. C 1 SC Cmak R V I I   Rangkaian akan tetap bekerja sebagai penstabil tegangan selama tegangan kolektor emitor dari transistor dapat dikendalikan pada daerah titik kerjanya. Ketika tegangan kerja kolektor emitor berada pada daerah jenuh, maka mengalir arus kolektor I Cmak  I Lmak sebesar:  C h CEjenu 2 1 Lmak R V - V - V I 

f. Tahanan beban R

2 Rangkaian kolektor akan tetap berfungsi dengan normal apabila di kaki emitor diberi tahanan bantu beban, dimana tujuannya adalah untuk menjaga agar transistor seri dan diode zener tetap terjaga berada pada 52 daerah kerja stabil ketika rangkaian berada pada posisi tanpa beban R L = . Tanpa adanya tahanan R 2 titik kerja akan bergeser sampai keluar pada daerah kerja ketika rangkaian dalam keadaan tanpa beban R L , dan ini akan menyebabkan tegangan basis emitor transistor relatif sangat kecil, sehingga transistor seri berada dalam keadaan “OFF”. Dengan bantuan tahanan R 2 transistor tetap terjaga pada daerah titik kerja yang benar. Untuk penyetelan yang benar arus I R2 ditetapkan sedemikian rupa sehingga disipasi daya pada R 2 tetap kecil, I R2 I L dan biasannya diset sebesar arus zener minimum I Zmin . Catatan : Harga faktor kestabilan relatif S r selalu lebih kecil daripada harga faktor kestabilan absolut S a . Bila faktor perbandingan V 1 V 2 ditetapkan relatif besar, maka tingkat kestabilan tidak akan berpengaruh terhadap stabilitas kerja rangkaian. Untuk mendapatkan faktor kestabilan S r besar, sebaiknya tegangan masukan V 1 tidak boleh terlalu besar, karena akan menyebabkab disipasirugi daya pada tahanan seri R 1 menjadi besar. Pada penstabil tegangan seri mempunyai tahanan dalam dinamis r i relatif kecil, sehingga sangat mungkin untuk bisa menaikan faktor kestabilan S r maupun S a . Kerugian : Pada penstabil tegangan seri disipasi daya maksimum terjadi saat Tahanan dalam dinamis r i sama dengan tahanan beban R L . Rugi daya maksimum mencapai 50. Keuntungannya : Tingkat kestabilan rangkaian penstabil seri hanya ditentukan besarnya perbandingan antara tahanan R 1 dan tahanan dalam dinamis diode zener r z , sedangkan perubahan nilai  dari transistor hampir tidak mempengaruhi faktor penstabilan.

3. Penstabil Tegangan dengan Rangkaian Pembanding

Gambar 2.12, menunjukkan sebuah penstabil tegangan dengan menggunakan transistor TR 2 sebagai rangkaian Pembanding dan biasanya lebih dikenal dengan sebutan Error Amplifier, karena sesuai dengan fungsi