Aktifitas Pembelajaran f teknik audio video penerapan rangkaian elektronika

28 Kegiatan Pembelajaran 2 : Rangkaian Sumber Tegangan dan Arus Konstan

A. Tujuan

Setelah menyelesaikan materi pembelajaran ini, peserta diharapkan dapat menguji rangkaian sumber tegangan dan arus konstan catu daya mode linier sesuai prosedur dengan benar.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

Setelah menyelesaikan materi pembelajaran ini, peserta diharapkan dapat: 1. menerapkan konsep dasar rangkaian sumber tegangan, 2. menerapkan konsep tahanan dalam dinamis dalam rangkaian sumber tegangan, 3. menerapkan konsep sumber arus konstan, 4. menerapkan konsep tahanan dalam sumber arus, 5. menerapkan konsep penstabil tegangan, 6. menentukan parameter penstabilan pada rangkaian penstabil tegangan, 7. menerapkan rangkaian penstabil tegangan dengan dioda zener. 8. menerapkan rangkaian penstabil tegangan paralel dengan transistor, 9. menerapkan rangkaian penstabil tegangan paralel dengan opamp, 10. menerapkan rangkaian penstabil tegangan seri dengan transistor, 11. menerapkan rangkaian penstabil tegangan dengan rangkaian pembanding, 12. menerapkan rangkaian penstabil tegangan dengan Op-Amp, 13. menerapkan rangkaian sumber arus konstan dengan transistor, 14. menerapkan rangkaian sumber arus konstan dengan FET, 15. menerapkan rangkaian sumber arus konstan dengan Operational Amplifier, 29

C. Uraian Materi 1. Konsep Dasar Rangkaian Sumber Tegangan

Hampir semua rangkaian catu daya, diperlukan salah satu bentuk penyearahan untuk mengubah tegangan dan arus bolak balik menjadi tegangan dan arus searah. Gambar 2.1. menunjukkan sebuah blok rangkaian dari sumber tegangan konstan dan rangkaian penggantinya. Gambar 2.1. Prinsip sumber tegangan konstan Sebelum mempelajari rangkaian yang sebenarnya, beberapa hal lain yang penting mengenai catu daya perlu dipertimbangkan. Hal ini untuk tujuan diagnosa kesalahan, maka sangat perlu bagaimana sistem pengaturan daya disalurkan hingga berakhir sampai pada beban. Sebuah catu daya yang baik, salah satu syarat yang penting adalah dia harus dapat memberikan tegangan keluaran yang stabil untuk berbagai keperluan beban. Untuk itu diperlukan sistem pengendalian yang tepat sesuai dengan tuntutan spesifikasi rancangan. Untuk mengamati tingkat kestabilan sebuah piranti catu daya, maka pada saluran keluaran perlu diberi beban R L dan beban tersebut harus diatur mulai dari tahanan beban minimum R Lmin sampai pada batas tahanan beban maksimum R Lmak . Bila dilihat dari rangkaian pengganti seperti ditunjukkan pada Gambar 2.1, dimana beban R L terhubung secara seri terhadap tahanan dalam r i dari catu daya. Dengan demikian untuk mengamati tingkat kestabilan dapat dengan mudah menggunakan persamaan pembagi tegangan yang sederhana: .r - V V KL I  L KL riR 1 1 . V V  