Klasifikasi sensor dan transduser Klasifikasi sensor dan transduser berdasarkan fungsinya

30 Dari persamaan di atas dapat disimpulkan, bahwa untuk mendapatkan pengaturan tegangan konstan syaratnya tahanan beban minimum harus jauh lebih besar dari tahanan dalam dinamis catu daya R Lmin  r i . Dengan demikian tegangan dalam V  0 dibaca nol dari catu daya hanya bisa menyediakan sumber tegangan konstan pada rentang beban keluaran R L yang terbatas, dan ketika R L = r i , maka besarnya tegangan keluaran V KL = 0,5.V . dan bila R L =0  maka rangkaian menjadi terhubung singkat, sehingga besarnya arus hubung singkat adalah: i r V CS  I Dari persamaan ini dapat disimpulkan, bahwa semakin kecil tahanan dalam dinamis r i maka arus keluaran akan semakin bertambah besar.

2. Tahanan dalam dinamis

Tahanan dalam dinamis r i dari sebuah rangkaian sumber tegangan konstan, adalah besarnya faktor perbandingan antara perubahan tegangan jepit V KL dengan perubahan arus I yang mengalir pada rangkaian. Manfaat dan fungsi dari r i ; apabila beban keluaran R L mengalami hubungan singkat, maka disisi lain tahanan dalam dinamis r i sangat diperlukan sebagai tahanan pembataspengaman arus lebih. Untuk menentukan besarnya tahanan dalam dinamis dapat dengan cara mengamati perubahan tegangan keluaran V KL dan dibandingkan dengan perubahan arus I pada saat rentang beban R L tertentu. Sehingga perubahan arus I pada perubahan beban dapat ditentukan: Bila:R L1  R L2 maka: I = I 2 - I 1  I 1  I 2  V KL = V KL1 -V KL2 V KL1  V KL2 Perubahan besarnya tegangan jepit pembesarannaiknya atau pengecilanturunnya dari V KL = V KL1 -V KL2 sama dan sebanding dengan perubahan besarnya tahanan dalam dinamis pengecilanturunnya atau pembesarannaiknya tegangan jatuh yang memotong pada tahanan dalam dinamis ri: V KL = I - r I Sehingga persamaannya adalah: I Δ ΔV r KL i  31 Bila R L dirubah dengan harga yang yang ekstrim yaitu mulai dari R L = 0  sampai R L =  besar sekali, maka tegangan ini dinamakan tegangan jepit atau tegangan klem V KL = V dan I = I k. k i V r I  Bila sumber tegangan mempunyai tahanan dalam dinamis r i besar akibat dari perubahan beban R L , maka akan menyebabkan perubahan tegangan klemjepit V KL menjadi besar. Sebaliknya bila perubahan tegangan jepitklem V KL kecil, dengan demikian tahanan dalam dinamis r i dari sumber tegangan juga kecil. Sifat dari sumber tegangan konstan jika r i R L 1.

3. Sumber Arus Konstan

Gambar 2.2. menunjukkan rangkaian dasar dari sumber arus konstan, dimana jelas sekali letak perbedaan antara rangkaian sumber tegangan konstan dan sumber arus konstan. Pada sumber tegangan konstan posisi beban R L seri terhadap tahanan dalam r i , sedangkan pada sumber arus konstan posisi beban R L adalah paralel terhadap tahanan dalam r i . Gambar 2.2. Prinsip sumber arus konstan Agar supaya terdapat lingkaran arus maksimum I yang mengalir menuju ke beban R L , maka syaratnya sumber arus harus selalu mempunyai tahanan dalam dinamis r i yang besar. Sifat ini kebalikan dengan sumber tegangan konstan, dimana tahanan dalam dinamis r i harus ditentukandibuat sebesar mungkin. Karena r i  R L , maka persamaan arus dapat disederhanakan menjadi: L O L i O R V R r V     I I Dari persamaan ini dapat disimpulkan, bahwa arus yang mengalir ke beban R L praktis tidak lai dipengaruhi oleh perubahan tegangan jepit V . Kualitas dari sebuah sumber arus konstan sangat ditentukan oleh tegangan klem V dan arus klem I K , karena untuk mendapatkan arus konstan syaratnya