IC Pembangkit Gelombang Uraian Materi

104 Dengan menggunakan harga t1 dan t2 atau t3 dan t4, maka persamaan frekuensi dapat dinyatakan sebagai C R 2 R 44 , 1 T 1 f B A o     Perbandingan resistansi R A dan R B sangat penting untuk pengoperasian astable multivibrator . Jika R B lebih dari setengah harga R A , rangkaian tidak akan berosilasi. Harga ini menghalangi pemicu untuk jatuh dari harga dua pertiga Vcc ke sepertiga Vcc. Ini berarti IC tidak mampu untuk memicu kembali secara mandiri atau tidak siap untuk operasi berikutnya. Hampir semua pabrik pembuat IC jenis ini menyediakan data pada pengguna untuk memilih harga R A dan R B yang sesuai terhadap harga C.

17. Osilator Geseran Fasa

Osilator geseran fasa menggunakan penguat dasar yang membalik, pada transistor dengan menggunakan common emitor atau jika menggunakan Op- amp digunakan penguat inverting, penguat mempunyai pergeseran fasa 180 o antara input dan output. Sebagian tegangan output yang dikembalikan lagi ke input dilalukan kepada jaringan penggeser fasa tiga tingkat, satu tingkat jaringan CR dapat menggeser berkisar antara 0 o sampai 90 o tergantung dengan frekuensinya, karena itu pada frekuensi tertentu jaringan CR besarnya pergeseran fasanya adalah 60 o , osilator geseran fasa mempunyai jaringan penggeser tiga tingkat, karena nilai C dan R yang sama besar, maka jika dijumlahkan pergeseran fasanya menjadi 180 o , dan jika ditambahkan total jumlah pergeseran fasa dan fasa penguatnya adalah 180 o + 180 o = 360 o atau sama dengan 0 o , osilasi akan bisa dimulai jika perkalian antara penguat A dan faktor umpan balik k =1 atau lebih besar. Frekuensi resonansi = 6 RC 2 1 f o   105 C1 C3 C2 R1 R2 R3 U1 Uc1 Uc2 Uc3 UR1 =U2 UR2 =U3 UR3 Uc3 Uc2 Uc1 R3 UR2 =U3 UR1 =U2 U1 Gambar 3.33. Rangkaian penggeser fasa dan vektornya Penguat dari osilator ini sebesar 29X karena akibat peredaman dari proses pergeseran fasa dari ketiga tingkat tegangannya menjadi 129. Gambar 3.34 memperlihatkan rangkaian geseran fasa dengan menggunakan transistor. Terlihat C1 sampai dengan C3 dan R1 sampai dengan R3 merupakan untaian penggeser fasa. Dan transistor dirangkai dalam rangkaian emitor bersama. R 3 C 1 R 2 R 1 C 2 C 3 +12V Output GND Gambar 3.34. Rangkaian osilator geseran fasa dengan transistor

18. Osilator Jembatan Wien

Osilator dinamakan demikian karena penemunya Max Wien lahir tahun 1866 di Kaliningrad Rusia dan tinggal di Jerman adalah orang pertama yang mencetuskan osilator jenis ini dengan ide penggeser phasa 2 tingkat. Osilator jembatan Wien adalah rangkaian osilator standard untuk frekuensi rendah dalam jangkah beberapa Hz sampai dengan ratusan KHz dengan menggunakan penguat dasar non inverting. Jaringan Lead Lag 106 Untuk memahami bagaimana osilator jembatan Wien bekerja kita harus membahas jaringan lead lag, jaringan itu terdiri dari hubungan RC seri dan RC parallel. Gambar 3.35. Jaringan Lead Leg Dengan rangkaian umpan balik tersebut pada frekuensi rendah sudut fasa akan mendahului dan pada frekuensi tinggi akan ketinggalan dan pada frekuensi tertentu fo pergeseran fasanya tepat 0 o , sifat yang penting ini memungkinkan jaringan lead lag menentukan frekuensi osilasinya. Pada frekuensi yang sangat rendah kapasitor seri pada gambar 5.35a seperti terbuka Xc ~ sehingga tidak ada tegangan output, demikian juga pada frekuensi tinggi, kapasitor paralel seperti terhubung singkat Xc sangat kecil dan tidak ada tegangan output, diantara kedua harga ekstrim tersebut terdapat harga maksimum pada tegangan outputnya, dan saat itu pula pergeseran fasanya adalah 0 o , frekuensi resonansinya RC 2 1 f o   Gambar 5.35 c menunjukkan sudut fasa dari tegangan output terhadap input , pada gambar tersebut nampak pada frekuensi rendah sudut pergeseran fasa adalah positip dan rangkaian sebagai jaringan lead, sementara itu pada saat frekuensi tinggi diatas frekuensi resonansi sudut fasa adalah negatip dan rangkaian bekerja sebagai jaringan lag pada frekuensi fo pergeseran frekuensinya 0 o . Karena itu jaringan lead lag pada gambar tersebut bekerja sebagai rangkaian resonator, tegangan output maksimum dari rangkaian tersebut pada saat fo, dan sudut fasanya o , Jaringan lead lag adalah kunci untuk bagaimana osilator jembatan wien bekerja. Hubungan antar tegangan pada osilator jembatan wien diperlihatkan pada Gambar 3.36.