Faktor Kestabilan Sr Permasalahan Kestabilan Sumber Arus Konstan
54 kejadian pertama tegangan V
R4
adalah resultanberbalikan arah dari kejadian kedua, sehingga tegangan keluaran V
a
tetap konstan.
R
C
R
L
I
C2
I
C1
I
L
R
1
U
CE
E
R
2
I
E
I
2
R
3
R
4
I
3
I
B 1
I
1=
I
B 1+
I
C2
I
B2
I
3
Vref Vo
V
BE2
V
BE 1
T
2
T
1
Va Vref +
V
BE2
Gambar 2.12. Penstabil tegangan seri dapat diatur
Agar supaya dalam perencanaan aplikasi dari rangkaian lebih mudah untuk dianalisa, maka besarnya arus dan tegangan perlu didimensikan,
untuk besarnya batasan arus yang mengalir melalui tahanan R
3
dibuat jauh lebih besar dari arus yang mengalir melalui basis transistor TR
2
I
3
I
B2
, dengan demikian arus yang mengalir melalui tahahan R
3
adalah:
4 R4
3
R V
I
Karena besarnya tegangan keluaran V
a
= V
R4
+ I
3
.R
3,
maka kedua persamaan dapat disubsitusikan:
4 3
R4 4
3 R4
R4 a
R R
1 V
R R
. V
V V
4 3
BE2 ref
a
R R
1 V
V V
Bila kita lihat dari persamaan di atas, dimana tahanan R
3
dan R
4
merupakan pembagi dari tegangan keluaran V
a
dan pada saat tahanan R
3
=0 , maka tegangan keluaran merupakan tegangan minimum V
a min
: V
a min
= Vref + V
BE2
Pengaturan tegangan keluaran yang paling besar tergantung dari tegangan masukan V
, bila tegangan keluaran V
a
diperbesar, maka tegangan kolektor emitor V
CE
dari transistor TR1 akan mengecil sampai pada batas tegangan jenuhnya V
CEjenuh
. Dan ketika pada saat rangkaian
55 terbebani maka akan terdapat tegangan jatuh pada tahanan R
C
dan ini juga akan membatasi tegangan keluaran maksimum. Dengan demikian
tegangan keluaran maksimum dapat ditentukan: V
amak
= V – I
L
+ I
2
+ I
3
.R
C
- V
Cejenuh