Osilator Relaksasi Rangkaian RC

95 +12V GND 1k 1k 10k 10k R 1 R 2 R 3 R 4 Q Q C 1 C 2 TR1 TR2 Gambar 3.26. Rangkaian Astable Multivibrator Akibat adanya gandengan silang, satu transistor akan konduktif dan yang lainnya cutoff. Kedua transistor secara bergantian akan hidup dan mati sehingga keluaran diberi label Q atau Q . Ini menunjukkan bahwa keluaran mempunyai polaritas terbalik. Saat daya diberikan pada multivibrator pada Gambar 3.26, satu transistor misalnya TR1 berkonduksi terlebih dahulu. Dengan TR1 berkonduksi terjadi penurunan tegangan pada R1 dan Vc menjadi berharga lebih rendah dari Vcc . Ini mengakibatkan terjadinya tegangan ke arah negatif pada C1 dan tegangan basis positif akan berkurang. Konduksi TR2 akan berkurang dan tegangan kolektornya akan naik ke harga Vcc . Tegangan ke arah positif dikenakan pada C2. Tegangan ini akan ditambahkan pada basis TR1 dan membuatnya lebih berkonduksi. Proses ini berlanjut sampai TR1 mencapai titik jenuh dan TR2 mencapai cutoff. Saat tegangan keluaran masing-masing transistor mencapai kestabilan, maka tidak terdapat tegangan umpan balik. TR2 akan kembali berbias maju melalui R2. Konduksi pada TR2 akan mengakibatkan penurunan pada Vc . Tegangan ke arah negatif ini akan akan diberikan pada basis TR1 melalui C2 . Konduksi TR1 menjadi berkurang. Vc pada TR1 naik ke harga Vcc. Ini akan tergandeng ke basis TR2 melalui C1. Proses ini berlangsung terus sampai TR2 mencapai titik jenuh dan TR1 mencapai cutoff. Tegangan keluaran kemudian menjadi stabil dan proses akan berulang. Frekuensi osilasi dari multivibrator ditentukan oleh konstanta waktu R2 dan C1 dan R3 dan C2. Nilai R2 dan R3 dipilih sedemikian sehingga masing- masing transistor dapat mencapai titik jenuh. C1 dan C2 dipilih untuk 96 mendapatkan frekuensi pengoperasian yang dikehendaki. Jika C1 sama dengan C2 dan R2 sama dengan R3 maka keluaran akan simetris. Berarti kedua transistor akan hidup dan mati dalam selang waktu yang sama dengan frekuensi sebesar: RC 4 , 1 1 fo 

13. Monostable Multivibrator

Monostable multivibrator memiliki satu kondisi stabil sehingga sering juga disebut sebagai multibrator one-shot. Saat osilator terpicu untuk berubah ke suatu kondisi pengoperasian, maka pada waktu singkat akan kembali ke titik awal pengoperasian. Konstanta waktu RC menentukan periode waktu perubahan keadaan. Monostable multivibrator termasuk jenis osilator triggered. Skema rangkaian monostable multivibrator diperlihatkan pada Gambar 3.27. Rangkaian memiliki dua kondisi yaitu kondisi stabil dan kondisi tak stabil. Rangkaian akan rileks pada kondisi stabil saat tidak ada pulsa. +12V GND 1k 1k 10k 10k R 1 R 2 R 3 R 4 Q Q C 1 TR1 TR2 R 5 10k C 2 Masukan pemicu Gambar 3.27. Rangkaian Monostable Multivibrator Kondisi tak stabil diawali dengan pulsa pemicu pada masukan. Setelah selang waktu 0,7.RC rangkaian kembali ke kondisi stabil. Rangkaian tidak mengalami perubahan sampai ada pulsa pemicu yang datang pada masukan.