7. Siswa-siswi SMP Negeri 3 Purwantoro Wonogiri mungkin sudah
memiliki komunikasi interpersonal namun belum tentu memiliki kecerdasan dalam komunikasi interpersonal.
8. Adanya perilaku kurang berani bertanya, kurang percaya diri jika
berpendapat, ejek-ejekan, berbicara kasarkotor, dan sampai pada kesalahpahaman antara siswa-siswi.
C. Pembatasan Masalah
Penelitian ini, fokus kajian diarahkan pada kecerdasan komunikasi interpersonal di sekolah, khususnya siswa-siswi kelas VII B SMP Negeri 3
Purwantoro, Wonogiri. M aka peneliti fokus pada “Efektivitas Implementasi
Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan Experiential Learning untuk Meningkatkan Kecerdasan
Komunikasi Interpersonal”. D.
Rumusan Masalah
Rumusan Masalah dalam penelitian ini, yaitu: 1.
Seberapa tinggi peningkatan kecerdasan komunikasi interpersonal siswa kelas VII B SMP Negeri 3 Purwantoro, Wonogiri Tahun Ajaran
20152016 sebelum dan sesudah diberikan pendidikan karakter
layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning?
2. Seberapa tinggi peningkatan kecerdasan komunikasi interpersonal
siswa kelas VII B SMP Negeri 3 Purwantoro, Wonogiri Tahun Ajaran 20152016 setiap sesi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan
klasikal dengan pendekatan experiential learning ?
3. Apakah terdapat peningkatan signifikan kecerdasan komunikasi
interpersonal siswa kelas VII B SMP Negeri 3 Purwantoro, Wonogiri Tahun Ajaran 20152016 sebelum dan sesudah mendapatkan
pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan
pendekatan experiential learning?
4. Bagaimana efektivitas pendidikan karakter berbasis layanan
bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan kecerdasan komunikasi interpersonal berdasarkan
penilaian siswa? E.
Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini, yaitu:
1. Mengukur dan mendeskripsikan tingkat peningkatan kecerdasan
komunikasi interpersonal siswa kelas VII B SMP Negeri 3 Purwantoro, Wonogiri Tahun Ajaran 20152016 sebelum dan sesudah
mendapat pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal
dengan pendekatan experiential learning.
2. Mengukur dan mendeskripsikan tingkat peningkatan kecerdasan
komunikasi interpersonal siswa kelas VII SMP Negeri 3 Purwantoro, Wonogiri Tahun Ajaran 20152016 setiap sesi pendidikan karakter
berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential
learning.
3. Mengukur signifikansi kecerdasan komunikasi interpersonal siswa
kelas VII B SMP Negeri 3 Purwantoro, Wonogiri Tahun Ajaran PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20152016 setiap sesi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan
klasikal dengan pendekatan experiential learning.
4. Menganalisis efektivitas pendidikan karakter berbasis layanan
bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan kecerdasan komunikasi interpersonal berdasarkan
penilaian siswa. F.
Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini terbagi menjadi 2 yaitu:
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan berupa pengetahuan, khususnya di bidang Bimbingan dan Konseling dalam
penerapannya untuk mengembangankan pendidikan karakter yang bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan komunikasi interpersonal,
sehingga dapat dijadikan sebagai pedoman peneliti selanjutnya pada kajian yang sama tetapi pada ruang lingkup yang lebih luas dan
mendalam.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Sekolah Hasil penelitian ini dapat dijadikan pedoman di SMP Negeri 3
Purwantoro, wonogiri dalam pelaksanaan pendidikan karakter yang komprehensif dan tepat sasaran.
b. Bagi Siswa Penelitian ini dapat mengembangkan kemampuan mereka terkait
dengan kecerdasan komunikasi interpersonal sehingga di kemudian hari mereka kecerdasan komunikasi interpersonal yang mereka
miliki dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari. c. Bagi Peneliti
Peneliti dapat mengetahui dan memahami efektivitas pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan
experiential learning untuk meningkatkan kecerdasan komunikasi interpersonal siswa kelas VII B SMP Negeri 3 Purwantoro
Wonogiri Tahun Ajaran 20152016 d. Bagi Peneliti Lain
Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan tolak ukur yang dapat digunakan sebagai bahan referensi bagi peneliti lain yang hendak
mengembangkan pendidikan
karakter untuk
meningkatkan kecerdasan komunikasi interpersonal secara lebih mendalam.
G. Definisi Istilah
Beberapa istilah terkait dengan judul penelitian ini didefinisikan sebagai
berikut:
1. Implementasi adalah suatu tindakan atau pelaksanaan dari sebuah
rencana yang sudah disusun secara matang dan terperinci. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Karakter atau watak adalah sifat batin yang memengaruhi segenap
pikiran, perilaku, budi pekerti, dan tabiat yang dimiliki manusia atau makhluk hidup lainnya.
3. Pendidikan karakter adalah merupakan bentuk kegiatan manusia yang
di dalamnya terdapat suatu tindakan yang mendidik diperuntukkan bagi generasi selanjutnya. Tujuan pendidikan karakter adalah untuk
membentuk penyempurnaan diri individu secara terus-menerus dan melatih kemampuan diri demi menuju kearah hidup yang lebih baik.
4. Bimbingan klasikal adalah suatu layanan bimbingan dan konseling
yang diberikan kepada peserta didik oleh guru bimbingan dan konseling Guru BK kepada sejumlah peserta didiik dalam satuan
kelas yang dilaksanakan di dalam kelas. 5.
Experiential learning adalah suatu model belajar mengajar yang mengaktifkan pembelajar untuk membangun pengetahuan dan
keterampilan melalui pengalamannya secara langsung dengan menggunakan pengalaman sebagai katalisator untuk menolong
pembelajar mengembangkan kapasitas dan kemampuannya dalam proses pembelajaran.
6. Komunikasi interpersonal adalah kemampuan untuk mengenali dan
merespon secara layak perasaan, sikap dan perilaku, motivasi serta keinginan orang lain. Tersenyum dapat memberikan energi positif,
selain itu dapat meningkatkan semangat, dan memberi kesan ramah. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI