kelas. Bimbingan klasikal dirancang menuntut konselor untuk melakukan kontak langsung dengan peserta didik di kelas. Pada dasarnya
bimbingan klasikal merupakan bentuk dan sarana pelayanan bimbingan yang diberikan konselor di dalam kelas dengan menyediakan materi yang
telah disiapkan sebelumnya untuk menunjang perkembangan optimal masing-masing siswa, yang diharapkan dapat mengambil manfaat dari
pengalaman pendidikan bagi dirinya sendiri Winkel dan Hastuti, 2004. Menurut Makrifah Wiryo Nuryono 2014 bimbingan klasikal
merupakan suatu layanan bimbingan dan konseling yang diberikan kepada peserta didik oleh guru bimbingan dan konseling atau konselor
kepada sejumlah peserta didik dalam satuan kelas yang dilaksanakan di dalam kelas.
Dari pendapat yang sudah dipaparkan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa layanan bimbingan klasikal ialah suatu layanan yang
sudah dirancang dengan tema dan topik tertentu yang dirancang oleh guru bimbingan dan konseling Guru BK dan diberikan kepada peserta
didik dalam satuan kelas yang dilaksanakan di dalam kelas.
2. Tujuan Layanan Bimbingan Klasikal
Menurut Makhrifah Nuryono 2014: 2 strategi layanan bimbingan klasikal sebagai salah satu strategi dalam pelayanan
bimbingan dan konseling memiliki tujuan untuk meluncurkan aktivitas- aktivitas pelayan yang mengembangkan potensi siswa atau mencapai
tugas-tugas perkembangan sehingga dapat mencapai tujuan pendidikan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tujuan layanan bimbingan ialah supaya sesama manusia mengatur kehidupan sendiri, menjamin perkembangan dirinya sendiri seoptimal
mungkin, memikul tanggung jawab sepenuhnya atas arah hidupnya sendiri, menggunakan kebebasannya sebagai manusia secara dewasa
dengann berpedoman pada cita-cita yang mewujudkan semua potensi yang baik padanya, dan menyelesaikan semua tugas yang dihadapi dalam
kehidupan ini secara memuasakan Winkel, 2004: 31. Layanan bimbingan mempunyai tujuan supaya orang yang dilayani menjadi
mampu mengatur kehidupannya sendiri, memiliki pandangannya sendiri dan tidak sekedar membebek pendapat orang lain, mengambil sikap
sendiri, dan berani menanggung sendiri akibat dan konsekuansi dari tindakan-tindakannya. Tujuan bantuan itu diberikan yaitu supaya orang
perorangan atau kelompok orang yang dilayani menjadi mampu menghadapi semua tugas perkembangan hidupnya secara sadar dan
bebas, mewujudkan kesadaran dan kebebasan itu dalam membuat pilihan-pilihan secara bijaksanan, serta mengambil beraneka tindakan
penyesuaian diri secara memadai Winkel, 2004:32.
3. Manfaat Bimbingan Klasikal
Manfaat bimbingan klasikal menurut Depdiknas, bimbingan dan konseling 2004 sebagai berikut:
a. Siswa semakin memahami dirinya sendiri seperti bakat, minat, sifat, sikap, kemampuan, kebiasaan, perasaan, tingkah laku, dan lain
sebagainya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Siswa semakin bersikap baik dan berhasil dalam proses bersosialisasi terhadap orang lain atau lingkungannya.
c. Siswa semakin tertarik, termotivasi dan berminat untuk belajar lebih giat sehingga hasil belajarnya menjadi lebih baik.
d. Siswa semakin mampu menyelesaikan masalahnya dan mengambil keputusan sendiri dalam hidupnya, serta mampu merencanakan
kegiatan-kegiatan yang berguna untuk perkembangan hidupnya. e. Siswa semakin mampu mengembangkan nilai dan sikap secara
menyeluruh, serta perasaan sesuai dengan penerimaan diri. f. Siswa semakin mampu menerima dan mempersiapkan diri dalam
menghadapi masa depannya.
4. Tahapan Layanan Bimbingan Klasikal
Tahapan layanan dalam bimbingan menurut Panduan Operasional Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling Sekolah Menengah Pertama
SMP Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan 2016 dijelaskan sebagai berikut:
a. Pra bimbingan 1 Menyusul RPL bimbingan kelompok.
2 Pembentukan kelompok forming b. Pelaksanaan
1 Pembukaan a Menciptakan suasana saling mengenal, hangat, dan rileks.